Makalah Refleksi Dan Identifikasi Masalah, Sumber, Kebutuhan
Makalah Refleksi Dan Identifikasi Masalah, Sumber, Kebutuhan
Disusun oleh:
PRODI PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kami semua. Tak lupa shalawat serta salam
semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, yang kita nantikan
syafaatnya di hari akhir kelak.
Alhamdulillah dengan usaha yang telah kami lakukan, kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Refleksi dan Identifikasi: Masalah, Sumber, Kebutuhan, Hambatan
Pembelajaran Orang Dewasa” ini dengan tepat waktu. Dengan selesainya makalah ini, kami
mengucapkan terima kasih kepada teman-teman atas dukungan dan bantuannya sehingga
makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.
Kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan kepada pembaca.
Kami juga menyadari bahwa di dalam makalah masih terdapat banyak kesalahan serta
kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca untuk makalah ini, supaya kami dapat membuat makalah yang lebih baik lagi
kedepannya.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I 1
PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan 2
BAB II 3
PEMBAHASAN 3
A. Masalah Pembelajaran Orang Dewasa 3
B. Sumber Pembelajaran Orang Dewasa 4
C. Kebutuhan Pembelajaran Orang Dewasa 5
D. Hambatan pembelajaran orang dewasa 8
BAB III 10
PENUTUP 10
A. Kesimpulan 10
B. Saran 10
DAFTAR PUSTAKA 11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Orientasi belajar orang dewasa adalah life centered, jadi orang dewasa belajar
bukan hanya untuk mendapatkan nilai bagus, juga untuk meningkatkan pengalaman
hidupnya. Pengalaman adalah sumber pembelajaran terkaya sehingga orang dewasa lebih
kaya pengalaman dan motivasi untuk berjuang demi kehidupan yang lebih baik. Sifat
pembelajaran orang dewasa bersifat subjektif dan itulah yang mendorong orang dewasa
untuk berusaha dalam belajar, sehingga apa yang diharapkan dapat tercapai.
Konsep diri orang dewasa tidak lagi bergantung pada orang lain, sehingga mereka
lebih memiliki kemampuan dan pengalaman untuk mengabdi; keputusan secara mandiri.
Implikasi dari konsep tersebut maka haruslah memperhatikan aspek yang dapat
mempengaruhi pembelajaran orang dewasa seperti suasana belajar, lingkungan belajar,
kegiatan pembelajaran, serta evaluasi hasil pembelajaran upaya peningkatan mutu
pembelajaran orang dewasa.
B. Rumusan Masalah
1
2. Apa saja sumber pembelajaran bagi orang dewasa?
C. Tujuan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, tujuan yang akan
diperoleh sebagai berikut:
2
BAB II
PEMBAHASAN
Belajar merupakan kebutuhan untuk siapa saja, termasuk orang dewasa. Orang
dewasa memiliki masalah sendiri dalam kehidupannya termasuk yang menyangkut
kegiatan secara langsung maupun secara tidak langsung (Knowles, 1980). Menurut
Daryanto dan Hery Tarno (2017), ada beberapa masalah pokok dalam pembelajaran
orang dewasa yaitu;
1. Lemahnya motivasi
Tingkah laku yang sudah menjadi rutinitas akan lebih sulit untuk diubah
karena sudah menjadi kebiasaan. Orang dewasa sering mempunyai kesulitan
untuk memperbaiki kesalahan yang telah menjadi kebiasaan. Mereka cenderung
mengulangi terus menerus walaupun tahu bahwa mereka berbuat salah. Hal itu
karena rutinitas tersebut sudah terekam di otak dengan begitu sering sehingga
terkadang bisa terjadi tanpa disadari.
3
3. Daya ingat yang kurang baik
Dalam belajar, orang dewasa telah memiliki konsep diri yang harus dihargai,
memiliki pengalaman yang dapat dijadikan sumber belajar, orientasi belajar diarahkan
pada upaya pemenuhan kebutuhan dan peningkatan peran dan status sosial dalam
masyarakat. Dalam proses pembelajaran diperlukan sumber pembelajaran, di antaranya
sebagai berikut
1. Pengalaman
Banyak pengalaman yang menjadi sumber belajar bagi orang dewasa, kemauan
belajar lebih cenderung pada peran sosial, seperti di tempat kerja, dan mengasuh
anak. Orang dewasa memiliki banyak pengalaman yang dapat disusun untuk
dijadikan pembelajaran baru. Jika pengalaman dapat digunakan dengan benar, itu
akan mempercepat pembelajaran baru secara signifikan. Dalam kondisi yang
tepat, pengalaman akan dapat mempercepat pembelajaran bagi orang dewasa.
4
2. Lingkungan
Menurut Morisso (2001) kebutuhan atau need merupakan sebuah kesenjangan antara
apa yang diharapkan dengan kondisi yang sebenarnya. Menurut Djuju Sudjana (2001)
kebutuhan belajar merupakan suatu jarak antara tingkat pengetahuan, keterampilan, sikap
yang dimiliki (pengetahuan, keterampilan) serta sikap yang ingin diperoleh seseorang,
kelompok, lembaga atau masyarakat yang hanya dapat dicapai melalui kegiatan belajar.
Kebutuhan juga dapat dinyatakan sebagai sesuatu yang dibutuhkan oleh manusia untuk
kehidupannya, demi mencapai suatu hasil atau tujuan yang lebih baik. Belajar adalah
suatu proses perubahan kearah yang lebih baik, yang mengubah seseorang berawal dari
tidak tahu menjadi tahu, yang tidak baik menjadi baik serta yang tidak pantas menjadi
pantas. Kebutuhan belajar pada dasarnya menggambarkan jarak antara tujuan belajar
yang diinginkan dan kondisi yang sebenarnya.
Proses pembelajaran bagi orang dewasa memerlukan kehadiran orang lain yang
dapat berperan sebagai pembimbing belajar bukan cenderung digurui. Karena orang
dewasa cenderung ingin belajar bukan berguru. Orang dewasa tumbuh sebagai pribadi
5
serta memiliki kematangan konsep diri, mengalami perubahan psikologis dan
ketergantungan yang terjadi pada masa kanak-kanak menjadi kemandirian untuk
mengarahkan diri sendiri, sehingga proses pembelajaran orang dewasa harus
memperhatikan karakteristik orang dewasa. Karakteristik orang dewasa menurut
Knowles (1986) berbeda asumsinya dibandingkan dengan anak-anak. Asumsi yang
dimaksud yaitu:
1. Konsep dirinya bergerak dari seorang pribadi yang bergantung ke arah pribadi
yang mandiri.
1. Orang dewasa perlu tahu mengapa mereka perlu belajar. Orang dewasa ingin dan
berkecenderungan bertindak sesuai dengan keinginan sendiri apabila mereka
semakin matang, walaupun ada saatnya mereka bergantung pada orang lain.
3. Orang dewasa belajar berdasarkan pemusatan masalah. Orang dewasa sadar akan
kebutuhan pembelajaran secara khusus melalui masalah-masalah kehidupan yang
sebenarnya. Oleh karena itu, program-program pendidikan untuk orang dewasa
6
sebaiknya dirancang sesuai kebutuhan hidupnya serta disusun dengan melibatkan
mereka.
4. Orang dewasa belajar dengan lebih berkesan apabila topik itu bernilai. Orang
dewasa belajar bersungguh-sungguh untuk menguasai suatu pengetahuan ataupun
keterampilan bagi kebutuhan hidup. Oleh karena itu, pembelajaran bagi orang
dewasa berpusat pada target pencapaian. Kesungguhan orang dewasa menguasai
suatu keterampilan ataupun pengetahuan adalah untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya.
5. Kebutuhan untuk memenuhi rasa ingin tahu. Orang dewasa perlu tahu mengapa
mereka perlu belajar. Menurut Tough (1979) mendapati apabila orang dewasa
berkemampuan untuk belajar dan memperoleh manfaat daripada pembelajarannya
dan menyadari keburukan apabila tidak mempelajarinya. Peranan fasilitator disini
yaitu untuk menyadarkan peserta belajar tentang kebutuhan untuk memenuhi rasa
ingin tahu (need to know).
8. Kesediaan belajar. Orang dewasa bersedia untuk belajar pada perkara yang perlu
diketahui dan dipelajari oleh mereka serta mengaitkan apa yang dipelajari dengan
realitas kehidupan. Kesediaan belajar ini sangatlah penting bagi diri sendiri.
7
10. Peranan motivasi. Orang dewasa mendapat motivasi dari dorongan luar (seperti
kenaikan pangkat, gaji tinggi), tetapi faktor pendorong dari dalam lebih
berpengaruh (seperti kualitas kehidupan, penghargaan).
Manusia untuk menuntut ilmu atau mencari ilmu berlangsung untuk selama
lamanya hingga akhir hayat (long life education). Ketika masa golden age atau
perkembangan kemampuan untuk belajar sangat mendukung tetapi selama bertambahnya
usia terdapat hambatan-hambatan yang ditemui. Hambatan yang ditemui dibagi menjadi
dua yaitu fisik dan psikologis.
1. Pengelihatan
2. Persepsi warna
Bertambahnya umur, kontras warna pada mata berubah arah ke merah tidak sesuai
spektrum mata normal. perubahan warna tersebut karena lensa mata mulai
menguning sehingga warna yang masuk tak tertangkap. hal tersebut menyebabkan
membedakan warna yang dapat dikenali hanya warna warna lembut.
3. Pendengaran
4. Kekuatan
8
Kekuatan antara perkembangan fase awal dan fase lanjutan jelas berbeda. Hal
tersebut mengalami penurunan drastis. Hal tersebut mampu menghambat
pendidikan orang dewasa.
Hambatan psikologis pada orang dewasa ini sedikit banyak mengenai kemauan:
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Orang dewasa belajar bukan hanya untuk mendapatkan nilai yang bagus melainkan
juga untuk meningkatkan pengalaman hidupnya. Pengalaman merupakan sumber
pembelajaran terkaya sehingga orang dewasa lebih kaya pengalaman dan motivasi untuk
berjuang demi kehidupan yang lebih baik. Pembelajaran orang dewasa bersifat subjektif,
hal itulah yang mendorong orang dewasa untuk berusaha dalam belajar, sehingga apa
yang diharapkan dapat tercapai. Proses pembelajaran bagi orang dewasa memerlukan
kehadiran orang lain yang dapat berperan sebagai pembimbing belajar bukan cenderung
digurui karena orang dewasa cenderung ingin belajar bukan berguru.
Menurut Daryanto dan Hery Tarno (2017), ada beberapa masalah pokok dalam
pembelajaran orang dewasa, yaitu lemahnya motivasi, sulit melupakan kebiasaan, daya
ingat yang kurang baik, serta penolakkan terhadap perubahan. Selama bertambahnya
usia, terdapat pula hambatan-hambatan yang ditemui. Hambatan tersebut dibagi menjadi
dua yaitu hambatan fisik dan psikologis.
B. Saran
10
DAFTAR PUSTAKA
Abiddin, Norhasni Zainal, Azahari Ismail, and Andi Suwirta. "Faktor-faktor yang Membantu dan
Menghalang Pembelajaran Orang Dewasa: Implikasi kepada Pembangunan Sumber
Manusia." ATIKAN 5.1 (2015).
Daryanto dan Drs. Hery Tarno, DIPL, HBT TS, MT. (2017). Pendidikan Orang Dewasa (POD).
Yogyakarta: Gava Media
Wahono, W., Imsiyah, N., & Setiawan, A. (2020). Andragogi: Paradigma Pembelajaran Orang
Dewasa pada Era Literasi Digital. Proceeding Umsurabaya.
Yusuf, Rini Novianti, et al. "Implikasi Asumsi Konsep Diri Dalam Pembelajaran Orang
Dewasa." Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan 3.4 (2021): 1144-1151.
11