SKRIPSI Mufid 2022
SKRIPSI Mufid 2022
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
zaman serba digital. Sebuah era dimana cara hidup manusia, cara berfikir
kualitas kehidupan
1
Kadarudin, Cerdas Bermedia Sosial dari Kacamata Hukum. (Semarang:CV. Pilar
Nusantara, 2020), 101
1
bisnis agar mau membuka rahasia pribadi), botnet (penguasaan software
meliputi semua perbuatan atau usaha dari generasi tua untuk mentransfer
kepada generasi muda sebagai suatu usaha guna menyiapkan mereka agar
yang berlangsung secara sadar dan juga terencana sebagai usaha untuk
ruhani (daya pikir, karya, cipta, dan budi nurani) yang menghasilkan
2
Sulisrudatin, Nunuk, Analisa Kasus Cybercrime Bidang Perbankan Berupa Modus
Pencurian Data Kartu Kredit, Jurnal Ilmiah Hukum Dirgantara 9.1 (2018).
https://journal.universitassuryadarma.ac.id/index.php/jihd/article/view/296 Diakses tanggal
3 Juni 2022
3
Machful Indra Kurniawan, Tri Pusat Pendidikan sebagai Sarana Pendidikan
Karakter Anak Sekolah Dasar, Jurnal Pedagogia, Vol. 4, No. 1, Februari 2005, 4
2
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
muatan lokal keagamaan dan pendidikan diniyah pada sekolah dasar dan
mewujudkan peserta didik yang cerdas spiritual yang mendasari sikap dan
4
Undang-undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional pasal 1 ayat 1
3
perilaku baik di satuan pendidikan maupun di masyarakat. Jadi peserta
karakter dan pendidikan Islam di sekolah tetapi juga harus didukung peran
pesantren serta banyak juga lembaga pendidikan formal yang jauh dari
Tahun 2022”.
B. Rumusan Masalah
Mojoagung Jombang?
3. Apa saja problem yang dihadapi guru Muatan lokal Pendidikan diniyah
Mojoagung Jombang?
C. Tujuan Penelitian
Suatu penelitian tidak lepas dari sebuah tujuan yang ingin dicapai,
oleh karena itu dalam penelitian yang berjudul Problematika Guru Muatan
5
3. Untuk mengetahui problematika yang dihadapi guru Muatan lokal
D. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
b) Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan kajian bagi peneliti
b. Manfaat Praktis
Mojoagung
6
b) Bagi kepala sekolah
c) Bagi peneliti
pembatasan masalah terhadap masalah yang akan diteliti. Hal ini bertujuan
agar masalah yang diteliti tidak terlepas dari pokok permasalahan yang
sebagai berikut :
sekecamatan Mojoagung .
7
2. Subyek penelitian yang penulis teliti adalah guru muatan lokal
berjumlah 27 guru.
Jombang.
Jombang.
F. Definisi Operasional
penjelasan mengenai definisi istilah. Hal ini sangat diperlukan agar tidak
ini, diantaranya :
8
1. Problematika
2. Implementasi
5
Pusat Bahasa Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka,
2005
6
Pusat Bahasa Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka,
2005
9
3. Pendidikan Karakter
baik itu pikiran, sikap, maupun tindakan yang melekat pada diri
7
Dr.Eni Purwati DKK,Pendidikan Karakter menjadi berkarakter muslim muslimah
indonesia,( surabaya:Kopertais wilayah IV), 5
8
Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Karakter Perspektif Islam,(Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya,2017), 11
9
Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Karakter Perspektif Islam,(Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya,2017), 16
10
Dari definisi diatas dapat dipahami bahwa karakter adalah
sebuah pola pikir atau sikap yang melekat atau mendarah daging pada
4. Pendidikan Diniyah
nilai ke-Islaman itu tertuang dalam bidang studi yang diajarkan seperti
lainnya yang tidak diperoleh murid saat belajar di sekolah formal yang
10
Zulfia Hanum Alfi Syahr, Membentuk Madrasah Diniyah sebagai Alternatif
Lembaga Pendidikan Elite Muslim bagi Masyarakat, Jurnal Program Studi PGMI, Vol. 3,
No. 1, (Maret 2016), 1.
11
Peraturan Bupati Jombang No. 41 Tahun 2019
11
G. Sistematika Penulisan
Bab I Pendahuluan
penulisan.
Bab ini hanya membahas satu bagian yakni kajian pustaka dari
pustaka baik dari buku-buku ilmiah, maupun sumber- sumber lain yang
Bab ini berisikan pendekatan dan jenis penelitian, lokasi dan waktu
penelitian, jenis dan sumber data, penentuan populasi dan sampel, teknik
12
Bab IV Hasil penelitian
ringkas, padat, dan omunikatif sesuai dengan data yang diperoleh. dalam
pengujian hipotesis yang tidak terlepas dari tujuan penelitian. pada bagian
Bab V Penutup
13
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
1. Pengertian Guru
sesederhana inikah guru? Dalam bahasa Arab kata guru yang disebut
mu’allim dan dalam bahasa Inggris teacher itu mempunyai arti sangat
Dari arti yang sederhana itu, dan melihat kenyataan yang ada
berikut:
12
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010),
222.
13
Ramayulis, Profesi & Etika Keguruan, (Jakarta: Kalam Mulia, 2013), 3.
14
Ramayulis, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 1994),
19.
14
Zahara Idris dan Lisma Jamal mengatakan bahwa “guru (pendidik)
makhluk sosial.”15
psikomotoriknya.”.16
itu pendidik dalam konteks ini bukan hanya terbatas pada orang-orang
yang bertugas di sekolah, tetapi semua orang yang terlibat dalam proses
sosial.
2. Kompetensi Guru
Shadily yang dikutip Swardi kata kompetensi berasal dari bahasa inggris
dikuasai seseorang telah menjadi dari bagian dari dirinya sehingga dia
18
Hawi, Akmal, Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Rajawali
Press, 2014), 1
19
Martini dan Maisyah, Standar Kinerja Guru, (Jakarta: GP Press, 2010), 5
16
dapat melakukan perilaku-perilaku kognitif, efektif, dan psikomotorik
dengan sebaik-baiknya.20
dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas
keprofesionalan.21
Kompetensi yang harus dimiliki Guru dan Dosen tertera pada pasal
pendidikan profesi.” 22
20
Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, (Bandung: Rosdakarya, 2007),
2517
21
Peraturan Pemerintah No. 74 tahun 2008 Tentang Guru
22
UU RI No. 14 tahun 2005 Tentang Guru Dan Dosen
17
Bahwa guru yang profesional itu memiliki empat kompetensi atau
a. Kompetensi Kepribadian
bertindak.
yang disegani.
23
Jamil Suprihatiningrum, Guru Profesional Pedoman Kinerja, Kualifikasi &
Kompetensi Guru, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2014),106-108
18
6) Kepribadian yang patut diteladani, sehingga mampu
b. Kompetensi Pedagogik
24
Rusman, Model-Model Pembelajaran; Mengembangkan Profesionalisme Guru,
(Jakarta: Rajawali Press, 2014), 22.
19
3) Melaksanakan pembelajaran yang diliputi menata latar (setting)
nonakademik.
peserta didik.25
c. Kompetensi Profesional
keilmuannya.
berikut:
26
UU RI No. 14 tahun 2005 Tentang Guru Dan Dosen
27
Sudarwan Danim, Agenda Pembaharuan Sistem Pendidikan, (Yogjakarta: Pustaka
Pelajar, 2003), 199-200
28
Farida Sarimaya, Sertifikasi Guru, (Bandung: Yrama Widya, 2008), 20-21
21
2) Memanfaatkan teknologi informasi dan teknologi (TIK)
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran sesuai dan
mendukung bidang keahliannya.
3) Mengusai filosofi, metodologi, teknis dan fraksis penelitian
dan pengembangan ilmu yang sesuai dan mendukung bidang
keahliannya.
4) Mengembangkan diri dan kinerja profesionalitasnya dengan
melakukan tindakan reflektif dan penggunaan TIK.
5) Meningkatkan kinerja dan komitmen dalam pelaksanaan
pengabdian kepada masyarakat.29
administrasi sekolah.30
kreativitasnya.31
29
Ngainun Naim, Menjadi Guru Inspiratif memberdayakan dan mengubah jalan
hidup siswa, (Yogjakarta:Pustaka Pelajar, 2011), 110
30
Ngainun Naim, Menjadi Guru Inspiratif memberdayakan dan mengubah jalan
hidup siswa, (Yogjakarta:Pustaka Pelajar, 2011), 110
31
Daryanto, Standar Kompetensi dan Penilaian Kinerja Guru Profesional,
(Yogyakarta: Gava Media, 2013),112
22
profesional dibuktikan dengan sertifikat pendidik yang diperoleh
d. Kompetensi Sosial
luas.34
sosial.36
32
Daryanto, Standar Kompetensi dan Penilaian Kinerja Guru Profesional,
(Yogyakarta: Gava Media, 2013),150
33
UU RI No. 14 tahun 2005 Tentang Guru Dan Dosen
34
Yunus Abu Bakar dan Syarifan Nurjan, Profesi Keguruan, (Surabaya: AprintA,
2009), 3-6.
35
E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2007), 141
36
Jamil Suprihatiningrum, Guru Profesional Pedoman Kinerja, Kualifikasi &
Kompetensi Guru, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2014), 110
23
a) Berkomunikasi dan bergaul secara efektif, terdapat tujuh
agama
atau media massa dan teknik tidak langsung. Maksud dari teknik
24
c) Ikut berperan aktif di masyarakat
4. Muatan Lokal
Selain itu muatan lokal juga sebagai upaya untuk melestarikan bahasa
25
daerah yang berbasis kebudayaandan kesenian pada daerah dimana
dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang
kompetensi yang telah disesuaikan dengan ciri khas dan potensi sebuah
bisa diakomodasi melalui kegiatan yang terpisah dari mata pelajaran yang
telah ada.
37
Imam Haromain Dkk, Pedoman dan Implementasi Pengembangan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan MTs, (Jawa Timur: Mapemda Kantor Wilayah, 2009), 43.
38
Masnur Muslih, KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual,
(Jakarta: Bumi Aksara, 2011), cet.7, 30.
39
Muhammad Nasir, Pengembangan Kurikulum Muatan Lokal dalam Konteks
Pendidikan Islam di Madrasah, Jurnal Studi Islamika, Vol. 10, No. 1, Juni 2013 1-18, 3.
diakses tanggal 18 Agustus 2022
26
kebutuhan daerah masing-masing.”40 Yang dimaksud dengan isi adalah
materi pelajaran yang dipilih dan lingkungan yang dijadikan program yang
nantinya akan dipelajari oleh peserta didik di bawah bimbingan guru guna
dalam menyajikan isi dari muatan lokal. Jadi isi dan metode penyampaian
isi muatan lokal diambil dari sumber lingkungan yang dekat dengan
Muatan lokal juga bisa memberikan peluang kepada para peserta didik
40
Nurdin Mansur, Urgensi Kurikulum Muatan Lokal dalam Pendidikan, Jurnal
Ilmiah Didaktika, Vol. 12, No. 1, Agustus 2012, 70-71.
41
Muhammad Nasir, Pengembangan Kurikulum Muatan Lokal dalam Konteks
Pendidikan Islam di Madrasah, Jurnal Studi Islamika, Vol. 10, No. 1, Juni 2013: 1-18, 4
27
merupakan bagian dari struktur dan muatan kurikulum yang ada di standar
5. Pendidikan Diniyah
sang pencipta. Pendidikan dalam pengertain lain adalah sebuah ranah yang
perjalanan umat manusia untuk masa lalu, masa kini, dan masa yang akan
datang.42
suatu bentuk ikhtiar yang dilakukan secara sadar, sistematis, terarah, dan
42
Rahmat Hidayat, Ilmu Pendidikan Islam, (Medan: LPPPI, 2016), 4.
43
Nurcholish Majid, Masyarakat Religius, (Jakarta: Paramadina, 1997), 114.
28
pelestarian nilai kebudayaan telah berlangsung sejak zaman Nabi Adam
yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki sifat
bertanggung jawab, mandiri, cerdas, nan terampil serta sehat jasmani dan
tak terkecuali dari lembaga pendidikan dengan ciri khas Islam yang
bernama madrasah.45
dari akar kata din yang memiliki arti pasrah, tunduk, patuh, tingkah laku,
44
Ni Made Sri Agustini, Tripusat Pendidikan sebagai Lembaga Pengembangan Teori
Pembelajaran bagi Anak, Vol. 9, No. 2, Desember 2018, 26.
45
Mahmud Arif, Panorama Pendidikan Islam di Indonesia; Sejarah, Pemikiran, dan
Kelembagaan, (Yogyakarta: Idea Press, 2009), 28.
46
Kamus Besar Bahasa Indonesia. Yang diakses pada 20 Juni 2022.29
29
Indonesia, umumnya bersandingan dengan istilah madrasah. tapi dalam hal
Islam sebagai bagian dari landasan hidup para siswa untuk melahirkan
materi dan referensi lain seperti youtube, artikel, jurnal, dan lain-lain.
47
UU Sisidiknas tentang Pendidikan Keagamaan
(https://sipuu.setkab.go.id/PUUdoc/7308/UU0202003.htm, diakses pada 18 Agustus 2022)
30
B. Pendidikan Karakter
1. Pengertian Karakter
dengan yang lain. Nama dari jumlah seluruh ciri pribadi yang meliputi hal-
yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerjasama, baik
berkarakter baik adalah individu yang bisa membuat keputusan dan siap
yang terbaik, kapasitas intelektual, seperti berpikir kritis dan alasan moral,
48
Abdul Majid, Dian Andayani, Pendidikan Karakter Perspektif Islam, (Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya, 2017), 11
49
Zubaedi, Desain Pendidikan Karakter Konsepsi dan Aplikasinya dalam Lembaga
Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2011), 17
31
dan emosional yang memungkinkan seseorang berinteraksi secara efektif
terbaik.50
masyarakat. Etika, berasal dari bahasa Yunani ethikos yang diambil dari
kata dasar ethos, yang berarti tempat tinggal yang biasa, padang rumput,
yang membedakan seseorang dengan yang lain. Karakter juga bisa disebut
orang yang berkarakter baik bertindak berdasarkan etika yang baik pula.
50
Ngainun Naim, Character Building, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2012), 55
51
Zubaedi, Desain Pendidikan Karakter, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,
2011), 32
32
2. Pendidikan Karakter
segala daya dan upaya secara sadar dan terencana untuk mengarahkan
mandiri, jujur, dan arif, hormat dan santun, dermawan, suka menolong,
masyarakat yang baik dan warga Negara yang baik. Adapun kriteria
manusia yang baik, warga masyarakat yang baik , dan warga Negara yang
baik bagi suatu masyarakat atau bangsa, secara umum adalah nilai-nilai
52
Yahya Khan, Pendidikan Karakter Berbasis Potensi Diri, (Yogyakarta : Pelangi
Publishing, 2010), 34
33
luhur yang bersumber dari budaya bangsa Indonesia sendiri, dalam rangka
yang baik maupun buruk sehingga peserta didik secara tidak langsung di
dilkukan dengan cara menanamkan nilai baik buruk, benar salah tanpa
deduktif metode ini dengan menguraikan konsep benar salah yang dapat
dipahami oleh peserta didik sehingga logika berfikir peserta didik juga
akan terasah dan melihat perbuatan yang baik dan salah dari pengertian
yang diperoleh.
ada kemudian ditarik kesimpulan tentang baik dan buruk kejadian tersebut.
53
Heri Gunawan, Pendidikan Karakter Konsep dan Implementasi,
(Bandung:Alfabeta, 2012) , .23- 24.
54
S u ki ya t, S t ra t eg i I mp l e men ta s i Pen d id i ka n Ka r a kte r, ( S urab a ya : J a kad
med ia p ub li s h i n g, 2 0 2 0 ) 7 8
34
reflektif merupakan gabungan antara deduktif dan induktif dengan konsep
C. Kerangka berpikir
Jombang guna mendidik siswa dengan materi kitab kuning seperti yang
dalam seleksi masuk guru diniyah, diutamakan yang bisa membaca kitab
pendidikan.
serta kebiasaan kerja ini menuntut guru muatan lokal pendidikan diniyah
55
S u ki ya t, S t ra t eg i I mp l e men ta s i Pen d id i ka n Ka r a kte r , ( S urab a ya : J a kad
med ia p ub li s h i n g, 2 0 2 0 ) , 7 9
35
untuk mengembangkan diri dalam memenuhi standar pendidikan yang ada
36
BAB III
METODE PENELITIAN
tertulis yang dicermati oleh peneliti, dan benda-benda yang diamati sampai
yang di dapat. Sumber data yang dimaksud tersebut secara garis besar
56
Yusuf, A. Muri. Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, & penelitian gabunga ,
(Jakarta :Persada Media, 2016), 24.
57
Agus Salim, Teori dan Paradigma Penelitian Sosial: dari Denzin Guba dan
Penerapannya, (Jakarta: Tirta Wacana, 2001), 11.
37
dapat dibedakan menjadi dua, yaitu manusia atau orang dan yang bukan
keadaan, kondisi atau hal-hal lain yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk
laporan penelitian. Dan dalam penelitian ini, peneliti tidak melakukan apa-
apa terhadap suatu objek wilayah yang diteliti atau secara lebih detail tidak
penelitian.
laporan penelitan.
guru.
58
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta:
Rineka Cipta, 2013), 22
38
C. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis data
budaya tidak dapat ditentukan dan diukur dengan cara yang pasti.
Oleh karena itu, jenis data ini bersifat deskriptif. Hal ini tidak berarti
2. Sumber data
Yang dimaksud dengan sumber data pada penelitian ini adalah subyek
Jombang.
59
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2013), 129.
60
Sumadi Suryabrata, Metode Penelitian, ( Jakarta : Rajawal, 1987), 93.
39
b. Sumber data sekunder, yaitu data yang dikumpulkan oleh peneliti
data sekunder.
1. Teknik Wawancara
negeri mojoagung.
2. Teknik Observasi
gejala alam dan bila responden yang diamati tidak telalu besar. Dalam
data, dan ikut merasakan suka dukanya. Dengan observasi partisipan ini,
maka data yang diperoleh akan lebih lengkap, tajam, dan sampai
63
Sugiyono, Metodologi Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan
R&D, ( Bandung : Alfabeta, 2010), 320.
64
Sugiyono, Metodologi Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan
R&D, ( Bandung : Alfabeta, 2010), 145.
41
Dalam observasi ini, peneliti mengamati kegiatan belajar mengajar
3. Teknik Dokumentasi
65
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta:
Rineka Cipta, 2013), 274.
42
kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang
berbeda melalui metode kualitatif. Hal ini dapat dicapai melalui; (1)
dengan berbagai pendapat dan pandangan orang rakyat biasa, orang yang
berkaitan.66
66
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2001), 331.
43
Dalam menganalisis data ada beberapa langkah yang dilakukan
1. Reduksi Data
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari pola dan temanya dan
2. Penyajian Data
kategori, dan sejenisnya. Dalam hal ini Miles and Huberman (1984)
research data in the past has been narrative text”. Yang paling sering
3. Verifikasi.
44
dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid
kredibel.67
67
Sugiyono, Metodologi Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan
R&D, ( Bandung : Alfabeta, 2010), 345.
45
BAB IV
HASIL PENELITIAN
dan teknologi saja, keempat sekolah dasar swasta yang ada berbasis
68
Badan Pusat Statistik, Kecamatan Mojoagung Dalam Angka 2021. (Jombang:CV.
Media Advertising, 2021), 45
46
sekolah dasar negeri yang bersifat universal. Untuk lebih jelasnya bisa
. Tabel 4.1
Data Sekolah Dasar di Kecamatan Mojoagung
Jumlah Peserta Jumlah
No Nama Sekolah NPSN
Didik Rombel
1 SDN Betek 1 20503983 96 6
2 SDN Betek 2 20503982 64 6
3 SDN Dukuhdimoro 20504083 142 6
4 SDN Dukuhmojo 1 20504116 201 6
5 SDN Dukuhmojo 2 20504115 260 11
6 SDN Gambiran 20504104 133 6
7 SDN Janti 20504069 101 6
8 SDN Johowinong 1 20503275 207 6
9 SDN Johowinong 2 20503274 89 6
10 SDN Kademangan 1 20503216 184 6
11 SDN Kademangan 3 20503214 129 6
12 SDN Karangwinongan 20503235 167 6
13 SDN Karobelah 20503233 232 6
14 SDN Kedunglumpang 1 20503347 250 8
15 SDN Mancilan 1 20503306 306 12
16 SDN Mancilan 3 20503304 72 6
17 SDN Miagan 20503103 210 9
18 SDN Mojotrisno 20503121 388 13
19 SDN Murukan 20503071 194 6
20 SDN Seketi 20503574 113 6
21 SDN Tanggalrejo 20503671 283 11
22 SDN Tejo 1 20503643 216 9
23 SDN Tejo 3 20503641 77 6
24 SD Islam Terpadu Brilliant 69975036 85 6
25 SD Islam Universal 69787504 36 6
47
26 SD Kristen Wijana 20504225 45 6
27 SD Kristen Bethel 20504227 36 6
Total Total 4316 193
penelitian ini.
jam pelajaran dalam satu semester atau 4 (empat) jam pelajaran dalam
satu minggu69. Jadi dalam satu minggu tersebut tema yang akan
yang berlaku. Dan beban belajar dalam satu minggu sebagaimana yang
masuk sebagai mata pelajaran yang wajib dipelajari oleh setiap peserta
didik.
dan menulis serta memaknai kitab seperti anak pesantren. Standar kitab
69
Peraturan Bupati Jombang No. 41 Tahun 2019
48
hijaiyah dan huruf pegon yang bebasis pada kitab pegon sampai pada
Syifaul Jinan. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada table berikut ini.
. Tabel 4.2
Kurikulum Muatan Lokal Pendidikan Diniyah
49
Kreatifitas guru muatan lokal pendidikan diniyah dalam
mengemas pelajaran yang berbasik huruf Arab dan huruf Pegon dalam
menyusun kitab acuan yang menarik, dan mudah dipahami oleh peserta
didik.
Mojoagung.
diplomat empat (D-IV) atau sarjana (S1). Dan dalam hal kualifikasi
yang sejenis70.
70
Peraturan Bupati Jombang No. 41 Tahun 2019
50
bisa dipenuhi dapat pula menerima lulusan pembimbing dengan
berpotensi hoax.
71
Wawancara dengan Ketua FKKPD Kec. Mojoagung Bapak Priyanto,S.Pd. Tanggal
4 Juni 2022 .
51
sekolah dasar. Adanya guru yang mengundurkan diri ini juga di
. Tabel 4.3
Guru Muatan Lokal Pendidikan Diniyah SDN Mojoagung Tahun Ajaran
2021/2022
52
18 IKA SEVI WAHYUNITA SMA SDN MANCILAN 3
19 ABDUL MUFID SMA SDN MIAGAN
20 FATHUL ALIM, S.Pd.I S1 SDN MIAGAN
21 ABDUL BAKIR S1 SDN MOJOTRISNO
22 TANJUDAN SUKMAWINATA S1 SDN MOJOTRISNO
23 IIN NUR FADHILAH SMA SDN MURUKAN
24 NUR KHIKMATUS SAADAH SMA SDN SEKETI
25 ELYS MAUIDHOH SMA SDN TANGGALREJO
26 KHOIROH MUFIYATI SMA SDN TANGGALREJO
27 INDAH UMAMI IKROIYAH SMA SDN TEJO 1
28 SINTIA RAHMA SMA SDN TEJO 3
Kecamatan Mojoagung.
53
Pendidikan diniyah merupakan pendidikan yang sangat penting
keagamaan.
bahwa:
72
Wawancara dengan Ketua FKKPD Kec. Mojoagung Bapak Priyanto,S.Pd. Tanggal
4 Juni 2022 .
54
Mojoagung. Hal serupa juga dikatakan oleh Bapak Samsul Hadi, S.Pd.
73
Wawancara dengan Kepala SDN Tejo 1 Bapak Samsul Hadi, S.Pd. Tanggal 6 Juni
2022
74
Wawancara dengan Kepala SDN Miagan bapak Mochammad Wahyudi, S.Pd.SD.
Tanggal 13 Juni 2022.
55
berjalan dengan baik. Dalam artian dinas pendidikan maupun lembaga
disetujui oleh kepala sekolah, wali murid yang antusias dengan adanya
56
Sehingga dalam proses pembelajaran muatan lokal pendidikan diniyah
juga diadakan pembagian raport atau hasil belajar siswa selama satu
beberapa aspek yang perlu diujikan dan diukur serta perlu untuk
oleh siswa. Jadi muatan lokal pendidikan diniyah dalam sistem kerja
Jombang.
57
Dalam rangka peningkatan kualitas kompetensi ini, di awal
kurikulum 2013.
kecamatan Mojoagung.
58
dan teknologi kabupaten Jombang. dan pelaksanaanya diawasi oleh
. Tabel 4.4
Program kerja Pemberdayaan Guru Muatan Lokal Pendidikan Diniyah
kecamatan Mojoagung Tahun 2021
59
6. Pendidikan Karakter di Sekolah Dasar Negeri Kecamatan
Mojoagung
dalam satu dua hari saja, akan tetapi dalam pembentukan karakter
perbedaan antara sekolah yang satu dengan sekolah yang lainnya. Ini
didik.
Namun ada juga yang belum memiliki yang musholla seperti SDN
60
Secara garis besar proses pendidikan karakter di sekolah dasar
senyum, salam, sapa. Dimana guru menyapa peserta didik yang datang
kelas empat, lima, dan kelas enam. Sehingga ini juga membiasakan
anak untuk taat beribadah kepada tuhan yang maha esa. Selain di luar
bahwa:
61
berdoá sebelum kegiatan belajar dimulai maupun setelah
pelajaran.75
B. Pembahasan
adalah separuh dari jumlah guru yang ada. Dengan kata lain separu dari
75
Wawancara dengan Kepala SDN Miagan bapak Mochammad Wahyudi, S.Pd.SD.
Tanggal 13 Juni 2022
62
diniyah diutamakan yang berkualifikasi S1, namun tetap bisa di isi guru
diniyah.
pondok pesantren lebih dari 5 tahun. Serta banyak juga yang sudah
sekolah formal.
63
dengan kedatangan pengawas di sekolahnya hanya untuk membina guru
diniyah.
Jombang
ajaran Islam menjadi bagian dari landasan hidup peserta didik untuk
76
Departemen Agama RI, Pedoman Penyelenggaraan dan Pembinaan Madrasah
Diniyah, (Jakarta: Depag, 2000), 7.
64
yang telah terkualifikasi dan kompeten di bidang pendidikan diniyah
di masyarakat
tidak mudah bagi kepala sekolah untuk mengatur sumber dana untuk
pegangan.77
77
Wawancara dengan Kepala SDN Tejo 1 Bapak Samsul Hadi, S.Pd. Tanggal 6 Juni
2022
65
Dalam kegiatan pembelajaran, guru muatan lokal pendidikan
didik. Namun ada juga guru muatan lokal pendidikan diniyah yang
antar gambar dengan bahasa Arab dari gambar tersebut ini dilakukan
terutama untuk kelas bawah yang masih mempelajari baca tulis maupun
bahasa Arab.
muatan pelajaran lain yakni dilaksanakan pada waktu hari aktif sekolah.
66
madrasah diniyah dan pondok pesantren dilaksanakan dengan berbagai
aspek seperti ujian praktik, tulis, hafalan dan penguasaan huruf pegon.
sesuai dengan slogan kota jombang, selain itu juga agar para peserta
para peserta didik saja, melainkan para pembimbing diniyah juga harus
67
Pelaksanaan dari pendidikan diniyah kurang lebih sama dengan
raport siswa sebagai hasil belajar selama satu semester. Bahkan juga
dasar negeri kecamatan Mojoagung berjalan dengan baik. Hal ini tentu
Mojoagung Jombang
yang keras.
68
sekolah dasar negeri kecamatan Mojoagung. Namun dalam
diantaranya adalah:
pendidikan karakter
78
Wawancara dengan Ketua FKKPD Kec. Mojoagung Bapak Priyanto,S.Pd. Tanggal 4
Juni 2022
69
Sebenarnya masalah kurangnya pemahaman akan pendidikan
70
c. Kedisiplinan guru muatan lokal
79
Wawancara dengan Ketua FKKPD Kec. Mojoagung Bapak Priyanto,S.Pd. Tanggal 4
Juni 2022
71
d. Lingkungan belajar dan lingkungan sekitar
Tentu ini berbeda dengan SDN Miagan, SDN Mojotrisno, SDN Tejo
72
dibandingkan dengan SDN Mojotrisno, SDN Miagan, SDN
73
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
sebagai berikut :
terasah.
setiap Jum’at.
74
c. Kegiatan bulanan dan tahunan Kegiatan bulanan yang diterapkan
Romadlon.
B. Saran-saran
siswa.
75
2. Kegiatan pembiasaan yang semula tersendat saat pembelajaran tatap
3. Perlunya kerjasama dan peran serta semua pihak baik, pemrintah daerah,
nyaman, dan ramah anak sert memiliki sarana prasarana pendidikan yang
76
DAFTAR PUSTAKA
Kadarudin. 2020. Cerdas Bermedia Sosial dari Kacamata Hukum. Semarang: CV.
Pilar Nusantara.
77
Kurniawan, Machful Indra. 2005. Tri Pusat Pendidikan sebagai Sarana
Pendidikan Karakter Anak Sekolah Dasar, Jurnal Pedagogia, Vol. 4, No.
1, Februari, 4
Majid, Abdul dan Dian Andayani. 2017. Pendidikan Karakter Perspektif Islam.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Mulyasa, 2007. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Nasir, Muhammad. Pengembangan Kurikulum Muatan Lokal dalam Konteks
Pendidikan Islam di Madrasah, Jurnal Studi Islamika, Vol. 10, No. 1, Juni
2013 1-18, 3.
78
Nizar, H. Samsul, and Zainal Efendi Hasibuan. 2018. Pendidik Ideal Bangunan
Character Building. Depok: Prenada Media Group.
Pusat Bahasa Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka,
2005
Ramayulis, 1994. Metodologi Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Kalam Mulia.
Salim, Agus. 2001. Teori dan Paradigma Penelitian Sosial: dari Denzin Guba
dan Penerapannya, Jakarta: Tirta Wacana.
79
Sulisrudatin, Nunuk, 2018. Analisa Kasus Cybercrime Bidang Perbankan Berupa
Modus Pencurian Data Kartu Kredit, Jurnal Ilmiah Hukum
Dirgantara 9.1
https://journal.universitassuryadarma.ac.id/index.php/jihd/article/view/296
Diakses tanggal 3 Juni 2022
Tafsir Ahmad. 2010. Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Undang-undang Republik Indonesia No. 14 tahun 2005 Tentang Guru Dan Dosen
Yunus Abu Bakar dan Syarifan Nurjan, 2009. Profesi Keguruan, Surabaya:
AprintA.
Zulfia Hanum Alfi Syahr, 2016. Membentuk Madrasah Diniyah sebagai Alternatif
Lembaga Pendidikan Elite Muslim bagi Masyarakat, Jurnal Program Studi
PGMI, Vol. 3, No. 1.
80