Artikel Tentang Kasus Stalker
Artikel Tentang Kasus Stalker
LINK : https://www.kompas.tv/article/170023/sempat-ditangkap-karena-kasus-penguntitan-
perempuan-ini-malah-menguntit-polisi-yang-menangkapnya
LINK : https://www.hukumonline.com/klinik/a/apa-itu-istalker-i-dan-adakah-jerat-
hukumnya-cl6686
Selasa, 23 November 2021
Penulis : Bernadetha Aurelia Oktavira, S.H.
Oleh : Hukumonline.com
Pertanyaan
Saya perempuan yang sudah bertunangan, dan sebentar lagi akan menikah. Sudah
hampir 3 tahun ini, ada seseorang yang berusaha mendekati saya, sebut saja X,
teman SMA saya. Selama di SMA pun saya tidak terlalu mengenalnya. Baru pada
saat reuni 3 tahun lalu, kami bertemu lagi. Tapi sejak itu, saya mulai merasa
terganggu dengan SMS dan telepon dari X. Saya tidak pernah menjawabnya.
Setelah setahun, dia semakin menggila dan bahkan meneror nomor HP calon suami
saya. Di tahun kedua, kami berdua sepakat mengganti nomor HP. Namun X tetap
berusaha menggunakan segala cara untuk menghubungi saya. Pesan-pesannya
yang provokatif melalui Instant Messenger dan email sengaja saya save sebagai
bukti. Saya menegaskan, supaya jangan mengganggu. Saat saya pindah rumah, X
bahkan dapat memanipulasi teman saya yang tidak tahu apa-apa untuk mencari tahu
rumah saya dan mendapat nomor telepon rumah saya. Beberapa kali dia menelepon
rumah, marah-marah karena bukan saya yang mengangkat telepon. Saya merasa
terintimidasi dan ketakutan jika saja X datang dan melakukan tindakan yang
mengancam jiwa kami. Adakah tindakan hukum yang bisa saya lakukan? Karena
setahu saya, di Amerika ada UU yang melarang stalker atau penguntit. Apakah
Indonesia juga mengaturnya? Terima kasih.
Sebagai informasi, jumlah maksimum hukuman denda yang disebutkan dalam Pasal
335 ayat (1) angka 1 KUHP dilipatgandakan 1.000 kali sehingga menjadi Rp4,5 juta.
[3]
Menyambung kronologi yang Anda ceritakan, stalker meneror melalui instant
messenger, email, dan juga telepon, oleh karenanya kami
berpendapat, stalker tersebut berpotensi dijerat menggunakan pasal-pasal dalam
UU ITE.
Untuk mengetahui apakah stalker tersebut bisa dijerat Pasal 27 ayat (4) UU ITE,
Anda bisa membaca pedoman penerapan pasalnya dalam artikel Pasal untuk
Menjerat Pelaku Cyberstalking.
Apabila stalker tersebut tak memenuhi unsur-unsur pasal tersebut, maka ia bisa
dijerat menggunakan Pasal 29 UU ITE dengan pidana penjara paling lama 4 tahun
dan/atau denda paling banyak Rp750 juta.[4]
Jadi, setelah mencoba berbagai upaya untuk menyampaikan secara baik-baik
kepada stalker agar tidak mengganggu lagi, kami menyarankan langkah bijak yang
dapat Anda lakukan adalah melaporkan stalker tersebut ke polisi atas dugaan tindak
pidana yang kami jelaskan di atas. Bagaimana prosedur yang harus ditempuh? Anda
bisa mengikuti petunjuknya di Mau Melaporkan Tindak Pidana ke Polisi? Begini
Prosedurnya
Dasar Hukum:
Putusan:
Referensi:
1. Afnibar dan Dyla Fajhriani N. Perilaku Stalking Remaja Zaman Now dalam Bingkai
Teori Behavior (Studi terhadap Mahasiswa UIN Imam Bonjol Padang), Jurnal
Bimbingan dan Konseling, 2019.
2. Cambridge Dictionary, diakses pada 22 November 2021 pukul 21.00 WIB.
[1] Afnibar dan Dyla Fajhriani N. Perilaku Stalking Remaja Zaman Now dalam
Bingkai Teori Behavior (Studi terhadap Mahasiswa UIN Imam Bonjol Padang), Jurnal
Bimbingan dan Konseling, 2019, hal. 14
[2] Afnibar dan Dyla Fajhriani N. Perilaku Stalking Remaja Zaman Now dalam
Bingkai Teori Behavior (Studi terhadap Mahasiswa UIN Imam Bonjol Padang), Jurnal
Bimbingan dan Konseling, 2019, hal. 14
LINK : https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20210107203520-284-590941/1178-
kasus-kekerasan-perempuan-terjadi-selama-2020
Jumat, 08 Jan 2021 14:48 WIB
Penulis : tim CNN INDONESIA
Selama tiga tahun terakhir, LBH Apik mencatat peningkatan kasus kekerasan berbasis
gender. Pada catahu 2020, kondisi pandemi rupanya mendorong peningkatan jumlah
kasus kekerasan berbasis gender secara online (KBGO). Uli Pangaribuan, pengacara
publik LBH Apik, menyebut dalam hampir setiap hari LBH Apik menerima enam laporan
KBGO.
"Hampir tiap hari masuk 6 laporan. Ada ancaman penyebaran visual (bagian tubuh)
intim, ini pun dilakukan pacar, suami, juga teman yang baru dikenal," kata Uli dalam
konferensi pers virtual, Kamis (7/1).
Dia menjabarkan di 2020 ada sebanyak 1.178 kasus masuk dan ditangani LBH Apik.
Jumlah ini jauh lebih besar daripada 2018 (837 kasus) dan 2019 (794 kasus). KBGO
menempati urutan kedua kasus terbanyak yang masuk yakni 307 kasus setelah KDRT
sebanyak 418 kasus.
KBGO termasuk ancaman distribusi (112 kasus), konten ilegal (66 kasus), upaya
memperdaya korban (33 kasus), pelecehan online (47 kasus), pencemaran nama baik
(15 kasus), pelanggaran privasi (2 kasus), penguntitan online (17 kasus) juga
pengelabuan (1 kasus).
Uli mengatakan kasus KBGO bahkan terjadi lintas negara. Pelaku tidak hanya berasal
dari Indonesia sehingga timbul kesulitan untuk menangani kasus. Dari pengalaman LBH
Apik, untuk kasus lintas negara kasus ditangani Mabes Polri.
1. Korban sulit melapor karena minim alat bukti dengan pola kasus yang rumit.
6. Sidang kasus KBGO dilakukan secara terbuka untuk umum padahal pasal yang
dikenakan menggunakan pasal kesusilaan.
Foto: Istockphoto/lolostock
ilustrasi
Menanggapi catahu LBH Apik terkait KBGO, Mike Verawati dari Koalisi Perempuan
Indonesia melihat KBGO atau kekerasan daring jadi 'lokasi baru' kekerasan luring (luar
jaringan). Dalam situasi pandemi, akses internet makin massif sehingga kekerasan
makin rentan terjadi.
"Dari luring ke daring karena orang merasa jauh lebih nyaman, kalau luring kan kita tahu
orangnya, bisa kita kejar. Kalau daring agak sulit. Anggapannya orang bisa anonim,
misal namanya siapa tapi nama akunnya beda. Orang cenderung leluasa melakukan
kejahatan secara daring," jelas Mike dalam kesempatan serupa.
Senada dengan Mike, Uli berkata KBGO seperti perpindahan kekerasan di 'dunia nyata'
lalu pindah ke internet. Sebelumnya, kasus-kasus KBGO di 2019 tidak terlalu tinggi
karena kekerasan langsung terjadi misal pemerkosaan.
"Ahli untuk UU ITE minim. Ada yang bantu LBH Apik tapi kan waktu terbatas dan ada
kesibukan lain. Kemudian digital forensik adanya di Polda Metro. Kasus biasanya terjadi
dan dilaporkan di tingkat Polres atau Polsek, lapor bisa tapi terus menunggu. Prosesnya
juga lama karena mengantre dengan kasus lain," jelasnya.
Di sisi lain, peningkatan kasus juga dilihat dari kemudahan korban untuk melapor. Kini
pengada layanan makin membuka 'pintu' pengaduan tidak hanya lewat telepon (hotline)
tetapi juga media sosial.
Garut - Polisi mengamankan dua orang penguntit putri Bupati Brebes Idza Priyanti,
Elsanti (20). Satu dari dua pria yang diamankan ternyata mantan anggota Polri yang
sempat bertugas di Polsek Pakenjeng Garut
Dua penguntit yang berhasil diamankan adalah Sidik Sulaiman (26) dan Zacky
Rohman (34). Setelah ditelusuri, Zacky ternyata merupakan mantan anggota Polri
yang sempat bertugas di Garut.
"Setelah dicek, benar yang bersangkutan mantan anggota Polri," ucap Kapolres
Garut AKBP Adi Benny Cahyono saat dikonfirmasi, Senin (19/4/2021).
"Pelaku ini menguntit salah satu anak Bupati Idza Priyanti saat pulang buka puasa
bersama keluarga. Bahkan sempat menghentikan dan menggedor-gedor kaca
mobil," ucap Kapolres Brebes AKBP Gatot Yulianto, Minggu malam.
Link : https://barisan.co/penguntit-itu-jahat-sayangnya-belum-ada-payung-hukumnya-di-
indonesia/
: Anatasia Wahyudi
24 Juli 2021
Oleh : BARISAN.CO
“Menurutku, kita harus percaya insting. Jika merasa ada yang mengikuti
atau merhatiin harus cari teman-teman yang aware agar enggak dikira
ke-GR-an. Karena kita enggak tahu kan kalau ternyata bener
di stalking sama orang. Bahaya banget dan kita enggak tahu motifnya
malah bisa jadi korban pembunuhan,” kata perempuan yang juga aktivis
tersebut.
Nabila menambahkan memang sulit untuk menemukan bukti terkait
penguntitan. Akan tetapi baginya, perlu adanya payung hukum untuk
melindungi korban.
Sementara itu, Pakar Hukum, Andi W. Syahputra menyampaikan
pengintaian terhadap seseorang belum mempunyai delik pidana karena
dianggap belum adanya perbuatan pidana seseorang terhadap orang
lain.
Saat ditanya soal korban penguntitan yang bisa saja terancam, Andi
mengatakan korban belum tentu dapat membuktikan secara kerugian
materiil akibat perbuatan seseorang yang menguntitnya.
LINK : https://www.suara.com/lifestyle/2022/01/08/134325/pengertian-stalking-yang-bisa-
bikin-korbannya-merasa-terancam-keselamatannya
Pengertian Stalking
Dilansir dari laman Verywellmind, stalking atau kebiasaan menguntit ini
dapat menyebabkan perasaan tidak aman. Seseorang yang melakukan
stalking, atau biasa disebut stalker, biasanya melakukannya pada
seseorang yang mereka kenal, seperti mantan kekasih, musuh, sampai
selebriti. (https://www.verywellmind.com/what-is-stalking-5114376 )
- Berkeliaran
Secara sekilas, perilaku ini tidak terlihat seperti seorang stalker. Namun,
jika orang itu hanya berkeliaran di area tertentu di mana Anda sedang
berada, artinya mereka memang sedang melakukan stalking.
- Merusak
Pada beberapa kasus stalking yang lebih berat, stalker tidak akan segan-
segan melakukan perusakan terhadap barang yang Anda miliki demi
mendapat perhatian.
- Mengancam
Seorang stalker mungkin bakal memberi tahu targetnya bahwa mereka
akan melakukan sesuatu yang berbahaya jika target tersebut tidak mau
mengikuti permintaan mereka.
- Fantasi
Ketika seseorang menguntit orang yang belum pernah mereka temui, hal ini
biasa dilakukan untuk membuat korban menyadari keberadaannya dengan
harapan si korban akan tertarik padanya. Alasan ini juga dapat dikaitkan
dengan delusi pikiran.
- Ketidakmampuan
Seseorang yang menguntit mungkin akan benar-benar terkejut bahwa
perilaku mereka adalah menguntit, misalnya saat sang korban lapor polisi.
Dalam kasus ini, stalker tidak sadar bahwa tindakan yang mereka lakukan
merugikan orang lain.
Quran
LINK : https://www.suara.com/news/2021/07/15/171805/curhat-wanita-dikejar-
penguntit-foto-dipajang-di-mobil-dan-diselip-di-al-quran?page=all
Akun bodong itu mengunggah berbagai macam foto dari sang wanita. Tak hanya
foto, akun itu juga mengunggah berbagai macam video melalui Instagram Story-
nya.
Salah satunya adalah video yang berisi cetakan foto sang wanita yang diselipkan di
tengah Al-Quran.
"Insyaallah kupinang kau dengan mas kawin salah satunya dengan surah Ar-
rahman jika Allah menghendaki kita berjodoh. Aamiin," tulis keterangan Instagram
Story akun palsu tersebut sembari memperlihatkan foto sang wanita.
Selanjutnya, akun palsu tersebut juga mengunggah momen dirinya saat sedang
mengendarai mobil. Di dalam mobil tersebut, terlihat foto sang wanita di
dashboard mobil.
Curha
t Wanita Dikejar Stalker (TikTok)
Unggahan-unggahan di akun palsu tersebut pun membuat sang wanita takut untuk
melakukan aktivitas di media sosialnya.
Respons warganet
Melihat video ini, para warganet pun turut memberikan komentar.
"Alasan gue nggak pernah ngepost apapun dimana pun bukan takut dipelet tapi
disantet," ujar warganet.
"Obsessed anj..," tambah yang lain.
"Orang kayak gini bahaya. Teman cewek gue dulu dideketin wak tukang sapu
sekolah. Sampai fitnah ngadu guru bp, apapun segala cara untuk singkirkan
aku," curhat warganet.
"Ndeketin cewek nggak gitu plis, itu si cewek bukannya jatuh hati malah jatuh
mental," tutur warganet.
"Gue yang cuma nonton aja takut," tambah lainnya.
"Anjir ngenes banget si... saking nggak lakunya apa gimana bang?" tanya
warganet.
"Ini alasannya cewek nggak dibolehin upload fotonya," pungkas warganet.
8.