REVISI JMC ZAKIAH DAN BILQIES MTSN 15 Jakarta
REVISI JMC ZAKIAH DAN BILQIES MTSN 15 Jakarta
Disusun Oleh:
KKM MADRASAH
TSANAWIYAH PROVINSI
DKI JAKARTA MTS NEGERI
15 JAKARTA
2022
ABSTRAK
Kota Jakarta menjadi kota yang menarik untuk didatangi oleh penduduk urban. Banyak
motif mengapa orang pindah dari daerah ke kota, salah satunya adalah motif ekonomi.
Untuk anak muda urban yang tinggal di sekitar Citayam, Bojong Gede, dan Depok
menjadikan salah satu Sentra di Kawasan Sudirman sebagai tempat untuk membuat
konten di media sosial. Mereka melakukan fashion show di jalan menyeberangi zebra
cross berlengak-lenggok menggunakan busana berbagai mode dan warna layaknya
fashion show yang professional. Gagasan ini merupakan produk dari sebuah kreativitas,
dimana anak muda urban butuh ruang untuk mengekspresikan jati dirinya. Dilihat dari
Teori kebutuhan oleh Maslow kebutuhan aktualisasi diri merupakan kebutuhan tertinggi.
Aktivitas ini banyak diunggah di media sosial seperti tiktok dan menjadi viral. Pada
perkembangannya kegiatan ini dianggap meresahkan karena yang awalnya kegiatan
tersebut dilakukan hanya untuk membuat konten tetapi sudah mulai terlihat gejala perilaku
penyimpangan sosial yang meresahkan untuk kalangan masyarakat Indonesia seperti
LGBT, pergaulan bebas, dan sebagainya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk Untuk
menganalisis bagaimana pandangan Agama Islam terhadap fenomena Citayam Fashion
Week. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah analisis konten dengan Teknik
Analisa wacana. Hasil pembahasan dalam peneltian ini yaitu ada pendapat ulama yang
menyatakan kegiatan ini positif disertai beberapa catatan dan ada yang menyatakan
bahwa kegiatan ini negative dan membawa kehancuran. Sedangkan Agama Islam
memberi kebebasan berkreativitas asalkan sesuai dengan kaidah fiqih dan akhlakul
karimah.
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT., Pencipta dan pemelihara alam semesta. Shalawat dan salam
semoga terlimpah bagi baginda Nabi Muhammad SAW, keluarga dan para pengikutnya
yang setia hingga akhir masa.
Tidak ada kata yang paling indah selain ucapan alhamdulillah atas limpahan karunia yang
Allah berikan, sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan penelitian Jakarta
Madrasah Competition (JMC) Riset 2022 dengan judul “Citayam Fashion Week: Kreativitas
Anak Muda Urban dalam Perspektif Agama Islam”, meskipun proses belajar sesungguhnya
tidak akan pernah berhenti. Laporan ini akan sulit terlaksana tanpa bantuan banyak pihak
yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ORISINALITAS...........................................................................................i
ABSTRAK.................................................................................................................................ii
KATA PENGANTAR.............................................................................................................iii
DAFTAR ISI............................................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR.................................................................................................................v
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah...................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................................1
C. Tujuan Penelitian.............................................................................................................2
D. Manfaat Penelitian...........................................................................................................2
BAB II KAJIAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA..............................................................3
A. Kajian Teori.....................................................................................................................3
B. Kajian Pustaka..................................................................................................................2
C. Penelitian Relevan............................................................................................................7
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................................10
A. Metode Penelitian..........................................................................................................10
B Populasi dan Sampel......................................................................................................10
C. Teknik Pengumpulan Data.............................................................................................10
D. Teknik Analisa Data......................................................................................................11
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................................12
A. Hasil Penelitian..............................................................................................................12
B. Pembahasan....................................................................................................................17
BAB V PENUTUP...................................................................................................................20
A. Kesimpulan....................................................................................................................20
B. Saran..............................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................21
iv
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABLE
v
DAFTAR LAMPIRAN
vi
BAB 1
PENDAHULUAN
Jakarta adalah sebuah kota metropolitan yang berfungsi sebagai ibukota negara sekaligus pusat
pemerintahan. Sebagai pusat kota, Jakarta sangat menarik bagi penduduk sekitar khususnya
bagi anak muda. Selain gedung pencakar langit, Jakarta juga memiliki banyak pesona lainnya
sehingga Jakarta dijuluki sebagai the city that never sleeps dikarenakan banyaknya aktivitas
yang ada.
Pesona kota Jakarta ini juga mendorong penduduk sekitar Jakarta untuk datang. Peristiwa ini
sering disebut dengan urbanisasi. Urbanisasi juga menjadi fenomena yang kuat di negara-
Banyak motif yang melatar belakangi terjadinya urbanisasi, salah satunya adalah motif
ekonomi. Kasto (2002) menjelaskan bahwa faktor ekonomi merupakan determinan mobilitas
penduduk yang utama, yang berkaitan dengan kekuatan sentripetal dan sentrifugal di daerah
asal. Kekuatan ini mempunyai daya dorong yang cukup besar dan sulit dibendung. Oleh karena
itu migrasi desa kota (urbanisasi) selalu berkaitan dengan masalah kemiskinan dan
pengangguran di perkotaan serta masalah perkembangan daerah pinggiran kota. Kota besar dan
pusat-pusat industri menjadi tujuan kaum muda untuk mencari pekerjaan. Salah satu fenomena
yang terkait dengan urbanisasi dan anak muda fenomena Citayam Fashion Week.
Akhir-akhir ini Citayam Fashion Week (CFW) terus menjadi bahan perbincangan, pusat
perhatian, dan obyek perdebatan masyarakat luas. CFW merupakan aksi suatu kalangan anak
muda yang beradu kreativitas untuk tampil dengan gaya berpakaian yang mereka sukai. CFW
terjadi di Sudirman tepatnya SCBD, membuat nama SCBD dipleseti sebagai ‘Sudirman,
Citayam, Bojong Gede, Depok’ oleh warganet dan arti sebenarnya, yaitu ‘Sudirman Central
Business District’. Awal mula keteranan CFW adalah konten-konten di TikTok yang
mewawancarai para remaja ini. Para kreator menyorot gaya berpakaian mereka dan kepolosan
1
berbicara pada remaja tersebut. Banyak remaja dari berbagai daerah berkumpul di jalan raya,
Di satu sisi fenomena Citayam Fashion Week ini dinilai sebagai bentuk ekpresi dari aktualisasi
diri. Menurut Maslow (Howward & Miriam, 2002) kebutuhan mengaktualisasi diri adalah
kebutuhan tingkat yang tertinggi. Dilain pihak Citayam Fashion Week ini menyimpan
keresahan di kalangan pengamat sosial dan ahli agama, karena pada perkembangannya,
kreatifitas para remaja ini dinilai sudah kebablasan sehingga menjadi diskusi menarik apakah
Berdasarkan latar belakang inilah penulis terarik untuk menuliskan penelitian dengan judul
“Citayam Fashion Week: Kreativitas Anak Muda Urban dalam Perspektif Islam”.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
adalam berkreatifitas
2
3
BAB II
KAJIAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
Sesuai dengan fokus penelitian kami mengenai kreativitas anak muda urban dalam
perspektif Islam, maka teori yang kami gunakan dalam penelitian ini adalah teori
kebutuhan dan teori interaksi sosial. Teori kebutuhan dikemukakan oleh Abraham maslow.
Kebutuhan Fisiologi, Rasa Aman, Kasih Sayang, Penghargaan, Aktualisasi Diri, yang
paling tertinggi adalah kebutuhan mengaktualisasikan diri. Dalam model hirarki ini,
kebutuhan manusia adalah yang lebih rendah harus terpuaskan sebelum mementingkan
Kemudian teori perilaku sosial yang dikemukakan oleh Max Weber. Max Weber
menyatakan bahwa setiap perilaku memiliki tipe dan tujuan (Muhlis dan Norkholis, 2016).
Weber membentuk empat tipe perilaku berdasarkan tipe individu yaitu perilaku tradisional,
B. Kajian Pustaka
Ajang fashion week atau dalam Bahasa Indonesia dikatakan sebagai pekan mode adalah
sebuah kegiatan fashion show atau peragaan busana yang dilaksanakan dalam kesempatan
tertentu. Kegiatan ini sudah umum dilakukan di negara-negara Eropa di mana biasanya
Melansir dari halaman KOMPAS.com, Di negara Perancis kegiatan Fashion week ini
sudah ada sejak tahun 1973 yang dikenal dengan nama Paris Fashion Week.
Dalam menciptakan busana tentunya membutuhkan kreativitas. Hal penting yang dijadikan
pedoman dalam mendesain busana adalah sumber ide. Menurut Kamil (1996: 9) desain
busana adalah mencipta model pakaian. Yang dimaksud mencipta adalah mengeluarkan
3
4
perasaan yang kuat didorong oleh emosi, sehingga menimbulkan atau membentuk sesuatu
yang baru. Jadi, mencipta mode atau fashion design adalah membuat sesuatu yang baru
tentang mode pakaian. Orang yang pekerjaanya mencipta mode disebut pencipta mode atau
perancang mode. Fashion week juga dilaksanakan di Indonesia. Bukan hanya kegiatan
fashion week yang teragendakan oleh asosiasi tetapi juga dilaksanakan di tempat yang
bukan seharusnya. Sebagai contoh adalah fashion week yang digagas oleh anak muda di
sekitar area bisnis Sudirman yang dikenal dengan nama Citayam Fashion Week.
Citayam Fashion Week (CFW) terus menjadi menjadi viral, bahan perbincangan, pusat
perhatian, dan obyek perdebatan masyarakat luas. CFW merupakan aksi suatu kalangan
anak muda yang beradu kreativitas untuk tampil dengan gaya berpakaian yang mereka
sukai. CFW terjadi di Sudirman tepatnya SCBD, membuat nama SCBD dipleseti sebagai
‘Sudirman, Citayam, Bojong Gede, Depok’ oleh warganet dan arti sebenarnya, yaitu
‘Sudirman Central Business District’. Awal mula keteranan CFW adalah konten-konten di
TikTok yang mewawancarai para remaja ini. Para kreator menyorot gaya berpakaian
mereka dan kepolosan berbicara pada remaja tersebut. Banyak remaja dari berbagai daerah
Jika dilihat dari sisi gagasan, tentunya CFW ini adalah salah satu gagasan yang kreatif atau
produk kreatif. Pada dasarnya setiap anak memiliki potensi untuk kreatif, walaupun tingkat
kreativitasnya berbeda-beda. Kreativitas, seperti halnya setiap potensi lain, perlu diberi
kesempatan dan rangsang oleh lingkungan untuk berkembang. Linhkungan psikis dan fisik
memiliki peranan yang cukup besar dalam mengembangkan kreativitas anak. Kreativitas
begitu penting dalam hidup dan perlu dipupuk sejak dini dalam diri anak karena dengan
kreativitas menjadikan manusia untuk semakin baik kualitas hidupnya. Dalam era
4
5
pembangunan ini kesejahteraan dan kejayaan masyarakat maupun negara bergantung pada
Sumbangan kreatif, berupa ide-ide baru, penemuan-penemuan baru dan teknologi baru
menjadi modal untuk membangun kesejahteraan, kejayaan negara. Untuk mencapai hal ini
perlulah sikap, pemikiran dan perilaku kreatif dipupuk sejak dini. Para psikolog, sosiolog
dan ilmuwan lainnya telah lama mengetahui pentingnya kreativitas bagi individu dan
diturunkan dan tidak ada yang dapat dilakukan untuk membuat orang kreatif. Sudah
Teori perilaku sosial Max Weber menyatakan bahwa setiap perilaku memiliki tipe dan
tujuan (Muhlis dan Norkholis, 2016). Weber membentuk empat tipe perilaku berdasarkan
tipe individu yaitu perilaku tradisional, perilaku afektif, rasionalitas instrumental dan
rasionalitas nilai. Berikut ini penjabaran oleh Jones et al., (2011) dalam bentuk yang lebih
operasional ketika digunakan untuk memahami pelakunya dari klasifikasi empat perilaku
a. Perilaku tradisional bermakna perilaku yang ditentukan oleh cara bertindak aktor yang
biasa dan lazim dilakukan seperti saya melakukan ini karena saya selalu
melakukannya.
b. Perilaku afektif bermakna perilaku yang ditentukan oleh emosi aktor seperti apa boleh
perilaku objek dalam lingkungan dan perilaku manusia seperti tindakan ini paling
kesadaran akan nilai perilaku etis, estetis, relligius atau bentuk perilaku lain, yang
5
terlepas dari prospek keberhasilan seperti saya hanya tahu melakukan ini.
6
6
Masyarakat perkotaan sering disebut juga urban community, pengertian masyarakat kota
lebih ditekankan pada sifat-sifat kehidupannya serta ciri-ciri kehidupannya yang berbeda
dengan masyarakat pedesaan (Muhammad, 2017). Faktor ekonomi merupakan salah satu
persoalan bagi masyarakat urban, namun dibalik persoalan itu sifat konsumerisnya sangat
tinggi. Sifat konsumeris merupakan ciri masyarakat urban, yakni belanja bukan karena
kebutuhan, namun karena gengsi (Zahra, Mustaqimmah, & Hendra, 2020). Masyarakat
urban Kota Jakarta, terutama kalangan bawah hidup di tempat yang padat penduduk.
Fenomena kepadatan penduduk di Kota Jakarta dapat kita lihat di beberapa kawasan.
Salah satu kawasan yang menjadi objek amatan peneliti adalah Sudirman Central Business
merepresentasikan kemajuan dan peradaban. Kawasan ini menjadi menarik bagi anak-
anak muda urban yang berasal dari daerah penyangga Jakarta yaitu Citayam, Bojong
Gede, dan Depok. Kawasan ini adalah Kawasan yang beririsan langsung dengan kota
Jakarta. Karena proses kreatifitas menghasilkan ide kreatif maka anak-anak muda urban ini
memanfaatkan ruang publik untuk dijadikan arena fashion show. Mereka berjalan
Agama diangggap sebagai bagian kontruksi sosial (Wirawan, 2012). Yusuf (2018)
berpendapat bahwa perilaku sosial dan agama memiliki hubungan yang sangat erat dan tak
dapat dipisahkan satu sama lain. Perilaku sosial keagamaan yaitu tindakan yang memiliki
tipe kuat dalam menjalakan ajaran agama yang dimaknainya sebagai ibadah
7
kedalam bentuk keputusan tindakan sosial yang konkret dan bermakna bagi sesama dan
Dalam Al-Qur’an Surat Ali Imron ayat 102, Allah SWT berfirman:
Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepadanya dan" :
janganlah
Bertakwa kepada Allah merupakan kewajiban para muslim dalam melaksana kan perintah
Bertakwa kepada Allah sangat penting untuk dijadikan landasan dalam menjadi kehidupan
sehari-hari, baik lahir atau batin. Bertakwa berarti menjalankan segala yang diperintahan
Sebagai panduan berperilaku Islam memberi panutan agar berperilaku sesuai dengan
tuntunan nabi Muhammad SAW, sebagaimana dijelaskan dalam Surat Al Qolam ayat 4:
عظي „م خ ق لَ و ِإنَّك
ل َعلَى
Artinya; “Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.”
Dilihat dari sudut pandang agama terutama ilmu fiqih. Agama menyerahkan sepenuhnya
untuk berkreasi dalam berpakaian asalkan mengikuti aturan Islam. Artinya, tidak
menjelaskan secara detail model pakaiannya, tetapi Islam menjabarkan aturan umum
C. Penelitian Relevan
1
0
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan Analisis
Konten (Content Analysis). Menurut Ahmad (2018) Analisis isi merupakan metode
penelitian yang digunakan untuk mengetahui kecenderungan isi komunikasi. Ada dua
pendekatan yang sering digunakan yaitu analisis isi kuantitatif dan analisis isi kualitatif.
Rahmat Kriyantono dalam Ahmad (2018) menjelaskan teknik sistematis digunakan untuk
menganalisis suatu pesan atau suatu alat untuk mengobservasi dan mengnalisis isi perilaku
kominikasi yang terbuka dari komunikator yang terpilih. Penelitian ini memahami
kreatifitas dan perilaku anak muda urban yang meramaikan Citayam Fashion Week dalam
perspektif Islam. Data yang didapat akan dianalisis dengan metode analisis wacana
(Discourse Analysis).
Sumber data penelitian ini adalah media online akun dakwah yang diambil dari
sampling yaitu pengambilan sampel secara acak dimana kelompok sampel ditargetkan
memiliki atribut- atribut tertentu. Penulis mengambil enam akun dakwah dari
youtube.com.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi dan
Selama pengumpulan data, kami melakukan observasi. Observasi dilakukan pada hari
1
Sabtu, 2 Juni 2022 (hari libur) mulai pukul 10.00 – 13.00. Observasi secara langsung
1
dilakukan tanpa perantara. Observasi ini untuk penelitian tentang ada nya sistematik
yang terjadi di Citayam Fashion Week, bagaimana cara berpakaiannya saat fashion
show, seperti apa saja memanfaatkan Citayam Fashion Week. Hal tersebut dapat
ditinjau dari beberapa cara tentang terjadinya kegiatan, bagaimana pakaiannya yang
sopan, rencana yang mereka lakukan adalah untuk terjadinya fashion show.
2. Data Sekunder
Media online yang diteliti adalah akun konten dakwah dari youtube.com, dengan
D. Analisa Data
Penelitian ini menggunakan analisis wacana (discourse analysis). Analisa wacana adalah
suatu cara atau metode untuk mengkaji wacana (discourse) yang terdapat atau terkandung
dalam pesan-pesan komunikasi baik secara tekstual maupun kontekstual. Penelitian ini
menggunakan teknik pengolahan data dengan tiga tahapan yaitu mereduksi data, penyajian
1
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Observasi
Berikut ini penjabaran hasil penelitian dari panduang observasi. Saat kami turun dari
perkantoran, café, sentra bisnis, dan. Lain-lain. Kami berada di Kawasan BNI, di sini
Aktifitas yang kami temukan di sana adalah pengunjung yang sebagian besar anak
muda melakukan:
d. Pertunjukan musik;
Selain itu kami juga melihat adanya beberapa public figure yang datang. Yang
menarik bagi kami adalah cara anak muda dalam berpakaian, di sana kami
melgamati bahwa pakaian yang mereka kenakan itu sangat berfariatif baik dari segi
warna dan model. Pengunjung yang datang ke sana pun terlihat tidak semuanya
dari kalangan menegah tetapi juga banyak dari kalangan kelas bawah terlohat dari
pakaian yang mereka kenakan. Berikut ini gambar suasana di Kawasan Citayam
fashion Week;
1
Gambar 3. 1 Anak muda yang hanya mengunjungi
Pada penelitian ini kami melakukan analisis tiga aspek yaitu topik, nara sumber, dan
pemberitaan pada akun dakwah dari youtube.com. Topik yang kami ambil adalah
“Citayam Fashion Week”. Berikut adalah hasil ceramah yang telah kami
NO 1
Nama Akun Adi Hidayat Official
Judul UAH Berbicara Tentang Citayam Fashion Week
Nara Sumber Ustadz Adi Hidayat
Isi “Hal ini bila kita pandang dari sudut yang positif adalah satu
peluang besar untuk diisi dengan lahirnya berbagai macam
karya-karya produktif”, ucap ustadz Adi Hidayat.
Oleh karena itu, penting menyikapi permasalahan yang
terjadi dengan melihat dari segi positif. Banyak hal yang
bisa ditampilkan ke ruang public, tentunya dengan aura
yang
positif.
1
Tabel 3.1 transkripsi ceramah ustadz Adi Hidayat
NO 2
Nama Akun Habib Husein Ja’far Short
Judul TANGGAPAN HABIB HUSEIN TENTANG CITAYAM
FASHION WEEK
Nara Sumber Habib Ja’far
Isi “Fenomena SCBD itu ya memang ada hal-hal yang salah di
dalamya, tentu kita semua tahu dan bukan hanya di SCBD,
di tempat tongkrongan manapun belum melihat ada sisi
buruknya,” ucap Habib Ja’far.
“Hal positif lain yang gue temui itu adalah satu ruang public
dimana anak-anak muda mengekspresikan eksistensinya,”
ujarnya.
Maksudnya, dimana ruang public baru yang memberi ruang
bagi khususnya anak muda urban di Jakarta untuk
silahturahmi, berekspresi, menyalurkan hobi, dan lain
sebagainya.
NO 3
Nama Akun TGB LOVERS
Judul TUAN GURU BAJANG BUKA SUARA SOAL CITAYAM
FASHION WEEK! Pengajian menyambut 1 muharram 1444 H
NO 4
Nama Akun ReligiOne.
Judul Citayem Fashion Week, Antara Maslahat dan Mudarat
Nara Sumber Ustadz Das’ad Latief
Isi Negara harus hadir untuk menghadirkan ruang untuk generasi
1
muda. Berikan solusi jangan hanya dilarang.
“Nah buatlah sesuatu yang namanya creative content creator
itu kan kreatif, kreatif ini yang punya ide, ide itu ini yang
positif ya sudah manfaatkan itu dengan sebaik-baiknya
supaya tetap eksis. Tapi ingat tidak ada keburukan yang
eksis begitu sudah tarik perhatian, sudah bagaimana caranya
kooperatif kan itu dalam dunia dakwah,” Jelasnya.
“Ya nah jalan terbaiknya adalah kita membuat kreativitas
yang tidak melnggar norma-norma agama dan norma
sosial,” ujarnya.
Artinya buatlah ide-ide yang positif dan tidak cari perhatian
dengan hal yang buruk.
NO 5
Nama Akun Andalus
Judul Sisi Gelap Citayam Fashion Week SCBD dalam Pandangan
Islam
Nara Sumber Ustadz Izzul Mujahid, LC
Isi “Sebagai seorang muslim yang melihat fenomena tersebut
dari sudut pandang Islam, tentu ini merupakan fenomena
kejahiliyah,” ujarnya.
“Disebut fenomena kejahiliyah karena di sana terdapat
ekspresi yang tidak benar, contoh ada gaya-gaya LGBT,”
tutur ustadz.
Ustadz Izzul Mujahid juga menjelaskan jika gaya-gaya pada
LGBT dan perbuatannya dilaknat oleh Allah.
Ustadz Izzul Mujahid kembali menjelaskan “bahkan para
ulama mengharamkan seorang laki-laki yang berjalan
berlenggak-lenggok menyerupai perempuan, demikian pula
perempuan yang bergaya seperti laki-laki maka hukumnya
haram.”
NO 6
Nama Akun STAIINDO JKT PRODUCTION
Judul Citayam Fashion Week Bubar, Bagaimana Tanggapan
Ustadz?
Nara Sumber Ustadz Lutfi Faridil Aftros
Isi “SCBD itu bukan hanya nantinya menjadi tontonan tapi juga
tuntunan karena memang pendakwah itu berperan aktif
untuk memberikan pemahaman nilai pakaian yang baik tapi
tidak mengurangi daripada style zaman sekarang,” ucapnya.
“ini loh cara bergaya yang baik tapi tidak mengurangi style
zaman sekarang artinya supaya tidak ditunggangi oleh
oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, kalau nggak
1
sesuai dengan syariat terus jadi tuntunan, kasian generasi
yang akan datang melihat itu sebagai hal yang wajar ini
memang harus ada peran penting pendapat seperti itu sih,”
lanjutnya.
1
1
B. Pembahasan
Dalam pembahasan hasil penelitian ini kami menggunakan Analisis wacana (discourse
analysis), di mana metode ini digunakan untuk mengkaji wacana (discourse) yang terdapat
atau terkandung dalam pesan-pesan komunikasi baik secara tekstual maupun kontekstual.
Analisis wacana cenderung untuk menjawab pertanyaan tentang “how‟ dan “why‟ dari
teks. Untuk menjawab Fokus penelitian kami yaitu untuk mengetahui bagaimana kreatifitas
anak muda urban dalam kegiatan Citayam fashion week dalam pandangan Islam, penulis
melihat ada perbedaan cara pandang pakar Agama Islam yang membahas fenomena
Dalam hal ini Citayam Fashion Week dipandang positif karena terdapat temuan-temuan
dari berbagai kalangan dan daerah persatuan diikat dengan falsafah kebangsaan.
c. Lokasi SCBD dapat dijadikan untuk unjuk kebolehan desain khususnya dalam
desain busana
d. Lokasi SCBD dapat dijadikan tempat untuk menyalurkan hobi seperti fotografi,
Ada kesamaan pesan antara Ustadz Adi Hidayat, Ustadz Das’ad latief, Habib ja’far,
dan Ustadz Lutfi Faridil Aftros dimana keempatnya memandang tidak ada yang salah
dalam Citayam Fashion Week hanya saja perlu perbaikan di beberapa sisi agar dampak
negative yang tidak diinginkan tidak terjadi. Perlu adanya pemberdayaan dan edukasi
masyarakat.
1
1
2. Yang berpandangan negatif
Yang berpandangan negative pada Citayam Fashion Week ini adalah melihat dari sisi
temuan yang terjadi akibat dari viralnya kegiatan fashion week ini. Mareka
berpandangan:
a. Sebagai ajang untuk mepublikasikan hal-hal yang dianggap tabu di negara kita
b. Dipandang sebagai fenomena kurangnya kasih sayang dari orang tua kepada
anaknya sehingga anak tersebut mencari jalan lain untuk mengekspresikan diri
d. Kreatifitas anak muda yang kebablasan karena sudah tidak sesuai dengan ajaran
Islam. Dikhawatirkan lupa diri, lupa dari fitrah, dan ujung-ujungnya akan terjadi
kehancuran.
Ada kesamaan pesan antara Ustadz Izzul Mujahid, LC dan Tuan Guru Bajang, dimana
aktualisai diri adalah sebagai kebutuhan tertinggi, maka Citayam Fashion Week ini
adalah gambaran dari kreativitas anak muda urban dalam mengaktualisaskan diri
mereka. Anak-anak muda butuh menyalurkan ide kreatifnya tetapi membutuhan ruang
muda urban menjadikan Kawasan SCBD sebagai tempat untuk menyalurkan ide
kreatifitas mereka. Dari mulai kebutuhan untuk membuat konten di media sosial juga
Jika dilihat dari teori perilaku sosial yang dikemukakan Max Weber, perilaku sosial
Max Weber anak muda urban dapat dianalisa melalui hasil ceramah Tuan Guru Bajang
1
1
bahwa Citayam fashion Week sebagai gambaran anak yang kurang kasih sayang dari
orang tua merupakan perilaku tipe afektif dimana mereka datang untuk
Jika dilihat dari sudut pandang agama terutama ilmu fiqih. Agama menyerahkan
sepenuhnya untuk berkreasi dalam berpakaian asalkan mengikuti aturan Islam. Artinya,
tidak menjelaskan secara detail model pakaiannya, tetapi Islam menjabarkan aturan
Menurut pandangan agama Islam tentu perlu diluruskan tentang gaya berpakaiannya
dan cara berjalan anak muda CFW. Gaya berpakaian pada CFW memang sangat unik
dan menarik. Akan tetapi, gaya berpakaiannya asalkan mengikuti aturan ajaran Islam.
pakaian laki- laki dan laki-laki yang mengenakan pakaian perempuan.” Larangan ini
1
BAB V
PENUTU
P
A. Kesimpulan
Penelitian ini menjawab rumusan masalah yang sebelumnya dipaparkan pada bab pendahuluan
yaitu: Bagaimana pandangan Agama Islam terhadap fenomena Citayam Fashion Week?
B. Saran
1. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat menggali lebih dalam terkait fenomena
2. Bagi anak muda hendaknya membuat tampilan positif, bermanfaat, punya nilai, bukan
hanya kumpul-kumpul.
3. Bagi Pemerintah Daerah hendaknya buat ruang terbuka, untuk aktualisasi anak bangsa
4. Bagi masyarakat hendaknya mengedukasi diri untuk membuat tampilan yang lebih
2
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, J. (2018). Desain penelitian analisis isi (Content analysis). Research Gate, 5(9), 1-20.
Jones, P., Badburry, L., & Boutillier, S. Le. (2011). Introducing Social Theory. Polity
Press.
Muhlis, A., Al Qur’an Dantafsir, Uin, I., & Yogyakarta, S. (2016). Analisis Tindakan Max
Weber: Living Hadis. Oktober, 1(2).
Sari, S. M. (2005). Peran ruang dalam menunjang perkembangan kreativitas anak. Dimensi
Interior, 3(1).
Warsana. D, dkk. Komunikasi Seni: Representasi Masyarakat Urban di Kota Bandung dalam Bingkai
Karya Seni Karya Mufty Priyanka. Jurnal Communication Studies. Vo. 3, No. , Juni 2022
2
22
Lampiran 1 Foto Dokumentasi Penelitian