Zahra - Bank Solvency 15-19
Zahra - Bank Solvency 15-19
1. Solvency is the ability of a company to meet its long-term debts and other financial
obligations.
2. Solvency is one measure of a company’s financial health since it demonstrates a
company’s ability to manage operations into the foreseeable future.
3. Investors can use ratios to analyze a company's solvency.
4. When analyzing solvency, it is typically prudent to conjunctively assess liquidity
measures as well, particularly since a company can be insolvent but still generate
steady levels of liquidity.
Kunci Solvabilitas
1. Solvabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi hutang jangka
panjang dan kewajiban keuangan lainnya.
2. Solvabilitas adalah salah satu ukuran kesehatan keuangan perusahaan karena
menunjukkan kemampuan perusahaan untuk mengelola operasi di masa
mendatang.
3. Investor dapat menggunakan rasio untuk menganalisis solvabilitas perusahaan.
4. Saat menganalisis solvabilitas, biasanya bijaksana untuk menilai ukuran likuiditas
secara konjungtif juga, terutama karena perusahaan dapat bangkrut tetapi masih
menghasilkan tingkat likuiditas yang stabil.
Slide 18 – UU PPKSK
As a legal basis for relevant institutions to coordinate in maintaining and creating financial
system stability. The issuance of the PPKSK law established the Financial System Stability
Committee (KSSK) consisting of the Minister of Finance, Governor of Bank Indonesia,
Chairman of the Board of Commissioners of the Financial Services Authority, and Chairman
of the Board of Commissioners of the Deposit Insurance Agency.
PPKSK law regulates the role of KSSK which includes:
coordination of monitoring and maintenance of financial system stability.
addressing the financial crisis; and
handling of systemic bank problems, both in conditions of normal financial
system stability and financial system crisis conditions.
Sebagai landasan hukum bagi lembaga-lembaga terkait untuk berkoordinasi dalam
menjaga dan menciptakan stabilitas sistem keuangan. Penerbitan UU PPKSK dibentuk
Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) yang beranggotakan Menteri Keuangan,
Gubernur Bank Indonesia, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan, dan Ketua
Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan.
UU PPKSK mengatur peran KSSK yang meliputi:
koordinasi pemantauan dan pemeliharaan stabilitas sistem keuangan;
penanganan krisis sistem keuangan; dan
penanganan permasalahan bank sistemik, baik dalam kondisi stabilitas sistem
keuangan normal maupun kondisi krisis sistem keuangan.
Semakin besar rasio ini maka kemungkinan bank bermasalah semakin kecil.
Secondary Risk Ratio
Secondary risk ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur penurunan
asset yang mempunyai risiko lebih tinggi. Rumus untuk mencari secondary risk ratio
adalah sebagai berikut:
Semakin besar rasio ini maka kemungkinan bank bermasalah semakin kecil.