Anda di halaman 1dari 5

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN ANAK DENGAN DIARE

Diagnosa 1 : Defisit volume cairan dan elektrolit berhubungan dengan seringnya buang air besar dan encer. Tujuan : Keseimbangan cairan Dan elektrolit dipertahankan secara maksimal. Kriteria hasil: Mempertahankan volume cairan adekuatdibuktikan oleh membrane mukosa lembab, turgor kulit baik,pengisian kapiler baik, tanda vital stabil, keseimbangan masukan dan haluaran dengan urin normal dalam konsentrasi atau jumlah. Intervensi Rasional No Monitor tanda tanda vital Deteksi dini terjadinya perubahan 1 setiap 4 jam ketika abnormal fungsi tubuh ( adanya infeksi) dibutuhkan ; laporkan bila ada yang tidak normal Monitor cairan intake dan cairan intek dan output penumpukan 2 output anak tingkat dehidrasi dan petunjuk terapi pengganti cairan 3 Monitor tanda tanda meningkatnya dehidrasi (misalnya menurunnya elastisitas turgor kulit, cekungan mata, penurunan berat badan, nadi yang cepat, membran mucosa kering, menurun nya pengeluaran urin) Monitor demam anak Monitor tingkat serum elektrolit Mengelola larutan elektrolit oral (bila diperlukan) mengelola dan monitor cairan IV seperti yang ditentukan untuk dehidrasi berat

4 5

dehidrasi meningkatkan demam dan dapat menandakan infeksi tingkat serum elektrolit yang tidak normal mengindikasikan ketidakseimbangan cairan itu membutuhkan pengobatan yang tepat. solusi elektrolit oral menggantikan cairan dan elektrolit yang hilang akibat muntah dan diare.

Diagnosa 2 : Risiko gangguan integritas kulit berhubungan dengan seringnya buang air besar Tujuan : integritas kulit tidak terganggu Kriteria hasil: 1. tidak terjadi iritasi, kemerahan, lecet, kebersihan terjaga 2.Keluarga mampu mendemonstrasikanperawatan perineal dengan baik dan benar Intervensi Rasional No Bersihkan area diapers pengeluaran feses pada diare yang 1 dengan air dan sabun tinggi dapat menyebabkan iritasi kulit setelah buang air besar. 2 Menggunakan bedak obat di area diapers ( mempersiapkan seperti desitin mungkin bisa digunakan tapi susah untuk mencucinya) Ganti diapers secara rutin Biarkan area diapers terbuka untuk sirkulasi udara sebanyak mungkin. Gunakan panas lampu di sekitar area selama 5 10 menit setiap 2 4 jam. untuk melindungi kulit dari iritasi

3 4

Untuk menjaga kulit tetap bersih dan kering untuk mendukung penyembuhan dan untuk sirkulasi udara Mencegah terjadinya iritassi kulit yang tak diharapkan oleh karena kelebaban dan keasaman feces

Diagnosa 3 : Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan menurunnya intek dan menurunnya obsorbsi makanan dan cairan Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama di RS kebutuhan nutrisi terpenuhi Kriteria hasil: nafsu makan meningkat, BB meningkat atau normal sesuai umur Rasional No Intervensi menimbang anak setiap hari monitor berat setiap hari dan 1 dan hati hati monitor intake dan output menentukan intake dan output status nutrisi anak. 2 Konsultasikan dengan ahli diet rumah sakit mengenai persyaratan diet Tambahkan makanan yang kaya akan karbohidrat untuk diet, seperti nasi putih, mie, dan kentang. Alternative lain, perkenalkan BRAT diet ( B = Bananas, R= Rice or rice cereal, A=applesauce, T= tea and toast) hati hati dalam menentukan jadwal diet anak untuk memastikan bahwa dia mendapat nutrisi yang memadai meskipun diare. untuk mengurangi diare, diet karbohidrat tinggi dapat mengentalkan feses. BRAT diet membantu menetralkan efek dari diare.

Diagnosa 4 : Nyeri abdomen Tujuan : meminimalisir nyeri yang terjadi pada anak Kriteria hasil: Melaporkan nyeri hilang/terkontrol, Tampak rileks dan mampu tidur dengan tepat. No 1 2 Intervensi Dorong pasien untuk melaporkan nyeri. Kaji laporan kram abdomen atau nyeri, catat lokasi. lamanya intensitas (skala nyeri 1-10). Selidiki dan laporkan perubahan karakteristik nyeri. Rasional Mencoba untuk mentoleransi nyeri daripada meminta analgesik. Nyeri kolik hilang timbul pada penyakit Crohn. Nyeri sebelum defekasi sering terjadi pada KU dengan tiba-tiba dimana dapat berat dan terus-menerus. Perubahan pada karakteristik nyeri dapat menunjukkan penyebaran penyakit/terjadinya komplikasi, misalnya fistula kandung kemih, perforasi, toksik megakolon. 3 Catat Petunjuk non verbal, gelisah Bahasa tubuh non verbal dapat secara psikologis dan fisiologik digunakan pada hubungan petunjuk verbal untuk mengidentifikasi luas/beratnya masalah. 4. Izinkan pasien untuk memulai posisi yang nyaman, mis. lutut fleksi. 5. Berikan tindakan nyaman, mis. pijatan punggung dan aktivitas senggang 6. Bersihkan areal rectal dengan sabun ringan dan air/lap setelah defekasi dan perawatan kulit. 7. Berikan rendam duduk dengan tepat Meningkatkan kebersihan dan kenyamanan pada adanya iritasi fisura perianal. Meningkatkan relaksasi, memfokuskan kembali perhatian dan meningkatkan kemampuan koping. Melindungi kulit dari asam usus, mencegak ekskoriasi. Menurunkan tegangan abdomen dan meningkatkan rasa kontrol.

Diagnosa 5 : resiko peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses infeksi dampak sekunder dari diare Tujuan : setelah dilakukan tindakan perawatan selama 3x24 jam tidak tidak terjadi peningkatan suhu tubuh dalam batas normal (36-37,5) Kriteria hasil: tidak terdapat tanda infeksi (rubor, dolor,kalor, tumor, fungtio leasa) Intervensi Rasional No Monitor suhu tubuh setiap 2 Deteksi dini terjadinya perubahan 1 jam abnormal fungsi tubuh ( adanya infeksi) Berikan kompres hangat Merangsang pusat pengatur panas untuk 2 menurunkan produksi panas tubuh 3 Kolaborasi pemberian antipirektik Merangsang pusat pengatur panas di otak

Keperawatan Anak 2 KELAS B ( Focus Group 8 ) 1. Devista K.D. 2. Juwita A.R. 3. Very Unggul P. 4. Wina Setiana ( 0906629290) ( 0906510956) ( 0906511284) ( 0906629763)

Anda mungkin juga menyukai