Artikel 1
Artikel 1
Hal yang terbesar yang menjadi tantangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemendikbud) jika dilihat dari kebijakan public ialah mengoptimalkan proses Kegiatan
Belajar Mengajar (KBM) dengan menggunakan sistem dalam jaringan (daring) untuk
memperluas jangkauan ke seluruh wilayah tanah air. Di tengah adanya keterbatasan
anggaran, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) harus memberikan
kebijakan inovatif yang lebih menekankan pada kualitas pembelajaran berbasis teknologi
informasi. Contohnya, Kemendikbud harus mengeluarkan kebijakan belajar dari rumah
dengan sistem pembelajaran daring yang dimana Kemendikbud merekomendasikan 23
laman yang bisa digunakan peserta didik sebagai sumber belajar sehingga memberikan
pengalaman belajar yang bermakna bagi peserta didik. Kemudian, untuk metode
pembelajaran jarak jauh secara luring, warga satuan pendidikan khususnya peserta didik
dapat memanfaatkan berbagai layanan yang disediakan oleh Kemendikbud antara lain
program belajar dari rumah melalui TVRI, radio, modul belajar mandiri dan lembar kerja,
bahan ajar cetak serta alat peraga dan media belajar dari benda dan lingkungan sekitar
sehingga mampu mendorong peserta didik untuk kreatif. Selain itu juga, Kemendikbud
memberikan kebijakan yakni subsidi pemberian kouta internet sehingga dapat membantu
peserta didik yang kesulitan membeli paket internet yang masih tergolong mahal.
Setidaknya hal tersebut menjadi kompensasi yang berikan pemerintah bagi peserta didik
yang wilayahnya tidak terjangkau jaringan internet sehingga peserta didik bisa mengakses
sebanyak mungkin ilmu pengetahuan dari internet.