Anda di halaman 1dari 4

Review on “Fuzzy Logic”

Kelompok 10
Muhammad Zidane W 102119013
Rafi Arya Pramana 102120008
Ahmad Naufal 102120011
Rissa Aulia 102120045
Ficky Miftahul Rizky 102120058
Electrical Engineering
Pertamina University
Jakarta, Indonesia

Abstract— Di studi ini menjawab tantangan-tantangan untuk


kemajuan dari sistem logika tradisional menjadi logika fuzzy, III. CARA MENGERJAKAN SOLUSI
yaitu dengan mengaplikasikan logika fuzzy pada masalah- Terdapat beberapa teori untuk menjadi pemecah masalah
masalah yang mengandung unsur ketidakpastian (uncertainty), yang berkaitan dengan logika fuzzy dan juga menjadi bahan
ketidaktepatan (imprecise), noisy. Pada eksperimen yang analisa engineer berdasarkan teori logika fuzzy. Berikut
dipaparkan di paper tersebut, mobil fuzzy disusun dan
beberapa konsep untuk memecahkan masalah logika fuzzy,
dirancang berbasis logika fuzzy mampu bergerak secara mandiri
disepanjang trek dengan belokan persegi Panjang dan parkir
yaitu :
ditempat yang diinginkan.
A. Meaning Representation and Inference
Keywords— logika fuzzy; masalah; unsur. Masalah yang berkaitan isu penting dalam logika fuzzy
dalam kesimpulan proposisi yang memenuhi syarat,terutama
I. PROBLEM YANG DIBAHAS dalam kualifikasi probabilitas proposisi. Hubungan antara
Semakin beriringan dengan waktu, semakin canggih alat- kualifikasi probabilitas dan kualifikasi kenormalan dan
alat/layanan/software yang memudahkan pekerjaan manusia kuantor fuzzy. Ide dasar fuzzy berfungsi sebagai titik tolak
mulai dari asisten google yang bisa melakukan perintah yang dalam logika fuzzy sebagai contoh dalam ,
diminta oleh manusia, filter instagram, dan layanan konsumen kemudian yang membatasi kumpulan nilai variabel yaitu
virtual, dll. Dalam paper ini, berfokus kepada masalah Batasan variabel adalah variabel
bagaimana caranya agar sistem logika tradisional semakin implisit daripada eksplisit dalam representasi definisi dari p
berkembang ? bagaimana yang harus dilakukan jika ada suatu yang disebut juga canonical form. Representatif
keputusan seperti hampir, agak, sedikit dll yang mana bersifat dari p dalam canonical form secara umum adalah penjelasan
abu-abu bukan ya/tidak ? bagaimana menyelesaikan masalah mengenai database dan pengujian prosedur dan penggabungan
yang mengandung unsur ketidakpastian, ketidaktepatan, dan skor tes. Dalam istilah yang lebih konkrit, the canonical form
noisy?. dari p menentukan bahwa kemungkinan distribusi dari X sama
dengan A dimana . Dimana impliesnya menyatakan
II. SOLUSI PAPER Poss
Dari beberapa masalah diatas, terdapat penjelasan B. Silogiesme Fuzzy
mengenai pemecahan masalah diantaranya dengan
menggunakan logika fuzzy yang berdasarkan kepada Basis silogisme fuzzy dasar dalam logika fuzzy yang relevansi
approximate/perkiraan bukan dari presisi/ketepatan. Dengan dengan aturan kombinasi silogisme-silogisme yang berfungsi
berkembangnya zaman, sistem logika menjadi semakin sebagai inferensi untuk quantified propositions. Silogisme ini
kompleks dan bisa menyelesaikan masalah yang bersifat abu- mungkin akan dinyatakan sebagai aturan dalam inferensi
abu ini disebut logika fuzzy yang awal mula dikembangkan misal,
oleh Lotfi A Zadeh di Universitas Barkeley California.
Namun, selain untuk menyelesaikan permasalahan yang
bersifat abu-abu, logika fuzzy juga digunakan untuk
menjembatani bahasa mesin yang presisi (ya/tidak) dengan
bahasa manusia yang menekankan pada makna atau arti.
Dimana dan adalah kuantifikasi fuzzy, A,B, dan C
adalah fuzzy prediksi, kemudian adalah produk dari
fuzzy numbers dan dan adalah aritmatik fuzzy. Jika
diplot grafiknya maka akan menjadi sebagai berikut
Jika diplot grafiknya maka akan menjadi sebagai berikut

Dimana merupakan fuzzy probabilitas interferensi


penting lainnya yang berkaitan dengan kekokohan proses
inferensi adalah ketahanan tidak akan maju tanpa beberapa
asumsi yang membatasi. Sebuah contoh kurangnya asumsi
dalam fuzzy predikat A, B , dan C. Kesimpulan skematik
sebagai berikut :

Sebagai contoh
D. Interpolation
Dalam pemeceahan masalah interpolasi ini yaitu dengan
menggunakan Teknik interpolasi yang terdapat pada fuzzy
logic yang mana dibutuhkan perhitungan antara kecocokan
parsial dan fakta yang telah disediakan.pada canonical form,
proposisi grup pada KB mungkin dijelaskan sebagai fuzzy
relation
Karena perpotongan B dan C dibatasi di C maka persamaan ini
dinyatakan

Dan definisikan sebagai


Dimana fuzzy number
Dan persamaan ini akan menjadi

Jika R adalah spasisl relasi jika tidak ada jarak maka R


mempunyai derajat konsistensi dengan n-tuple. Dan dalam
Kemudian jika B adalah himpunan bagian dari A, maka A dan studi kasus seperti ini Teknik interpolasi yang lebih umum
B = B dan persamaan ini direduksi menjadi aturan rantai,maka harus digunakan pada perhitungan empiris.

E. Basic Rules of Inference


Hal yang membedakan logika fuzzy adalah dimana tempat
(premise) dan kesimpulan adalah aturan yang dinyatakan
dalam bentuk kanokik. Secara singkat setiap premis dalam
C. Inference with Fuzzy Probabilities logika fuzzy membatasi variable dan kesimpulannya adalah
Contoh dari masalah penting yang mereduksi program batasan induksi yang terhitung. Seperti contoh pada entailment
non-linear bisa diaplikasikan. Asumsikan bahwa basis principle, dari proposisi mary masih muda, yang dimana jika
dijadikan bentuk kanonik menjadi umur(mary) masih MUDA.
pengetahuan KB dimana proposisi konstituen menyimpulkan
Dimana MUDA ditafsirkan sebagai fuzzy set, atau, ekuivalen
proposisi q seperti premis. Sebagai contoh :
Jika dilihat dari sudat pandang yang berbeda, entailment
principle dapat didefinisikan sebagai prinsip pewarisan.
Seperti contoh jika proposisi X adalah A ditafsirkan sebagai X
Dan memiliki property A, maka kesimpulan X adalah B dapat
ditafsirkan sebagai X memiliki property B dimana B adalah
setiap superset dari A.
Hasilnya adalah p dan kesimpulan q akan menjadi dalam modus ponens disposisi, premis-premis dalam
proposisi probabilitas yang diekspresikan sebagai generalisasi modus onens memenuhi syarat biasa, dan dikasus
tersebut seseorang dapat menggunakan disposisional modus alami atau sintetis. Misalnya, "Usia" adalah linguistik variabel
ponens, sebagai contoh seperti gambar di bawah ini jika nilainya "muda", "tidak" muda”, “sangat muda”, “tua”,
“tidak” tua”, “sangat tua”, dan seterusnya
Aplikasi yang menarik dari variabel linguistik diwujudkan
dalam mobil fuzzy disusun dan dirancang oleh Sugeno dari
Institut Teknologi Tokyo.’ The sistem kontrol berbasis logika
fuzzy mobil memungkinkan itu bergerak secara mandiri di
sepanjang trek dengan belokan persegi panjang dan parkir di
tempat yang ditentukan ruang.

Dimana “biasanya”adalah kuadrat dari “biasanya2”,


sebagai contoh lain Ketika premis “X is A” dapat tdinyatakan
sebagai “Nilai probabilitas bersyarat fuzzy dari B yang
diberikan A adalah bilangan fuzzy BIASANYA ."
Prinsip ekstensi memainkan peran penting dalam logika
fuzzy dengan menyediakan mekanisme untuk komputasi
kendala yang diinduksi. rinsip ekstensi disposisional Figure 6 : The Sugeno fuzzy car
memainkan peran penting dalam inferensi dari pengetahuan
akal sehat Ide dasar di balik fuzzy Sugeno mobil adalah sebagai
berikut. Variabel yang dikendalikan Y, yang merupakan sudut
Linguistic variable adalah konsep dasar logika fuzy yang kemudi, adalah diasumsikan sebagai fungsi dari variabel
menjadi peran kunci dalam banyak aplikasi. Secara umum, keadaan XI, x,, x,, . . . , x,,, yang menyatakan jarak mobil dari
nilai-nilai variabel linguistik dapat dihasilkan dari istilah batas trek di sudut .Nilai-nilai ini diperlakukan sebagai
(misalnya, "muda") antonimnya (“lama”), kumpulan pengubah variabel linguistik, dengan istilah utama direpresentasikan
(“tidak,” “sangat”, “kurang lebih”, “cukup”, “tidak” sangat,” sebagai distribusi kemungkinan segitiga.
dll.), dan kata penghubung “dan” dan “atau.”. Seperti yang
ditunjukkan pada gambar di bawah ini

Bentuk dispositional seperti berikut :


, Figure 7. The State Variables in Sugeno's car

F. The linguistic variable and its application to fuzzy


control
Sebuah konsep dasar dalam logika fuzzy yang memainkan
peran kunci dalam banyak aplikasinya, terutama di bidang
kontrol fuzzy dan sistem pakar fuzzy, adalah linguistik
variabel. Variabel linguistik, seperti namanya, adalah variabel
yang nilainya berupa kata-kata atau kalimat dalam bahasa
nonfuzzy, keluaran fuzzy diumpankan ke defuzzifier untuk
transformasi menjadi output yang tajam.
IV. FUTURE WORKS
Meskipun logika fuzzy dikembangkan di amerika, namun
negara jepang yang lebih mempopulerkan dan
mengaplikasikannya ke dalam bidang kendali, diantaranya
proyek yang masih digarap yaitu operasi kereta otomatis
(Hitachi), kontrol kendaraan (Laboratorium Sugeno di Institut
Teknologi Tokyo) robot pengenal suara (Ricoh), robot control
(Laboratorium Hirota di Universitas Hosei), pengontrol
universal (Fuji), dan kontrol stabilisasi (Laboratorium
Yamakawa di Universitas Kumamoto), mobil listrik tesla
(Amerika). Dan mungkin akan lebih banyak negara yang
mengaplikasikan logika fuzzy pada teknologinya.

V. REFERENCE

[1] L.A. Zadeh, “Fuzzy Algorithms,” Information and Control, Vol. 12,
Figure 8. The Linguistic Values Of State Variables 1968, pp. 94- 102.
[2] L.A. Zadeh, “A Rationale for Fuzzy Control,” J. Dynamic Systems,
Pada dasarnya, ia memiliki memori fuzzy, satu set Measurement and Control, Vol. 94, Series G, 1972, pp. 3-4.
[3] L.A. Zadeh, “Outlineofa New Approach to the Analysis of Complex
mesin inferensi, blok MAX, dan penghilang bau. Komputer Systems and Decision Processes,” IEEE Trans. Systems, Man,
dirancang untuk: memproses input linguistik, andcybernetics, Vol. SMC-3,1973, pp. 28-44.
misalnya,“kurang lebih kecil” dan “sangat besar”,yang [4] E.H. Mamdani and S. Assilian, “A Case Study on the Application of
diwakili oleh tegangan analog pada bus data. Sebuah RAM Fuzzy Set Theory to Automatic Control,” Proc. IFAC Stochastic
biner, sebuah array dari register dan fungsi keanggotaan ControlSymp., Budapest, 1974.
generator membentuk fuzzy komputer Penyimpanan.Masukan [5] Preprints of the Second Congress of the International Fuzzy Systems
Association, Tokyo, Japan, 1987.
linguistik diumpankan ke inferensi mesin secara paralel,
[6] L.A. Zadeh, “Test-Score Semantics as a Basic for a Computational
dengan setiap aturan menghasilkan sebuah keluaran. Approach to the Representation of Meaning,” Literary and Linguistic
Keluarannya dijumlahkan dalam blok MAX, menghasilkan Computing, Vol. 1, 1986, pp. 24-35.
keseluruhan fuzzy output yang muncul di bus data output [7] D. Duboisand H. Prade, TheoriedesPossibilites, Masson, Paris, 1985.
sebagai satu set tegangan analog terdistribusi. Di kontrol fuzzy [8] L.A. Zadeh, “The Role of Fuzzy Logic in the Management of
cerdas dan aplikasi lain yang membutuhkan perintah Uncertainty in Expert Systems,” Fuw Sets and Systems, Vol. 11,
, 2015.

Anda mungkin juga menyukai