Numerasi Pusbuk

Buku Saku
Pengembangan Numerasi
untuk Anak Usia 7-8 Tahun
Buku Saku
Pengembangan Numerasi
untuk Anak Usia 7-8 Tahun
Judul:
Buku Saku
Pengembangan Numerasi untuk Anak Usia 7-8 Tahun
Cetakan Pertama 2021
CATATAN: Buku ini merupakan buku pegangan guru yang Pengarah: Muhammad Hasbi
dipersiapkan pemerintah dalam upaya meningkatkan literasi dan Penanggungjawab: Muhammad Ngasmawi
numerasi pendidikan anak usia dini usia 5-8 tahun. Buku ini disusun Penulis: Anggun Nur Fitria, Lara Fridani,
dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah koordinasi Kementerian
Muhammad Akkas, Trimadona B. Wiratrisna,
Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Buku ini merupakan
“dokumen hidup” yang senantiasa diperbaiki, diperbarui, dan
Dona Paramitha
dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan Penyunting: Lestari Koesomawardhani,
zaman. Dalam rangka meningkatkan mutu buku, masyarakat Mareta Wahyuni, Widyati Rosita
sebagai pengguna buku diharapkan dapat memberikan masukan Ilustrator & Penata Letak: Una Apriliani
kepada alamat penulis dan/atau penerbit melalui post-el paud@
kemdikbud.go.id Sekretariat: Ina Nurohmah, Devi Rahmawati,
Eko Tri Rakhmawati
Jumlah Halaman: 54 hlm + ilustrasi

Ukuran Buku: 210 mm x 148 mm
Diterbitkan oleh:
@2021 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Hak Cipta dilindungi undang-undang. Diperbolehkan mengutip atau
memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku dengan izin tertulis dari penerbit.

ii
iii
Kata Pengantar
Tim penulis mengucapkan puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
karuniaNya kami dapat menyelesaikan penyusunan buku saku Numerasi ini.
Numerasi merupakan pengetahuan dan keterampilan dalam menggunakan berbagai macam
angka dan simbol yang terkait dengan matematika untuk memecahkan masalah praktis dalam beragam
konteks kehidupan sehari-hari. Keterampilan ini mencakup kemampuan dalam mengaplikasikan konsep
bilangan, operasi hitung, mengenal dan menalar ruang beserta beragam bentuk yang ada didalamnya, serta
menginterpretasi informasi kuantitatif yang terdapat di lingkungan sekitar.
Numerasi pada anak usia dini dapat dikembangkan melalui kegiatan-kegiatan menyenangkan seperti
bernyanyi, berkeliling sekolah, mengamati kelas, pergi ke pasar, menanam tanaman dan kegiatan lainnya.
Buku saku ini menyajikan berbagai konsep dan contoh aktivitas yang dapat menjadi inspirasi bagi guru dan
orang tua dalam mendampingi anak membangun kemampuan numerasi.
Semoga buku saku ini dapat memberikan manfaat bagi para guru dan orang tua. Tak ada gading
yang tak retak, tim penyusun membuka hati untuk menerima kritik dan masukan yang membangun dari para
pembaca. Mari bersinergi dalam mengembangkan semangat berliterasi!
Direktur Pendidikan Anak Usia Dini,
Dr. Muhammad Hasbi

NIP 197306231993031001

iv
Daftar Isi
Kata Pengantar iv
Daftar Isi v
Apa Itu Numerasi Awal? 1
Kaitan Numerasi Awal dengan Literasi Awal 4
Ruang Lingkup Numerasi awal 8
Elemen Kecakapan dalam Bermatematika 9
Mengapa Keterampilan Numerasi Awal Penting? 10
Peran Guru:
Sebagai Teladan dalam Bersikap, Berpikir dan Berperilaku 11
Menciptakan Suasana Belajar yang Positif 12
Menciptakan Suasana Belajar yang Mendukung 13
Merencanakan Pembelajaran yang Menarik dan Menantang 15
Menyiapkan Sarana yang Mendukung Pembelajaran 17
Bekerjasama dengan Orang Tua 18
Bagaimana Mengajarkan Berbagai Konten Matematika 19
Konten Aljabar 20
Konten Bilangan 24
Konten Geometri 30
Konten Pengukuran 34
Konten Analisis Data dan Peluang 40
Tantangan Matematika 46
Kegiatan Berbasis Proyek 50

v
Apa itu Numerasi Awal?
Literasi dan numerasi awal adalah

dua keterampilan penting
yang menentukan kesuksesan
akademik di kemudian hari
(Duncan, et al. 2007)
Keterampilan numerasi pada

anak usia dini juga terkait dengan
kemampuan pemecahan
masalah dasar dan penerapan
matematika dalam kehidupan
sehari-hari.

1
Numerasi awal mengacu pada dasar-dasar
penalaran matematika yang diperoleh saat
usia dini.
Bukan sekedar keterampilan berhitung

bilangan, tetapi juga mencakup cara berpikir
aljabar, geometri, pengukuran, analisis
data dan peluang.

2
Pengetahuan, keterampilan, perilaku, dan
kecenderungan yang dibutuhkan seseorang
untuk dapat menggunakan matematika dalam
berbagai situasi.
Uang ibu hanya ada 50.000

mau beli jeruk, pisang, dan
tomat. Cukup tidak ya?
20.000 10.000
30.000 / kg
/ kg / kg
Mengenalkan peran matematika dan

penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

3
Kaitan Numerasi Awal
dengan Literasi Awal
Matematika adalah sebuah bahasa! Ada

banyak istilah, simbol, dan “tata bahasa”
untuk mengkomunikasikan ide matematis
dan mencari solusi
Saat belajar matematika, anak belajar

menerjemahkan suatu kejadian sehari-
hari ke dalam bahasa matematika yang
membutuhkan kemampuan literasi dan
matematika.

4
Budi membawa 12 kelereng, sebagian diberikan kepada temannya. Sisa kelereng Budi ada 7.
Berapa kelereng yang diberikan Budi pada temannya?

5
Konten Numerasi Awal
Konten Utama Numerasi Awal Usia 7-8 Tahun
Aljabar (i) Persamaan Sederhana (ii) Pola
(ii) Bilangan
(i) Tiga Tahap (iii) Pecahan
Bilangan berdasarkan
Belajar Bilangan Sederhana
nilai tempat
(i) Penalaran Spasial (ii) Ciri Bangun Datar

Geometri dan Ruang Parsial
(i) Prinsip-Prinsip Dasar (ii) Satuan Tidak (iii) Satuan

Pengukuran pengukuran Baku
Baku
Analisis Data (i) Mengelompokan (ii) Penyajian Data (iii) Peluang

6
Persamaan Sederh hap Belajar Bilangan
an iga Ta
a T
Pola
Bilan
Al a n gan Berdasark n Nilai Tempat
a
ja ng
ba ila ec
r B
P
ah
an
Sede
Penalaran Spa rhana
sial Konten Utama
Geometri Numerasi Awal
ar Usia 7-8 tahun
un Dat g
C i r i B ang an
n gu n Ru
d a n Ba pokkan
na gelom
Men
A
li s i
n s Dat
k ura a
n Data
gu Penyajia
nsip Pen
ip - Pri kuran
s u
Prin r Peng Peluang
a
Das
Baku
Tidak
Satuan
S atuan Baku

7
Ruang Lingkup Numerasi Awal Anak Usia Dini (5 - 8 tahun)
Konten Usia 5 - 6 Tahun Usia 7 - 8 Tahun

Aljabar • Membuat Pola • Menyelesaikan persamaan sederhana penjumlahan
dan pengurangan bilangan cacah sampai dengan
• Memecahkan Masalah 1.000
• Membuat gambar, diagram terkait masalah sehari

- hari
• Mengenali, melanjutkan, dan membuat pola

Bilangan • Menghitung, korespondensi satu - satu • Memahami dan membandingkan bilangan bilangan
cacah sampai dengan 1.000
• Membandingkan
• Menghubungkan pemahamannya dalam berbagai
• Mengurutkan (Kesatu, kedua, dan ketiga) penggunaan bilangan dalam kehidupan setiap hari/
situasi nyata
• Mengenal gagasan dan makna pecahan
Geometri • Memahami hubungan spasial, posisi, benda 2 • Mengenal dan mendeskripsikan ciri berbagai bentuk
dimensi dan 3 dimensi bangun datar dan bangun ruang
• Nama-nama bentuk 2D dan 3D • Menyusun bentuk (tangram) dengan menggunakan

gabungan berbagai bentuk datar
Pengukuran • Memahami atribut benda - benda • Mengenali atribut atribut benda yang terukur seperti
panjang, berat, luas, dan volume.
• Membangun konsep pengukuran tidak baku,
• Membandingkan dan mengurutkan panjang, berat,
• Aplikasi bilangan untuk mengukur, seriasi luas, dan volume menggunakan satuan tidak baku
dan tidak baku.
Analisis Data • Mengumpulkan dan mengolah informasi secara Mengurutkan, menyortir (kategorisasi),
sederhana, Bertanya dan menjawab pertanyaan membandingkan, dan menyajikan data dari banyak
sehubungan dengan informasi yang dikumpulkan benda dengan menggunakan turus dan gambar.
• Memilah, Mengelompokkan

8
Elemen Kecakapan dalam Bermatematika
1 Komunikasi. Proses 3 Penalaran. Proses

membangun pemikiran
mengekspresikan ide- logis untuk membuktikan
ide dan pemahaman sesuatu, termasuk
matematis secara lisan, runutan berpikirnya
visual, dan tertulis
Pemecahan
Masalah
4 Representasi/
Penyajian. Proses
2 Koneksi/
Keterkaitan.
menyajikan ide-ide dan
hubungan matematika,
Proses mengaitkan membuat model melalui
konsep,strategi antar benda konkret, gambar,
konten matematika visual, atau simbol
dan tertulis

9
Mengapa Keterampilan Numerasi Awal Penting?
Membantu anak
Mendukung anak dengan Memberikan pijakan
dalam mengamati,
cara berpikir matematis bagi anak untuk
mengelola, dan
yang dibutuhkan dapat belajar menalar,
menemukan makna
untuk terlibat aktif di menghubungkan ide-
dari lingkungan
lingkungannya. ide, dan berpikir logis
mereka.

10
Peran Guru: Sebagai teladan
bersikap, berpikir, berperilaku
Belajar matematika itu
menyenangkan
Teladan dalam semangat belajar,
Teladan dalam berpikir matematis,
Teladan dalam mencari jalan keluar

menyelesaikan masalah numerasi

11
Peran Guru: Kadang-kadang kita
menemukan kesulitan
Menciptakan suasana saat belajar. Yang
belajar yang positif penting, kita tak mudah
menyerah. Bu guru
bangga, kamu sudah
berusaha!
Memberikan pujian atas perilaku atau

usaha anak dalam belajar numerasi, bukan
sekedar memuji hasil yang diperoleh
Guru harus mempertimbangkan

perkembangan anak dalam belajar, dan
memastikan anak agar termotivasi dan
menikmati proses belajar

12
Peran Guru:
Menciptakan suasana
belajar yang mendukung
Bagian mana
Masa begitu saja
yang kamu belum
Menawarkan bantuan ketika kamu tidak bisa
mengerti
anak mengalami kesulitan
memahami materi numerasi, dan
tidak bersikap menghakimi.

13
Guru perlu melakukan
observasi dan pencatatan
secara berkesinambungan
untuk mendapatkan gambaran
perkembangan dan belajar
masing-masing anak.

14
Peran Guru: Merancang pembelajaran
yang menarik dan menantang
Ayo kita hitung

Ada banyak cara luas kelas kita!
menghitung luas
Kalian bisa mencoba
berbagai cara!
Bagaimana kalau
kita menghitung
bersama-sama?
Aku bisa
menghitung
dengan
penggaris

15
Contoh Pengelolaan
Kegiatan Pembelajaran
Berbasis Numerasi
Contoh Kejadian:
Saat anak diajak untuk mengamati lingkungan sekitar

sekolah lalu diajak untuk mengumpulkan benda seperti
daun, batu, biji, dan bunga, anak berceloteh
“Saya ambil daun Bu, ada dua. Warnanya bagus.”
Respon Guru
• Berdiskusi dengan anak
“Selain daun apa lagi yang kamu kumpulkan?”
“Berapa benda yang kamu dapatkan?”
“Benda apa yang paling banyak kamu kumpulkan?”
• Ide aktivitas lanjutan
Mengajak anak membawa semua benda
yang dikumpulkannya lalu anak diminta untuk
mengelompokkan benda - benda tersebut
berdasarkan jenis, warna, ukuran, atau bentuk.

16
Peran guru: Menyiapkan
sarana yang mendukung
pembelajaran
Mengatur ruang kelas

sehingga anak aman,
nyaman dan menikmati
belajar.
Menyiapkan beragam
media yang mendukung
belajar anak.

17
Peran Guru: Bersinergi
dengan Orang Tua
Guru dan orang tua (keluarga terdekat Menanamkan keyakinan pada anak
anak) bekerja sama untuk mendukung bahwa matematika itu penting, bukan
belajar anak agar optimal. hal yang sulit, dan bisa dipelajari.

18
Bagaimana Mengajarkan Berbagai Konten Matematika
Pendekatan Pengajaran Matematika
Konkret Gambar Abstrak
3
19
Konten Aljabar
Isi Kelasku
Guru mengajak anak untuk mengamati

benda-benda yang ada di lingkungan
kelasnya. lalu mengamati ciri-cirinya seperti
bentuk, ukuran, dan warna.
Konsep yang dapat dipelajari

• Aljabar: persamaan sederhana
• Bilangan: hitung benda Contoh aktivitas di kelas
Alat dan Bahan: ”Coba kita amati benda - benda yang

• Alat Tulis ada di kelas ini. Benda apa saja yang
• Kertas memiliki kesamaan?”
Setelah itu Guru memberi kesempatan

kepada anak untuk mengamati, lalu Guru
memberi pertanyaan pemantik seperti :
20
Pertanyaan Pemantik
Berapa jumlah
Benda berwarna
benda berwarna
apa yang paling
merah dan hitam
banyak?
yang kamu lihat?
Berapa benda
yang berwarna
merah?
Eksplorasi lain yang dapat dilakukan:

• Mengelompokkan benda
menggunakan kardus, anak
memasukkan benda sesuai dengan
petunjuk di kardus, Misalnya :
berbentuk persegi, Berwarna hitam,
dan lainnya
• Menghitung isi benda yang sama
pada setiap box
• Membandingkan jumlah setiap
kelompok.
21
Bermain Tepuk
Guru mengajak anak bermain tepuk sesuai

Contoh aktivitas di kelas dengan simbol yang terdapat di papan tulis.
“yuk kita bermain tepuk”

Jelaskan kepada anak ada 4 persegi di papan • Aljabar: Mengenali Pola
tulis, persegi ini nanti akan memandu kita untuk • Bilangan
bertepuk tangan
Contohkan terlebih dahulu cara tepuk sesuai
dengan pola di papan tulis Alat dan Bahan:
Mainkan lagu, lalu lakukan bersama - sama • Kertas
Mengubah pola tepuk tangan di papan tulis • Alat perekat
• Gambar tepuk
22
Pertanyaan Pemantik
Coba kita latihan

dulu, kira - kira Apa perbedaan
pola ini tepuk tepuk ini
tangannya seperti dengan yang
apa? sebelumnya?
Ada berapa
gambar tepuk
di kotaknya?
Scan Barcode untuk

mengakses video
Eksplorasi lain yang dapat dilakukan:

• Jumlah simbol tepuk di satu persegi menjadi 2
• Mengganti tepukan dengan melompat
• Mengganti tepuk dengan berpindah tempat
• Mengganti simbol tepuk dengan warna kertas berbeda
Contoh bermain tepuk di kelas

23
Konten Bilangan
Berkeliling Sekolah dan

Membuat Bentuk
Anak akan diajak berkeliling sekolah lalu
mengamati lingkungan. Anak kemudian diajak
untuk mencari dan mengumpulkan benda-benda
yang tersedia dalam jumlah banyak di sekitarnya.
• Pengelompokkan berdasarkan ciri tertentu
• Hubungan antar bilangan (sama, lebih
banyak/sedikit)
• Operasi hitung: penjumlahan
Alat dan Bahan:
• Batu
• Tutup Botol
• Daun
• Bunga
• Kerang
24
Pertanyaan Pemantik
Berapa batu Berapa lagi

yang kamu yang kamu
ambil? butuhkan?
Benda apa
Benda apa yang paling
saja yang banyak yang
kamu ambil? kamu punya?
Contoh aktivitas di kelas Eksplorasi lain yang dapat dilakukan

• Mengelompokkan benda - benda yang
Setelah anak berkeliling sekolah dan mengumpulkan dikumpulkan
berbagai jenis benda di lingkungan sekolah, anak • Membandingkan jumlahnya
kembali ke kelas. Guru mengajak anak membuat • Membuat bentuk - bentuk dengan tema
bentuk seperti hewan, bunga, huruf atau angka tertentu, misalnya hewan, tumbuhan,
dengan benda-benda yang dikumpulkannya. kendaraan, dan lainnya
“Bentuk apa yang akan kamu buat dengan benda -

benda tersebut?”

25
Nilai Tempat
Benda-benda yang dikumpulkan dari
lingkungan sekolah kemudian digunakan
untuk mengenal tentang nilai tempat

• Nilai tempat: satu puluhan terdiri dari
10 satuan
• Operasi hitung: penjumlahan dan
pengurangan
Alat dan Bahan:

• Batu
• Tutup Botol
• Daun
• Bunga
• Kertas
• Alat Tulis
• Gunting
26
Pertanyaan Pemantik
Apa yang
terjadi jika kita Apa perbedaan
tambahkan dua dari kolom satuan
lagi di kolom dan puluhan?
satuan?
Ada berapa
jumlah benda di
kolom satuan?

• Menggunakan benda-benda yang ada
Guru menyiapkan lembar bermain anak, lalu menjelaskan di lingkungan sekitar seperti tutup botol,
fungsi dari lembar bermain tersebut. lidi, batu, dll.
• Melakukan operasi hitung penjumlahan
“Kira - kira bagaimana cara bermainnya” dan pengurangan.
• Tentukan bilangan yang ingin dibuat nilai tempatnya

• Susun benda pada lembar main sesuai dengan bilangan
• Cek kembali jumlah bendanya
27
Pecahan Kertas
Anak akan diajak untuk mengenal konsep

pecahan melalui aktivitas memotong kertas.

• Inti bilangan: konsep pecahan sederhana
• Hubungan antar bilangan: membandingkan
pecahan (dengan benda konkret)
Alat dan Bahan:

• Gunting
• Alat tulis
• Kertas origami/Kertas HVS

28
Pertanyaan Pemantik
Ada berapa potong

kertas yang kita
Manakah yang
hasilkan saat
lebih besar antara
membuat 1 kertas
kertas ½ atau ¼?
menjadi setengah?
Bagaimana cara
kita membuat
kertas menjadi
seperempat (¼)?

• Memberi pertanyaan di awal
Guru mengajak anak untuk menggunting kertas pembelajaran, manakah yang lebih
besar antara ½ dan ¼?
“Bagaimana cara kita membuat setengah dengan • Mengganti kertas dengan benda lain,
kertas ini?” misalnya kue atau kertas bergambar.
Guru kemudian dapat memberi contoh terlebih

dahulu bagaimana memotong kertas menjadi
setengah (½) lalu menuliskan ½ di kertasnya
29
Konten Geometri
Bentuk Kesukaanku
Anak diajak untuk mencari bahan - bahan
yang ada di sekitar sekolah atau rumah
kemudian membangun atau membentuk
bahan - bahan tersebut sesuai dengan
imajinasi anak atau tema tertentu.
• Bangun datar
• Perubahan Posisi
Alat dan Bahan:

• Batu
• Kerang
• Tutup Botol
• Kertas
• Gunting
• Kertas Origami
• Balok bentuk
30
Pertanyaan Pemantik
Bentuk apa
Berapa tutup
saja yang kamu
botol yang kamu
gunakan untuk
gunakan?
membuat kapal
itu?
Bentuk apa
yang akan
kamu buat?
Guru mengajak anak mengamati alat dan bahan yang • Membuat dan bermain tangram
tersedia, lalu mengajak anak untuk bereksplorasi membuat
bentuk - bentuk.
Guru : Ayo kita buat persegi, kira - kira bagaimana caranya?
Guru dapat melanjutkan dengan membuat bentuk bangun

datar yang lain. kemudian memberi kesempatan anak
bereksplorasi untuk membuat bentuk sesuai imajinasi
mereka
31
Bangunanku
Anak diajak untuk membuat bangunan
sesuai dengan imajinasi mereka
menggunakan bahan-bahan yang tersedia
di lingkungan sekolah atau rumah

• Nama bangun ruang di sekitarnya
• Sebuah bangun bisa dibentuk dari
beberapa bentuk yang lebih kecil
Alat dan Bahan:

• Kardus
• Kotak susu
• Botol
• Kaleng
• Kertas origami
• Alat perekat
• Gunting
32
Pertanyaan Pemantik
Kira - kira
Bentuk apa apa lagi yang
saja yang kamu akan kamu
amati ada di tambahkan?
bagunanmu?
Berapa tinggi
Benda apa saja bangunan yang
yang kamu kamu buat?
gunakan?
Contoh aktivitas di kelas Eksplorasi lain yang dapat

dilakukan
Guru mengajak anak mengamati
alat dan bahan yang tersedia, lalu • Mengukur tinggi bangunan
mengajak anak untuk membuat yang dibuat
bangunan sesuai dengan imajinasi • Memberi tantangan
anak. membuat bangunan yang
lebih tinggi dari tinggi
Bagunan apa yang bisa kamu badannya.
buat dengan alat dan bahan yang
tersedia?

33
Konten Pengukuran
Membuat Timbangan Sederhana

Kegiatan ini akan mengajak anak untuk
mengukur berat benda yang ada di sekitarnya
menggunakan alat ukur sederhana, serta
membandingkan hasil pengukurannya.

• Pengukuran berat
• Prinsip Dasar Pengukuran: satuan yang
digunakan dan mencakup angka dan
satuan
• Satuan baku dan tidak baku.
Alat dan Bahan:
• Gantungan Baju
• Ranting/ Bambu/Pipa/Papan
• Tali
• Botol
• Kantong plastik
• Kain
• Batu
34
Pertanyaan Pemantik
Mana yang
Agar kita selalu
lebih ringan?
ingat hasil
pengukuran kita,
Mana yang kira - kira apa yang
lebih berat? bisa kita lakukan?
Apa saja alat

Menurut kamu ukur yang
mana yang kamu tahu?
paling berat?

Guru: Bagaimana caranya kita bisa membuat • Membandingkan berat, misalnya batu dengan
timbangan dengan alat dan bahan yang tersedia? pensil warna
• Mengumpulkan data, misalnya data dituliskan di
kertas, mengurutkan hasil pengukuran dari yang
benda terberat dan teringan, atau sebaliknya
• Mengenalkan alat ukur dengan satuan baku

35
Menimbang beratku
Kegiatan ini akan mengajak anak untuk
mengukur berat benda yang ada di sekitarnya
menggunakan alat ukur timbangan, serta
membandingkan hasil pengukurannya.

• Pengukuran berat
• Prinsip dasar pengukuran : mencakup
sebuah angka dan pengukuran,
mengembangkan satuan tidak baku ke
satuan baku.
• Alat ukur
• Satuan baku dan tidak baku
Alat dan Bahan:

• Timbangan digital/timbangan bebek/
timbangan roti
• Benda di sekitar
36
Pertanyaan Pemantik
Kira - kira apa Apakah dengan

yang terjadi benda yang sama
jika kita tambah hasil pengukuran
bendanya? milikmu dan
temanmu sama?
Berapa
beratnya?
Contoh aktivitas di kelas

Guru: Bagaimana caranya kita bisa membuat
timbangan dengan alat dan bahan yang tersedia?
Eksplorasi lain yang dapat dilakukan
• Melakukan pengukuran berat dengan benda lain
bersama dengan teman.
• Menyelidiki hasil pengukuran menggunakan TEPUNG
timbangan
37
Tinggiku
Mengajak anak untuk mencari tahu mengenai
apa saja yang bisa diukur tingginya.

• Pengukuran tinggi
• Prinsip dasar pengukuran:
membandingkan objek
• Satuan baku dan tidak baku
Alat dan Bahan:

• Balok
• Botol
• Buku
• Meteran/penggaris
38
Pertanyaan Pemantik
Berapa tingginya Apakah
saat kamu tingginya sama
ukur dengan saat mengukur
menggunakan dengan balok
botol? dan botol?
Berapa tingginya Menurutmu apakah

saat kamu ada alat lain yang
ukur dengan bisa kita gunakan
menggunakan untuk mengukur
balok? tinggi ini?

Guru: Apa saja yang ada di lingkungan kelas atau
sekitar kita yang bisa kita cari tahu tingginya?
• Membandingkan hasil pengukuran tinggi badan
teman , misalnya dengan menggunakan balok
dan buku
• Membandingkan hasil pengukuran antar teman
dengan menggunakan meteran.
• Mengenalkan alat ukur dengan satuan baku dan
tidak baku.
39
Konten Analisis Data dan Peluang
Pengumpulan data
Mengajak anak untuk menanyakan/

mewawancarai teman mengenai hobi mereka.
Konsep yang dipelajari

• Mengumpulkan data
Alat dan Bahan:

• Pensil
• Kertas
• Penggaris

40
Pertanyaan Pemantik
Apakah di kelas
ini ada yang Coba tanyakan
mempunyai hobi pada teman-
yang sama? temanmu tentang
hobi mereka
Apa kegiatan
yang paling
kalian sukai?
Contoh ativitas di kelas Eksplorasi lain yang dapat dilakukan:

Guru: mengajak anak untuk melakukan • Mewawancarai teman di kelas kemudian
wawancara pada teman di kelas tentang hobi mencatatnya
mereka. • Menentukan benda yang digunakan untuk
mewakili masing - masing hobi.
• Mengumpulkan benda sebagai wakil dari hobi
mereka.

41
Hobi Jumlah
Bersepeda 3
Menggambar 2 Penyajian Data
Bulu Tangkis 1
Renang 3 Mengajak anak untuk mengelompokkan
hobi teman-teman
Membaca 1
Konten yang dapat dipelajari:
• Mengelompokkan hobi
• Meyajikan data dalam bentuk tabel
dan diagram batang sederhana
Alat dan Bahan:

• Data dari hasil wawancara
• Daun / bunga/ kertas/ kerang/ tutup
botol/ tusuk gigi, dll.
• Isolasi
Bersepeda Menggambar Bulu Tangkis Renang Membaca

42
Pertanyaan Pemantik
Coba kita hitung
berapa banyak
Apakah mereka jumlah teman
ada yang yang mempunyai
mempunyai hobi hobi yang sama?
yang sama?
Apa saja hobi Apakah ada cara

dari teman- yang bisa kita
temanmu? lakukan agar
orang lebih mudah
membaca data
kita?

Setelah mengumpulkan data hobi dari teman-teman • Menyajikan data dalam bentuk tabel
Anak - anak diajak untuk mengelompokkan hobi mereka • Menyajikan data dengan banyak
jumlah benda dalam bentuk diagram
batang sederhana. Misalnya, renang
(tutup botol), membaca buku (daun)
• Membandingkan hasil penyajian data
dengan milik teman.
43
Peluang
Mengajak anak untuk bermain kancing.
Konten yang dapat dipelajari

• Peluang: keluar warna yang sama
Alat dan Bahan:

• 20 kancing warna - warni, 5 kancing
kuning, 5 kancing biru, dan 10
kancing hijau
• Kain
44
Pertanyaan Pemantik
Kita bisa Seberapa
mengambil banyak peluang
kancing berapa warna kuning
kali? bisa kita ambil?
Coba kita tebak

warna apa yang
mungkin akan
keluar?

Kancing dimasukkan dalam wadah tertutup. Anak
mengambil kancing secara acak sejumlah tertentu.

• Ada berapa banyak kemungkinan untuk
mengambil 2 warna sama sekaligus?

45
Tantangan Matematika
Membuat Rangkaian Gerbong Kereta

Gambaran masalah:
Kita akan menyusun kereta yang memiliki 10 gerbong, terdiri atas gerbong
penumpang dan gerbong barang. Bagaimana kemungkinan-kemungkinan yang
bisa kita miliki dalam menyusun rangkaian kereta?
• Pengelompokkan berdasarkan warna
• Aljabar: menguraikan bilangan 10 menjadi 2 bilangan lainnya (10 = …. + …)
• Bilangan: penjumlahan dua bilangan menjadi 10
• Peluang: berbagai kemungkinan penyusunan rangkaian kereta
Alat dan Bahan:
• kardus bekas/lego warna 1 (misalnya putih) sebanyak 100 buah
• kardus bekas/lego warna 2 (misal hitam) sebanyak 100 buah
• selotip kertas
• kertas dan pensil

46
Pertanyaan Pemantik
Kira-kira Dengan cara apa

berapa gerbong kamu menyusun
penumpang atau gerbong-
barang yang gerbongnya?
akan kamu buat? Mengapa?
Mengapa?
Berapa banyak
Berdasarkan kemungkinan
apa kamu susunan yang
mengelompokkan sudah kamu buat?
kardus/lego
mengapa?
Minta anak untuk mengelompokkan bahan berupa • Silakan gambar kemungkinan rangkaian
kardus/lego berdasarkan apa yang mereka pikirkan gerbong yang kamu buat
dapat membantu memecahkan masalah. • Silakan catat kemungkinan rangkaian yang
sudah kamu buat seperti ini:
Guru: Kira-kira bagaimana kita akan menyusun • 10 gerbong = gerbong penumpang + gerbong
rangkaian gerbong penumpang dan gerbong barang barang
kita? • 10 = …. + ...

47
Persiapan Perpisahan Kelas
Gambaran masalah:
Kelas kita akan mengadakan perpisahan
dengan mengundang 24 tamu. Kita akan
menyiapkan meja, di mana tiap meja disertai
4 kursi tamu. Berapa meja yang harus
disiapkan untuk semua tamu?

• Aljabar: ada jumlah yang belum diketahui
• Bilangan: pembagian
Alat dan Bahan:
• meja dan kursi kelas
• kertas dan pensil

48
Pertanyaan Pemantik
Apa masalah Dengan cara apa

yang ingin saja kamu bisa
diselesaikan? menyelesaikan
masalah ini?
Apa yang kita

ketahui dari
gambaran
masalah tadi?

• Minta anak menyiapkan meja dan kursi untuk menyambut tamu di kelas.

49
Kegiatan berbasis proyek
Tema : Tomat
Berikut ini beberapa proyek Energi listrik dari tomat
yang dapat dilakukan dan Konsep yang dapat dipelajari
konsep matematika yang • Bilangan: jumlah tomat dan
bisa dipelajari: kabel dan yang digunakan
• Operasi hitung: Perubahan
jumlah tomat dan kabel yang
digunakan
• Analisis Data Mencatat hasil
eksperimen
• Pola: Posisi tomat dan kabel
berpola ABAB

50
Membuat olahan Mengukur
tomat pertumbuhan tomat
Konsep yang dapat Konsep yang dapat
dipelajari dipelajari
• Pengukuran: • Bilangan :
berat tomat Menghitung
• Perkalian : jumlah kecambah
hitung jumlah yang tumbuh
tomat dengan • Pengukuran:
mengelompokkan mengukur
jumlah tertentu panjang
• Pengukuran: kecambah
berapa lama • Analisis Data:
waktu yang mencatat dan
dibutuhkan untuk menyajikan data
membuat selai dalam bentuk
grafik garis

51
Daftar Pustaka
Aunio, P., Korhonen, J., Bashash, L., & Khoshbakht, F. (2014). Children’s early numeracy in Finland and Iran,
International Journal of Early Years Education, 22:4, 423-440, DOI: 10.1080/09669760.2014.988208
Bennett Jr, Albert B., Burton, Laurie J., Nelson, L. Ted. Mathematics for Elementary Teachers: A Conceptual
Approach. 9th Edition. 2012
Curriculum Focal Points for Prekindergarten through Grade 8 Mathematics. 2006. National Council of
Teachers of Mathematics.
Cross, Christopher T., Woods,Taniesha A., and Schweingruber, Heidi. 2009. Mathematics Learning in Early
Childhood: Paths Toward Excellence and Equity. National Research Council.
Hughes, A.M., & Green, S. (2009). Problem solving, reasoning and numeracy in the early years foundation
stage. Taylor and Francis Group
Kurikulum Merdeka. Keputusan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Nomor
028/H/KU/2021 Tentang Capaian Pembelajaran PAUD, SD, SMP, SMA, SDLB, SMPLB, DAN SMALB
pada Program Sekolah Penggerak. tahun 2021.
Reys, R., Lindquist, M., Lambdin, D. V., & Smith, N. L. (2014). Helping children learn mathematics.
John Wiley & Sons
Sowell, Evelyn J. 1989. Journal for Research in Mathematics Education, Vol. 20, No. 5: Effects of Manipulative
Materials in Mathematics Instruction.

52
Thomas, A. & Youssef Tazouti, Y. (2021): Links between early literacy and early numeracy during preschool
education in France, Education 3-13, DOI:10.1080/03004279.2021.1977371T
Van Hiele, Pierre M. 1999. Teaching Children Mathematics 6: Developing Geometric Thinking through
Activities That Begin with Play. p 310-316.
https://prek-math-te.stanford.edu/patterns-algebra/teaching-algebraic-thinking-young-children
http://resourcebinderecse.weebly.com/uploads/2/0/1/3/20133951/algebra_in_the_ec_years.pdf
https://extension.unr.edu/publication.aspx?PubID=2680
https://nrich.maths.org/13362

53
Saran/masukan terhadap
Buku Saku Pengembangan Numerasi untuk Anak Usia 7-8 Tahun
dapat disampaikan melalui email:
paud@kemdikbud.go.id
paudpedia

54

Numerasi Pusbuk

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Numerasi Pusbuk

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

Buku Saku

Jumlah Halaman: 54 hlm + ilustrasi

@2021 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Pengembangan Numerasi untuk Anak Usia 7-8 Tahun

Direktur Pendidikan Anak Usia Dini,

Dr. Muhammad Hasbi

Pengembangan Numerasi untuk Anak Usia 7-8 Tahun

Pengembangan Numerasi untuk Anak Usia 7-8 Tahun

Literasi dan numerasi awal adalah

Keterampilan numerasi pada

Pengembangan Numerasi untuk Anak Usia 7-8 Tahun

Bukan sekedar keterampilan berhitung

Pengembangan Numerasi untuk Anak Usia 7-8 Tahun

Uang ibu hanya ada 50.000

Mengenalkan peran matematika dan

Pengembangan Numerasi untuk Anak Usia 7-8 Tahun

Matematika adalah sebuah bahasa! Ada

Saat belajar matematika, anak belajar

Pengembangan Numerasi untuk Anak Usia 7-8 Tahun

Pengembangan Numerasi untuk Anak Usia 7-8 Tahun

Konten Utama Numerasi Awal Usia 7-8 Tahun

Aljabar (i) Persamaan Sederhana (ii) Pola

(i) Penalaran Spasial (ii) Ciri Bangun Datar

(i) Prinsip-Prinsip Dasar (ii) Satuan Tidak (iii) Satuan

Analisis Data (i) Mengelompokan (ii) Penyajian Data (iii) Peluang

Pengembangan Numerasi untuk Anak Usia 7-8 Tahun

Pengembangan Numerasi untuk Anak Usia 7-8 Tahun

Konten Usia 5 - 6 Tahun Usia 7 - 8 Tahun

• Membuat gambar, diagram terkait masalah sehari

• Mengenali, melanjutkan, dan membuat pola

• Mengenal gagasan dan makna pecahan

• Nama-nama bentuk 2D dan 3D • Menyusun bentuk (tangram) dengan menggunakan

Pengembangan Numerasi untuk Anak Usia 7-8 Tahun

1 Komunikasi. Proses 3 Penalaran. Proses

Pengembangan Numerasi untuk Anak Usia 7-8 Tahun

Pengembangan Numerasi untuk Anak Usia 7-8 Tahun

Teladan dalam semangat belajar,

Teladan dalam berpikir matematis,

Teladan dalam mencari jalan keluar

Pengembangan Numerasi untuk Anak Usia 7-8 Tahun

Memberikan pujian atas perilaku atau

Guru harus mempertimbangkan

Pengembangan Numerasi untuk Anak Usia 7-8 Tahun

Pengembangan Numerasi untuk Anak Usia 7-8 Tahun

Pengembangan Numerasi untuk Anak Usia 7-8 Tahun

Ayo kita hitung

Pengembangan Numerasi untuk Anak Usia 7-8 Tahun

Saat anak diajak untuk mengamati lingkungan sekitar

“Saya ambil daun Bu, ada dua. Warnanya bagus.”

Pengembangan Numerasi untuk Anak Usia 7-8 Tahun

Mengatur ruang kelas

Pengembangan Numerasi untuk Anak Usia 7-8 Tahun

Pengembangan Numerasi untuk Anak Usia 7-8 Tahun

Pendekatan Pengajaran Matematika

Konkret Gambar Abstrak

Guru mengajak anak untuk mengamati

Konsep yang dapat dipelajari

Alat dan Bahan: ”Coba kita amati benda - benda yang

Setelah itu Guru memberi kesempatan

Eksplorasi lain yang dapat dilakukan:

Guru mengajak anak bermain tepuk sesuai

“yuk kita bermain tepuk”

Coba kita latihan

Scan Barcode untuk