Proposal Budaya K-Pop Natasyah Dan Nada
Proposal Budaya K-Pop Natasyah Dan Nada
: TELAAH
PERSPEKTIF AGAMA AGAMA ISLAM TERHADAP EKSPLOITASI KEMISKINAN
Disusun Oleh:
Judul :
PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL UNTUK MENOLONG ATAU MEMANFAATKAN?:
1
TELAAH PERSPEKTIF AGAMA AGAMA ISLAM TERHADAP EKSPLOITASI
KEMISKINAN
Bidang Penelitian:
Ilmu Keagamaan
Nama Penelitian
Annada Falisha Mahadan dan Natasyah Rahmawati
Asal Sekolah
MTs Negeri 15 Jakarta
Latar Belakang Masalah (Maksimal 450 Kata)
Ketika korona bagaimana ustad bicara tentang ibadah
Bisa diteliti di
Berapa jurnal
Kaidah ushul fiqih
Budaya Korean Pop atau K-Pop merupakan budaya musik asal Korea Selatan yang unik dan
berkembang sangat pesat hingga telak menarik kalangan muda-mudi di seluruh dunia,
termasuk Indonesia. Kehadiran K-pop mulai menjadi trend yang seringkali memiliki
anggapan negatif dari masyarakat karena dipandang terlalu mengagung-agungkan sang idola.
Mereka dengan bangga menirukan tarian-tarian atau dance dari Girlband maupun Boyband
kesukaan mereka. Dikhawatirkan sekali, sedikit ditemui kawula muda yang bangga akan
tarian tradisional sebagai identitas dan budaya bangsa sendiri. Hal ini terlihat bahwa remaja
Indonesia menganggap budaya Korea lebih unggul dibandingkan budaya Indonesia.
Seiring dengan berkembangnya teknologi pada era globalisasi ini sangat memudahkan bagi
remaja untuk memperoleh informasi salah satunya dengan akses perkembangan dunia K-Pop.
Penggemar K-Pop sering kali menghabiskan waktu mereka untuk mencari informasi-
informasi seputar idola mereka, bahkan terkadang menjadi berlebihan atau obsesi terhadap
idolanya. Banyak juga penggemar yang meniru idola mereka untuk memenuhi keinginan agar
terlihat seperti idola mereka, seperti membeli album, poster, merchandise, photocard, boneka
dan lainnya yang berkaitan dengan idol K-Pop sampai melebihi kapasitas ekonomi mereka.
Adapula sebagian pecinta Korea yang rela menghabiskan uang puluhan juta hanya untuk
bertemu idolanya. Hal tersebut dinamakan pemborosan atau berlebihan. Pemborosan dan
berlebihan merupakan salah satu hal yang dilarang keras dalam Islam, karena Islam
mengajarkan untuk selalu berhemat dan menggunakan harta untuk tujuan yang bemanfaat.
Melihat dari perkembangan kasus budaya Korea yang memiliki pengaruh kuat dalam aspek
kehidupan di zaman ini, mulai dari selera musik, fashion, makanan dan pengetahuan seperti
contohnya adalah anak anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar sudah tergila-gila
2
dengan budaya K-Pop. Dilansir dari Kompasiana.com, ketika di tanya tentang budaya
Indonesia (sendiri) mereka tidak bisa menjawabnya dan hanya 5% yang mereka ketahui.
Contoh lainnya adalah saat McDonald’s meluncurkan menu baru sebagai hasil kolaborasi
dengan BTS yang menghebohkan para fans BTS. Hampir seluruh gerai McDonald’s ramai di
datangi oleh para ARMY serta driver gojek online dengan layanan GoFood atau GrabFood.
Mereka bahkan rela mengantri berjam jam di tengah kerumunan antrian yang ramai terlebih di
tengah kondisi pandemi saat itu demi mendapatkan makanan hasil kolaborasi dengan BTS.
Hal ini menunjukkan betapa besar partisipasi, minat serta rasa penasaran masyarakat akan
paket menu tersebut.
Dilihat dalam agama Islam, demam Korean Style (K-Pop) merupakan bahaya laten bagi umat
Islam khususnya remaja Indonesia, apalagi jika remaja Indonesia tidak bisa memilah mana
budaya yang baik dan mana budaya yang buruk. Hal ini disebabkan karena kurangnya
pembekalan agama yang kuat dalam diri mereka. Dengan banyaknya pro dan kontra tentang
budaya K-Pop ini baik dari segi sosial maupun agama, selain mencemari tradisi budaya
Indonesia yang terkenal santun, juga merusak sendi-sendi akhlak dan mendonstruksi prinsip-
prinsip dalam agama.
Berdasarkan latar belakang inilah penulis tertarik untuk menuliskan penelitian dengan judul
“Budaya K-Pop: Sudut Pandang daam Perspektif Agama”.
Rumusan Masalah
Tujuan penelitian
Manfaat penelitian
Manfaat penelitian diantaranya :
Tinjauan Pustaka
1. Budaya K-pop
K-Pop adalah salah satu bagian dari budaya Korea Selatan yang berkembang pesat hingga
keseluruh dunia. Mulai dari negara Eropa sampai ke negara Asia, termasuk Indonesia. K-
Pop sendiri merupakan musik populer yang memiliki berbagai macam genre, seperti Pop,
Indie, Rock, Hip-hop, R&B, dan Classic. Musik K-Pop banyak dibawakan oleh Boyband
dan Girlband yang biasanya berjumlah 4-23 personil. Masuknya budaya K-Pop ke
Indonesia mulanya pada tahun 2002 lewat drama korea yang dikenalkan lewat televisi-
televisi swasta. Drama korea yang diperkenalkan televisi-televisi swasta tersebut membuat
hal berbau korea mulai diminati masyarakat Indonesia, salah satunya dalam bidang musik
karena tidak sedikit drama korea yang menggunakan soundtrack lagu-lagu K-Pop untuk
membuat penonton semakin terhanyut dalam cerita. Mulai dari sinilah musik K-Pop
merambah di Indonesia, kemudian ditambah dengan artis-artis Korea yang memiliki fisik
yang menarik dan tentu saja membuat fans-fansnya histeris.
Dilansir dari Kompasiana,com, pada akhir tahun 2019 sampai 2021 penggemar K-Pop
mulai melonjak secara drastic sehingga seringkali menimbulkan anggapan negatif dari
beberapa pihak, karena bertentangan dengan syariat Agama Islam. Tak sedikit dari
penggemar K-Pop yang mulai berlebihan atau obsesi dalam mengikuti gaya idol kesukaan
mereka.
Mulai dari gaya berpakaian idol K-Pop yang notabenenya terbuka, gaya hidup di Korea
4
yang telah merealisasikan operasi plastik, hubungan sesame jenis, dan perilaku konsumtif
(hedonis) serta gaya makanan mereka yang rata-rata mengandung alcohol dan daging babi
yang jelas diharamkan oleh agama Islam.
Para ulama membagi cinta terhadap orang kafir menjadi tiga golongan, yaitu:
1. Golongan Pertama, adalah orang yang mencintai orang kafir karena kekafirannya.
Hukumnya adalah kukur, karena dia mencintai kekafirannya.
2. Golongan Kedua, adalah orang yang mencintai orang kafir karena motivasi duniawi.
Hukumnya adalah haram, karena ia betingkat-tingkat sesuai degan tingkat buruknya
alasan dia mencintai orang kafir tersebut.
3. Golongan Ketiga, adalah orang yang mencintai karena cinta bawaan. Hukumnya
adalah boleh, atau tidak akan mengakibatkan dosa, selama pelakunya tidak melakukan
hal-hal yang melanggar syariat atas dorongan rasa cinta ini.
Idola bisa menyebabkan lunturnya iman seseorang dan bisa mengkonversi dari mukmin
menjadi munafiq. Kelompok munafik adalah sejelek-jeleknya umat. Mereka lebih hina
daripada orang kafir. Oleh karenanya dalam QS. an-Nisaa’ 144, Allah melarang orang-
orang beriman untuk mengidolakan orang-orang kafir. Firman Allah:
ُ ُون ا ْل ُمْؤ ِمنِينَ َأتُ ِريدُونَ َأن ت َْج َعلُو ْا هّلِل ِ َعلَ ْي ُك ْم
ً س ْلطَانا ً ُّمبِينا ِ يَا َأيُّ َها الَّ ِذينَ آ َمنُو ْا الَ تَت َِّخ ُذو ْا ا ْل َكافِ ِرينَ َأ ْولِيَاء ِمن د
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang kafir menjadi
wali dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Inginkah kamu mengadakan alasan yang
nyata bagi Allah (untuk menyiksamu).” (QS: Al-Nisaa’. 144).
5
Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilakukan oleh Mansur (Mansur: 2022 ) dengan judul “KONSELING
LINTAS BUDAYA DAN AGAMA SEBAGAI SOLUSI FENOMENA KOREAN WAVE
DAN K-POPERS” memiliki kesamaan yaitu sama-sama menggunakan agama dalam
variabelnya. Dalam penelitian ini didapat kesimpulan agama sebagai solusi fenomena
gelombang budaya Korea. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian kami adalah dari tujuan
penelitiannya.
Penelitian lainnya yaitu oleh Yuliawan: 2022) dengan judul “PENGARUH FENOMUNA
KOREAN WAVE (K-POP DAN K-DRAMA) TERHADAP PERILAKU KONSUMTIF
PENGGEMARNYA PERSPEKTIF ISLAM” memiliki kesamaan yaitu sama-sama meneliti
perilaku dan diukur dalam perspektif agama. Dalam penelitian ini didapat kesimpulan bahwa
ada kecenderungan untuk menjadi penggemar yang konsuntif. Perbedaan penelitian ini dengan
penelitian kami adalah selain penelitian ini memiliki dua variable terikat, penelitian kami
meneliti hal-hal apa saja yang sudah melmpaui batas yang dilakukan penggemar remaja dilihat
dari konteks Agama Islam.
A. Metode Penelitian
Subjek penelitian
Subject penelitian ini adalah remaja berusia 10-19 tahun yang menyukai budaya K-pop
yang diambil secara purposive sampling. Kategori usia ini dipertimbangkan bahwa di usia
ini lah banyak yang mengidolakan K-pop dan penulis adalah anak remaja.
1. Wawancara
Definisi wawancara adalah komunikasi antara kedua belah pihak atau lebih. Bisa
dilakukan dengan tatap muka ataupun secara online, dimana salah satu pihak berperan
menjadi pewawancara dan pihak lainnya berperan sebagai narasumber. (RA Fadhallah
6
,2021).
Wawancara pada penelitian ini menggunakan metode terstruktur yakni sebuah
prosedur sistematis untuk menggali informasi mengenai responden dengan kondisi
dimana satu set pertanyaan ditanyakan dengan urutan yang telah disiapkan oleh
pewawancara dan jawabannya direkam dalam bentuk yang terstandardisasi.
Rata-rata semua penelitian metode wawancara paling banyak digunakan dalam
pengumpulan data dengan menggunakan metode wawancara peneliti bisa tahu secara
fakta dan jelas akan informasi yang diberikan oleh narasumber atau informan. (MS.
Soegijono, 1993).
2. Analisis Konten
Analisis konten dalam penelitian ini adalah dengan menganalisa video-video konser
dan video lainnya yang menayangkan K-pop. Analisis ini untuk mengetahui sejauh
mana budaya K-pop yang telah melampaui batas dalam perspektif agama Islam
Analisa Data
Analisis data dalam penelitian ini mengacu pada Gill et.al (2008) yaitu Analisa data
kualitatif yang prosedurnya adalah sebagai berikut:
1. Pengumpulan data
Proses pengumpulan data dalam penelitian kualitatif dapat dilakukan dengan
berbagai cara yaitu dengan terjun ke lapangan (TKP).
2. Reduksi data dan klarifikasi data
Langkah ini untuk menyaring data mentah. Peneliti memilih informasi atau data
yang berhubungan untuk mendukung penelitian mereka.
3. Tampilan data
Dalam fase proses ini, peneliti membuat baris, menentukan jenis format dan
format data yang akan dimasukkan kedalam bidang metrik. Misalnya, data
ditampilkan dalam bagan, diagram alur.
4. Menarik kesimpulan
Langkah terakhir adalah menarik kesimpulan. Isi kesimpulan harus mengambil
semua informasi yang berkaitan dengan penelitian. Selain itu, bahasa yang
digunakan untuk menjelaskan kesimpulan harus mudah dipahami.
Jadwal Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret - April 2023. Adapun rincian kegiatan
penelitian ditunjukkan dalam Tabel 1.
7
No Deskripsi kegiatan Maret April Mei
1 Penggalian ide v
2 Penyusunan dan pengajuan judul v
3 Penyusunan Proposal v
4 Pengumpulan data v
5 Revisi proposal v
6 Finalisasi proposal v
7 Pelaksanaan observasi V
8 Penyusunan dan pengumpulan V
laporan hasil penelitian
Daftar Pustaka
https://www.kompasiana.com/amp/ichalindaa/61d52e3d2da2374a14440452/apakah-budaya-
populer-kpop-memiliki-pengaruh-besar-terhadap-budaya-di-indonesia (Diakses tanggal 22
Maret 2023, pukul 08.47)
https://www.kompasiana.com/amp/ichalindaa/61d52e3d2da2374a14440452/apakah-budaya-
populer-kpop-memiliki-pengaruh-besar-terhadap-budaya-di-indonesia (Diakses tanggal 22
Maret 2023, pukul 10.12)
https://egsa.geo.ugm.ac.id/2021/12/21/trend-budaya-k-pop-di-kalangan-remaja-indonesia-bts-
meal-hingga-fanatisme/ (Diakses tanggal 22 Maret 2023, pukul 11.27)
http://muslimlokal.blogspot.com/2014/01/islam-populer-islam-dan-budaya-kpop-di.html?m=1
(Diakses tanggal 22 Maret 2023, 12.20)
https://www.gurusiana.id/read/medianusantara/article/analisis-pengaruh-budaya-korea-
terhadap-generasi-milenial-dalam-islam-di-indonesia-1042470#:~:text=Dampak%20negatif
%20dari%20budaya%20Korea,aspek%20kehidupan%20yang%20berbau%20Korea (Diakses
tanggal 22 Maret 2023, pukul 12.56)
https://bramantiaibrahim.blogspot.com/2017/04/teori-cultural-studies-kajian-budaya.html?
m=1 (Diakses tanggal 24 Maret 2023, pukul 10.15)
https://www.pikiran-rakyat.com/khazanah-islam/pr-014512359/haramkah-seorang-muslim-
mengidolakan-k-pop-simak-hukum-dan-penjelasannya#:~:text=Perlu%20diketahui%20bahwa
%20menyukai%20K,lupa%20salat%20dan%20waktu%20ibadah.&text=Jika%20itu%20terjadi
%2C%20maka%20menyukai,dalam%20mengidolan%20seorang%20K%2Dpop (Diakses 25
Maret 2023, pukul 11.27)
https://hidayatullah.com/artikel/tsaqafah/2012/04/05/2325/virus-k-pop-dan-dekonstruksi-
aqidah.html (Diakses tanggal 25 Maret 2023, pukul 12.37)
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/12773/Memahami-Metode-Penelitian-
Kualitatif.html#:~:text=Dalam%20hal%20pengumpulan%20data%2C%20Gill,interview
%20(individual%20atau%20grup) (Diakses tanggal 25 Maret 2023, pukul 08.30)
8
Mansur (2022), KONSELING LINTAS BUDAYA DAN AGAMA SEBAGAI SOLUSI
FENOMENA KOREAN WAVE DAN K-POPERS. Jurnal At-Taujih : Bimbingan dan
Konseling Islam. Vol 5, No 1 (2022): Jurnal At-Taujih. Vol.18No.01(2022): 35-48
Putri, L.A, (2020). Dampak Korea Wave Terhadap Perilaku Remaja Di Era Globalisasi
(Jurnal). Uin Suska. Vol.17 No.01(2022): 30-40
Soegijono, M.S, (1993). Wawancara sebagai salah satu metode pengumpulan data. (Jurnal)
Yuliawan, BA& Subakti (2022) Pengaruh Fenomena Korean Wave (K-Pop dan K-Drama)
Terhadap Perilaku Konsumtif Penggemarnya Perspektif Islam. Vol.18No.01(2022): 35-48