Modul Perilaku Konsumen (TM9)
Modul Perilaku Konsumen (TM9)
Kelompok
Referensi, dalam
Pengambilan
Keputusan
08
Ekonomi dan Bisnis Manajemen Nur Endah Retno Wuryandari
Abstract Kompetensi
Membahas pengaruh keluarga dan Memahami dan mampu menjelaskan
kelompok acuan dalam pengambilan pengaruh kelompok referensi dalam
keputusan konsumen. pengambilan keputusan pembelian.
Keputusan Pembelian
Sebagian besar penelitian perilaku konsumen mengambil individu sebagai
unit analisis. Tujuan pada umumnya adalah untuk menjelaskan dan memahami
bagaimana individu membuat keputusan pembelian sehingga strategi pemasaran
dapat dikembangkan secara efektif. Studi tentang keluarga dan hubungan mereka
dengan pembelian dan konsumsi ialah penting. Pertama, banyak produk yang dibeli
oleh konsumen ganda yang bertindak sebagai unit keluarga. Kedua, bahkan ketika
pembelian dibuat oleh individu, keputusan pembelian individu bersangkutan
mungkin sangat dipengaruhi oleh anggota lain dalam keluarganya.
A. KELOMPOK REFRENSI
Kelompok referensi merupakan hal yang sangat penting dan ide yang
berpengaruh besar dalam Perilaku konsumen. Sebab, kelompok referensi adalah
setiap orang atau kelompok yang dianggap sebagi perbandingan (referensi) bagi
seseorang dalam membentuk nilai-nilai umum atau khusus, atau dalam berperilaku.
Dari perspektif pemasaran, kelompok referensi merupakan kelompok yang
dianggap sebagai dasar referensi bagi seseorang dalam menentukan keputusan
pembelian atau konsumsi mereka.
Terdapat tiga cara yang disampaikan oleh Engel et al. (1994), yaitu:
1. Pengaruh Utilitarian (Normatif)
2. Pengaruh Nilai-ekspresif
3. Pengaruh Informasi
Konsumen kerap menerima opini orang lain sewaktu memberikan bukti yang
dapat dipercaya dan dibutuhkan mengenai realitas. Perilaku dan pendapat
kelompok referensi digunakan sebagai berguna potongan informasi yang
berpotensi.
Keluarga didefinisikan sebagai sebuah kelompok yang terdiri atas dua orang
atau lebih yang terikat oleh perkawinan, darah (keturunan: anak atau cucu) atau
adopsi yang biasanya tinggal bersama dalam satu rumah. Yang membedakan
keluarga dengan kelompok lain adalah keluarga terbentuk oleh pernikahan atau
kelahiran, memiliki hubungan yang permanent dan emosional, berorientasi pada
hubungan antar pribadidan bukan pada suatu tujuan tertentu seperti halnya
organisasi.
Influencer
s (children)
Communications
targeted at children
Decision
(taste, image) Initiators
makers
(parents,
(parents, Purchasers Users
children) (parents) (children)
children)
Communications
targeted at parents
(nutrition)
Information
gatherers
(parents)
Ketika suatu keluarga lebih dari satu orang terlibat dalam pengambilan
keputusan pembelian, ada kecendrungan akan munculnya konflik hingga batas-
batas tertentu. Konflik keputusan muncul ketika anggota keluarga tidak
menyepakati beberapa aspek keputusan pembelian. perbedaan dalam tujuan akhir
sering menciptakan konflik besar karena banyaknya alternative pilihan yang sangat
Maka terlihat jelas bahwa adanya saat-saat dimana anggota keluarga tidak
sepakat dengan faktor-faktor dalam suatu pembelian. jika hal ini terjadi anggota
keluarga dapat melakukan beberapa hal. Sebagian konsumen akan menunda
pembelian, mengabaikan permasalahan dan berharap bahwa situasi akan membaik
dengan sendirinya. Yang lain mungkin mencoba masuk ke dalam proses
pengambilan keputusan dengan mencoba mempengaruhi anggota keluarga
lainnya.
Kotler and Keller (2006), Marketing Management, 12th Ed, Prentice Hall, Inc
Schiffman, L.G. and L. L. Kanuk (2010) Consumer Behavior, 10th Edition, Pearson
Education, Inc. Upper Saddle River, New Jersey.
Peter dan Olson, 1996. Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran. D.Sihombing
(penerjemah). Consumen Behavior. Gelora Aksara Pratama. Jakarta.
J. Setiadi, Nugroho. (2003). Perilaku Konsumen. Jakarta: PT. Kencana Prnanda
Media.