Anda di halaman 1dari 2

Nama : Marlina, S.Pd.,M.M.

NIP : 198012232009022004

Unit kerja : SMK Negeri 4 Banjar

Guru : Produktif Tata Boga

Tugas : Reflesi Kritis Kosep Pemikiran Pendidikan KHD

Perkembangan teknologi yang sangat cepat sebagai dampak arus globalisasi, menjadikan perubahan
adalah sebuah keniscayaan yang terjadi dalam setiap segi kehidupan manusia, mulai aspek sosial,
ekonomi, budaya,teknologi hingga Pendidikan. Untuk bisa menghadapi perubahan ini, diperlukan sikap
yang bijak dan kesiapan yang matang. Sehingga, arus perubahan dapat membawa banyak manfaat bagi
kehidupan setiap manusia. Hal ini juga terjadi dalam potret Pendidikan Indonesia. kemajuan ini juga
mendorong perubahan di bidang Pendidikan. Pendidikan merupakan hal dasar yang sangat dibutuhkan
oleh masyarakat guna memajukan kehidupannya sehingga pendidikan harus disiapkan sedemikian rupa
agar selaras dengan perkembangan teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk menjadikan manusia yang
merdeka yang dapat berdiri sendiri, tidak tergantung pada orang lain dan dapat mengelola dirinya
sendiri. Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan – kebijakan pendidikan yang disesuaikan dengan
perkembangan teknologi dan perkembangan zaman, seperti kebijakan penggunaan kurikulum merdeka.
kehendak dan mencoba menjadikan peserta didik seperti yang saya inginkan. Sejatinya pendidikan dan
pengajaran berjalan beiringan, pengajaran menurut KHD adalah pendidikan dengan cara memberi ilmu
atau pengetahuan, serta juga memberikan keterampilan kecakapan kepada anak-anak yang keduanya
dapat memberikan manfaat bagi anak-anak baik secara lahir maupun batin. Sedangkan Pendidikan
adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, sebagai manusia, dan sebagai
masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.

Dari pemikiran Ki Hajar Dewantara kita dapat memahami bahwa Pendidikan merupakan upaya yang
konkret untuk memerdekakan manusia secara utuh dan penuh. Menurut beliau, Pendidikan merupakan
salah satu pintu masuk untuk mewujudkan manusia yang merdeka. Baik bemerdekaan lahiriah maupun
batiniah manusia, baik sebagai makhluk individual maupun sebagai anggota masyarakat dan warga
dunia.

Kemerdekaan badaniah dan batiniah yang dimaksudkan Ki Hadjar Dewantara adalah keadaan dimana
manusia di Indonesia mampu menegaskan secara serentak otonomi eksistensi dirinya sebagai warga
Indonesia dan warga dunia. Pemikiran ini selaras dengan konteks pendidikan saat ini , dengan
diluncurkannya merdeka Belajar oleh bapa menteri pendidikan Nadiem Makarim, yaitu asas
menciptakan manusia yang merdeka memilih jalan hidupnya dengan bekal akal, hati dan jasad sebagai
anugrah Tuhan Yang Masa Kuasa. Merdeka belajar berarti memberikan kesempatan kepada didik untuk
belajar senyaman mungkin, dalam suasana yang menyenangkan dan tanpa adanya paksaan.
Kemerdekaan yang sesungguhnya ini sebagai hak anak dalam mendapatkan pendidikan dan pengajaran
pada realitanya belum sepenuhnya dipahami oleh tenaga pendidik di lingkungan saya saat ini, sejujurnya
saya mengakui bahwa sebagai pendidika dan sebagai pengajar saya melakukan penyimpangan jauh dari
apa yang dimaksudkan dengan merdeka belajar yang telah digagas oleh Ki Hajar Dewantara saat itu,
oleh karena itu dengan adanya pelatihan ini saya berharap dapat menggali kembali prinsip – prinsip
pendidikan dan pengajaran yang telah di gagas oleh Ki Hajar Dewantara serta mengaplikasikannya
dalam pendidikan dan pengajaran di sekolah tempat saya. Dan setelah saya mempelajari modul ini saya
berharap dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, aktif dan mampu menggali setiap
jiwa – jiwa peserta didik untuk menjadi manusia yang berkarakter, bahagia lahir dan batin serta
bermanfaat bagi dirinya dan lingkungannya.

Anda mungkin juga menyukai