Review Wawancara
Review Wawancara
Tomi adalah anak tunggal dan tinggal dalam kondisi rumah yang
baik. Orang tuanya, baik ayah maupun ibunya, memberikan
dukungan penuh kepadanya, meskipun ada keponakan yang tinggal
bersama mereka. Meskipun begitu, kasih sayang orang tua kepada
Tomi dan keponakannya tetap sama.
Nazwa Ayu Nazwa adalah seorang siswi yang memiliki sejumlah pengalaman
Komala dan perasaan yang beragam.
Dari deskripsi ini, terlihat bahwa Nazwa adalah seorang siswi yang
memiliki pengalaman emosional yang beragam. Meskipun
menghadapi beberapa kesulitan, dia memiliki dukungan dari sahabat
dan anggota keluarganya, dan dia memiliki cara-cara khusus untuk
mengatasi perasaan negatifnya.
Tegar Azka 1. Sering merasa takut karena takut merasa terlmbat datang ke
Kasanova sekolah.
2. Merasa dekat iqbal, restu karena mereka suka ngajak jajan
bareng
3. sering merasa kesal karena di ejek nama orang tua
4. dia merasa sulit di matematika, karena dia cukup keliru dalam
pembagian serta pengurangan
5. DIa sering sekali merasa kesal karena sering diejek oleh
teman temannya
6. Tidak ada rasa kesulitan komunikasi dengan yang lain
7. Tegar di rumah sama nenek sama kakek, dan support untuk
dua sekolah baik, tapi tegar merasa komunikasi dengan
mereka itu jarang
8. Tidak ada hal yang bikin sedih akhir akhir ini
9. Main handphone, main keluar
10. kalau sedih suka di lampiaskan ke bermain
11. Merasa kurang tanggap dalam menangkap pembelajaran jadi
selalu tertinggal
12. Berkeinginan jadi TNI
13.
Ardhan Nugraha Ardhan merasa senang saat pergi ke sekolah karena banyak
teman. Ardhan mempunyai teman dekat bernama Nugie
karena merasa Nugie adalah seorang teman yang seru untuk
bermain bersama. Ardhan mengaku pernah menonton video
dewasa bersama Nugie dengan mengetikkan kata kunci "xxx"
pada kolom pencarian di Google. Adapun akses internet yang
didapat Ardhan dengan "mencuri" wifi.
Ardhan kurang menyukai interaksi dengan teman perempuan
karena merasa bahwa teman perempuan adalah beban.
Selain itu, Ardhan kurang menyukai interaksi dengan teman
laki-laki yang sering bermain dengan perempuan karena
menurutnya laki-laki tersebut bencong.
Ardhan menyukai pelajaran IPA terutama materi yang membahas
hewan.
Ardhan akan menganggap dirinya payah dan bodoh setelah
ditegur oleh guru terutama jika ia tidak bisa mengerjakan soal
dengan baik.
Ardhan mempunyai impian menjadi tentara atau brimob. Profesi
tersebut dinilai Ardhan seru karena bisa menembak orang
jahat. Ardhan ingin menembak orang karena menonton video
penembak jitu melalui YouTube dan aktif bermain permainan
pertarungan secara online sejak kelas 1 sampai sekarang.
Di rumah, Ardhan tinggal bersama neneknya, sedangkan kedua
orang tuanya bekerja. Ardhan suka membuat kesalahan yang
disengaja sampai dimarahi orang lain karena menganggap itu
adalah sesuatu yang seru. Ardhan mempunyai kedua orang
tua yang baik karena jarang marah dan menuruti
keinginannya serta sering mengajak jalan-jalan.
Aripin Seh Gandu Aripin mengaku senang ketika berangkat sekolah karena bisa
main dengan teman-teman, tetapi ia tidak senang belajar di
kelas karena takut dicemooh. Di kelas tidak jarang Aripin
mendapatkan perlakuan tidak baik oleh temannya. Ia sering
kali ditendang, dicubit, ataupun disoraki dengan nama
bapaknya. Hal tersebut membuat Ipin kesal dan ingin
membalas, tetapi ia mendapat pesan dari Bapak untuk
menjadi orang yang sabar ketika ada teman yang meledek.
Ipin juga tidak berani melapor lebih lanjut kepada orang tua
karena takut mendapat respon tidak baik dari bapaknya. Hal
ini terjadi karena saat kelas 1 ia dirundung temannya hingga
seragamnya kotor, ketika sampai rumah ia dimarahi oleh
bapaknya. Ipin tinggal bersama Bapak dan Mamang. Adapun
Ibu Ipin sedang bekerja di luar negeri dan kakak laki-lakinya
bekerja di luar kota. Ipin mempunyai kakak-kakak lain yang
berbeda ibu, tetapi tidak tinggal bersama.
Jika Ipin merasa sedih, ia akan mengurung dirinya di dalam
kamar selama beberapa waktu. Ipin pernah mengalami
kesedihan yang mendalam karena orang yang pernah
mengasuhnya saat kecil meninggal dunia.
Ipin mempunyai sahabat yang berbeda sekolah bernama Kevin.
Ipin sering menghabiskan waktu untuk bermain bersama
Kevin di luar jam sekolah. Ipin mengatakan bahwa dirinya
tidak mempunyai teman dekat di kelas, tetapi ia suka bermain
dengan Restu, Sultan, Satria, dan Ikbal. Selain itu, Ipin
kurang menyukai Ardhan, Nugi, Fatan, dan Rava karena
suka merundung secara fisik.
Di sekolah Ipin menyukai pelajaran tema dan tidak menyukai
pelajaran matematika. Karena ia tidak suka belajar di dalam
kelas, seringkali Ipin melanjutkan belajar sendiri sepulang
sekolah dengan mencari tempat yang adem dan hening. Ipin
mempunyai cita-cita menjadi pemain sepakbola untuk
membanggakan orang tua.
Attin Nurria Cantik Cantik mendapat dukungan penuh dari kedua orang tuanya
K. terkait pendidikan. Cantik menyukai pelajaran matematika,
pendidikan agama islam, dan seni. Adapun pelajaran yang
tidak disukai Cantik adalah IPA, karena menurut Cantik
pelajaran tersebut susah. Terkadang Cantik terpengaruh oleh
teman yang panik dan akan berfikir "aku bisa gak ya?". Ia
mempunyai teman dekat di kelas yaitu Elna dan Khaira.
Menurutnya, mereka merupakan teman yang seru,
sedangkan yang lain suka mengambek. Ia tidak suka dengan
Ardhan karena suka merundung secara verbal maupun fisik.
Cantik mempunyai impian menjadi dokter, pengacara, dan
kowara. Cantik ingin menjadi dokter karena merasa dokter
merupakan sosok yang cantik dan pintar. Selain itu, ingin
menjadi pengacara karena dapat membantu seseorang untuk
menyelesaikan masalah dengan cepat. Referensi Cantik
menjadi pengacara adalah Ayah. Cantik juga ingin menjadi
kowara karena merasa keren.
Cantik mempunyai kedua orang tua yang sangat suportif. Ketika
dihadapkan dengan masalah atau perasaan negatif, Cantik
mendapat dukungan moral yang penuh dari mama. Menurut
Cantik, mama merupakan sosok yang baik dan sangat
perhatian. Mama dapat menasehatinya dengan baik dan
"pakai hati". Cantik
Di dalam kelas, Cantik merasa tidak nyaman dengan Ardhan.
Cantik menceritakan pengalaman hari pertamanya ke
sekolah. Saat itu, Ardhan merebut mejanya dan mengusir
serta menendangnya. Padahal hari itu merupakan hari yang
paling ditunggu dan sudah disiapkan sejak pagi.
Dede Arumsih Arum senang pergi ke sekolah karena banyak teman. Arum
mempunyai teman dekat yaitu Risa, Nasfah, dan Cindi. Ia
tidak begitu menyukai teman laki-laki karena senang
merundung. Walaupun Arum mempunyai teman dekat, ia
tidak senang berbagi cerita apabila sedang merasakan emosi
negatif. Arum cenderung menyimpan masalah yang ia
rasakan sendirian.
Arum tidak menyukai pelajaran matematika karena merasa
kesulitan dan tidak mengerti ketika dicontohkan guru. Arum
sih lebih senang menyukai pelajaran yang memberikan soal
yang jawabannya bisa ditemukan dengan membaca. Arumsih
mempunyai semangat dan motivasi dalam belajar, hal ini
dibuktikan dengan ia akan tetap berusaha mengerjakan
soal-soal yang dianggap sulit.
Arumsih menilai dirinya sebagai orang yang kurang menarik
secara fisik dan tidak begitu pintar. Namun, Arumsih
mempunyai cita-cita yang besar yaitu ingin menjadi
pramugari. Referensi yang ia dapatkan adalah ketika sedang
mengantarkan saudara ke bandara dam kagum dengan
suara pramugari yang menyiarkan informasi penerbangan.
Selain itu, ia juga senang menonton video singkat yang
dibuat pramugari pada aplikasi Tiktok.
Elna Winda Elna senang berangkat ke sekolah karena banyak teman dan
bisa bermain bersama. Elna mempunyai teman dekat di kelas
yaitu Nindi dan Kristina. Ia kurang menyukai anak laki-laki di
kelas karena suka menyoraki perempuan.
Elna lebih senang belajar sendiri daripada bersama-sama karena
takut dicontek oleh temannya. Elna mengaku menyukai
pelajaran tema karena jawabannya sudah ada dibuku.
Adapun pelajaran yang tidak disukai Elna adalah matematika
karena merasa pusing dan tidak tahu cara mengoperasikan
hitungan angka. Elna lebih suka pelajaran dengan jawaban
yang mudah ditemukan dengan membaca.
Elna merasa kesulitan berkomunikasi dengan teman maupun
guru karena ucapannya tidak didengarkan ataupun
ditanggapi.
Di rumah, Elna tinggal bersama ayah, ibu, dan adiknya.
Hubungan Elna dengan orang tuanya dapat dikatakan kurang
baik. Elna sering disalahkan apabila adiknya melakukan
kesalahan serta beberapa kali Elna mendapatkan umpatan
dan pukulan ketika ibunya sedang marah. Elna mengaku
bahwa tidak mendapat kalimat dukungan dari orang tuanya
apabila ia sedang atau akan berangkat sekolah. Elna juga
kurang menyukai belajar di rumah karena susah
berkonsentrasi akibat diganggu oleh adik.
Elna menilai dirinya sendiri sebagai orang yang kurang menarik
secara fisik, tetapi merupakan orang yang sabar.