Anda di halaman 1dari 60

Ipteks Bagi Masyarakat (IbM)

HIPPAM KELURAHAN GIRI MELALUI KONSEP


INFRASTRUKTUR SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM (SPAM)
JARINGAN PERPIPAAN

PENGOLAHAN AIR BERSIH


DAN JARINGAN PERPIPAAN
21 Agustus 2022

Oleh :

Z U L I S E RWA N T O , S . T. , M . T.
TUJUAN PENGOLAHAN AIR BERSIH

–Menurunkan kekeruhan
–Mengurangi bau, rasa dan warna
–Menurunkan dan mematikan mikroorganisme
–Mengurangi kadar bahan-bahan yang terlarut dalam air
–Menurunkan kesadahan
–Memperbaiki derajat keasaman (pH)
AIR BAKU

Macam Air Baku di Alam :


Air Hujan
Air Sungai
Air Danau/ Waduk/ Rawa
Air Tanah
Mata Air
Air Laut
Syarat Umum Air Bersih :
 Tersedia sepanjang tahun
 Tidak berbau
 Tidak berwarna (harus jernih)
 Tidak berasa asin/anyir/basa dan sebagainya
 Bebas dari pantogen organik.
 Tetap segar
 Tidak mengandung bahan zat-zat kimia yang
beracun dan tak kekurangan (harus
mengandung) zat-zat kimia dalam batas-batas
tertentu yang diperlukan bagi tubuh manusia.
Jenis Pengolahan Air Bersih
Jenis pengolahan air bersih secara umum :
• Penjernihan : bertujuan menurunkan kekeruhan, Fe dan
Mn
• Pelunakan : bertujuan menurunkan kesadahan air
• Desinfeksi : bertujuan membunuh bakteri patogen

Jenis proses pengolahan air bersih :


• Secara fisika : tidak ada penambahan zat kimia
(aditif), contoh: pengendapan, filtrasi, adsorpsi, dll
• Secara kimiawi : penambahan bahan kimia sehingga
terjadi reaksi kimia. Contoh penyisihan logam berat,
pelunakan, netralisasi, klorinasi, ozonisasi, UV
• Secara biologi : memanfaatkan aktivitas
mikroorganisme. Contoh saringan pasir lambat
WATER TREATMENT PLANT
(SURFACE WATER SUPPLY)
Flokulasi Partikel Koloid
Koagulasi
(Rapid Mixing)
Flokulasi
(Slow Mixing)
PENGOLAHAN DENGAN
SEDIMENTASI (PENGENDAPAN)

Sedimentasi merupakan proses pengendapan bahan padat dari air


olahan. Proses sedimentasi bisa terjadi bila air limbah mempunyai
berat jenis lebih besar daripada air sehingga mudah tenggelam.

Proses pengendapan ada yang bisa terjadi langsung, tetapi adapula


yang memerlukan proses pendahuluan, seperti koagulasi atau
reaksi kimia. Prinsip sedimentasi adalah pemisahan bagian padat
dengan memanfaatkan gaya gravitasi sehingga bagian yang padat
berada di dasar kolam pengendapan, sedangkan air dibagian atas.
SEDIMENTASI
METODE FISIKA

PROSES PENYARINGAN (FILTRASI)


Penyaringan merupakan proses pemisahan antara
padatan/koloid dengan cairan. Proses penyaringan bisa
merupakan proses awal (primary treatment) atau penyaringan
dari proses sebelumnya .

Ukuran filter dibagi menjadi:


Pasir sangat kasar (very coarse sand) : 2 - 1 mm
Pasir kasar (coarse sand) : 1 - 0,5 mm
Pasir sedang (medium sand) : 0,5 - 0,25 mm
Pasir halus (fine sand) : 0,25 - 0,1 mm
Pasir sangat halus (very fine sand) : 0,1 - 0,05 mm
Filtrasi
Backwashing (filtrasi)
Desinfeksi (Klorinasi)
SARINGAN PASIR LAMBAT
“UP FLOW” DAN “DOWN FLOW”
PROSES PENJERNIHAN
AIR DENGAN ABSORBSI

Absorpsi merupakan proses penyerapan bahan-


bahan tertentu dengan penyerapan tersebut, air
menjadi jernih karena zat-zat didalamnya diikat
oleh absorben. Pemakaiannya, dengan cara
membubuhkan karbon aktif bubuk ke dalam air
olahan atau dengan cara menyalurkan air melalui
saringan yang medianya terbuat dari karbon aktif
kasar.
PENJERNIHAN AIR
DENGAN AERASI

Aerasi merupakan suatu system oksigenasi


melalui penangkapan O 2 dari udara pada air
olahan yang akan diproses. Pemasukan oksigen
ini bertujuan agar O2 di udara dapat bereaksi
dengan kation yang ada di dalam air olahan.
Reaksi kation dan oksigen menghasilkan oksidasi
logam yang sukar larut dalam air sehingga dapat
mengendap.
METODE KIMIA

Koagulasi merupakan proses penggumpalan


melalui reaksi kimia, reaksi koagulasi dapat
berjalan dengan membubuhkan zat pereaksi
(koagulan) sesuai dengan zat yang terlarut.
Koagulan yang banyak digunakan adalah
kapur, tawas dan kaporit.
PRINSIP DESINFEKSI
PADA AIR

Yang dimaksud dengan desinfeksi adalah pembunuhan terhadap


semua mikroba yang membahayakan. Zat-zat yang dipergunakan
untuk usaha desinfeksi ini dinamakan desinfektan. (Surbakti.,
1987)
Beberapa cara desinfeksi yang dapat dilakukan yaitu dengan :
• Desinfeksi dengan pemanasan/perebusan
• Desinfeksi dengan klorinasi, Bubuk klorin biasanya berisi
kalsium hipoklorit, sedangkan cairan klorin, berisi natrium
hipoklorit.
• Desinfeksi dengan radiasi sinar ultra violet dan panas matahari
• Desinfeksi dengan ozonisasi
DESINFEKSI «SODIS»

Metode ini sering disebut juga dengan nama SODIS


(Solar Desinfectan Water) yang merupakan cara pengolahan
air mentah menjadi air minum yang aman dengan
memanfaatkan sinar matahari dan sesuai untuk
diterapkan pada tingkat rumah tangga, pemaparan air
minum dengan sinar matahari terutama sinar UV-A akan
merusak dan melumpuhkan mikroorganisme pathogen.
Jika pada saat pemaparan suhu air mencapai 50° C maka
proses disinfeksi hanya membutuhkan waktu 1 jam
pemaparan.
OZONISASI

Ozon adalah molekul gas alami yang mudah larut


dalam air dan tidak beracun. Di alam, ozon
ditemukan di lapisan luar dari atmosfir dan
berfungsi sebagai perisai terhadap radiasi ultra
violet sinar matahari yang dapat menyebabkan
penyakit kanker kulit. Ozon adalah molekul gas
yang terdiri 3 atom Oksigen dan mempunyai
rumus kimia O3.
Jenis Fasilitas Air Bersih
1. Bangunan penangkap air (PMA) terdiri
dari bangunan penangkap dan bak
penampung.
2. Sumur dangkal dan sumur dalam (air
tanah).
3. SIPAS (Sistem Pengelolaan Air Bersih/Air
permukaan).
• Air permukaan
a. Pengendalian aliran permukaan (Waduk, Embung, Situ)
b. Permanenan air hujan, contoh Penampungan Air Hujan
(PAH) Komunal.
BANGUNAN PENANGKAP MATA AIR (PMA)
• Pengisian air tanah secara buatan (Sumur Resapan)
• Pengendalian pengambilan air tanah, contoh Penangkap
Mata Air (PMA)
SUMUR AIR TANAH DALAM/SEDANG (SATD/S)
Sumur Air Tanah Dalam adalah sarana penyediaan air bersih berupa sumur
dalam yang dibuat dengan membor tanah pada kedalamn tertentu sehingga
diperoleh air sesuai dengan yang diinginkan.
SISTEM DISTRIBUSI
SISTEM DISTRIBUSI
Konsep Penyediaan Air Bersih

• Mengubah air baku dari sumber


menjadi air bersih (olahan)
Pengolahan Air

• Menyalurkan air bersih dari IPA ke


ground tank/reservoir
Transmisi

• Menyalurkan air bersih dari


ground tank/reservoir ke rumah
Distribusi atau konsumen
Skema Sistem Penyediaan Air Bersih
Sistem Distribusi

A.Sistem berkelanjutan (continuous)


Pada system ini, air akan disuplai dan didistribusikan
selama 24 jam kepada konsumen. Sistem ini dipakai bila
kuantitas air baku dapat mensuplai kebutuhan yang ada.

 Keuntungannya:
Air tersedia setiap saat
Air selalu berada dalam keadaan segar

 Kerugiannya:
Pemakaian air cenderung boros
Jika ada sedikit kebocoran, maka akumulasinya akan
sangat besar
Sistem Distribusi
B.Sistem intermitten
Pada system ini, air tidak diproduksi secara terus menerus,
melainkan beberapa jam saja dalam satu hari. Sistem ini dipakai
bila kuanititas dan tekanan yang diperlukan tidak terpenuhi.
<

 Keuntungannya:
Pemakaian air cenderung lebih hemat
Jika ada kebocoran, maka jumlah yang terbuang tidak akan
besar
<

 Kerugiannya:
Air tidak tersedia setiap saat, sehingga sangat merepotkan bila
pada saat-saat tersebut air dibutuhkan
Setiap rumah harus memiliki tempat penyimpanan air untuk
memenuhi kebutuhannya
Pola Jaringan
A. Sistem Branch /
Cabang
Sistem cabang adalah
sistem pendistribusian
air yang bersifat
terputus membentuk
cabang-cabang
sesuai dengan daerah
pelayanan

B. Sistem Loop
Sistem loop adalah
system perpipaan
melingkar dimana
ujung pipa yang satu
bertemu kembali
dengan ujung pipa
lain
Tipe Pengaliran

A.Tipe gravitasi
Tipe ini dipakai bila tekanan air pada titik terjauh yang
diterima konsumen masih mencukupi.
B.Tipe pemompaan
Tipe ini dipakai bila pengaliran gravitasi tidak dapat
diterapkan, karena tekanan air tidak mampu mencapai titik
terjauh yang diterima konsumen, atau bila tekanannya terlalu
kecil.

Sistem yang dipakai bergantung pada kondisi topografi


setempat, itulah sebabnya harga dan ketersediaan air bersih di
tiap kota sangat bervariasi
Dasar Perencanaan Jaringan Distribusi

Beberapa faktor yang menjadi dasar


pertimbangan adalah:

1. Pertumbuhan penduduk
2.Tingkat social ekonomi masyarakat
3.Kecepatan pertumbuhan sarana yang ada
4.Periode perencanaan
5.Pola pemakaian air (fluktuasi, jam puncak)

Yang mana faktor-faktor diatas akan menentukan


jumlah kebutuhan air bersih, yang selanjutnya
menjadi dasar perhitungan dalam perencanaan
teknis
Kehilangan Tekanan dalam Perpipaan
Aspek yang perlu diperhatikan adalah adanya
kehilangan tekanan akibat major losses dan minor
losses
1.Major losses
Diakibatkan oleh kekasaran pipa

2.Minor losses
Akibat perubahan penampang (penyempitan
maupun pembesaran)
Akibat belokan
Akibat bukaan, sambungan, percabangan, dsb
<

Untuk pipa-pipa panjang atau nilai L/D > 1000,


biasanya minor losses diabaikan
Major Losses
f .L.V 2
hf 
2 g .D

Minor Losses

v2
hLm  k
2g
Jenis Sambungan Sistem
1. Sambungan halaman
Yaitu sambungan dari pipa distribusi ke pipa-pipa tiap rumah atau
halaman
2. Sambungan rumah
Yaitu sambungan dari pipa rumah ke tiap utilitas rumah tangga
3. Hidran umum
Merupakan pelayanan air bersih yang digunakan secara komunal pada
daerah tertentu untuk melayani sekitar 100 orang dalam setiap hidran
umum
4. Terminal air
Adalah distribusi air melalui pengiriman tangki-tangki air yang diberikan
pada daerah kumuh, terpencil, atau rawan air bersih
5. Kran umum
Ialah pelayanan air bersih yang digunakan secara komunal oleh mereka
yang kurang mampu, biasanya satu kran umum mampu melayani hingga
20 orang
Perlengkapan Distribusi

Dalam sebuah sistem atau jaringan, tentunya terdiri dari


komponen-komponen untuk memenuhi kebutuhan terkait.
Berikut beberapa alat-alat dalam distribusi.

Katup Reservoir Meter Air


METER AIR

Berfungsi untuk mengetahui pemakaian air oleh


konsumen, sehingga memudahkan untuk
memperhitungkan jumlah biaya yang harus
dikeluarkan.
Bagi pemakai. Ada 2 macam meter air
diantaranya:
• Positip meter
Meter air yang digunakan untuk perumahan
• Imferential Meter
Meter air yang digunakan oleh industri
Flow Restrictor Sambungan Pipa
MACAM-MACAM ALAT SAMBUNG PIPA GALVANIS

Socket Tee Elbow Tee Reducer

Reducer Double Nippel Elbow Reducer Flugh

Dop Bushis Bend Cross

Barrel Union Foot Valve (Hidran)


Realis Valve (Fire Hydrant)
Non Return Stop Cock Kran Bathtub Kran Bidet Kran Sink

Kran Taman Kran Urinoir Kran Wastafel

Kran Wastafel
Kran Bathtub & Shower
Macam-macam Kran Air

Macam-macam Kran Bath tub & Shower

Macam-macam Kran Wastafel


Detail Perbedaan Stop Kran ( Gate Valve & Stop Cock )
Detail Non Return
Detail Stop Kran

Detail Kran Air


• Pipa PVC ( Polivinyl Chloride) dan UPVC
 Pipa PVC biasanya untuk instalasi pipa air bersih juga untuk
saluran pembuang air kotor atau air hujan.
 Ukuran pipa PVC dan UPVC mulai dari diameter 1/8” sampai
dengan 6”, Panjangnya 4 m.
 Jenis pipa ini yang sekarang banyak dipakai untuk proyek-
proyek bangunan gedung, karena untuk penyambungannya
tidak diperlukan tenaga ahli dan tidak banyak kehilangan
tekanan (head loss), sambungan sistem yang dilem atau
dengan memakai cincin karet (rubber ring).
SYARAT PIPA UNTUK INSTALASI

• Memenuhi debit air yang dibutuhkan.


• Mudah pengangkutan.
• Praktis pemasangannya.
• Kuat dan awet pemakaianya.
• Tidak memerlukan biaya perawatan.
• Faktor gesek dinding bagian dalam pipa kecil.
• Mudah mendapatkannya.
HASIL
ANALISA
DEBIT
SUMBER AIR
LINGKUNGAN KARANGENTE
BANYUWANGI
Proyeksi Jumlah Penduduk
Lingkungan Karangente
Jangka Waktu Konstanta Least Square Proyeksi Jumlah Penduduk
Tahun Perencanaan Y. X   X . XY n.xy  x.y Least Square Geometrik Aritmatik
2

A B
n. X  ( X ) n.x 2  x  Pn  ( A  B.t ). Pn  Po 1  r  . Pn  ( Po  a.n).
2 n
n 2 2

2022 0 463 4.60 491 491 491


2023 1 463 4.60 468 496 496
2024 2 463 4.60 473 501 500
2025 3 463 4.60 477 505 505
2026 4 463 4.60 482 510 509
2027 5 463 4.60 486 515 514
2028 6 463 4.60 491 520 519
2029 7 463 4.60 496 525 523
2030 8 463 4.60 500 530 528
2031 9 463 4.60 505 535 532
2032 10 463 4.60 509 540 537

Rata-rata Pertumbuhan Jumlah Penduduk Sebesar 480 Jiwa


Rata-rata Laju Penduduk Sebesar 0.96%
Kebutuhan Air Bersih

Debit Puncak Kebutuhan Air Domestik Dan Non Domestik Proyeksi 10 Tahun Pada
Tingkat Pelayanan 100%

∑ Q Q Rata- Q Hari Q Jam Q


Q Q Non
Pend kebocora rata Maks Maks kebakara Q total
Domestik Domestik
Blok Ling. uduk n (Q ave) (Qh max) (Qj max) n
m3/ m3/ m3/ m3/ m3/ m3/ m3/ m3/
Jiwa hari lt/dt hari lt/dt hari lt/dt hari lt/dt hari lt/dt hari lt/dt hari lt/dt hari lt/dt
Karang
1 540 27.56 0.32 0.90 0.01 5.69 0.07 34.16 0.40 42.70 0.49 51.24 0.59 2.13 0.02 53.37 0.62
ente

Volume
L bawah L atas
P (m) T (m) Tandon
(m) (m)
(m3)
4 4 3.5 3.5 53

Debit Sumber:
Q inlet = 0.301m3/dt
Q sumber (Qs) = 0.007m3/dt
Debit Kebutuhan Air: Qo < Qs = 0.001 < 0.007 m3/dt
Secara Kuantitas Masih Memenuhi Untuk Proyeksi 10 Tahun Kedepan
Mengatasi pipa masuk angin: pilih pipa
snorkel atau vent valve?
https://www.youtube.com/watch?v=On-
KEidN8kQ
Penerapan Air Vent Valve
https://youtu.be/q04_tlVA2ng

Pemasangan Meteran Air


https://youtu.be/iwRD48nHQ_0
...TERIMA KASIH...

Anda mungkin juga menyukai