Tugas Putri Perkembangan Hindu
Tugas Putri Perkembangan Hindu
Oleh :
Ni Ketut Putriani,A.M.Kg
A. LATAR BELAKANG
Agama Hindu masuk ke Indonesia diperkirakan pada awal tarikh Masehi, dibawa
oleh para musafir dari India antara lain: Maha Resi Agastya, yang di Jawa terkenal dengan
sebutan Batara Guru atau Dwipayana dan juga para musafir dari Tiongkok yakni musafir
Budha Pahyien.
Pada abad ke-4 di Jawa Barat terdapat kerajaan yang bercorak Hindu-Buddha, yaitu
kerajaan Tarumanagara yang dilanjutkan dengan Kerajaan Sunda sampai abad ke-16.
Pada masa ini pula muncul dua kerajaan besar, yakni Sriwijaya dan Majapahit. Pada
masa abad ke-7 hingga abad ke-14, kerajaan Buddha Sriwijaya berkembang pesat di
Sumatra. Penjelajah Tiongkok I-Tsing mengunjungi ibukotanya Palembang sekitar tahun
670. Pada puncak kejayaannya, Sriwijaya menguasai daerah sejauh Jawa Tengah dan
Kamboja. Abad ke-14 juga menjadi saksi bangkitnya sebuah kerajaan Hindu di Jawa Timur,
Majapahit. Patih Majapahit antara tahun 1331 hingga 1364, Gajah Mada, berhasil
memperoleh kekuasaan atas wilayah yang kini sebagian besarnya adalah Indonesia beserta
hampir seluruh Semenanjung Melayu.
Masuknya ajaran Islam pada sekitar abad ke-12, melahirkan kerajaan-kerajaan
bercorak Islam yang ekspansionis, seperti Samudera Pasai di Sumatera dan Demak di Jawa.
Munculnya kerajaan-kerajaan tersebut, secara perlahan-lahan mengakhiri kejayaan Sriwijaya
dan Majapahit, sekaligus menandai akhir dari era ini. Jadi makalah ini ditulis untuk
menambah wawasan sejarah tentang bagaimana proses masuknya agama Hindu-Budha di
Indonesia sampai munculnya kerajaan-kerajaan bercorak Hindu-Budha serta kebudayaan-
kebudayaan yang timbul setelahnya dan dijadikan sebagai kebudayaan Indonesia.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana penyebarana agama hindu di Indonesia?
2. Apa tujuan agama hindu?
3. Apa tradisi agama hindu di Indonesia?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui penyebaran agama hindu
2. Untuk mengetahui tujuan agama hindu
3. Untuk menegtahui tradisi agama hindu
BAB II
PEMBAHASAN
C. Penggolongan
Agama Hindu sebagaimana biasanya dapat digolongkan ke dalam beberapa mazhab atau
aliran besar. Dalam suatu kelompok mazhab pada masa lalu—yang digolongkan sebagai
"enam darsana"—hanya dua mazhab yang popularitasnya masih bertahan: Wedanta dan
Yoga. Golongan-golongan utama Hinduisme pada masa kini disesuaikan dengan aliran-
aliran besar yang ada: Waisnawa (Waisnawisme), Saiwa (Saiwisme), Sakta (Saktisme), dan
Smarta (Smartisme).
Agama Hindu rakyat, yaitu agama Hindu yang berdasarkan pada tradisi masyarakat setempat
serta pemujaan dewa-dewi lokal, seperti Hindu Tamil, Hindu Newa, Hindu Bali, Hindu Manipuri,
Hindu Kaharingan, dan lain-lain. Berpangkal dari masa prasejarah atau setidaknya mendahului
penulisan Weda.
Srauta atau Agama Hindu Weda, dilaksanakan oleh kaum brahmana-tradisional yang disebut
srautin.
Agama Hindu Wedanta, yaitu agama Hindu yang mengacu pada filsafat Wedanta, meliputi
Adwaita Wedanta (Smarta), dan menekankan pendekatan filosofis pada kitab-kitab Upanishad.
Agama Hindu Yoga, yaitu sekte yang menitikberatkan pelaksanaan yoga menurut Yogasutra
Patanjali.
Agama Hindu Dharma atau agama "moralitas sehari-hari", yaitu Hinduisme yang berdasarkan
pada realisasi karma dan pelaksanaan norma kemasyarakatan seperti wiwaha (adat pernikahan
Hindu).
Bhakti, yaitu agama Hindu yang menekankan pelaksanaan kebaktian bagi entitas tertentu, seperti
Kresna, Siwa, Ganesa.
Praktisi Agama Hindu Dharma di Indonesia sama-sama berbagi banyak keyakinan Hindu
yang umum seperti:
Sebuah keyakinan dalam satu keberadaan Maha tinggi yang disebut "Ida Sang Hyang
Widhi Wasa", "Sang Hyang Tunggal", atau "Sang Hyang Acintya". Tuhan Yang Maha
Esa dalam budaya suku Toraja dari Sulawesi Tengah dikenal sebagai "Puang Matua" di
keyakinan Aluk To Dolo.
Sebuah keyakinan bahwa semua dewa adalah manifestasi dari keberadaan tertinggi
tersebut. Kepercayaan ini sama dengan keyakinan Smartha Sampradaya, yang juga
menyatakan bahwa berbagai bentuk Dewa seperti Brahma, Wisnu, Siwa adalah aspek-
aspek yang berbeda dari keberadaan Maha tinggi yang sama tersebut. Dewa Siwa juga
dipuja dalam bentuk lain seperti halnya "Bhatara Guru" dan "Maharaja Dewa"
(Mahadewa) diidentifikasikan erat dengan Matahari dalam bentuk lokal Hindu atau
Kebatinan, dan bahkan dalam dongeng jin Muslim.[2]
Sebuah keyakinan tentang Trimurti, yang terdiri dari:
Brahma, sebagai sang pencipta
Vishnu atau Wisnu, sebagai sang pemelihara
Çiwa atau Siwa, sebagai sang pelebur (kadang pula perusak/penghancur)
Sebuah keyakinan tentang semua Dewa-Dewi Hindu lainnya (Hyang, Dewata dan
Batara-Batari)
Kitab suci yang ditemukan di Agama Hindu Dharma adalah Weda. Kitab ini adalah dasar
agama Hindu Bali. Sumber-sumber informasi keagamaan lainnya juga termasuk Purana dan
Itihasa (terutama naskah Ramayana dan Mahabharata).
Salah satu perhatian yang utama tentang kepantasan dalam agama Hindu adalah konsep
kemurnian ritual. Corak penting lain yang membedakan, secara tradisional membantu
menjaga kemurnian ritual, adalah pembagian masyarakat ke dalam kelompok-kelompok
pekerjaan tradisional, atau "varna" agama Hindu: Brahmana (pendeta), Kshatriya (penguasa-
prajurit, "satriya" atau "Deva" dalam bahasa Indonesia), Vaishya (pedagang-petani, "waisya"
dalam bahasa Indonesia), dan Shudra (jelata-buruh, "sudra" dalam bahasa Indonesia).
Seperti Islam dan Buddha, agama Hindu di Nusantara juga telah sangat dimodifikasi karena
menyesuaikan dengan masyarakat Nusantara.
Sistem kasta, meskipun hadir dalam bentuk, tidak pernah secara kaku diterapkan di
Nusantara. Epos Mahabharata (Pertempuran Besar dari Keturunan Bharata) dan Ramayana
(Perjalanan Rama), menjadi tradisi abadi di antara umat Hindu di Nusantara, dinyatakan
dalam kesenian wayang kulit dan seni tari.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dalam sejarah perkembangan agama Hindu dan Buddha di Indonesia ada beberapa
teori yang menyebutkannya. Adapun teori itu adalah teori Sudra, Teori Waisya, Teori
Ksatria, Teori Brahmana dan Teori Arus Balik. Adapu teori yang paling utama adalah teori
Brahmana karena ada dua alasan yang mendasarinya yaitu yang pertama hanya kaum
Brahmana yanag mengerti kitab Weda, dan yang kedua hanya kaum Brahmana yang
mengerti tulisan Sansekerta dan bahasa Pallawa.
Adapun kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha yang ada di Indonesia yaitu Kutai,
Kalingga, Sriwijaya, Mataram Kuno, Medang Kamulang,Kediri, Singosari,dan Majapahit
yang dimana kesemua kerajaan ini memiliki peninggalannya masing-masing dan masih dapt
dibuktikan secara nyata sampai saat ini.
Banyak peninggalan-Peninggalan sejarah kerajaan Hindu dan Buddha di Indonesia
diantaranya, adanya pengaruh kebudayaannya yang berupa system kerajaan turun temurun,
adanya penggolongan masyarakat dengan system kasta. Ada juga perubahan di bidang
kebudayaan yang berupa penyeleggaraan ibadah upacara agama seperti upacara sesajen dan
lain sebagainya. Selain kebudayaan, ada juga warisan yang ditinggalkan dari sejarah Hindu-
Buddha yaitu berupa candi, stupa dan arca. Ada juga aeni sastra dalam penulisan prasasti
dan seni rupa yang berupa relief yang dipahat pada dinding-dinding pada candi.
Moksa atau mukti adalah tujuan hidup yang utama bagi umat Hindu. Moksa adalah
keadaan yang sama sekali berbeda dengan pencapaian surga. Moksa adalah suatu kondisi
saat individu menyadari esensi dan realitas sejati dari alam semesta, sehingga individu
mengalami kemerdekaan dari kesan-kesan duniawi, tanpa suka ataupun duka, lepas belenggu
samsara, serta lepas dari hasil perbuatan (karma) yang melekati individu selama mengalami
proses reinkarnasi.
Tradisi abadi di antara umat Hindu di Nusantara, dinyatakan dalam kesenian wayang
kulit dan seni tari.
B. SARAN
Demikian pembahasan makalah tentang penyebaran agamahi hindu di nusantara yang dapat
saya sampaikan, besar harapan saya semoga dapat bermanfaat bagiuntuk kalangan semua
orang khususnya aagama hindu. Namun karena keterbatasan pengetahuan dan referensi, saya
sangan menyadari bahwa tugas ini masih sangat kurang dari kesempurnaan. Untuk itu kami
mengharapkan saran dan kritikan dari yang sifatnya membangun demi kesempurnaan tugas
ini.
DAFTARA PUSTAKA
https://www.kompas.com/skola/read/2020/05/22/143000569/perkembangan-agama-hindu-
buddha-di-nusantara?page=all.
https://id.wikipedia.org/wiki/Agama_Hindu
https://id.wikipedia.org/wiki/Hindu_di_Indonesia
https://sulistiantisiregar.home.blog/2018/09/28/makalah-perkembangan-dan-masuknya-hindu-buddha-
di-indonesia/