Soal Suara Demokrasi
Soal Suara Demokrasi
Periode 1945-1959, masa demokrasi parlementer yang menonjolkan peranan parlemen serta partai-
partai. Pada masa ini kelemahan demokrasi parlementer memberi peluang untuk dominasi partai-partai
politik dan DPR. Akibatnya persatuan yang digalang selama perjuangan melawan musuh bersama
menjadi kendor dan tidak dapat dibina menjadi kekuatan konstruktif sesudah kemerdekaan.
Demokrasi langsung adalah jenis demokrasi yang melibatkan warga negara dalam pengambilan
keputusan secara mutlak dalam kebijakan pemerintahan
3. Tidak ada hak prerogatif individu, dalam arti tidak ada individu yang memiliki hak yang lebih
utama/tinggi dibandingkan individu lainnya.
Demokrasi perwakilan adalah jenis demokrasi yang didasarkan pada prinsip sedikit orang yang dipilih
untuk mewakili sekelompok orang yang lebih banyak, kebalikan dari demokrasi langsung.
Periode 1966-1998, masa Demokrasi Pancasila era Orde baru yang merupakan demokrasi konstitusional
yang menonjolkan sistem presidensial. Landasan formal periode ini adalah Pancasila, UUD 1945 dan
Ketetapan MPRS/MPR dalam rangka untuk meluruskan kembali penyelewengan terhadap UUD 1945
yang terjadi di masa Demokrasi Terpimpin. Namun dalam perkembangannya peran presiden semakin
dominan terhadap lembaga-lembaga negara yang lain.
Demokrasi Pancasila merupakan sistem pemerintahan yang diarahkan oleh hikmat kebijaksanaan
melalui proses musyawarah dan perwakilan, yang didasarkan pada ketuhanan, kemanusiaan yang adil
dan beradab, menyatukan Indonesia dan bertujuan untuk mencapai keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.
Periode 1999-sekarang, masa Demokrasi Pancasila era reformasi dengan berakar pada kekuatan multi
partai yang berusaha mengembalikan perimbangan kekuatan antar lembaga negara, antar eksekutif,
legislatif dan yudikatif. Pada masa ini peran partai politik kembali menonjol, sehingga iklim demokrasi
memperoleh nafas baru. Perkembangan berikutnya masih akan kita tunggu.
institutionalized peaceful settlement of conflict : Menyelesaikan perselisihan dengan cara damai dan
secara melembaga.
Periode 1959-1965, masa Demokrasi Terpimpin yang dalam banyak aspek telah menyimpang dari
demokrasi konstitusional dan lebih menampilkan beberapa aspek dari demokrasi rakyat. Masa ini
ditandai dengan dominasi presiden, terbatasnya peran partai politik, perkembangan pengaruh komunis,
dan peran ABRI sebagai unsur sosial politik, semakin luas.
merupakan model di mana badan legislatif memiliki posisi yang lebih tinggi daripada badan eksekutif.
Perdana menteri memimpin sebagai kepala pemerintahan, sedangkan kepala negara dalam demokrasi
parlementer dipegang oleh presiden.
Prinsip keseteraan meliputi persamaan derajat, hak dan kewajiban sebagai sesama manusia. Adanya
persamaan derajat dapat dilihat dari agama,suku bangsa, gender dan golongan.
Kesetaraan politik adalah keadaan ketika para anggota masyarakat berada pada kedudukan yang setara
dalam hal kekuasaan atau pengaruh politik.
Kesetaraan Gender di Lingkungan Rumah,upah yang Sama untuk Pekerjaan yang Sama,anak perempuan
mendapatkan pendidikan.perempuan boleh kerja dan menjadi pimpinan.
Kesetaraan adalah individu dengan individu lainnya memiliki status yang sama dalam lingkungan
keluarga ,masyarakat, bangsa dan negara.
Kesetaraan hukum adalah persamaan di hadapan hukum adalah asas di mana setiap orang tunduk pada
hukum peradilan yang sama (proses hukum)
Seorang guru yang memperlakukan muridnya sama dan adil, tidak memandang latar
belakang ,ras ataupun suku muridnya, tidak memandang dari kemampuan murid tersebut.
Orang tua yang memperlakukan anak-anaknya secara adil dan bijaksana.
Kesetaraan gender dalam pendidikan dapat dicapai melalui tiga hal, yaitu hak untuk
mendapatkan pendidikan (right to education), hak dalam proses pendidikan di dalam lingkungan
yang mendukung kesetaraan gender (right within education), dan hak akan hasil pendidikan
yang mendukung pencapaian berkeadilan.
menghapuskan sistem perbudakan akibat dari perbedaan kasta. Hal ini selaras dengan
dibatalkannya undang-undang, aturan dan kebiasaan yang melanggar prinsip-prinsip etika dan
moral, yang membuat orang menjadi budak.
kesetaraan ras adalah memberikan hak dan kewajiban yang sama kepada tiap ras tanpa membedakan
satu sama lain, yang kedua adalah menjaga komunikasi antar ras supaya tidak terjadi konflik antar ras.
Dalam kesetaraan ini tidak boleh adanya diskriminasi antara ras golongan mayoritas dan juga minoritas.
Perempuan tidak bisa mengambil keputusan penting. Suara dalam pemilihan ketua RT/RW
adanya pelanggaran pemilihan suara
Upah buruh