Anda di halaman 1dari 4

Project Group Tengah Semester Dampak Teknologi Digital di

Pulau Kalimantan dalam bidang Budaya


Oleh :

Audiansyah Muhamad Syawalhan1; Syilva Maulidhina Riadi2;Samuel Arjuna Queen


Bernard3; Cecirina Trysyanova Imandha4; Fikri Alvi Ramadhan5;Rizky Dio Sandi6

1. PENDAHULUAN
Pendahuluan berisi lima subbab, yakni latar belakang, batasan masalah, rumusan
masalah, tujuan, dan metode penulisan. Berikut paparan lengkapnya.

1.1 Latar Belakang

Kalimantan, sebagai salah satu pulau terbesar di Indonesia dengan kekayaan sumber
daya alam yang melimpah, memiliki kekayaan budaya yang sangat beragam. Namun, dengan
kemajuan teknologi digital yang semakin pesat, budaya Kalimantan tidak terhindar dari
dampaknya. Teknologi digital telah mengubah cara hidup dan interaksi manusia dengan
lingkungan sekitar, termasuk budaya yang ada di Kalimantan.

Dampak teknologi digital terhadap budaya Kalimantan dapat dirasakan dalam berbagai
hal, seperti perubahan perilaku masyarakat dalam menjaga kearifan lokal, perubahan cara
masyarakat mendapatkan informasi, hingga perubahan dalam pola interaksi sosial. Meskipun
ada dampak positif dari perkembangan teknologi digital terhadap budaya, seperti
mempermudah akses informasi dan memperkenalkan budaya Kalimantan ke dunia
internasional, namun dampak negatifnya juga tidak bisa diabaikan.

1.2 Batasan Masalah

Batasan masalah dalam studi literatur ini difokuskan dampak teknologi digital terhadap
budaya Kalimantan.
1.3 Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang dikaji adalah bagaimanakah dampak teknologi digital terhadap
budaya Kalimantan?

1.4 Tujuan

Tujuan yang hendak dicapai adalah mengkaji analisis dampak teknologi digital terhadap
budaya Kalimantan.

2. METODE

Wawancara merupakan metode yang kami gunakan untuk menganalisis atau mengkaji
permasalahan yang terjadi di pulau Kalimantan.

3. PEMBAHASAN

Berikut adalah tujuh problem solving terkait dampak teknologi digital terhadap budaya
Kalimantan.

3.1. Perubahan Pola Konsumsi Masyarakat

Perkembangan teknologi digital telah memudahkan masyarakat untuk memperoleh


barang atau jasa secara online, termasuk dalam hal pembelian produk-produk budaya
Kalimantan. Hal ini dapat meningkatkan jumlah penjualan, namun juga dapat memengaruhi
harga dan kualitas produk. Selain itu, masyarakat cenderung lebih memilih produk-produk
yang mudah ditemukan secara online dan terjangkau, dibandingkan dengan produk-produk
yang hanya dapat ditemukan di tempat-tempat tertentu.

3.2. Perubahan Cara Masyarakat Mendapatkan Informasi

Perkembangan teknologi digital memungkinkan masyarakat untuk mendapatkan


informasi secara lebih cepat dan mudah. Namun, informasi yang tersebar di media sosial dan
internet tidak selalu akurat dan dapat menyebar dengan sangat cepat tanpa melalui proses
verifikasi yang memadai. Hal ini dapat mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap budaya
Kalimantan, terutama jika informasi yang tersebar tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya.
3.3. Perubahan Pola Interaksi Sosial

Teknologi digital juga telah mempengaruhi pola interaksi sosial masyarakat.


Masyarakat cenderung lebih banyak berinteraksi melalui media sosial dan aplikasi pesan
daripada bertatap muka secara langsung. Hal ini dapat mengurangi interaksi sosial yang
bersifat langsung dan mempengaruhi cara masyarakat memandang budaya Kalimantan.

3.4. Pengaruh Musik dan Seni Visual

Perkembangan teknologi digital juga mempengaruhi industri musik dan seni visual di
Kalimantan. Teknologi digital memudahkan proses produksi dan distribusi karya seni, namun
juga mempengaruhi gaya dan bentuk karya seni yang dihasilkan. Hal ini dapat memengaruhi
cara masyarakat memandang seni dan musik tradisional Kalimantan.

3.5. Dampak Pendidikan

Teknologi digital telah mempengaruhi sistem pendidikan di Kalimantan, terutama


dalam hal akses informasi dan metode pembelajaran. Siswa dapat memperoleh informasi
secara lebih cepat dan mudah, namun juga dapat mengurangi interaksi.

4. KESIMPULAN

Dampak positif dari perkembangan teknologi digital terhadap budaya Kalimantan


meliputi mempermudah akses informasi dan memperkenalkan budaya Kalimantan ke dunia
internasional. Namun, dampak negatifnya juga tidak bisa diabaikan, seperti hilangnya
nilai-nilai budaya lokal yang berharga dan mengancam keberlangsungan kearifan lokal.

Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk mengembangkan teknologi digital yang
ramah budaya agar dapat menjaga keberlangsungan kearifan lokal di Kalimantan dan
memperkenalkan budaya Kalimantan ke dunia internasional dengan tetap memperhatikan
nilai-nilai budaya yang ada di dalamnya

5. SARAN

Berdasarkan hasil analisis dan kesimpulan yang telah dibuat, ada beberapa saran yang
dapat diberikan untuk mengatasi dampak negatif teknologi digital terhadap budaya
Kalimantan:
1. Membuat kebijakan yang mengatur penggunaan teknologi digital agar tetap
menghargai kearifan lokal dan nilai-nilai budaya yang ada di Kalimantan.
2. Memperkenalkan teknologi digital yang ramah budaya, seperti aplikasi yang
mempromosikan kearifan lokal dan mengajarkan nilai-nilai budaya kepada pengguna.
3. Meningkatkan literasi digital masyarakat untuk membantu mereka memahami
dampak teknologi digital terhadap budaya Kalimantan.
4. Menggalakkan kampanye untuk memperkenalkan dan melestarikan kearifan lokal di
Kalimantan agar tidak hilang ditelan arus modernisasi.
5. Melibatkan komunitas lokal dalam pengembangan teknologi digital agar tercipta
solusi yang sesuai dengan kebutuhan dan nilai-nilai budaya yang ada di Kalimantan.

Dengan menerapkan saran-saran tersebut, diharapkan dapat menjaga keberlangsungan


kearifan lokal di Kalimantan dan memperkenalkan budaya Kalimantan ke dunia internasional
dengan tetap memperhatikan nilai-nilai budaya yang ada di dalamnya.

DAFTAR PUSTAKA

Kristinae, V., & Sahay, M. (2019). Pengaruh Social Media, Learning Orientation Dan Market
Orientation Terhadap Marketing Capabilities UKM Kerupuk Ikan Saluang Di Kalimantan
Tengah. Media Bina Ilmiah.

Anda mungkin juga menyukai