2 PB
2 PB
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan aspek yang sangat penting bagi perkembangan sumber daya
manusia, sebab pendidikan merupakan wahana atau salah satu instrumen yang digunakan bukan
saja membebaskan manusia dari keterbelakangan, melainkan juga dari kebodohan dan
kemiskinan. Pendidikan diyakini mampu menanamkan kapasitas baru bagi semua orang untuk
mempelajari pengetahuan dan ketrampilan baru sehingga dapat diperoleh manusia produktif
(Ramadhan, 2021).
Semakin ketatnya persaingan di era global dan tuntunan persaingan di dunia kerja, sangat
dibutuhkan sumber daya manusia yang memiliki ketrampilan dan mampu membangun dirinya
sendiri serta bersama – sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa. Kemajuan suatu
bangsa dimasa akan datang sangatlah tergantung pada mutu pendidikan generasi muda saat ini,
karena pemuda adalah ujung tombak dari kesuksesan suatu negara (Ramadhan, 2021).
Pemerintah secara terus menerus berusaha semaksimal mungkin untuk meningkatkan
kualitas pendidikan di Indonesia (Mulyasa, 2016), dengan upaya sedemikian rupa yang bertujuan
agar pendidikan di Indonesia ini terlihat lebih baik, karena Pendidikan Nasional ini ingin
menciptakan manusia yang semakin cerdas, terampil, berbudi pekerti yang luhur serta bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini ditegaskan dalam Pendidikan Nasional Indonesia yaitu ;
“Pendidikan Berdasarkan pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap
tuntutan perubahan zaman”(UU RI no 20 tahun 2003). Berarti pendidikan juga memberi
pedoman yang kuat bagi perjalanan hidup manusia.
Di era teknologi saat ini memunculkan berbagai tatanan baru, ukuranukuran baru, dan
kebutuhan-kebutuhan baru yang berbeda dengan sebelumnya. Hal tersebut menimbulkan
konsekuensi tantangan baru dalam pendidikan termasuk pendidikan nasional. Selain itu berbagai
persoalan moral, budi pekerti, watak atau karakter seperti: meningkatnya dekandensi moral,
meningkatnya ketidakjujuran pelajar, dan masih tingginya kasus tindakan kekerasan yang terjadi
antar pelajar seperti klitih dan tawuran serta berbagai fenomena lain yang menunjukan bahwa
Indonesia telah mengalami krisis moral (Sunhaji, 2016).
Penguatan pendidikan karakter memang menjadi sesuatu yang harus disegerakan untuk
dilaksanakan agar tidak terdapat kesenjangan karakter pada kalangan anak-anak yang menjadi
patokan untuk masa depan bangsa. Penghapusan UN berkaitan juga dengan adanya masalah
besar di Indonesia yang wabah virus covid 19 yang semakin menyebar persebarannya (Yuliana,
2021). Walaupun demikian tentunya masih terdapat pro dan kontra mengenai penghapusan UN
baik dari pendidik dan juga siswa.
SMP Negeri 3 Sungai Raya merupakan salah satu sekolah negeri yang terdapat di
kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, pendidikan karakter di SMP Negeri 3 Sungai Raya
sudah terlaksana, namun kiranya perlu ada penguatan karakter baik bagi guru-guru dan yang
paling utama adalah siswa atau peserta didik sebagai tujuan utama peningkatan penguatan
pendidikan karakter tersebut.
Demikian juga dengan berlakunya sistem pembelajaran online yang sedang dilaksanakan
saat sekarang ini, keluhan-keluhan baik dari pendidik atau guru yang sedikit mengalami kendala
dalam memberikan materi ajar, dari siswa-siswi mengeluh karena proses pembelajaran yang
banyaknya tidak paham dan mengerti karena tidak langsung bertatap muka, kurangnya fasilitas
seperti tidak semua siswa menggunakan smartphone, persediaan kuota yang terbatas mengingat
seiring semakin turunnya ekomoni yang terjadi, ini menjadikan masalah-masalah utama muncul
dalam kenyataan pada saat sekarang ini (Ramadhan et al., 2021). Salah satunya adalah
kedisiplinan dalam kegiatan pembelajaran online tentunya penguatan karakter akan menjadi
salah satu solusi guna memberikan amunisi untuk meningkatkan karakter khususnya kepada
siswa.
Penguatan Karakter merupakan proses pembetukan, trasmisi, transformasi dan
pengembangan kemampuan siswa dalam berpikir, bersikap dan berperilaku sesuai nilai-nilai
Pancasila (Ramadhan et al., 2018). Karakter merupakan sesuatu yang sangat penting di era
sekarang ini, perlunya proses pembentukan perilaku guna memberikan perubahan karakter yang
memiliki sifat religius, nasionalis, mandiri, gotong royong dan intergritas terhadap siswa
terutama remaja SMP, yang pada dasarnya masih perlu pengawasan dan pengarahan secara
khususnya. Oleh karena itulah perlunya diadakan sosioalisasi Penguatan Pendidikan Karakter
(PPK) oleh Guru di Era Milenial Pada Siswa SMP Negeri 3 Sungai Raya.
METODE
Kegiatan ini berlangsung selama 2 hari. Tempat pelaksanaannya di SMP Negeri 3 Sungai
Raya, Kabupaten Kubu Raya. Adapun metode yang akan digunakan yaitu mnghubungi Kepala SMP
Negeri 3 Sungai Raya. Menjelaskan latar belakang dab tujuan program yang akan disosialisasikan
dan memberikan sosialisasi tentang penguatan pendidikan karakter dari guru kepada siswa-
siswa. Khalayak sasaran pengabdian masyarakat ini adalah guru-guru di SMP Negeri 3 Sungai
Raya, Kabupaten Kubu Raya. Luaran yang diharapkan dapat menjangkau warga SMP Negeri 3
Kubu Raya, dan di publikasi ilmiah di jurnal-jurnal yang sesuai dengan lingkup Pengabdian
Kepada Masyarakat.
KESIMPULAN
Dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan, kami menyimpulkan
bahwa kegiatan pengabdian kepada masyarakat mengenai Sosialisasi pendidikan oleh guru di era
milenial pada siswa SMP Negeri 3 Sungai raya telah terlaksana dengan baik. Kegiatan
pengabdikan kepada masyarakat mengenai Sosialisasi pendidikan oleh guru di era milenial pada
siswa SMP Negeri 3 Sungai raya mendapat respon yang antusias dari pihak sekolah dan
menginginkan kembali diadakannya kegiatan-kegaitan sosialisasi seperti ini, karena dapat
menambah wawasan. Kegiatan pengabdian seperti ini dilakukan sesering mungkin secara rutin
baik disekolah tersebut maupun di sekolah lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Mulyasa. (2016). Pengembangan dan Implementasi kurikulum 2013. Bandung: Remaja
Rosadakarya.
Ramadhan, I. (2021). Penggunaan metode problem based learning dalam meningkatkan keaktifan
belajar siswa pada kelas XI IPS 1. Cetta: Jurnal Ilmu Pendidikan, 4(3), 358–369.
https://doi.org/10.37329/cetta.v4i3.1352
Ramadhan, I., Rusdiana, R., & Sulistyarini, S. (2021). Analisis Proses Belajar Mengajar Bebasis
Literasi Pada Mata Pelajaran Sosiologi di Madrasah Aliyah Islamiyah Pontianak. Jurnal
Pendidikan Dan Pembelajaran Khatulistiwa, 10(1), 1–9.
Ramadhan, I., Salim, I., & Supridi. (2018). Pengaruh Pendidikan Multikultural Dan Pendidikan
Karakter Terhadap Sikap Toleransi Siswa Sma Pancasila Sungai Kakap. Jurnal Pendidikan
Dan Pembelajaran Khatulistiwa, 7(2).
Sunhaji. (2016). The Implementation of Integrated Learning in the Islamic Religion Education as
to Grow the Religiosity and Faith of Learners. International Journal of Humanities and Social
Science.
Yuliana, R. (2021). Pengaruh pembelajaran daring dan fasilitas penunjang terhadap kinerja guru
dan hasil belajar siswa. Jurnal Lipnas, 3(2), 1–18.