LTA BAB (I - V) Mita. (Semhas) - REVISI (Asli)
LTA BAB (I - V) Mita. (Semhas) - REVISI (Asli)
OLEH :
FARAMITA RAHMI
NIM: 2011407815401006
TAHUN 2023
LAPORAN TUGAS AKHIR
OLEH :
FARAMITA RAHMI
NIM: 2011407815401006
TAHUN 2023
VISI DAN MISI
MISI :
i
VISI DAN MISI
Visi adalah :
Menjadi Program Studi yang unggul di bidang Kebidanan dan memiliki komitmen
terhadap kualitas guna menghasilkan bidan yang professional, berjiwa
entrepreneur, dan berkarakter serta mampu bersaing di pasar kerja Nasional pada
tahun 2027
Misi adalah :
ii
POLITEKNIK BORNEO MEDISTRA BALIKPAPAN
Laporan Tugas Akhir, Juli 2023
Faramita Rahmi
Asuhan Kebidanan Essensial pada Ny. N Usia 22 Tahun G1P0A0 Usia
Kehamilan 38 Minggu 1 Hari Fisiologis Di Kota Balikpapan Tahun 2023
xvii + 337 halaman, 12 tabel, 9 gambar, 19 lampiran
ABSTRAK
iii
BORNEO MEDISTRA BALIKPAPAN POLYTECHNIC
Final Project Report, July 2023
Faramita Rahmi
Essensial Midwifery Care for Mrs. N 22 Th G1P0A0 Gestasional Age 38
Weeks 1 Day physiologist in Balikpapan City 2023
xvii + 337 pages, 12 tables, 9 pictures, 19 attachments
ABSTRACT
iv
HALAMAN PERSETUJUAN
Laporan Tugas Akhir ini disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji
Politeknik Borneo Medistra Program Studi DIII Kebidanan pada Hari Jumat
Tanggal 14 Bulan Juli Tahun 2023
Mengetahui,
Pembimbing
NIDN. 1113108902
Menyetujui,
NIDN. 1102019201
v
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Tugas Akhir dengan judul “Asuhan Kebidanan Essensial pada Ny. N
Usia 22 tahun G1P0A0 Usia Kehamilan 38 Minggu 1 Hari Fisiologis di Kota
Balikpapan Tahun 2023
Disusun oleh :
Faramita Rahmi
NIM : 2011407815401006
Laporan Tugas Akhir ini telah dipertahankan dihadapan Tim Penguji Politeknik
Borneo Medistra Balikpapan Program Studi D-III Kebidanan
Mengetahui
Penguji Utama
Penguji I
Penguji II
Direktur WADIR 1
Bidang Akademi
vi
RIWAYAT HIDUP
A. Identitas Diri
Agama : Islam
B. Pendidikan
vii
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
NIM : 2011407815401006
Dengan ini menyatakan bahwa judul Laporan Tugas Akhir (LTA) “Asuhan
Kebidanan Essensial Pada Ny.N Usia 22 Tahun G1P0A0 Usia Kehamilan 38
Minggu 1 Hari Fisiologis di Kota Balikpapan Tahun 2023”, benar bebas dari
plagiat, dan apabila pernyataan ini terbukti tidak benar maka saya bersedia
menerima sanksi sesuai ketentuan yang berlaku.
(Faramita Rahmi)
viii
HALAMAN PERSEMBAHAN
Puji Syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
Rahmat-Nya, sehingga peneliti dapat menyusun Laporan Tugas Akhir dengan
judul “Asuhan Kebidanan Essensial pada Ny. N Usia 22 tahun G1P0A0 Usia
Kehamilan 38 minggu 1 hari Fisiologis di Kota Balikpapan Tahun 2023”.
1. Bapak Ahmad Domas Jimmy Saputra, S.E, selaku Ketua Yayasan Pendidikan
Borneo Medistra Balikpapan.
2. Ibu Nila Trisna Yulianti, S.SiT., M.Keb, Selaku Direktur Politeknik Borneo
Medistra Balikpapan.
3. Ibu Bd. Hj. Lusita Hakim, S.ST, selaku Penguji Utama Laporan Tugas Akhir.
4. Ibu Heni Elmiani Sari, S.ST., MPH, Selaku Penguji I Laporan Tugas Akhir.
5. Ibu Karnilan Lestari Ningsi Sam, S.ST., M.Keb, Selaku Penguji II Laporan
Tugas Akhir.
6. Seluruh Staff dan Karyawan Yayasan Politeknik Borneo Medistra Balikpapan.
7. Seluruh rekan Politeknik Borneo Medistra Balikpapan.
8. Ny. N selaku pasien saya yang bersedia ikut berpartisipasi menjadi klien saya
untuk menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini dengan sebaik-baiknya.
9. Orang tua, Mertua, Suami, anak-anak, adik, kakak, seluruh keluarga besar dan
teman-teman tersayang yang telah membantu dengan doa dan dukungan.
Kiranya tidak ada kata lain yang dapat saya sampaikan kecuali hal diatas. Saya
berharap semoga Laporan Tugas Akhir (LTA) ini dapat diterima dan bermanfaat
bagi semua. Akhir kata penulis ucapkan Alhamdulillahi Robbil’ Alamin.
Peneliti
x
DAFTAR ISI
BAB IV PEMBAHASAN.....................................................................................................204
BAB V PENUTUP................................................................................................................235
A. Kesimpulan..............................................................................................................235
B. Saran........................................................................................................................236
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................238
LAMPIRAN..........................................................................................................................244
xii
DAFTAR TABEL
xiii
DAFTAR SINGKATAN
BB : Berat Badan
DM : Diabetes Melitus
Fe : Ferum
Gr : Gram
HB : Hemoglobin
IM : Intra Musculer
JK : Jenis Kelamin
xiv
KB : Keluarga Berencana
KF : Kunjungan Nifas
KN : Kunjungan Neonatus
LD : Lingkar Dada
LH : Leutinizing Hormone
LK : Lingkar Kepala
LP : Lingkar Perut
PI : Pencegahan Infkesi
TB : Tinggi Badan
TD : Tekanan Darah
TM : Trimester
TP : Tafsiran Persalinan
xv
TT : Tetanus Toksoid
USG : Ultrasonografi
VT : Vagina Touche
xvi
DAFTAR GAMBAR/BAGAN
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
xviii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Asuhan Kebidanan Essensial merupakan kegiatan dalam memberikan
pelayanan kesehatan kepada klien yang memiliki masalah atau kebituhan
pada masa kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan keluarga
berencana. Asuhan secara berkesinambungan atau bisa disebut Continuity
of Care (COC) merupakan pemberian pelayanan berkesinambungan mulai
dari kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir serta keluarga berencana
yang dilakukan oleh bidan. Asuhan kebidanan yang bertujuan mengkaji
sedini mungkin penyulit yang ditemukan sehingga dapat meningkatkan
kesejahteraan ibu dan bayi secara menyeluruh dan jangka panjang,
berdampak terhadap menurunnya jumlah kasus komplikasi dan kemayian
ibu hamil, bersalin, nifas, BBL dan neonatus (Sunarsih dan Pitriyani,
2020).
World Health Organization (WHO) pada tahun 2021 melaporkan
diperkirakan 295.000 wanita (80% UI 279.000 hingga 340.000) meninggal
secara global karena penyebab yang terkait atau diperburuk oleh
kehamilan dan persalinan, dengan rasio kematian ibu (AKI) sebesar 211
kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup (80% UI 199 hingga 243).
Jumlah AKI dan AKB di ASEAN juga tergolong cukup besar yang mana
terdiri dari AKI rata – rata sebesar 40 – 60 per 100.000 kelahiran hidup.
Sedangkan Angka Kematian Bayi (AKB) mencapai 25 per 1.000 kelahiran
hidup (Kemenkes, 2019).
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB)
kasusnya di Indonesia pun saat ini masih menjadi perhatian. Jumlah
kematian ibu di Indonesia pada tahun 2021 menunjukkan 7.389 kematian.
Berdasarkan penyebab sebagian besar kematian ibu pada tahun 2021
terkait COVID – 19 sebanyak 2.982 kasus, perdarahan sebanyak 1.330
1
2
2030 turun menjadi 131 per 100.000 kelahiran hidup (Dinkes Kota
Balikpapan, 2019).
Berdasarkan data sejak tahun 2007 – 2021 di Indonesia cakupan
pelayanan kesehatan ibu hamil (K4) cenderung fluaktif. Pada tahun 2021
cakupan K4 sebesar 88,8%, angka ini meningkat dibandingkan tahun
sebelimnya. Peningkatan ini dapat dipengaruhi adanya adaptasi baru pada
situasi pandemi COVID-19 di tahun 2021. Hal ini menunjukkan secara
nasional lebih mencapai target RPJMN 2021 yang mana jumlah target
tersebut 85% dan terealisasikan sebesar 88,8%. Sedangkan K6 pada tahun
2021 di Indonesia sebesar 63% (Ditjen Kesehatan Masyarakat, Kemenkes
RI, 2022).
Angka Kematia Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk
melihat keberhasilan upaya kesehatan ibu. AKI adalah rasio kematian ibu
selama masa kehamilan, persalinan dan nifas yang disebabkan oleh
kehamilan, persalinan, dan nifas atau pengelolaannya tetapi bukan karena
sebab-sebab lain seperti kecelakaan dan insidental di setiap 100.000
kelahiran hidup (Dinas Kesehatan Kalimantan Timur, 2020). Selain untuk
menilai program kesehatan ibu, indikator ini juga mampu menilai derajat
kesehatan masyarakat, karena sensitifitasnya terhadap perbaikan pelayanan
kesehatan, baik dari sisi aksesibilitas maupun kualitas. Secara umum
terjadi penurunan kematian ibu selama periode 1991 – 2015 dari 390
menjadi 305 per 100.000 kelahiran hidup. Walaupun terjadi
kecenderungan penurunan angka kematian ibu, namun tidak berhasil
mencapai target Milenium Development Goals (MDGs) yang harus dicapai
yaitu sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015
memperlihatkan angka kematian ibu tiga kali lipat dibandingkan target
MDGs (Profil Kesehatan Indonesia, 2019)
Tujuan pembangunan berkelanjutan/Sustainable Development Goals
(SDGs) dalam pilar pertama dan kedua dalam tujuan ketiga SDGs yaitu
mengurangi AKI dibawah 70 per 100.000 kelahiran hidup tahun 2030 dan
menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB) setidaknya hingga 12 per 1.000
4
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas yang menjadi rumusan
masalah adalah “Bagaimana melakukan asuhan kebidanan secara essensial
yaitu di mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan
keluarga berencana yang sesuai dengan standar pelayanan kebidanan pada
6
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Dapat melaksanakan Asuhan Kebidanan pada Ny. N G1P0A0 Usia
Kehamilan 38 minggu 1 hari dengan Fisiologis di Kota Balikpapan
Tahun 2023. Melalui pendekatan manajemen kebidanan sesuai
kewenangan bidan.
2. Tujuan Khusus
a. Dapat melakukan Pengkajian data pada Ny. N G1P0A0 Usia
Kehamilan 38 minggu 1 hari dengan Fisiologi di Kota Balikpapan
tahun 2023 di mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, BBL dan KB.
b. Dapat menganalisa dan menginterpretasikan data essensial untuk
menegakkan diagnosa masalah aktual pada Ny. N G1P0A0 Usia
Kehamilan 38 minggu 1 hari dengan Fisiologi di Kota Balikpapan
tahun 2023 di mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, BBL dan KB.
c. Dapat menganalisa dan menginterpretasikan data untuk menegakkan
diagnosa atau masalah pada Ny. N G1P0A0 Usia Kehamilan 38
minggu 1 hari dengan Fisiologi di Kota Balikpapan tahun 2023 di
mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, BBL dan KB.
d. Dapat melaksanakan tindakan segera dan kolaborasi Ny. N G1P0A0
Usia Kehamilan 38 minggu 1 hari dengan Fisiologi di Kota
Balikpapan tahun 2023 di mulai dari kehamilan, persalinan, nifas,
BBL dan KB.
e. Dapat merencanakan tindakan Asuhan Kebidanan essensial pada Ny.
N G1P0A0 Usia Kehamilan 38 minggu 1 hari dengan Fisiologi di
Kota Balikpapan tahun 2023 di mulai dari kehamilan, persalinan,
nifas, BBL dan KB
f. Dapat mengevaluasi, mendokumentasi asuhan kebidanan essensial
pada Ny. N G1P0A0 Usia Kehamilan 38 minggu 1 hari dengan
7
2. Tempat
Pengambalian kasus kehamilan dilaksanakan pada saat kunjungan
rumah (Home Care), Alamat di Jl. Abadi No. 09 Rt. 25 Kelurahan
GSU, Kecamatan Balikpapan Tengah
3. Waktu
Pelaksanaan Asuhan Kebidanan Laporan Tugas Akhir diambil pada
tanggal 09 Februari 2023 sampai dengan 13 April 2023.
F. Metode Penulisan
1. Studi Kepustakaan
Peneliti mencari sumber informasi melalui beberapa sumber dan
refrensi atau literatur yang berhubungan dengan kasus yang diambil
mulai Kehamilan, Persalinan, Nifas, BBL, Neonatus, Bayi, Balita dan
Keluarga Berencana dari web , buku, jurnal, tesis, artikel ilmiah,
makalah ilmiah, dan Wikipedia.
2. Studi Kasus
Penelitian melaksanakan studi kasus dengan menggunakan
pendekatan pemecahan masalah dalam Asuhan Kebidanan yang
meliputi pengkajian, merumuskan diagnosa / makalah actual dan
potensial, melaksanakan tindakan segera atau kolaborasi, perencanaan,
implementasi serta evaluasi Asuhan Kebidanan pada klien dengan Ny.
N Usia 22 tahun G1P0A0 Usia Kehamilan 38 minggu 1 hari dengan
Fisiologi di Kota Balikpapan tahun 2023. Untuk memperoleh data yang
akurat, penelitian menggunakan teknik.
a. Anamnesa
Penulis melakukan tanya jawab dengan klien, suami dan
keluarga yang dapat membantu memberikan informasi yang
dibutuhkan
b. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan secara sistematis mulai dari
kepala sampai kaki (Head to Toe) yang meliputi Inspeksi, Palpasi,
Perkusi, Auskultasi dan Pemeriksaan Laboratorium serta
9
4) Manfaatan penulisan
5) Ruang lingkup
6) Metode penulisan
7) Sistematik penulisan
b. Bab II : Tinjauan Pustaka
1) Konsep dasar manajemen kebidanan
a) Manajemen varney
b) Konsep COC
c) Konsep SOAP
2) Konsep dasar asuhan kebidanan meliputi teori yang mendukung
asuhan kebidanan sesuai dengan klien yang disusun dari hamil
sampil ber-KB
3) Teori hukum kewenangan bidan
4) Etika penelitian
a) Respect for person
b) Beneficence dan non maleficent
c) Justice
c. Bab III : Subjektif dan Kerangka kerja pelaksanaan studi kasus
1) Rancangan Studi kasus yang berkesinambungan dengan COC
2) Etika Penelitian
a) Respect for person
b) Beneficence dan non maleficent
c) Justice
3) Hasil Pengkajian dan Perencanaan Asuhan Essensial
4) Tinjauan Kasus (Sesuai Langkah 7 Varney)
a) Langkah I : Pengumpulan Data Dasar
b) Langkah II : Interpretasi Data
c) Langkah III : Identifikasi Diagnosa Masalah Potensial
d) Langkah IV : Kebutuhan Tindakan Segera
e) Langkah V : Pelaksanaan
f) Langkah VII : Evaluasi
11
d. Bab IV : Pembahasan
e. Bab V : Penutup (Kesimpulan dan Saran)
4. Bagian Akhir
a. Daftar Pustaka
b. Lampiran - lampiran
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Manajemen Varney
1. Pengertian
Manajemen kebidanan adalah proses memecahkan masalah dengan
menggunakan metode yang terorganisir meliputi pikiran dan tindakan
dengan urutan logis untuk keuntungan pasien dan pemberian asuhan
dengan menunjukkan pernyataan yang jelas tentang proses berpikir dan
tindakan (Nurhiba, 2020)
Menjelaskan proses manajemen merupakan proses pemecahan
masalah yang ditemukam oleh perawat dan bidan pada awal tahun
1970-an. Prinsip – prinsip manajemen meliputi : efisiensi, efektifitas
dan rasional dalam mengambil keputusan.
2. Tujuan
Menurut Rini Sih, dkk (2017) menyatakan bahwa tujuan dari
manajemen Varney ialah sebagai berikut:
a. Pemantauan AKI dan peningkatan kesehatan Ibu dan anak
dibutuhkan profesionalisme kebidanan sehingga merujuk pada
sebuah konsep dimana bidan harus mampu membuat sebuah
perencanaan, pengorganisasian dan pelaksanaan kebidanan yang
berkualitas.
b. Dibutuhkan bidan yang mampu mengorganisir pelaksanaan
manajemen kebidanan baik secara individu maupun kelompok.
c. Dengan penerapan manajemen yang baik, diharapkan tercapainya
tujuan dan penyelenggaraan kesehatan.
3. Landasan Hukum
Standar Asuhan Kebidanan berdasarkan keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia melalui undang – undang No. 04 tahun
2019 tentang Standar Asuhan Kebidanan. Staandar asuhan kebidanan
11
12
Bangsa
diperlukan
b) Keluhan Utama
Keluhan utama yaitu keluhan atau gejala yang dirasakan
pasien dan menyebabkan pasien tersebut dibawa berobat
(Matondang, dkk, 2013). Pada kasus ibu hamil dengan anemia
ringan keluhan yang muncul adalah ibu cepat merasa lelah,
sering pusing, mata berkunang – kunang, tampak pucat, sering
berdebar-debar (Priverawati, 2011)
c) Riwayat Menstruasi
Untuk mengetahui tentang menarche, siklus menstruasi,
volume darah mens yang keluar, dan untuk mengetahui hari
pertama menstruasi terakhir serta untuk menentukan tanggal
kelahiran dan persalinan (Sulistyawati, 2010).
d) Riwayat Perkawinan
Data riwayat perkawinan ini penting dikaji untuk
mendapatkan gambaran mengenai suasanan rumah tangga.
Pertanyaannya yang dapat diajukan adalah berapa tahun usia
waktu menikah, status pernikahan, lama pernikahan, berapa
kali menikah (Sulistyawati, 2010)
e) Riwayat Kehamila, Bersalin, Nifas yang Lalu
Berapa kali ibu hamil, apakah pernah abortus, jumlah
anak, cara persalinan yang lalu, penolong persalinan, keadaan
anak, keadaan nifas yang lalu (Sulistyawati, 2010)
f) Jumlah Kehamilan sekarang
Dikaji untuk mengetahui tanggal hari pertama haid, umur
kehamilan, perkiraan lahir, masalah atau kelaianan pada
kehamilan sekarang, keluhan selama hamil, ANC teratur atau
14
(4) Perkusi
Perkusi adalah suatu tindakan pemeriksaan dengan
mendengarkan bunyi getaran/gelombang suara yang
dihantarkan dari bagian tubuh yang diperiksa.
Pemeriksaan ini dilakukan dengan ketokan jari atau tangan
pada permukaan tubuh.
b. Langkah II (Interpretasi Data)
Adalah interpretasi data untuk spesifikasi masalah atau diagnosa.
Data yang tersedia di interpretasikan sehingga diketahui diagnose
dan masalah spesifik.
c. Langkah III (Identifikasi diagnose dan masalah pribadi)
Langkah selanjutnya adalah identifikasi masalah-masalah
potensial atau penyulit yang mungkin muncul. Langkah ini penting
untuk menyusun persiapan antisipasi, sehingga kita selalu siap siaga
dalam menghadapi berbagai kemungkinan (Ai Yeyeh, 2010)
d. Langkah IV (Identifikasi tindakan segera atau kolaborasi)
Pada langkah ini bidan menentukan kebutuhan terhadap tindakan
segera, melakukan konsultasi atau kolaborasi dengan tenaga
kesehatan lain berdasarkan kondisi pasien (Ai Yeyeh, 2010)
e. Langkah V (Rencana menyeluruh asuhan kebidanan)
Membuat rencana asuhan komprehensif, ditentukan oleh
langkah-langkah, hasil pengembangan dari antisipasi masalah dan
diagnose juga melengkapi data yang kurang serta data tambahan
yang penting sebagai informasi untuk data dasar (Ai Yeyeh, 2010)
f. Langkah VI (Pelaksanaan)
Implementasi rencana asuhan yang komprehensif, mungkin
seluruhnya diselesaikan oleh bidan atau sebagai oleh wanita atau
anggota team kesehatan lainnya (Ai Yeyeh, 2010)
g. Langkah VII (Evaluasi)
Langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan asuhan yang
diberikan, meliputi apakah pemenuhan kebutuhan telah terpenuhi
20
C. Konsep SOAP
1. Pengertian
Di dalam metode SOAP, S adalah data subjektif, O adalah data
subjektif, A adalah analysis, P adalah penatalaksanaan. Metode ini
merupakan dokumentasi yang sederhanaakan tetapi mengandung semua
unsur data dan langkah yang dibutuhkan dalam asuhan kebidanan, jelas,
logis (Menurut Kemenkes,2017).
2. Tujuan
a. Memfasilitasi pemberian asuhan yang berkesinambungan.
b. Memungkinkan pengevaluasian dari asuhan yang diberikan.
c. Meningkatkan pemberi asuhan yang lebih aman, bermutu tinggi pada
pasien.
31
d. Penatalaksanaan (P)
Perencanaan adalah rencana tindakan yang disusun Bidan
berdasarkan diagnosis kebidanan mulai dari tindakan segera,
tindakan antisipasi dan tindakan komprehensif melibatkan klien
dan / atau keluarga, mempertimbangkan kondisi dan kebutuhan klien
berdasarkan evidence basd serta mempertimbangkan kebijakan dan
peraturan yang berlaku, sumber daya serta fasilitas yang ada
(Kepmenkes RI, 2020).
D. Teori Kehamilan
1. Pengertian ANC
Antenatal Care (ANC) merupakan suatu pelayanan yang diberikan
oleh perawat kepada wanita selama hamil, misalnya dengan
pemantauan kesehatan secara fisik, psikologis, termasuk pertumbuhan
dan perkembangan janin serta mempersiapkan proses persalinan dan
kelahiran supaya ibu siap mengahadapi peran baru sebagai orangtua.
(Wagiyo & Putrono, 2016).
Menurut Depkes RI (2005, dalam Rukiah & Yulianti, 2014)
mendefinisikan bahwa pemeriksaan kehamilan merupakan pemeriksaan
34
3) Persalinan normal
4) Ibu nifas normal
5) Ibu menyusui
6) Konseling pada masa antara dua kehamilan
c. Dalam memberikan pelayanan kesehatan ibu sebagai mana dimaksud
pada ayat (2), Bidan berwenang melakukan :
1) Episiotomi
2) Pertolongan Persalinan Normal
3) Penjahitan luka jalan lahir tingkat I dan II
4) Penanganan kegawatdaruratan, dilanjutkan dengan perujukan
5) Pemberian tablet tambah darah pada ibu hamil
6) Pemberian vitamin A dosis tinggi pada ibu nifas
7) Fasilitas/bimbingan inisiasi menyusui dini dan promosi air susu
ibu ekslusif
8) Pemberian uterotonika pada manajemen aktif kala III dan post
partum
9) Penyuluhan dan konseling
10) Bimbingan pada kelompok ibu hamil dan
11) Pemberian surat keterangan kehamilan dan kelahiran
4. Optimalisasi Pemberian Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil dalam rangka
optimalisasi memberikan pelayanan kesehatan kepada ibu hamil perlu
diterapkan, Prinsip-prinsip dasar komunikasi dalam pelayanan (17 S)
sebagai berikut :
a. Salam
b. Sapa
c. Senyum
d. Sabar
e. Selalu menatap mata klien ketika berbicara atau mendengarkan
f. Selalu mengucapkan terimakasih, klien sudah may datang untuk
periksa
g. Selalu menanyakan apa saja yang dapat dibantu untuk klien
36
Overweight (IMT
6,8-11,3 kg 0,3 kg/minggu
23-29,9)
Obesitas (IMT>30)
4,3-6 kg 0,2 kg/minggu
Bayi kembar
15,9-20,4 kg 0,7 kg/minggu
Sumber : Permenkes, 2013
1) Rumus Mc Donald
Menggunakan tinggi fundus untuk menenrukan durasi suatu
kehamilan dalam bulan atau minggu. Tinggi fundus uteri dalam
cm, yang normal harus sesuai dengan usia kehamilan. Jikan
kurang hanya 2 cm, masih bisa dapat di toleransi tetapi jika lebih
kecil dari 2 cm maka ada gangguan pertumbuhan janin, dan jika
lebih besar dari 2 cmn kemungkinan dapat terjadi bayi besar.
Usia Kehamilan Berdasarkan Rumus Mc Donald
I II III IV
KE Triwulan
L Masalah/faktor risiko SKOR III. III.
NO I II
F. 1 2
R Skor Awal Ibu Hamil 2 2 2 2 2
1 Terlalu muda hamil I ≤ 16 Tahun 4
b. Diberi infus/transfuse 4
17 Letak sungsang 8
18 Letak lintang 8
III
19 Perdarahan dalam kehamilan 8
20 Preeklampsia/kejang-kejang 8
2) Pembesaran payudara
Dalam kasus wanita hamil, kelenjar susu membesar dan
tegang, hiperpigmentasi kulit dan hipertrofi kelenjar
Montgomery terjadi. Kelenjar sebasea (lemak) yang membesar
muncul di area areola mamae yang disebut tuberkel
Montgomery yang muncul di sekitar puting susu. Kelenjar
sebasea ini bertindak sebagai pelumas untuk puting, kelembutan
puting susu terganggu apabila lemak pelindung ini dicuci
dengan sabun. Puting susu menghasilkan kolostrum yaitu cairan
sebelum menjadi susu yang berwarna putih kekuningan pada
trimester III kehamilan (Tyastuti et al., 2016)
3) Sistem respirasi
Pada 32 minggu ke atas karena usus-usus tertekan uterus
yang membesar ke arah diafgram sehingga kurang leluasa
bergerak mengakibatkan kebanyakan wanita hamil mengalami
derajat kesulitan bernafas.
4) Sistem perkemihan
Pada akhir kehamilan kepala janin mulai turun ke PAP
(pintu atas panggul) keluhan sering kencing akan timbul lagi
karena kandung kencing akan mulai tertekan kembali. Selain itu
juga terjadi hemodilusi menyebabkan metabolisme air menjadi
lancar. Pada kehamilan tahap lanjut, pelvis ginjal kanan dan
Ureter lebih berdilatasi daripada Pelvis kiri akibat pergeseran
uterus yang berat ke kanan akibat terdapat kolon rektosigmoid di
sebelah kiri. Perubahan-perubahan ini membuat Pelvis dan
Ureter mampu menampung urine dalam volume yang lebih
besar dan juga memperlambat laju aliran Urin (Kusmiyati,
2010).
5) Serviks
Serviks adalah organ yang kompleks dan heterogen yang
mengalami perubahan luar biasa selama kehamilan dan
51
E. Teori IMT
Semua zat gizi yang diperlukan bagi pertumbuhan janin terdapat
dalam makanan yang dikonsumsi ibu. Makanan yang dikonsumsi ibu akan
disimpan secara teratur dan terus menerus sebagai glikogen, protein, dan
kelebihannya sebagi lemak. Hal tersebut berguna untuk memenuhi
61
1) Usia
Peningkatan tahanan periferakan meningkatkan tekanan
darah. Tekanan darah sistolik lansia biasanya meningkat sejajar
dengan bertambahnya usia, sedangkan tekanan darah sistolik
meningkat biasanya hanya sampai usia 50-an kemudian menurun
sehingga pada waktu itu, rumus tekanan darah adalah usia
ditambah 100. Jadi apabila orang berumur 60 tahun maka tekanan
darah sisitolik 160 mmHg dianggap normal (Kabo, 2011).
Kardiovaskular pada lansia, terjadi penebalan dan kekakuan
katup jantung, kemampuan memompa darah menurun
(menurunnya kontraksi dan volume), elastisitas pembuluh darah
menurun, serta meningkatnya resisitensi pembuluh darah perifer
sehingga tekanan darah meningkat. Tekanan darah sangat
bervariasi tergantung pada keadaan, akan meningkat saat aktifitas
fisik, emosi, dan stress, dan turun selama tidur. Lansia yang
terlalu lama berbaring dapat mengalami penurunan tekanan darah
secara mendadak pada saat ia berdiri dan berjalan. Orang berusia
lanjut, tekanan darah saat duduk sangat berbeda dengan saat
berdiri. Oleh karena itu, pengukuran tekanan darah perlu
dilakukan dalam posisi berdiri dan juga pada beberapa keadaan
tertentu (Palmer, 2010).
2) Ras
Frekuensi hipertensi (tekanan darah tinggi) pada orang Afrika
Amerika lebih tinggi dari pada orang Eropa Amerika. Kematian
yang dihubungkan dengan hipertensi juga lebih banyak pada
orang Afrika Amerika. Kecenderungan populasi ini terhadap
hipertensi diyakini berhubungan dengan genetik dan lingkungan
(Nasution, 2011).
3) Stres
Kondisi stress memicu aktivasi dari hipotalamus yang
mengendalikan dua sistem neuroendokrin, yaitu sistem saraf
68
G. Teori Persalinan
1. Pengertian INC
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin
dan uri) yang dapat hidup ke dunia luar dari rahim melalui jalan lahir
atau jalan lain (Sulisdian, et al, 2019)
Persalinan dimulai (inpartu) sejak uterus berkontraksi dan
menyebabkan perubahan pada serviks (membuka dan menipis) dan
berakhir dengan lahirnya plasenta secara lengkap. Ibu belum dapat
dikatakan inpartu apabila kontraksi uterus tidak menyebabkan
perubahan serviks (JNPK-KR, 2017)
Persalinan adalah rangkaian proses yang berakhir dengan
pengeluaran hasil konsepsi oleh ibu di mulai dengan kontraksi
persalinan yang ditandai oleh perubahan progresif pada serviks dan di
akhiri dengan kelahiran plasenta (Fritasari, 2013)
2. Tujuan INC
Menurut ulmutmainah Annisa (2011) menyatakan bahwa Tujuan
dari INC ialah sebagai berikut :
a. Memberikan pengetahuan dan keterampilan pelayanan persalinan
normal dan penanganan awal penyulit beserta rujukan yang
berkualitas dan sesuai dengan prosedur standar.
b. Mengidentifikasi praktik-praktik terbaik bagi penatalaksanaan
persalinan dan kelahiran, yang berupa:
71
c. Passenger (Janin)
Faktor lain yang berpengaruh terhadap persalinan adalah faktor
janin, yang meliputi berat janin, letak janin, posisi sikap janin
(habilitus), serta jumlah janin. Pada persalinan normal yang
berkaitan dengan passenger antara lain : Janin bersikap fleksi
dimana kepala, tulang punggung, dan kaki berada dalam keadaan
fleksi, dan lengan bersilang di dada. Taksiran berat janin normal
adalah 2500 – 3500 gram dan DJJ normal yaitu 120 – 160 x / menit.
d. Penolong persalinan
Orang yang berperan sebagai penolong persalinan adalah petugas
kesehatan yang mempunyai legalitas dalam menolong persalinan,
antara lain : dokter, bidan, perawat maternitas dan petugas kesehatan
yang mempunyai kompetensi dan pertolongan persalinan, menangani
kegawatdaruratan serta melakukan rujukan jika diperlukan.
e. Psikis Ibu Bersalin
Persalinan dan kelahiran merupakan proses fisiologis yang
menyertai kehidupan hampir setiap wanita. Pada umumnya
persalinan dianggap hal yang menakutkan karena disertai nyeri
hebat, bahkan terkadang menimbulkan kondisi fisik dan mental yang
mengancam jiwa. Nyeri merupakan fenomena yang subjektif,
sehingga keluhan nyeri persalinan setiap wanita tidak akan sama,
bahkan pada wanita yang samapun tingkat nyeri persalinannya tidak
akan sama dengan nyeri persalinan yang sebelumnya.
7. Asuhan Sayang Ibu
Asuhan sayang ibu atau Safe Motherhood adalah program yang
direncanakan pemerintah untuk mengurangi tingginya angka kematian
dan kesakitan para ibu yang diakibatkan oleh komplikasi kehamilan dan
kelahiran.
a. Kala I
Kala I adalah suatu kala dimana dimulai dari timbulnya his sampai
pembukaan lengkap. Asuhan yang dapat dilakukan pada ibu adalah :
75
dan jari tengah tangan yang lain untuk mendorong isi tali kearah
ibu, dan klem tali pusat pada sekitar 2 cm dari klem pertama
7) Pertolongan dan pengikatan tali pusat :
a) Dengan satu tangan, pegang tali pusat yang telah di jepit
(lindungi perut bayi), dan pengguntingan tali pusat di antara 2
klem tersebut
b) Ikat tali pusat dengan benang DTT/steril pada satu sisi
kemudian lingkarkan lagi benang tersebut dan ikat tali pusat
dengan simpul kunci pada sisi lainnya
c) Lepaskan klem dan masukkan dalam wadah yang telah
disediakan
8) Letakkan bayi tengkurap di dada ibu untuk kontak kulit ibu dan
bayi. Luruskan bahu bayi sehingga dada bayi menempel di dada
ibunya. Usahakan kepala bayi berada di antara payudara ibu
dengan posisi lebih rendah dari puting susu atau areola mamae
ibu, seperti berikut :
a) Selimuti ibu – bayi dengan kain kering dan hangat, pasang
topi di kepala bayi
b) Biarkan bayi melakukan kontak kulit ke kulit di dada ibu
paling sedikit 1 jam
c) Sebagain besar bayi akan berhasil melakukan inisiasi
menyusu dini dalam waktu 30 – 60 menit. Bayi cukup
menyusu dari satu payudara
d) Biarkan bayi berada di dada ibu selama 1 jam walaupun bayi
sudah berhasil menyusu
g. Manajemen Aktif Kala III Persalinan (MAK III)
1) Pindahkan klem tali pusat hingga berjarak 5 – 10 cm dari vulva
2) Letakkan satu tangan diatas kain pada perut bawah ibu (diatas
simfisis), untuk mendeteksi kontraksi. Tangan lain memegang
klem untuk menegangkan tali pusat.
88
j. Evaluasi
1) Celupkan tangan yang masih memakai sarung tangan kedalam
larutan clorin 0,5%, bersihkan nida darah dari cairan tubuh
menggunakan air DTT
2) Ajarkan ibu dan keluarga melakukan massase uterus dan nilai
kontraksi
3) Memeriksa nadi ibu dan pastikan keadaan umum baik
4) Evaluasi dan estimasi jumlah kehilangan darah
5) Pantau keadaan bayi dan pastikan bayi bernapas dengan baik (40
– 60 kali / menit)
k. Kebersihan dan keamanan
1) Tempatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin
0,5% untuk dekontaminasi (10 menit). Cuci dan bilas peralatan
setelah di dekontaminasi
2) Buang bahan – bahan yang terkontaminasi ke tempat sampah
yang sesuai
3) Bersihkan ibu dari paparan darah dan cairan tubuh dengan
menggunakan air DTT. Bersihkan cairan ketuban, lendir dan
darah di ranjnag atau di sekitar ibu berbaring. Bantu ibu
memakai pakaian yang bersih dan kering
4) Pastikan ibu merasa nyaman. Bantu ibu memberishkan ASI .
anjurkan keluarga untuk memberi ibu minuman dan makanan
yang diinginkannya
5) Dekontaminasi tempat bersalin dengan larutan klorin 0,5%
6) Celupkan tangan yang masih memakai sarung tangan ke dalam
larutan klorin 0,5%, lepaskan sarung tangan dalam keadaan
terbalik, dan rendam dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit
7) Cuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir, kemudian
keringkan tangan dengan tissu atau handuk pribadi yang bersih
dan kering
90
H. Teori Nifas
1. Pengertian PNC
Masa nifas (Puerperium) dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir
ketika alat – alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil.
Masa nifas berlangsung selama kira-kira 6 minggu atau 42 hari, namun
secara keseluruhan akan pulih dalam waktu 3 bulan (heni puji, 2018).
Masa nifas adalah masa setelah melahirkan dimana organ – organ
rahim dikembalikan ke proses sebelum hamil dan melahirkan, yang
biasanya berlangsung hingga 6 minggu (42 hari). Nifas (Puerperium)
berasal dari dua suku kata Latin Puer dan Parous. Puer artinya bayi dan
Parous melahirkan. Puerperium berarti masa setelah bayi lahir, masa
pemulihan, dari akhir persalinan sampai rahim kembali ke posisi
sebelum hamil (Rini, 2016).
Postpartum adalah masa setelah melahirkan hingga pulihnya rahim
dan organ kewanitaan yang umumnya diiringi dengan keluarnya darah
nifas. Lamanya periode post partum sekitar 6 – 8 minggu. Setelah
terjadinya perubahan – perubahan kondisi psikologis (Erni H & Lia K,
2017).
2. Tujuan PNC
Tujuan Asuhan Nifas (Prawirohardjo, 2014).
a. Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologik.
92
putting susu tidak lecet, perlekatan menyusu pada bayi kuat, bayi
menjadi tenang dan tidak terjadi gumoh (Wahyuningsih, 2019).
b. Tehnik Menyusui yang Benar
Teknik menyusui yang benar yang diungkapkan Banowati
(2019) yaitu :
1) Sebelum mulai menyusui putting dan areola mammae
dibersihkan terlebih dahulu dengan kapas basah atau ASI
dikeluarkan sedikit, kemudian dioleskan pada putting dan
sekitar kalang payudara.
2) Bayi diletakkan menghadap perut ibu / payudara.
a) Ibu duduk atau berbaring dengan santai, jika duduk akan
lebih baik menggunakan kursi yang rendah (hal ini bertujuan
supaya kaki ibu tidak menggantung) dan punggung ibu
bersandar pada sandaran kursi.
b) Bayi dipegang pada belakang bahunya dengan menggunakan
satu lengan, kepala bayi terletak pada siku ibu (kepala tidak
boleh menengadah dan bokong bayi ditahan dengan telapak
tangan).
c) Satu tangan bayi diletakkan dibelakang badan ibu, dan yang
satunya di depan.
d) Perut bayi menempel pada badan ibu, posisi kepala bayi
menghadap payudara (tidak hanya menoleh atau
membelokkan kepala bayi).
e) Telingan dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus.
f) Ibu menatap bayi dengan kasih saying
3) Payudara dipegang dengan ibu jari diatas dan jari yang lain
menopang di bawah, jangan terlalu menekan putting susu atau
kalang payudara saja.
4) Bayi diberi rangsangan agar membuka mulut (roting refleks)
dengan cara menyentuh pipi dengan putting susu atau
menyentuh sisi mulut bayi.
99
2) Posisi Rebahan
Posisi rebahan bisa dilakukan dengan cara menyusui sebagai
berikut :
a) Saat posisi rebahan ibu dapat duduk di atas tempat tidur dan
punggung bersandar pada sandaran tempat tidur atau dapat di
ganjal dengan bantal.
b) Kaki ibu dengan posisi lurus di atas tempat tidur.
c) Saat menyusui bayi menghadap ke payudara ibu atau perut
ibu.
d) Pada saat menyusui posisi tangan ibu menyangga bayi secara
merata dari kepala, bahu hingga pantatnya.
e) Posisikan paha ibu untuk turut membantu menyangga tubuh
bayi, namun kalau kurang dapat ditambah dengan bantal
101
3) Posisi Duduk
Posisi menyusu dengan duduk dapat dilakukan posisi santai
dan tegak menggunakan kursi yang rendah agar posisi kaki ibu
menapak ke lantai dan punggung ibu bisa bersandar pada
sandaran kursi. Adapun caranya posisi dengan duduk yaitu
dengan cara :
a) Dengan menggunakan bantal atau selimut untuk menopang
bayi, bayi ditidurkan di atas pangkuan ibu.
b) Bayi dipegang satu lengan, kepala bayi diletakkan pada
lengkungan siku ibu dan bokong bayi diletakkan pada lengan.
Kepala bayi tidak boleh tertengadah atau bokong bayi ditahan
dengan telapak tangan ibu.
c) Posisi lengan bayi satu diletakkan di belakang badan ibu dan
yang satu di depan badan ibu.
d) Posisi perut bayi menempel ke badan ibu dan kepala bayi
menghadap ke payudara ibu.
e) Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus.
d) 1 tahun sekali
e) Bila terlambat haid 1 minggu
f) Perdarahan banyak dan tidak teratur
Menurut Prawirohardjo (2012), pemeriksaan sesudah IUD
dipasang dilakukan pada:
a) 1 minggu pasca pemasangan
b) 3 bulan berikutnya
c) Berikutnya setiap 6 bulan
13) Pemeriksaan Pada saat Kunjungan Ulang
Menurut Varney, Kriebs dan Gegor (2010), Setelah IUD dipasang
seorang pasien wanital, ia harus diarahkan untuk menggunakan
prepart spermisida dan kondom pada bulan pertama. Tindakan ini
akan memberi perlindungan penuh dari konsepsi karena IUD
menghambat serviks, uterus, dan saluran falopii tempat yang
memungkinkan pembuahan dan penanaman sel telur dan ini
merupakan kurun waktu IUD dapat terlepas secara spontan.
Pasien harus melakukan kunjungan ulang pertamanya dalam
waktu kurang lebih enam minggu. Kunjungan ini harus dilakukan
setelah masa menstruasi pertamanya pasca pamasangan IUD.
Pada waktu ini, bulan pertama kemungkinan insiden IUD lebih
tinggi untuk terlepas secara spontan telah berakhir. IUD dapat
diperiksa untuk menentukannya masih berada pada posisi yang
tepat. Selain itu, seorang wanita harus memiliki pengalaman
melakukan pemeriksaan IUD secara mandiri dan beberapa
efeksamping langsung harus sudah diatasi. Kunjungan ulang
member kesempatan untuk menjawab pertanyaan dan member
semangat serta meyakinkan pasien. Diharapkan, hal ini
membuahkan hasil berupa peningkatan jumlah pengguna IUD.
b. Kontrasepsi Kondom
118
Nilai
Skor 0 1 2
Appearance (warna Badan merah muda Seluruh tubuh merah
Biru pucat
kulit) ekstremitas biru muda
Pulse (frekuensi Menangis dengan kuat,
Tidak ada Merintih
jantung) batuk/bersin
Ekstremitas dalam
Grimace (tonus otot) Lumpuh Gerakan aktif
fleksi sedikit
Respiration (usaha
Tidak ada Lemah,tidak teratur Menangis Kuat
nafas)
131
bayi baru lahir berwarna hijau (meconium), dan bayi baru lahir
harus sudah buang air besar dalam 24 jam.
e. Kebersihan (personal hygiene), menjaga kebersihan bayi baru lahir
sangat penting guna menunjang kesehatan diri bayi. Perawatan
utuk menjaga kebersihan bayi adalah sperti memandikan bayi,
memakaikan pakaian hangat pada bayi, merawat tali pusat, dan
mengganti pojok bayi.
1) Episiotomi;
2) Pertolongan persalinan normal;
3) Penjahitan luka jalan lahir tingkat I dan II;
4) Penanganan kegawat-daruratan, dilanjutkan dengan perujukan;
5) Pemberian tablet tambah darah pada ibu hamil;
6) Pemberian vitamin A dosis tinggi pada ibu nifas
7) Fasilitasi/bimbingan I nisiasi menyusu dini dan promosi air susu
ibu eksklusif;
8) Pemberian Uterotonika pada manajemen aktif kala tiga dan
postpartum;
9) Penyuluhan dan konseling;
10) Bimbingan pada kelompok ibu hamil; dan
11) Pemberian surat keterangan kehamilan dan kelahiran.
Pasal 20
a. Pelayanan kesehatan anak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18
huruf b diberikan pada bayi baru lahir, bayi, anak balita, dan anak
prasekolah.
b. Dalam memberikan pelayanan kesehatan anak sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), Bidan berwenang melakukan:
1) Pelayanan Neonatal Esensial;
2) Penanganan kegawatdaruratan, dilanjutkan dengan perujukan;
3) Pemantauan tumbuh kembang bayi, anak balita, dan anak
prasekolah; dan
4) Konseling dan penyuluhan.
c. Pelayanan Neonatal Esensial sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
huruf a meliputi inisiasi menyusui dini, pemotongan dan perawatan
tali pusat, pemberian suntikan vit k1, pemberian imunisasi Hb0,
pemeriksaan fisik bayi baru lahir, pemantauan tanda bahaya,
pemberian tanda identitas diri, dan merujuk kasus yang tidak dapat
ditangani dalam kondisi stabil dan tepat waktu ke fasilitas pelayanan
kesehatan yang lebih mampu.
135
L. Etika Penelitian
1. Respect for Person
Prinsip ini merupakan unsur mendasar dari penelitian. Prinsip ini
menekankan asuhan menghormati orang lain, dan memberikan
perlindungan terhadap haknya. Setiap subjek memiliki hak auto nomi,
bersifat unik dan bebas. Setiap individu memiliki hak dan kemampuan
untuk memutuskan bagi dirinya sendiri, memiliki nilai dan
kehormatan/martabat, dan memiliki hak untuk mendapatkan informed
consent. Subjek harus sudah mendapat penjelasan sebelum persetujuan,
keikut sertaan secara sadar, dan membubuh kan tanda tangan pada
lembar persetujuan. Pemberi asuhan harus menjaga kerahasiaan dan
subjek asuhan.
2. Justice
Prinsip Justice menekankan adanya keseimbangan antara manfaat
dan risiko bila ikut serta dalam penelitian. Selain itu pada saat seleksi
subjek penelitian harus adil dan seimbang, berkaitan langsung dengan
masalah yang akan diteliti dan tidak ada unsure manipulatif. Pemberi
asuhan juga harus memberi perhatian secara khusus kepada subjek
penelitian sebagai Vulnerable Subject.
3. Beneficience and Non Maleficient
Prinsip ini menekankan pencegahan pada terjadinya risiko, dan
melarang pembuatan yang berbahaya selama melakukan asuhan.
Kewajiban pemberi asuhan adalah memaksimalkan manfaat dan
meminimalkan bahaya risiko, termasuk ketidaknyamanan fisik, emosi,
psikis, kerugian sosial dan ekonomi.
135
BAB III
STUDI KASUS
Pelaksanaan Asuhan
Dokumentasi SOAP
Laporan Akhir
Bagan 3. 1 Kerangka Kerja Penelitian
138
Penjelasan :
3. Subjek Penelitian
Subjek Penelitian adalah Ny. N G1P0A0 Usia Kehamilan 38
minggu 1 hari dengan Fisiologi dengan Jumlah skor Poedji Rochcjati 2.
4. Pengumpulan dan Analisis Data
a. Tehnik Pengambilan Data
1) Observasi
Observasi adalah metode atau cara yang menganalisis dan
mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai
perkembangan dengan mengamati dan memeriksa individu secara
langsung. Sehingga peneliti mengamati secara langsung
bagaimana perkembangan dan kondisi pasien berupa pemeriksaa
n umum serta pemeriksaan fisik di setiap kunjungan dari
kunjungan awal Antenatal, Persalinan, Nifas, Bayi Baru Lahir dan
ber-KB.
2) Wawancara
139
B. Etika Penelitian
140
B. Anamnesa
Tanggal : Kamis, 09 Februari 2023
Oleh : Faramita Rahmi, dibawah supervisi :
Heni Elmiani Sari, S.ST,.MPH
No
Jenis Obat Dosis Keterangan
.
1. Tablet Fe 1x1 30 Tablet
2. Kalk 1x1 30 Tablet
3. Asam Folat 1x1 30 Tablet
c. Alkohol : Tidak Ada
d. Makan / diet
1) Jenis Makanan : Nasi, Sayur, Lauk
2) Frekuensi : 2 - 3 x sehari
3) Porsi : Sedang
4) Pantangan : Tidak Ada
145
g. Leher
1) Kelenjar Limfe : Tidak membesar
2) Kelenjar Tiroid : Tidak membesar
3) Vena jugularis : Tidak meningkat
h. Aksila
1) Luka bekas operasi : Tidak Ada
2) Kelenjar Getah bening : Tidak Membesar
3) Lain – lain : Tidak Ada
i. Payudara
1) Bentuk : Simetris
2) Puting susu : Kanan dan Kiri menonjol
3) Areolla : Tidak terjadi hiperpigmentasi
4) Kolostrum : Tidak Ada
5) Bekas Operasi : Tidak Ada
j. Abdomen
1) Bentuk : Simetris, Memanjang
2) Linea : Nigra
3) Striae : Albincans
4) Luka Bekas Operasi : Tidak Ada
5) Leopold
a) Leopold I:
(1) TFU : 29 cm / 3 Jari diatas pusat
(2) TBJ : (29-12)x155=2635 gram
(3) Teraba di Fundus : Lunak tidak melenting
b) Leopold II :
(1) Bagian Kiri : Teraba Kecil dan kosong (Ekstremitas)
(2) Bagian Kanan : Teraba keras, memanjang
(Punggung)
c) Leopold III : Teraba bulat melenting (Kepala)
d) Leopold IV : Divergen (Bagian terendah Janin
sudah masuk PAP)
149
e) DJJ : 147x/menit
f) Punctum Maksimum : Kuadran III
g) His/Kontraksi : Tidak Ada
h) Intensitas : Tidak Ada
k. Vagina
1) Varises : Tidak Ada
2) Pengeluaran : Tidak Ada
3) Oedema : Tidak Ada
4) Perineum : Tidak Ada
5) Luka Parut : Tidak Ada
6) Fistula : Tidak Ada
7) Pemeriksaan dalam : Tidak Ada
8) Lain – lain : Tidak Ada
l. Ekstremitas
1) Ekstremitas atas : Tidak Edema, Turgor baik, Refleks baik,
Akral hangat
Kuku : Kuku pendek, Bersih
2) Ekstremitas bawah : Tidak Edema, Turgor baik, Refleks baik,
Akral hangat
Kuku : Kuku pendek, Bersih
m. Kulit
1) Turgor Kulit : Baik
2) Lain – lain : Tidak Ada
16. Pemeriksaan Penunjang
a. Darah (16 Januari 2023)
1) Gol. Darah :O
2) HB : 14,3 g/Dl
3) HbsAG : Non Reaktif
4) HIV : Non Reaktif
b. Urine (Tidak Dilakukan)
1) Protein Urine : Tidak Dilakukan
150
LANGKAH II
DIAGNOSA DASAR
Data Objektif :
1. Keadaan Umum
Keadaan Emosional : Baik
Kesadaran : Composmentis
BB Sebelum hamil : 63 kg
BB Saat hamil : 71 kg
Lila : 29 cm
Tinggi Badan : 160
IMT : 71 : (1,60m2)
: 71 : 3,2
: 22,18cm (Pasien dinyatakan BB normal,
karena IMT normal adalah 18,5)
2. Tanda – tanda Vital
Tekanan Darah : 120/90
MAP : 120 + (90 x 2) : 3
: 120 + 180 : 3
: 300 : 3
: 100 mmHg (Nilai MAP pasien
dinyatakan normal, karena nilai normal MAP berkisar 70-100
151
mmHg)
Nadi : 95 x / menit
Suhu : 36,7°c
Pernapasan : 20 x / menit
3. Pemeriksaan Fisik
Muka : Tidak Oedema, tidak pucat
Mata : Konjungtiva tidak anemis dan sclera tidak ikterik
Payudara : Puting susu kiri kanan menonjol, Areolla tidak
hyperpigmentasi, pengeluaran kolostrum belum ada, tidak ada
bekas operasi
Abdomen : Tampak Linea Nigra dan striae gravidarum tidak
ada bekas operasi.
Leopold I : Fundus Uteri Teraba
TFU : 29 cm / 3 Jari diatas Pusat
TBJ : (29-12)x155 = 2635 gram
Leopold II : Bagian Kiri : Teraba kosong dan bagian kecil
(Ekstremitas)
Bagian Kanan : Teraba keras dan memanjang
(Punggung)
Leopold III : Teraba bulat melenting (Kepala)
Leopold IV : Divergen (bagian terbawah sudah masuk PAP)
DJJ : 147x/menit
4. Pemeriksaan Penunjang
Gol. Darah : O
HB : 14,3 g/dL
HbsAG : Non Reaktif
HIV : Non Reaktif
MASALAH DASAR
LANGKAH III
MENGIDENTIFIKASI DIAGNOSA ATAU MASALAH POTENSIAL
SUSAH TIDUR
LANGKAH IV
MENETAPKAN KEBUTUHAN TERHADAP TINDAKAN SEGERA
MENGANJURKAN IBU MENGURANGI AKTIVITAS KERJA BERAT
152
LANGKAH V
MENYUSUN RENCANA ASUHAN YANG MENYELURUH
LANGKAH VI
IMPLEMENTASI
1. Menjelaskan kepada ibu hasil pemeriksaan bahwa keadaan ibu dan janin
dalam keadaan sehat dengan hasil, Tekanan Darah 120/90 mmHg, Nadi
95x/menit, Suhu 36,7°c, Pernafasan 20x/menit, detak jantung janin
147x/menit, bagian janin terendah yaitu kepala sudah masuk PAP (Pintu
Atas Panggul).
2. Menjelaskan kepada ibu tentang:
a. Perawatan sehari – hari selama kehamilan :
153
pembentukan sel – sel organ pada janin dan Kalk penting untuk
pertumbuhan tulang dan gigi janin.
5. Menjadwalkan kunjungan ulang yang telah di sepakati atau jika ibu ada
keluhan.
6. Melakukan pendokumentasian terhadap hasil pemeriksaan di Asuhan
Kebidanan ibu hamil dan SOAP.
LANGKAH VII
EVALUASI
DOKUMENTASI KEBIDANAN
S : Ibu mengatakan :
1. Ini adalah kehamilan pertama
2. USG Terakhir tgl 16/01/2023
3. HPHT 16 Mei 2023 TP 20/02/2023
4. Susah tidur
O :
1. Keadaan Umum
Keadaan Emosional : Baik
Kesadaran : Composmentis
BB Sebelum Hamil : 63 kg
BB Saat Hmail : 71 kg
Tinggi Badan : 160 cm
Lila : 29 cm
2. Tanda – tanda Vital
Tekanan Darah : 120/90 mmHg
Nadi : 95 x / menit
Suhu : 36,7°c
Pernapasan : 20 x / menit
156
3. Pemeriksaan Fisik
Muka :Tidak tampak edema, tidak pucat
Mata : Konjungtiva tidak anemis dan sclera tidak ikterik
Payudara : Puting susu kiri dan kanan menonjol, areolla
hyperpigmentasi, pengeluaran kolostrum belum ada, tidak ada bekas
operasi.
Leopold I : Teraba lunak, tidak melenting (Bokong)
TFU : 29 cm / 3 Jari diatas Pusat
Leopold II : Bagian Kiri : Teraba kosong, bagian terkecil
(Ekstremitas)
Bagian Kanan: Teraba memanjang dan keras (Punggung)
Leopold III : Bagian terbawah (Kepala)
Leopold IV : Divergen (Bagian kepala sudah masuk PAP)
DJJ : 147 x / menit
4. Pemeriksaan Penunjang :
a. USG (16 Januari 2023)
Dilakukan Pemeriksaan dengan hasil, Janin dalam keadaan normal, dan
jenis kelamin Perempuan, Presentasi bawah kepala, plasenta tidak
menutupi jalan lahir, ketuban cukup, dan tidak ada lilitan tali pusat.
b. Darah (16 Januari 2023)
1) Gol. Darah :O
2) HB : 14,3 g/dL
3) HbsAG : Non Reaktif
4) HIV : Non Reaktif
P :
1. Jelaskan pada ibu hasil pemeriksaan, ibu merasa senang mendengar jika
janin dan ibu dalam keadaan baik dan sehat serta membina hubungan yang
baik dengan ibu.
2. Jelaskan kepada ibu tentang :
a. Ibu bersedia menerapkan yang dianjurkan untuk mengurangi keluhan
susah tidur dan ibu sudah mengetahui cara mengatasi kelelahan, dengan
cara istirahat sesuai kebutuhan.
b. Ibu bersedia mengkonsumsi makan-makanan yang bergizi dan menu
seimbang untuk mencegah anemia, konsumsi suplemen zat besi.
c. Ibu mengerti dan paham tentang Personal Hygiene dan bersedia
menerapkannya dirumah.
d. Setelah diberikan KIE mengenai persiapan persalinan, ibu merasa sudah
siap dalam menyambut persalinan anak pertama ini. Dan mempersiapkan
persalinannya di RS Medika Utama Permata. Penolongnya bidan,
transportasi yang digunakan kendaraan pribadi.
4. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makan-makanan yang bergizi dan
melanjutkan konsumsi vitamin secara teratur terutama Asam Folat, tablet
Fe, dan juga Kalk. Ibu mengerti dan memahami pentingnya mengkonsumsi
vitamin tablet Fe, Kalk, dan Asam Folat pada masa kehamilan.
5. Jadwalkan kunjungan ulang di waktu berikutnya yang sudah disepakati.
6. Lakukan pendokumentasian, hasil evaluasi segera dicatat dan
dikomunikasikan kepada ibu atau keluarga bahwa hasil dari pemeriksaan
hasilnya baik dan normal tidak ada kelaianan serta menjadwalkan
kunjungan berikutnya dan ibu bersedia.
158
S : Ibu mengatakan :
O :
1. Keadaan Umum
Keadaan Emosional : Baik
Kesadaran : Composmentis
2. Tanda – tanda Vital :
Tekanan Darah : 120/90 mmHg
Nadi : 95 x / menit
Suhu : 36,7°c
Pernapasan : 20 x / menit
3. Pemeriksaan Fisik :
Payudara: Puting susu kiri dan kanan menonjol, Areolla hyperpigmentasi,
belum ada pengeluaran kolostrum, tidak ada bekas payudara.
159
P :
2. Soap Kehamilan
b. Data Kunjungan Ke – 2
ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL FISIOLOGIS PADA NY. N UMUR 22
TAHUN PRIMIPARA USIA KEHAMILAN 38 MINGGU 1 HARI
DI KOTA BALIKPAPAN 2023
DATA OBJEKTIF
162
ANALISA :
c. Data Kunjungan Ke – 3
ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL FISIOLOGIS PADA NY. N UMUR 22
TAHUN PRIMIPARA USIA KEHAMILAN 38 MINGGU 1 HARI
DI KOTA BALIKPAPAN 2023
DATA OBJEKTIF
1. Keadaan Umum : Baik
2. Kesadaran : Composmentis
165
5. Pemeriksaan Penunjang
a. USG (16 Januari 2022)
Dilakukan Pemeriksaan dengan hasil, Janin dalam keadaan normal, dan
jenis kelamin Perempuan, Presentasi bawah kepala, plasenta tidak
menutupi jalan lahir, ketuban cukup, dan tidak ada lilitan tali pusat.
b. Darah (16 Januari 2023)
1) Gol. Darah :O
2) HB : 14,3 g/Dl
3) HbsAG : Non Reaktif
4) HIV : Non Reaktif
ANALISA :
d. Data Kunjungan Ke – 4
ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL FISIOLOGIS PADA NY. N UMUR 22
TAHUN PRIMIPARA USIA KEHAMILAN 38 MINGGU 1 HARI
DI KOTA BALIKPAPAN 2023
DATA OBJEKTIF
168
ANALISA :
DATA OBJEKTIF
1. Keadaan Umum : Baik
2. Kesadaran : Composmentis
3. Tanda – Tanda Vital
BB Sebelum hamil : 63 Kg
BB Sesudah hamil : 74 Kg
Kenaikan BB : 11 Kg
Tekanan Darah : 140/85 mmHg
Nadi : 72 x/menit
Respirasi : 20 x/menit
Suhu : 36,8°c
4. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala
Wajah : Normal, tidak ada oedema, tidak ada cloasma gravidarum
Mata : Simetris, tidak juling, tidak ada secret, sclera putih,
konjungtiva merah muda
Hidung : Simetris
Mulut : Bibir lembab, gigi tidak berlubang, tidak ada sariawan
dan tidak ada karang gigi.
Telinga : Simteris, tidak ada masalah pada pendengaran
b. Leher : Tidak ada bendungan vena jugularis, tidak ada pembesaran
kelenjar limfe ataupun kelenjar tiroid, tidak ada nyeri tekan ataupun nyeri
telan
c. Payudara : Simteris, tidak ada perubahan warna pada kulit payudara,
terdapat hyperpigmentasi areola mamae, tidak ada nyeri tekan dn tidak
ada benjolan.
172
d. Abdomen : tidak ada luka bekas operasi, linea nigra terlihat jelas,
tidak ada striae gravidarum
TFU : 29 cm / 3 Jari diatas px
TBJ : (TFU – 12) x 155 / (29 cm – 12) x 155 = 2635 gram
DJJ : 134 x/menit
e. Ekstremitas : tidak ada kelainan, tangan kaki simetris, jumlah jari
lengkap, tidak ada varises ataupun oedema kuku tangan dan kaki tidak
pucat.
5. Pemeriksaan Penunjang
a. USG (16 Januari 2023)
Dilakukan Pemeriksaan dengan hasil, Janin dalam keadaan normal, dan
jenis kelamin Perempuan, Presentasi bawah kepala, plasenta tidak
menutupi jalan lahir, ketuban cukup, dan tidak ada lilitan tali pusat.
b. Darah (16 Januari 2023)
1) Gol. Darah :O
2) HB : 14,3 g/Dl
3) HbsAG : Non Reaktif
4) HIV : Non Reaktif
ANALISA :
f. Data Kunjungan Ke – 6
ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL FISIOLOGIS PADA NY. N UMUR
22 TAHUN PRIMIPARA USIA KEHAMILAN 38 MINGGU 1 HARI
DI KOTA BALIKPAPAN 2023
Kunjungan saat ini adalah kunjungan ulang, Ibu mengatakan nyeri perut bawah
sampai pinggang dan ingin memeriksakan kehamilannya.
DATA OBJEKTIF
1. Keadaan Umum : Baik
2. Kesadaran : Composmentis
3. Tanda – Tanda Vital
BB Sebelum hamil : 63 Kg
BB Sesudah hamil : 76 Kg
Kenaikan BB : 13 Kg
Tekanan Darah : 131/78 mmHg
Nadi : 72 x/menit
Respirasi : 20 x/menit
Suhu : 36,5°c
4. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala
Wajah : Normal, tidak ada oedema, tidak ada cloasma gravidarum
Mata : Simetris, tidak juling, tidak ada secret, sclera putih,
konjungtiva merah muda
Hidung : Simetris
Mulut : Bibir lembab, gigi tidak berlubang, tidak ada sariawan
dan tidak ada karang gigi.
Telinga : Simteris, tidak ada masalah pada pendengaran
b. Leher : Tidak ada bendungan vena jugularis, tidak ada
pembesaran kelenjar limfe ataupun kelenjar tiroid, tidak ada nyeri tekan
ataupun nyeri telan
c. Payudara : Simteris, tidak ada perubahan warna pada kulit payudara,
terdapat hyperpigmentasi areola mamae, tidak ada nyeri tekan dn tidak
ada benjolan.
d. Abdomen : tidak ada luka bekas operasi, linea nigra terlihat jelas,
tidak ada striae gravidarum
175
ANALISA :
09.00 1. Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada ibu, bahwa kondisi ibu dan bayinya
Wita dalam keadaan normal, TD : 131/78 mmHg, N : 72 x/menit, RR : 20 x/menit,
S : 36,5°c. Hasil pemeriksaan fisik dalam batas normal, Janin sehat, DJJ 123
x/menit teratur dan usia kehamilan ibu saat ini 9 bulan 2 minggu
2. Mengevaluasi keadaan ibu, apakah ibu masih merasakan Nyeri perut bawah
sampai pinggang.
3. Menganjurkan ibu untuk tetap menjaga pola makan dan asupan gizi seimbang
seperti ikan, ayam, daging, telur, sayuran hijau, kacang-kacangan dan buah-
buahan jika tidak ada alergi boleh menambah susu ibu hamil karena akan
berpengaruh pada kesehatan ibu maupun janin.
4. Menganjurkan ibu untuk istirahat cukup karena akan berpengaruh pada ibu
maupun janin.
5. Menganjurkan ibu ruitn melakukan Personal Hygiene seperti mandi 2 x sehari,
mengganti pakaian jika di rasa lembab
6. Melanjutkan vitamin Fe, Kalsium, Asam folat. Masing- masing 1 x 1.
7. Menganjurkan ibu mengatur napas dan melakukan senam hamil untuk TM 3 di
rumah
8. Menganjurkan ibu untuk mempersiapkan perlengkapan bersalin, seperti :
pakaian bayi, pakaian serta kebutuhan ibu.
9. Membantu ibu memilih tempat bersalin yang diinginkan.
10. Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang atau jika ibu ada keluhan atau jika
ada tanda-tanda persalinan.
3. Asuhan Persalinan
IDENTITAS
DATA SUBJEKTIF
Ibu mengatakan belum bisa BAB, sudah BAK, ASI sudah keluar tapi posisi
saat menyusui tidak nyaman.
DATA OBJEKTIF
ANALISA
DATA SUBJEKTIF
Ibu mengatakan tidak ada keluhan, sudah BAB, sudah BAK, ASI sudah keluar
lebih banyak.
DATA OBJEKTIF
DS : Ibu mengatakan sudah bisa BAB, sudah BAK, ASI keluar lebih
banyak.
DO : TTV normal, lokea sanguinolenta, konsisten cair, dan tidak ada
tanda-tanda abnormal pada luka jahitan di perineum.
bayinya.
5. Evaluasi penerapan ASI Eksklusif. Ibu telah menerapkan ASI
Eksklusif pada bayinya dengan memberikan ASI tanpa makanan
tambahan serta rutin menyusui bayinya 2-3 jam sekali.
6. Evaluasi asupan nutrisi dan hidrasi pada ibu. Ibu rutin mengonsumsi
makanan dan buah setiap hari dan selalu minum air putih sekitar
184
DATA SUBJEKTIF
Ibu mengatakan tidak ada keluhan, ASI sudah keluar tapi posisi saat menyusui
masih kurang nyaman.
DATA OBJEKTIF
ANALISA
DS : Ibu mengatakan tidak ada keluhan, TFU tidak teraba, ASI sudah
keluar tapi posisi saat menyusui masih kurang nyaman.
DO : TTV normal, lokea alba, luka jahitan di perineum sudan mengering.
DATA SUBJEKTIF
Ibu mengatakan tidak ada keluhan, ASI lancar keluar lebih banyak dan ibu
memutuskan untuk menggunakan KB MAL (Metode Amenore Lactasi).
DATA OBJEKTIF
ANALISA
5. Asuhan Neonatus
a. Data Kunjungan Neonatus Pertama (KN 1)
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR
BAYI Ny. N USIA 6 HARI FISIOLOGIS
DI KOTA BALIKPAPAN 2023
IDENTITAS BAYI
Nama Bayi : By. Ny. N
Umur : 6 hari
Tanggal lahir : 01 Maret 2023
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jl. Abadi No. 09 Rt. 25 Kel. GSU
DATA SUBJEKTIF
Ibu mengatakan bayi rewel ketika menyusu dikarenakan posisi saat menyusui
kurang nyaman, ibu mengatakan tali pusat masih sedikit basah.
DATA OBJEKTIF
1. Keadaan umum baik, penilaian sepintas : warna kulit kemerahan, tonus otot
aktif, dan menangis kuat
2. Tanda – Tanda Vital
HR : 153 x/menit
RR : 55 x/menit
Suhu : 36,8°c
BB : 3320 gram
3. Pemeriksaan Fisik
PB : 49 cm
LD : 33 cm
LK : 34 cm
LILA : 11 cm
a. Kepala
Simteris, bentuknya normal, sutura sagitalis terpisah, tidak ada kelainan
seperti caput hematoma dan caput suksedenium.
b. Telinga
Daun telinga sejajar dengan mata, terdapat dua lubang telinga, tidak ada
serumen, tidak ada kelainan.
192
c. Mata
Simetris, mata konjungtiva merah muda, sclera putih tidak ada tanda –
tanda infeksi pada mata seperti kemerahan, reflek terhadap cahaya
normal.
d. Hidung dan Mulut
Hidung terdapat dua lubang, tidak ada kelainan seperti atresiacoana,
tidak ada polip atau secret, mulut, bibir simteris, tidak ada kelainan,
terdapat langit – langit pada mulut, tidak ada kelainan seperti labioskizis,
labiopallatoskizis, labiognatoskizis.
e. Leher
Tidak ada kelainan kelenjar limfe atau tiroid, tidak ada bendungan vena
jugularis, tidak ada kelainan.
f. Tangan, lengan dan bahu
Simetris, jari – jari tangan lengkap, tidak ada fraktur, tidak ada kelainan
g. Dada
Simetris, payudara normal, tidak ada retraksi dinding dada, tidak ada
kelainan.
h. Abdomen
Simetris, tidak ada kelainan pada perut, tidak ada benjolan, tidak ada
perdarahan pada tali pusat, tidak ada kemerahan disekitar tali pusat, tidak
ada kelainan.
i. Genetalia
Bentuknya normal, labia mayora menutupi labia minora, lubang uretra
terpisah (Bayi sudah BAK) dengan lubang vagina.
j. Anus
Terdapat lubang anus (Bayi sudah BAB)
k. Punggung
Tidak ada kelainan pada punggung seperti spina bifida, kifosis, scoliosis
dan lordosis.
l. Ekstremitas
Simetris, jari – jari kaki lengkap, tidak ada kelainan.
193
m. Reflek
Rooting : (+) Normal ketika mulut bayi dirangsang menggunakan
jari, bayi akan membuka mulutnya.
Sucking : (+) Normal ketika bayi menyusu, menghisapnya kuat
Tonick neck : (+) Ketika leher bayidiarahkan kesalah satu sisi kepala
bayi kembali lagi kearah semula.
Moro : (+) Normal, ketika bayi diangkat 45° atau saat dilakukan
tepung tangan bayi kaget.
Grasping : (+) Normal, bayi menggenggam dengan kuat
Babysnky : (+) Normal, ketika telapak kaki bayi direnggangkan
telapak kakinya mengerut (geli).
ANALISA
Bayi Ny. N usia 6 hari dengan fisiologis
IDENTITAS BAYI
Nama Bayi : By. Ny. N
Umur : 12 Hari
Tanggal Lahir : 01 Maret 2023
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jl. Abadi No. 09 Rt. 25 Kel. GSU
DATA SUBJEKTIF
Ibu mengatakan bayi mengalami ruam ruam merah di leher bagian belakang
yang menyebabkan bayi sedikit rewel. Ibu mengatakan tali pusat bayi sudah
puput pada hari ke 10. Ibu mengatakan bayinya 3 x sehari BAB, 3 – 4 kali
BAK.
DATA OBJEKTIF
1. Keadaan umum baik, warna kulit kemerahan, tonus otot aktif dan menangis
kuat, BAB dan BAK tidak ada keluhan.
2. Tanda – Tanda Vital.
HR : 155 x/menit
RR : 58 x/menit
Suhu : 36,5°c
BB : 3500 gram
3. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala
Simteris, bentuknya normal, sutura sagitalis terpisah, tidak ada kelainan
seperti caput hematoma dan caput suksedenium.
b. Telinga
Daun telinga sejajar dengan mata, terdapat dua lubang telinga, tidak ada
serumen, tidak ada kelainan.
c. Mata
196
Simetris, mata konjungtiva merah muda, sclera putih tidak ada tanda –
tanda infeksi pada mata seperti kemerahan, reflek terhadap cahaya
normal.
d. Hidung dan Mulut
Hidung terdapat dua lubang, tidak ada kelainan seperti atresiacoana,
tidak ada polip atau secret, mulut, bibir simteris, tidak ada kelainan,
terdapat langit – langit pada mulut, tidak ada kelainan seperti labioskizis,
labiopallatoskizis, labiognatoskizis.
e. Leher
Tidak ada kelainan kelenjar limfe atau tiroid, tidak ada bendungan vena
jugularis, ditemukan ruam-ruam merah pada bagian belakang leher.
f. Tangan, lengan dan bahu
Simetris, jari – jari tangan lengkap, tidak ada fraktur, tidak ada kelainan
g. Dada
Simetris, payudara normal, tidak ada retraksi dinding dada, tidak ada
kelainan.
h. Abdomen
Simetris, tidak ada kelainan pada perut, tidak ada benjolan, tidak ada
perdarahan pada tali pusat, tidak ada kemerahan disekitar tali pusat, tidak
ada kelainan.
i. Genetalia
Bentuknya normal, labia mayora menutupi labia minora, lubang uretra
terpisah (Bayi sudah BAK) dengan lubang vagina.
j. Anus
Terdapat lubang anus (Bayi sudah BAB)
k. Punggung
Tidak ada kelainan pada punggung seperti spina bifida, kifosis, scoliosis
dan lordosis.
l. Ekstremitas
Simetris, jari – jari kaki lengkap, tidak ada kelainan.
m. Reflek
197
ANALISA
Bayi Ny. N umur 12 hari dengan fisiologis
melakukan imunisasi.
9. Melakukan kunjungan berikutnya yaitu 2 minggu kedepan.
IDENTITAS BAYI
DATA SUBJEKTIF
Ibu mengatakan ruam-ruam merah pada leher bagian belakang bayi sudah tidak
ada dan tidak berbekas, bayi menyusu sangat kuat, ASI lancar, BAK sering dan
BAB 3 – 4 kali sehari.
DATA OBJEKTIF
1. Keadaan umum baik, warna kulit kemerahan, tonus otot aktif, menangis
kuat dan tidur teratur.
2. Tanda – Tanda Vital
HR : 155 x/menit
RR : 58 x/menit
Suhu : 36,8°c
BB : 4300 gram
2. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala
Simteris, bentuknya normal, sutura sagitalis terpisah, tidak ada kelainan
seperti caput hematoma dan caput suksedenium.
b. Telinga
Daun telinga sejajar dengan mata, terdapat dua lubang telinga, tidak ada
serumen, tidak ada kelainan.
200
c. Mata
Simetris, mata konjungtiva merah muda, sclera putih tidak ada tanda –
tanda infeksi pada mata seperti kemerahan, reflek terhadap cahaya
normal.
d. Hidung dan Mulut
Hidung terdapat dua lubang, tidak ada kelainan seperti atresiacoana, tidak
ada polip atau secret, mulut, bibir simteris, tidak ada kelainan, terdapat
langit – langit pada mulut, tidak ada kelainan seperti labioskizis,
labiopallatoskizis, labiognatoskizis.
e. Leher
Tidak ada kelainan kelenjar limfe atau tiroid, tidak ada bendungan vena
jugularis, tidak ada kelainan.
f. Tangan, lengan dan bahu
Simetris, jari – jari tangan lengkap, tidak ada fraktur, tidak ada kelainan
g. Dada
Simetris, payudara normal, tidak ada retraksi dinding dada, tidak ada
kelainan.
h. Abdomen
Simetris, tidak ada kelainan pada perut, tidak ada benjolan, tidak ada
perdarahan pada tali pusat, tidak ada kemerahan disekitar tali pusat, tidak
ada kelainan.
i. Genetalia
Bentuknya normal, labia mayora menutupi labia minora, lubang uretra
terpisah (Bayi sudah BAK) dengan lubang vagina.
j. Anus
Berlubang (Bayi sudah BAB)
k. Punggung
Tidak ada kelainan pada punggung seperti spina bifida, kifosis, scoliosis
dan lordosis.
l. Ekstremitas
Simetris, jari – jari kaki lengkap, tidak ada kelainan.
201
m. Reflek
Rooting : (+) Normal ketika mulut bayi dirangsang menggunakan
jari, bayi akan membuka mulutnya.
Sucking : (+) Normal ketika bayi menyusu, menghisapnya kuat
Tonick neck : (+) Ketika leher bayidiarahkan kesalah satu sisi kepala
bayi kembali lagi kearah semula.
Moro : (+) Normal, ketika bayi diangkat 45° atau saat dilakukan
tepung tangan bayi kaget.
Grasping : (+) Normal, bayi menggenggam dengan kuat
Babysnky : (+) Normal, ketika telapak kaki bayi direnggangkan
telapak kakinya mengerut (geli).
ANALISA
By. Ny. N umur 30 hari dengan fisiologis
6. Asuhan KB
ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA BERENCANA (KB) PADA
NY. N AKSEPTOR KB MAL FISIOLOGIS DI KOTA
BALIKPAPAN 2023
203
S :
O :
A :
P :
BAB IV
PEMBAHASAN KASUS
Laporan Asuhan Kebidanan studi kasus yang diberikan kepada ibu Hamil,
Bersalin, Nifas, Bayi baru lahir, Neonatus dan Keluarga Berencana.
Pelaksanaan pemberian asuhan kebidanan pada Ny. N usia 22 tahun G1P0A0
dilaksanakan pada usia kehamilan trimester III yaitu usia kehamilan 38 minggu
1 hari sampai 6 minggu post partum mulai dari tanggal 09 Februari 2023
sampai 13 April 2023 di Jl. Abadi No. 09 Rt 27 Kelurahan Gunung Sari Ulu,
Kecamatan Balikpapan Tengah.
dengan kondisi fisik dan psikis ibu. Salah satunya melakukan senam
hamil. Dalam hal ini tidak ada kesenjangan teori dan praktik.
Senam hamil merupakan salah satu bentuk olahraga ringan yang
dilakukan ibu hamil sejak usia kehamilan 20 minggu. Olahraga bagi
ibu hamil dapat mengurangi keluhan selama kehamilan, termasuk
menurunkan tingkat kecemasan saat melahirkan. Olahraga
mengurangi stres ibu selama kehamilan dan persalinan karena
olahraga selama kehamilan meningkatkan kadar norepinefrin di otak,
yang meningkatkan kinerja dan mengurangi stres. Efek relaksasi
berguna untuk menstabilkan kecemasan dan mengurangi ketakutan
melalui relaksasi fisik dan mental, serta memberikan informasi untuk
mempersiapkan apa yang akan terjadi saat melahirkan (Kusumawati
dan Jayanti, 2020).
Kala pembukaan dibagi menjadi dua fase, yaitu fase laten berupa
pembukaan serviks sampai ukuran 3 cm dan berlangsung dalam 7-8
jam serta fase aktif yang berlangsung ± 6 jam, di bagi atas 3 subfase,
yaitu periode akselerasi berlangsung 2 jam dan pembukaan menjadi 4
cm, periode dilatasi maksimal selama 2 jam dan pembukaan
berlangsung cepat menjadi 9 cm, terakhir ialah periode deselerasi
berlangsung lambat selama 2 jam dan pembukaan menjadi 10 cm atau
lengkap (Prawirohardjo, 2014).
Tahapan persalinan diawali dengan Kala I yaitu kala pembukaan
yang berlangsung antara pembukaan nol sampai pembukaan lengkap
(10 cm). Lamanya kala I untuk Primigravida berlangsung 12 jam
sedangkan multigravida sekitar 8 jam. (Utami & Musyarofah, 2021).
Durasi persalinan pertama primipara adalah sekitar 14 jam, sekitar 13
jam pada kala I, sedangkan rata – rata persalinan multipara adalah
sekitar 6 jam lebih pendek dibandingkan persalinan 7 Jam 20 menit
pada Kala I. (Maternitas et al., 2017).
b. Analisa Masalah
217
Kulit bayi relatif lebih tipis dan perlekatan antar sel masih longgar.
Produksi kelenjar keringat dan kelenjar sebasea lebih sedikit. Hal
tersebut menyebabkan potensi mengalami iritasi meningkat, dan lebih
rentan terhadap infeksi, terutama yang disebabkan bakteri. Dalam hal
ini tidak ada kesenjangan antara teori dan praktek Peneliti melakukan
kunjungan neonatus kedua pada neonatus hari ke-12.
c. Tindakan segera
Diagnosa dan masalah potensial, Peneliti menyimpulkan bahwa
tidak ada masalah potensial pada By. Ny. H Sehingga pada langkah
keempat yaitu Identifikasi kebutuhan yang memerlukan penanganan
segera, Peneliti menyimpulkan perlu dilakukan tindakan segera
mengingat kulit neonatus sangat tipis dan sensitif. serta mengalami
adaptasi progresif dari lingkungan ekstrauterin sehingga memerlukan
perawatan khusus selama periode neonatus.
d. Pelaksanaan/Implementasi
Peneliti melaksanakan asuhan berdasarkan rencana. Peneliti
memberikan asuhan pada ibu untuk tetap menjaga kebersihan bayinya,
memandikan bayi 2 x sehari, menganjurkan ibu untuk memberikan
ASI Eksklusif, Menganjurkan ibu untuk banyak mengkonsumsi
makan-makanan yang banyak mengandung protein, tinggi serat seperti
buah-buahan dan sayur-sayuran, Menjelaskan tentang imunisasi dan
menjadwalkan imunisasi berikutnya yaitu imunisasi BCG yang
berfungsi untuk mencegah penyakit TBC, mengatur jadwal ulang
kunjungan 2 minggu berikutnya, dan melakukan pendokumentasian.
e. Evaluasi
Setelah peneliti melaksanakan asuhan, peneliti dapat melihat
evaluasi asuhan yang telah diberikan dan didapatkan hasil observasi
tanda – tanda vital bayi dengan hasil, Nadi : 155x/menit, Respirasi :
58x/menit, Suhu : 36,5°c, bayi dalam keadaan baik dan sehat, ibu
merasa senang bayinya dalam keadaan sehat meski ada tindakan
segera yang dilakukan. Ibu bersedia menyusui bayinya secara
223
235
236
B. Saran
1. Bagi Politeknik Borneo Medistra Balikpapan
Di harapkan dapat meningkatkan kualitas Pendidikan Mahasiswa
dengan penyediaan fasilitas sarana dan prasarana dalam mendukung
237
DAFTAR PUSTAKA
Aghadianti, F. (2019). Hubungan Asupan Gizi, Tinggi Fundus Uteri dan Sosial
Ekonomi Dengan Berat Bayi Lahir. Skrining Gizi dan Sosial Ekonomi Pada
Ibu Hamil, 339-3350.
Asplun,2010; Morgan,2010.
Astuti, Y. & Risneni. (2016). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui.
Jakarta : Trans Info Media.
Atikah, dkk. 2010. Asuhan Kebidanan Nifas. Jogjakarta: Mitra Cendikia Press
Depkes RI. 2010. Buku Kesehatan Ibu dan Anak Balita. Jakarta: Kemenkes RI
Fabiana Meijon Fadul. (2019). Bidan, Wewenang dan Standar Asuhan Kebidanan
Fatmawati, D. N., & Prastiwi, E. D. (2017). Pengaruh yoga pada ibu inparti
primigravida terhadap kemajuan persalinan kala 1 fase aktif. Jurnal Ners
dan Kebidanan, 4(1), 35- 39. doi: 10.26699/jnk.v4i1.ART.p035-039
Fifa et al.(2014). Upaya Pencegahan Penyakit Kulit Pada Bayi Melalui
Penyuluhan Perawatan Kulit Sehat. Jurnal Pengabdian Sriwijaya
240
Fitriani, Lina & Sri Wahyuni 2021. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Masa Nifas.
Deepublish : Yogyakarta
Kemenkes RI. 2017. Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta: EGC
Kemenkes RI. 2018. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2017. Jakarta: Kemenkes
RI
Kemenkes RI. (2020). Pedoman Bagi Ibu Hamil, Ibu Nifas dan Bayi Baru Lahir.
Pedoman Bagi Ibu Hamil, Ibu Nifas dan Bayi Baru Lahir selama Covid-19,
8-9. Kesehatan Republik Indonesia.
Miftahul Khairoh, dkk. 2019. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan. Jakarta:
Surabaya
Nugrawati, Nelly & Amriani. 2021. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada
Kehamilan, Penerbit Adab: Indramayu
Nugroho, T., dkk, (2014). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas (askeb 3).
Yogyakarta : Nuha Medika
Potter & Perry, 2010. Mean Arterial Pressure (MAP). Hilos Tensadas 1
Putri, Mutiara, Indah, dkk. 2022. “Deteksi Dini Kehamilan Resiko”. Jurnal
Kesehatan Masyarakat, Vol. 8, No. 1, 565-939-1-SM.pdf
Ratna. (2021). Penatalaksanaan Gangguan Tidur Pada Ibu Hamil Trimester III
Di Polindes Paopale Daya 1 Kabupaten Sampang. 6.
Riyadi & Widuri. 2015. Gangguan Tidur Pada Ibu Hamil TM III
Rochjati, P. 2011. Skrining Antenatal pada Ibu Hamil Edisi 2. Jakarta: Salemba
Medika
Sunarsih, T., & Pitriyani. (2020). asuhan kebidanan continuity of care di PMB
sukani edi munggur srimartani piyungan bantul. Midwifery Journal, 5.
Sulistyawati. 2010
Yuliani, Retno, Diki, dkk, 2021. Asuhan Kehamilan. Yayasan Kita Menulis
ABSENSI KUNJUNGAN
Nama Mahasiswa : Faramita Rahmi
Nim : 2011407815401006
Judul LTA : Laporan Tugas Akhir Asuhan Kebidanan Essensial
Pada Ny. N Usia 22 tahun G1P0A0 Usia Kehamilan
38 Minggu 1 Hari Di Kota Balikpapan Tahun 2023
No TTD TTD
Hari/Tanggal Kompetensi
. Mahasiswa Pembimbing
1. Kamis, 09 Februari 2023 ANC
LEMBAR PERBAIKAN
SEMINAR HASIL LAPORAN TUGAS AKHIR
Penguji,
No. Naskah LTA yang harus Naskah LTA yang telah Keterangan
di perbaiki di perbaiki
1. Pada bagian judul, belum di Pada bagian judul, telah di
hapus kalimat proposal hapus kalimat proposal
2. Daftar pustaka belum sesuai Daftar pustaka telah sesuai
dengan pedoman dengan pedoman
3. BAB I BAB I
a. Ditambahkan materi a. Telah ditambahkan
materi
b. Ditambahkan penulisan b. Telah ditambahkan
tanggal terkait penulisan tanggal
kunjungan terkait kunjungan
4. BAB II BAB II
a. Ditambahkan beberapa a. Telah ditambahkan
materi beberapa materi
5. Diperhatikan nama penguji Telah Diperhatikan nama
pada Lembar Kata penguji pada Lembar Kata
Pengantar Pengantar
Penguji,
IDENTITAS
DATA SUBJEKTIF
1. Alasan Datang
Ny. A Usia 35 th G5P4A0 Usia Kehamilan 38 Minggu 4 Hari, datang
pukul 14.30 wita ke Rumah Bersalin Ariyana, ibu mengatakan ada tanda-
tanda persalinan.
2. Keluhan Utama
Ny. A mengatakan keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir serta
perut kencang-kencang sejak pukul 13.00 wita
DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaa Umum
a. Kepala
Wajah : Simetris, tidak ada edema, tidak ada cloasma
gravidarum
Mata : Simetris, tidak ada secret, konjungtiva merah muda
Hidung : Simetris, tidak ada pengeluaran, tidak ada nyeri tekan
Mulut : Bibir lembab, gigi tidak berlubang, tidak sariawan,
tidak ada karang gigi
Telinga : Simetris, tidak ada pengeluaran, pendengaran baik
b. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tidak ada
kelenjar tiroid, tidak ada pembengkakan vena
jugularis
c. Payudara : Simetris, tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan,
kedua puting menonjol, terdapat hiperpigmentasi
areola mamae, ada pengeluaran kolostrum
d. Abdomen : Tidak ada bekas operasi, linea nigra tampak jelas,
terdapat striae gravidarum
Leopold I : Teraba di fundus, lunak tidak melenting
Leopold II : Puka (Punggung), Puki (Ekstrmitas)
Leopold III : Bulat, keras, melenting
TFU : 30 cm / 3 jari diatas pusat
TBJ : (30-12)x155 = 2790 gram
DJJ : 146x/menit
Leopold IV : Divergent (sudah masuk PAP)
e. Ekstremitas : Tidak ada kelainan, tangan dan kaki simetris, jumlah
jari lengkap, tidak ada varises, kuku kaki dan tangan
tidak pucat
f. Anus : Tidak ada hemoroid
4. Pemeriksaa Penunjang
a. Darah : (Tanggal 23 Januari 2023 / Pukul 16.40 Wita)
1) Gol. Darah : O
2) HB : 11,2 gr/dL
3) HbsAg : Nonreaktif
4) HIV/AIDS : Nonreaktif
b. USG : (Tanggal 01 Maret 2023 / Pukul 15.07 Wita)
Dilakukan pemeriksaan dengan hasil, Janin dalam keadaan normal, Jenis
Kelamin Perempuan, Presentasi bawah kepala sudah masuk panggul,
plasenta tidak menutupi jalan lahir, dan ketuban cukup, tidak ada lilitan
tali pusat
ANALISA
Ny. A Usia 35 th G5P4A0 Usia Kehamilan 38 minggu 4 hari, fisiologis inpartu
Kala I fase aktif
DOKUMENTASI PERSALINAN
Asuhan Kala I
Asuhan Kala II