Metode Permainan Membaca Dan Berhitung Pada Anak Usia Dini
Metode Permainan Membaca Dan Berhitung Pada Anak Usia Dini
Di susun oleh :
Putri Andini (2107020174)
Jelly Aulia (2107020152)
Rismawati
Marliana
Dosen Pengampuh :
Adelia Yuriansyah M.Pd
uUu
8
KATA PENGANTAR
Penulis
8
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Membaca, menulis, berhitung merupaan komponen penting yang harus
dikuasai anak. Akan tetapi, dalam proses pembelajarannya harus berdasarkan
prinsip pembelajaran paud yaitu belajar sambil bermain. Oleh karena itu, dalam
pembelajaran membaca, menulis, berhitung tidak dapat di berikan secara
langsung. Berdasarkan hal tersebut, maka pembelajarannya memiliki beberapa
tahapan yang harus dilalui anak dan diterapkan dengan menggunakan metode
yang tepat dan didukung dengan media yang sesuai dengan pembelajaran anak.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana metode pembelajaran membaca dan berhitung pada anak
usia dini?
2. Bagaimana tahap pembelajaran membaca dan berhitung pada anak usia
dini?
C. TUJUAN MASALAH
1. Mengenal metode pembelajaran membaca dan berhitung pada aud.
2. Mengenal tahapan-tahapan pembelajaran membaca dan berhitung pada
aud.
8
BAB II
PEMBAHASAN
A. Metode Pembelajaran Membaca dan Berhitung pada Anak Usia Dini
a) Metode ejaan
Pembelajaran dengan menggunakan metode ini di awali dengan
memperkenalkan huruf-huruf secara alphabet dan dilafalkan sesuai
bunyi huruf. Sebagai contoh, a, b, c, d, e, f, g, h, I, j, k, l, m, n, o, p, q,
dan seterusnya. Selanjutnya, huruf-huruf dirangkaikan dengan cara
mengeja sehingga menghasilkan suku kata, misalkan m-a ma (em-a
ma) dan p-a pa (pe-a pa) dan seterusnya. Kemudia suku kata itu
dirangkaikan menjadi kata : mama, papa, caca, dll. Metode eja adalah
belajar membaca yang di mulai dari mengeja huruf demi huruf.
d) Metode global
Metode ini didasarkan pada pendekatan kalimat. caranyaialah
guru mengajarkanmembaca dan menampilkan kalimat di bawah
gambar. Metode global juga dapat diterapkan dengan kalimat tanpa
bantuan gambar. Selanjutnya siswa menguraikan kalimat menjadi kata,
menguraikan kata menjadi suku kata, dan menguraikan suku kata
menjadi huruf. Contohnya : guru menyertakan gambar sapi dengan
disertai kalimat yang menunjukkan makna gambar sapi sepeti tulisan
“ini sapi”, kemudian kalimat itu diuraikan menjadi kata “ini” “sapi”,
selanjutnya menjadi (i-ni-sa-pi), terakhir menjadi (i-n-i-s-a-p-i).
a) Metode bermain
Metode ini dilakukan karena dunia anak adalah bermain.
Anak akan sangat senang bermain, sehingga kegiatan pembelajaran
tentang konsep bilangan yang dilakukan dengan bermain akan
mudah diserap oleh anak. Misalnya, menghitung ada berapa
banyak bola yang dipindahkan oleh anak dalam waaktu 10 detik.
b) Metode bercerita
Melalui kegiatan bercerita dengan menggunakan gambar
seri maupun media lainnya, anak dapat pula berlatih melakukan
penghitungan terhadap jumlah gambar yang digunakan.misalnya,
8
guru bercerita tentang “Ibu dan anak ayam”, lalu anak menghitung
berapa anak ayam yang ada dalam cerita tersebut.
c) Metode demonstrasi
Melalui demonstrasi anak belajar melalui benda-benda
konkret. Dengan menunjukkan benda-benda nyata, anak akan lebih
mudah menyerapnya dibandingkan hanya dengan penjelasan biasa.
Misalnya, guru menyediakan suatu gambar beberapa domba, lalu
anak mencoba menghitung domba yang ada pada gambar tersebut.
e) Metode karyawisata
Metode ini dapat dilakukan untuk menambah pengalaman
dan pengetahuan anak tentang bilangan atau lainnya. Selain itu
anak juga dapat belajar tentang konsep bilangan dengan
pengalaman langsung.misalnya, melakukan kunjungan ke kandang
sapi ketika puncak tema binatang.
f) Metode proyek
Metode ini dilakukan dengan membuat mainan edukatif
antara guru dan anak. Dengan mengajarkan konsep bilangan
melalui bermain anak akan mudah menyerapnya. Contohnya anak
bermain dengan balok angka.
8
B. Tahapan Pembelajaran Membaca dan Berhitung Anak Usia Dini
8
Tahap ini, anak sudah dapat membaca lancer berbagai jenis
buku yang berbeda dan bahan-bahan yang langsung berubungan
dengan kehidupan sehari-hari. Kegiatan untuk melakukan tahapan ini
dengan tersedianya buku-buku yang ada disekolah yang menjadi
pegangan anak. Melalui buku itu anak bisa membaca dengan kata-kata
sederhana yang mempunyai kalimat pendek.
b) Tahap transmisi/peralihan
Pada tahap ini anak akan mengalami masa peralihan dari
konkret ke abstrak/lambang. Pada tahap ini, tidak dapat diberikan
jika sang anak belum menguasai tahap sebelumnya. Tahap
transmisi biasanya membutuhkan lebih banyak waktu. Contoh dari
tahap ini adalah dengan guru menunjukkan jumlah 2 tangan
kemudian anak menyebutkan jumlah benda disekitar anak
denganjumlah yang sama.
c) Tahap lambang
Pada tahap ini, anak sudah bisa diberi kesempatan sendiri
dalam menulis lambang, berhitung dan sebagainya. Dalam artian,
pada tahap ini anak bisa melakukan kegiatan berhitung sesuai
konsep anak usia dini tanpa adanya arahan dari guru/orangtua.
Dalam tahap ini anak sudah mengerti tentang berbagai konsep
berhitung. Salah satu kegiatannya yaitu menghitung jumlah gambar
yang ada digambar.
8
BAB III
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa metode membaca
dan berhitung anak usia dini itu penting dan sesuai dengan standar
pembelajaran belajar sambil bermain. Metode membaca anak usia dini yaitu :
metode ejaan, metode suku kata, metode kata lembaga, metode global, dan
metode SAS. Adapula metode berhitung anak usia dini yaitu : metode
bermain, metode bercerita, metode demonstrasi, metode pemberian tugas,
metode karyawisata, dan metode proyek.
Tahapan membaca anak usia dini yaitu : tahap timbul kesadaran anak,
tahap membaca gambar, tahap pengenalan bacaan, dan tahap membaca lancer.
Tahapan berhitung anak usia dini yaitu : tahap konsep/pengertian, tahap
transmisi/peralihan, dan tahap lambang.
B. Saran
Seorang pendidik harus kreatif dalam mendidik agar anak tidak bosan
dan jenuh. Seorang pendidik juga harus memiliki cukup banyak materi dan
wawasan yang luas agar dapat mengkreasikan suatu pembelajaran dengan
baik.seorang pendidik untuk anak usia dini juga harus memahami konsep
konsep pembelajaran calistung yang tepat untuk anak.
8
DAFTAR PUSTAKA
Habsari, Dita. 2013. Metode Pengenalan Konsep Bilangan Pada Anak Kelompok
Umur 4-5 Tahun di TK LKIA 1 Pontianak, Jurnal Pendidikan Anak: Vol.
5 No. 1.
Kuntarto, Eko. 2013. Pembelajaran Baca Tulis Hitung, Jambi: FKIP Universitas
Jambi.
Susanto, Ahmad. 2011. Perkembangan Anak Usia Dini, Jakarta: Prenada Media.
Group.