Lasya Aulia - 120304190002 - Tugas Bab 1-3 Metodologi Penelitian
Lasya Aulia - 120304190002 - Tugas Bab 1-3 Metodologi Penelitian
Bisnis Internasional
Mata Kuliah Metodologi Penelitian dan Teknik Penulisan Ilmiah
Pengaruh Kualitas Harga, Produk dan Layanan Pada Pembelian Produk
Fast Fashion Terhadap Kepuasan Generasi Z di Bandung.
BAB I
PENDAHULUAN
Gambar 1.2
Pada perkembangan saat ini fast-fashion di dunia sangat cepat berubah dan
berganti, terutama ini berpengaruh pada generasi Z di kota Bandung yang
setiap individu dari Generasi Z ini tidak ingin tertinggal dan selalu menunggu
dan langsung membeli produk-produk terbaru dari fast-fashion. Lalu para
perusahaan dari brand fast-fashion ini mulai memahami para konsumennya
dan
mulai mengerti dan beradaptasi dengan cepat mengembangkan dan membuat
inovasi baru dengan menambahkan tren terbaru. Sehingga daya beli dari para
konsumen ini meningkat tinggi dan sangat pesat terutama bagi Generasi Z. Di
Kota Bandung, pembelian dari produk fast-fashion ini sangat tinggi dengan
didukungnya dari perilaku masyarakat yang sangat konsumtif sehingga
mereka selalu membeli produk tersebut.
Pada perkembangan saat ini tren fashion juga berubah sangat cepat karena
jadi setiap individu salah satunya di Generasi Z tidak ingin tertinggal dan
selalu menunggu produk-produk terbaru dari berbagai brand di Indonesia dan
terumata di Kota Bandung yang sedang berkembang pesat. Akibat dampak
Covid-19 juga sedikit berpengaruh terhadap para Generasi Z ini karena
berpengaruh juga terhadap keadaan finansial. Sehingga beberapa department
store fast-fashion ini sempat tutup dan memikirkan bagaimana caranya agar
Generasi Z tetap membeli produk-produk dari para brand fast-fashion.
Sehingga para brand fast-fashion ini melakukan strategi pemasaran melalui
teknologi digital seperti social media dan dari web para brand-brand tersebut.
Lalu dengan mengadakan sale Up To 70% setelah memasuki era New Normal
para department store brand fast-fashion ini mulai dibuka Kembali. Sehingga
para Generasi Z juga tetap berminat untuk membeli produk-produknya dengan
cepat karena sale ini dilakukan dalam beberapa bulan sekali saja. Jadi dampak
pembelian dari produk fast-fashion ini sangat berpengaruh terhadap Generasi
Z di Kota Bandung. Para perusahaan dari produk-produk fast-fashion ini lebih
cepat memahami dan beradaptasi dengan mode dan tren terbaru para
pelanggan yang membeli produk fast-fashion. Sebenarnya tidak hanya saat
keadaan dari akibat Covid-19 perusahaan fast-fashion ini mengadakan sale
besar-besaran tetapi saat pergantian musim dan pergantian tahun selalu
mengadakan Sale Up To 70%. Salah satu brand fast-fashion yang terkenal di
Kota Bandung yaitu, H&M, dan Zara. Brand fast-fashion ini memasuki
Indonesia dan terutama di Kota besar seperti Bandung ini yang mempunyai
pasar yang luas.
Fungsi dalam kepuasan ini sangat penting agar kita dapat mengetahui
keluhan dan feedback dalam memakai produk-produk dari brand fast-fashion.
Munculnya banyak brand fast-fashion memungkinkan perusahaan fast-fashion
untuk bersaing memperebutkan pangsa pasar yang lebih besar, salah satunya
dengan menerapkan berbagai strategi untuk menciptakan keunggulan
bersaing. Salah satu strategi yang dirumuskan oleh perusahaan adalah
menjaga konsistensi mutu dan kualitas produk, serta melakukan proses inovasi
dan pengembangan produk untuk meningkatkan produk dan menjaga kualitas
produk itu sendiri.
Kotler dan Keller (2009 : 173) menyatakan kepuasan adalah persepsi dan
kesan terhadap kinerja dan hasil produk, serta perasaan senang dan kecewa
yang muncul setelah membandingkannya. Kepuasan konsumen bepengaruh
jangka panjang bagi perusahaan, karena konsumen merasa puas, hubungan
yang harmonis antara perusahaan dengan konsumen ini dengan dasar yang
baik untuk pembelian berulang karena loyalitas konsumen dari mulut ke mulut
merekomendasi produk tersebut dan ini menguntungkan bagi perusahaan.
Dengan demikian, perusahaan harus menempatkan orientasi pada kepuasan
konsumen sebagai tujuan utama kepuasan sebagai penentu keberhasilan
kinerja perusahaan. Keduanya telah berpengaruh besar dalam mengukur
kepuasan konsumen tersebut, kepuasan konsumen juga bisa tidak ada
wujudnya salah satunya dengan mempunyai rasa senang dan bahagia karena
mempunyai produk tersebut karena sesuai dengan kualitas produk yang
diharapkan dan juga harganya.
Peter dan Olson (2016: 184) menunjukkan bahwa kepuasan konsumen
adalah konsep yang paling menentukan dalam pemasaran dan dalam penelitian
konsumen. Secara teori, konsumen yang puas dengan produk, layanan atau
merek, mungkin akan terus membelinya dan memberi tahu orang lain. Jika
tidak puas, kemungkinan konsumen akan mengubah produk atau merek dan
mengeluh kepada produsen barang, pengecer, dan konsumen lainnya. Menurut
Reichheld (1996), yang dikutip dari penelitian yang dilakukan oleh
Dapkevicius dan Melnikas (2009), mengatakan bahwa “customer who are
satisfied with a purchased product will by the same product again”, hal ini
berarti kepuasan konsumen dapat juga ditentukan oleh variabel harga,
karena jika konsumen
merasa puas terhadap harga tersebut, maka akan melakukan pembelian produk
yang sama nantinya. Lalu generasi Z ini lah yang mempunyai pengaruh besar
dalam membeli produk-produk dari fast-fashion. Dari faktor lingkungan,
teman-teman, serta banyak berpengaruh dari influencer dan artis di social
media seperti instagram. Menurut dari penelitian sebelumnya (Yuni Kadek,
2021) mengatakan generasi Z ini mempunyai karakteristik sangat ekspresif
dan salah satunya dengan mengkonsumsi produk fast-fashion untuk
melihatkan ekspresif dalam dirinya. Mengkonsumsi produk fast-fashion paling
populer menunjukkan kebanggaan, kepuasan, dan bentuk citra diri. Generasi Z
yang mengkonsumsi produk fast-fashion sambil mempertimbangkan tren,
ingin menciptakan pandangan dirinya sebagai fashionable, yaitu image orang
yang tertarik dengan tren fashion terkini.
Dampak dari banyaknya brand fast-fashion ke Indonesia dan berada di
Kota Bandung ini banyaknya department store dari fast-fashion sehingga
banyak digemari oleh semua masyarakat dan terutama memikat para Generasi
Z. Dampak dari fast-fashion ini juga dari mulainya peluncuran produk-produk
setiap musimnya yang secara cepat, sangat mempengaruhi pembelian produk
fast-fashion ini generasi Z ini juga cepat dalam melihat tren-tren terbaru dalam
fashion melalui internet salah satunya di social media. Dampak ini juga
berpengaruh pada sikap dari individu Generasi Z dalam membeli produk fast-
fashion, maka dari itu para retailer produk fast-fashion ini juga dengan mudah
cepat menanggapi dan beradaptasi dalam setiap pergantian musimnya.
Secara singkat, dari berbagai hal yang telah di sampaikan peneliti tertarik
dalam meneliti kedua merek dari brand fast-fashion yaitu Zara dan H&M
karena brand dari merek tersebut memiliki toko di berbagai kota di Indonesia
dan terutama di Kota Bandung. Dilihat dari website wikipedia zara di
Indonesia terdapat 16 toko, lalu 2 toko diantaranya ada di Kota Bandung.
Sedangkan H&M terdapat 54 toko yang tersebar di Indonesia dan 3 toko
diantaranya berada di Kota Bandung jika dilihat dari website resmi H&M.
Lalu kedua merek tersebut mempunyai keunikan dan keunggulan dari masing-
masing produk fashionnya untuk menarik para konsumen agar selalu membeli
produk tersebut.
Sehingga ini bisa dibuktikan dengan banyaknya Generasi Z yang banyak
membeli produk dari Zara dan H&M. Dengan itu dalam memberikan produk
yang berkualitas lahir lah kepuasan konsumen terhadap produk-produk yang
telah ia beli. Tidak hanya produk yang berkualitas tetapi harga juga
menentukan konsumen akan puas atau tidaknya dengan produk tersebut. Serta
kualitas pelayanan juga berperan penting dalam mempengaruhi kepuasan
konsumen. Oleh karena itu, penulis melakukan penelitian yang berjudul
Pengaruh Kualitas Harga, Produk dan Layanan Pada Pembelian Produk Fast
Fashion Terhadap Kepuasan Generasi Z di Bandung.
2.1.9 Harga
2.1.9.1 Definisi Harga
Menurut Kotler & Armstrong (2008:345), harga adalah
jumlah yang dibebankan pada suatu produk atau jasa, atau
keuntungan dari memiliki atau menggunakan suatu produk atau
jasa dan nilai yang diperdagangkan oleh pelanggan. Sedangkan
menurut Andi (2015: 128), harga merupakan faktor utama yang
dapat mempengaruhi keputusan pembelian seorang pembeli, dan
harga berperan penting dalam pengambilan keputusan pembelian
konsumen yang dinilai sangat menguntungkan. Dapat disimpulkan
bahwa harga merupakan faktor yang paling pertama dapat
memperngaruhi keputusan dalam seorang membeli produk atau
jasa.
Jurnal
Penelitian Variabel Penelitian Metode Penelitian Persamaan Perbedaan Hasil Penelitian
Pengaruh harga, citra X1 = Harga Metode yang digunakan Variabel X1, X3 dan Y Perbedaannya terletak di Hasil peneliatian
merek dan kualitas X2 = Citra merek yaitu metode kuantitatif sama dengan penelitian penggunaan variabel X2 menunjukan bahwa
pelayanan terhadap X3 = Kualitas pelayanan dengan analisis data ini yaitu variabel X yaitu citra merek dan variabel harga
kepuasan pelanggan Y = Kepuasan regresi linier berganda. tetang harga dan juga teori yang berpengaruh signifikasn
dari “Brand Zoya” pelanggan Sedangkan untuk menguji kualitas layanan dan digunakan. terhadap kepuasan
datanya menggunakan uji variabel Y tentang pelanggan; variabel citra
Putri Fendi Ayu normalitas, uji kepuasa merek berpengaruh
Sundari & Khuzaini multikolinearitas, uji pelanggan. Metode yang signifikasn terhadap
(2021) autokorelasi dan uji digunakan juga sama kepuasan pelanggan;
heterokedastisitas. Data yaitu metode kuantitatif variabel kualitas
diperoleh melalui sebaran pelayanan berpengaruh
kuesioner ke 100 signifikasn terhadap
pelanggan brand zoya kepuasan pelanggan.
sebagai sampel yang
populasinya tidak
diketahui oleh peneliti.
Pengaruh Fast X1 = Fast Fashion Metode penelitian yang Sama-sama membahas Perbedaannya terletak di Hasil penelitian
Fashion Terhadap Y1 = Budaya digunakan yaitu metode dampak fast fashion dan metode yang digunakan, menunjukan bahwa
Budaya Konsumerisme kualitatif analitif dengan pengaruhnya terhadap penelitian Ajriah masyarakat Indonesia
Konsumerisme Dan Y2 = Kerusakan menggunakan teknik budaya konsumerisme di menggunakan metode sangat konsumtif
Kerusakan Lingkungan kepustakaan. Teknik Inonesia kualitatif sedangkan terhadap produk dari
Lingkungan Di pengumpulan datanya penelitian ini perusahan fast fashion
Indonesia dikumpulkan melalui menggunakan metode dilihat dari banyaknya
studi lapangan, studi kuantitatif. Variabel brand
Ajriah Muazimah & pustaka, dokumen dan yang diteliti juga multinasional yang
Faisyal Rani wawancara secara primer berbeda. melakukan proses
(2020) maupun sekunder. produksinya di Indonesia
Teori dan dan juga globalisasi yang
perspektif yang digunakan memiliki peran penting
adalah konstruktivisme dalam pembentukan
dengan tingkat analisa sistem kerja industri fast
sistem internasional. fashion tersebut. Dalam
hal kerusakan lingkungan,
dilihat adanya degradasi
lingkungan. Kerusakan
alam juga dilihat dari
adanya pencemaran
lingkungan, eksploitasi
sumber daya alam,
pembuangan limbah
industri.
Fast Fashion Sebagai X = Fast Fashion Metode yang digunakan Sama-sama membahas Perbedaannya terletak di Hasil penelitian
Lifestyle Generasi Z Y = Lifestyle Generasi Z yaitu metode kuantitatif tentang fast fashion dan penggunaan variabel Y menunjukan bahwa fast
Di Denpasar deskriptif. Data diperoleh generasi Z. Metode yaitu Lifestyle Generasi fashion sangat diminati
melalui sebaran kuesioner yang digunakan juga Z dan juga teori yang oleh generasi Z di
ke 50 responden sebagai sama yaitu metode digunakan. Denpasar yang dapat
Ni Kadek sampel dengan rentang kuantitatif. dilihat dari frekuensi
Yuni Diantari usia 16-22thn di pembelian produk fast
(2021) Denpasar. fashion yang cukup
sering disetiap musimnya
dan hal tersebut
mempengaruhi jumlah
kepemilikan produk fast
fashion yang rata-rata
lebih dari 10 item.
Pengaruh Kualitas X1 = Kualitas produk Metode yang digunakan Variabel X1, X2 dan Y Perbedaannya terletak di Hasil penelitian
Produk Dan Kualitas X2 = Kualitas pelayanan yaitu metode kuantitatif sama dengan penelitian penggunaan variabel X, menunjukan bahwa
Pelayanan Terhadap Y = Kepuasan dengan analisis data ini yaitu variabel X dimana penelitian ini berdasarkan koefisien
Kepuasan Pelanggan pelanggan regresi linier berganda. tetang kualitas produk menggunakan variabel determinasi kualitas
Sedangkan untuk menguji dan kualitas layanan dan lain yaitu variabel produk dan kualitas
datanya menggunakan uji variabel Y tentang harga. pelanggan mempengaruhi
hipotesis, uji-t, uji-F, tingkat kepuasan kepuasan pelanggan
koefisien determinasi. pelanggan. Metode yang sebesar 52,8% sedangkan
Data diperoleh melalui digunakan juga sama sisanya sebesar 47,2%
sebaran kuesioner ke 50 yaitu metode kuantitatif dipengaruhi oleh faktor
responden dengan kriteria lain.
yang bertempat tinggal di
daerah sekitar kantor
MNC Vision.. Teknik
sampling yang digunakan
yaitu purposive sampling.
Generation Z Buying X = perilaku belanja Metode penelitian yang Persamaannya terletak Perbedaannya terletak di Hasil penelitian
Behaviour In Generasi Z digunakan yaitu metode di pembahasan perilaku penggunaan variabel menunjukan bahwa para
Indonesia: Y = Kesempatan bisnis kualitatif dengan belanja generasi Z, sama yang digunakan yaitu pelanggan yang berasal
Opportunities For retail menggunakan teknik dengan penelitian ini variabel perilaku belanja dari generasi Z di
Retail Businesses wawancara mendalam yang akan membahas generasi Z (X) dan Indonesia memiliki
kepada 23 responden. mengenai perilaku variabel kesempatan kecenderungan kuat
Eliot Simangunsong belanja generasi Z yang bisnis (Y) dan metode untuk berbelanja
(2018) nantinya berujung penelitian yang pakaian,
kepada tingkat kepuasan digunakan. makanan dan minuman
generasi Z selain itu keuntungan
demografi yang dimiliki
Indonesia sejak tahun
2012 juag menyoroti
pentingnya generasi ini di
dalam lingkungan bisnis
di Indonesia.
Skripsi
Penelitian Variabel Penelitian Metode Penelitian Persamaan Perbedaan Hasil Penelitian
Hubungan Antara X1 = Ethnosentrisme Metode yang digunakan Sama-sama membahas Perbedaannya terletak pada Hasil peneliatian
Ethnosentrisme Konsumen yaitu metode kuantitatif mengenai produk Fashion metode yang digunakan, berdasarkan uji korelasi
Konsumen Dan X2 = Kecenderungan dengan teknik korelasi dan kecenderungan walaupun sama-sama mendapatkan hasil korelasi
Kecenderungan Pembelian Impulsif Spearman’s Rho. pembelian impulsif. metode kuantitatif tetapi antara ethnosentrisme
Pembelian Impulsif Y = Produk Fashion Sedangkan untuk menguji cara uji data dan dengan kecenderungan
Terhadap Produk Impor datanya menggunakan uji analisisnya berbeda. Teori pembelian impulsif sebesar
Fashion Impor Pada normalitas, uji linearitas, yang digunakanpun juga -0,576 dengan p=0,000
Remaja uji hipotesis. Data berbeda. (p<0,05) yang artinya
diperoleh melalui sebaran terdapat hubungan negatif
Katharina Ariesza Y kuesioner ke 212 dan signifikan antara
(2016) responden dengan kriteria ethnosentrisme dengan
remaja berusia 12-22thn. kecenderungan pembelian
impulsif.
Pengaruh Teknologi X= Teknologi Digital Metode yang digunakan Persamaannya terletak Perbedaannya terletak pada Hasil penelitian
Digital Terhadap Y = Perilaku Belanja yaitu metode kuantitatif pada pembahasan, yaitu variabel yang digunakan, berdasarkan analisis faktor
Perilaku Belanja Gen Z Generasi Z dengan metode estimasi. sama-sama membahas dimana penelitian tersebut konfirmatori menunjukan
Analisis yang dilakukan mengenai perliaku belanja menggunakan variabel bahwa variabel
Cici Efrisdayani yaitu analisis deskriptif, generasi Z. teknologi digital (X) dan kebudayaan, sosial, pribadi
Nasution analisis faktor variabel perilaku belanja dan psikologis
(2019) konfirmatori, dan analisis generasi Z (Y), metode dan terkonfirmasi sebagai
uji beda. Sedangkan untuk cara pengujian data serta variabel yang membentuk
menguji datanya analisisnya pun berbeda. perilaku belanja.
menggunakan uji Sampel yang digunakan Selanjtnya hasil uji beda
normalitas, uji chi-square. juga berbeda. menunjukan bahwa
Data diperoleh melalui perilaku belanja gen Z
sebaran kuesioner ke 100 berbeda dengan perilaku
orang dari Gen Z dan 100 berbelanja Gen Y.
orang dari Gen Y dengan
pengambilan sample secara
acak dan berdomisili di
Kota Medan.
2.3 Kerangka Konseptual Penelitian
1. Keterjangkau
an harga
2. Daya saing harga
3. Kesesuaian harga
dengan kualitas
pelayanan
4. Harga
sesuai
Tangibles
Reliability
Responsiveness
Assurance
Emphaty
2.4 Hipotesis
Berdasarkan kerangka penelitian diatas maka peneliti memutuskan hipotesis
penelitian sebagai berikut :
1. Variabel harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan
pelanggan.
2. Variabel kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kepuasan pelanggan.
3. Variabel kualitas layanan berpengaruh positif dan signifikan terhdap
kepuasan pelanggan.
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
4(𝑀𝑜𝑒)2
Keterangan:
N =besarnya sampel
Z = Tingkat keyakinan yang dibutuhkan pada penelitian
Moe = Margin of eror, atau kesalahan maksimum yang dapat ditolelir
Sehingga dapat diketahui tingkat keyakinan yang digunakan sebesar 95 persen
atau Z = 1,96 dan Moe = 10 persen (0,1) maka diperoleh perhitungan sebagai
berikut:
2
N= (1,96) = 96,04
4(0,1)2