Anda di halaman 1dari 13

Hubungan Ayat Al-Qur’an dengan Perpangkatan

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menjumpai berbagai problem atau permasalahan yang
berkaitan dengan perpangkatan. Berbagai bidang kehidupan telah mengangkat permasalahan-
permasalahan perpangkatan ke dalam bidang mereka sendiri. Baik dari bidang pendidikan maupun
bidang lainnya. Arti dari perpangkatan adalah perkalian berulang dari suatu bilangan dengan bilangan itu
sendiri.
Istilah pangkat dalam ayat Al-Qur’an dapat dipahami dari surat Al-Hadid ayat 11 yang berbunyi:

Artinya:
“Siapakah yang mau meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, Maka Allah akan melipatkan-
gandakan (balasan) pinjaman itu untuknya, dan dia akan memperoleh pahala yang banyak-banyak”
Ayat diatas dapat disimpulkan bahwa setiap kita meminjamkan kebaikan, maka kita akan
mendapat pinjaman kebaikan yang berlipat ganda.

BAB 1
BILANGAN BERPANGKAT dan BENTUK AKAR

A. Sifat-sifat Bilangan Berpangkat dan Bentuk Akar


1. Sifat-sifat Bilangan Berpangkat
a. Arti Bilangan Berpangkat
Arti bilangan berpangkat adalah perkalian berulang dari suatu bilangan dengan bilangan
itu sendiri.
Contoh:
o 52 dibaca “lima pangkat dua” yang mempunyai arti = 5 × 5
o 53 dibaca “lima pangkat tiga” yang mempunyai arti = 5 × 5 × 5
o 54 dibaca “lima pangkat empat” yang mempunyai arti = 5 × 5 × 5 × 5

MODUL MATEMATIKA KELAS 8 1


Perlu diketahui bahwa pada perpangkatan terdapat bilangan pokok dan pangkat
(eksponen). Misalnya 54, sehingga pokok suatu bilangan terletak pada angka 5 dan untuk
eksponen atau pangkat terletak di angka 4.
b. Pangkat Bilangan Bulat Positif
o Bilangan-bilangan asli : 1, 2, 3, 4, … disebut juga bilangan bulat positif.
o Bilangan-bilangan seperti: 51 , 52 , 53 , 54 , dan seterusnya merupakan bentuk
perpangkatan dengan pangkat bilangan positif.
Secara umum: 𝑎𝑛 = 𝑎 × 𝑎 × 𝑎 × 𝑎 … . 𝑎 sebanyak 𝑛 faktor,
𝑎 ∈ ℝ = bilangan Real
𝑛 ∈ bilangan bulat positif

INGAT!!!
o 51 = 5
o 52 = 5 × 5 = 25
o 53 = 5 × 5 × 5 = 125
o 52 = 5 × 5 × 5 × 5 = 625

Contoh:
Tentukan nilai dari 122 !
Alternatif penyelesaian:
122 = 12 × 12 = 144

Banyak sifat yang di miliki oleh suatu bilangan pangkat bulat dengan nilai positif.
Sehingga, 𝑎 serta 𝑏 adalah sebuah bilangan bulat dan 𝑚 serta 𝑛 adalah bilangan bulat
positif, sehingga berlakulah sebuah sifat, antara lain:
1. Perkalian Bilangan Berpangkat dengan Bilangan Pokok Sama

𝑎𝑚 × 𝑎𝑛 = 𝑎𝑚+𝑛

Contoh:
o 42 × 43 = 4 × 4 × 4 × 4 × 4
= 42+3
= 45
1 2 1 2 1 1 1 1
o (− 3) × (− 3) = ((− 3) × (− 3)) × ((− 3) × (− 3))
1 1 1 1
= ((− ) × (− ) × (− ) × (− ))
3 3 3 3
1 2+2 1 4
= (− ) = (− )
3 3

MODUL MATEMATIKA KELAS 8 2


2. Pembagian Bilangan Berpangkat Dengan Bilangan Pokok Sama

𝑎𝑚
𝑎 ÷ 𝑎 = 𝑛 = 𝑎𝑚−𝑛
𝑚 𝑛
𝑎

Contoh:
56 5×5×5×5×5×5
o 56 ÷ 54 = 54 = = 56−4 = 52
5×5×5×5

1 3 1 1 1
1 3 1 2 (3) × × 1 1 3−2 1 1 1
o ( 3) ÷ ( 3) = 1 2
= 3 3 3
1 1 = 3 = ( 3) = ( 3) = 3
(3) ×
3 3

3. Perkalian Bilangan dengan pangkat yang Sama

(𝑎 × 𝑏)𝑚 = 𝑎𝑚 × 𝑎𝑚

Contoh:
o (3 × 9)4 = (3 × 9) × (3 × 9) × (3 × 9) × (3 × 9)
=3×3×3×3×9×9×9×9
= 34 × 94

4. Pangkat Bilangan Berpangkat

(𝑎𝑚 )𝑛 = 𝑎𝑚×𝑛 = 𝑎𝑛×𝑚

Contoh:
o (73 )5 = 73×5 = 715
3
13 13 13 13
o (5 ) = (5 ) × (5 ) × (5 )
1 1 1 1 1 1 1 1 1
=( × × )×( × × )×( × × )
5 5 5 5 5 5 5 5 5
1 1 1 1 1 1 1 1 1
= × × × × × × × ×
5 5 5 5 5 5 5 5 5
1 3×3 1 9
=( ) =( )
5 5

5. Pembagian dengan Pangkat yang Sama

𝑎 𝑚 𝑎𝑚
( ) = 𝑚 ,𝑏 ≠ 0
𝑏 𝑏

MODUL MATEMATIKA KELAS 8 3


Contoh:
3 4 3 3 3 3
( ) = × × ×
8 8 8 8 8
3×3×3×3
=
8×8×8×8
34
= 4
8

6. Bilangan Berpangkat Nol

0 𝑚−𝑚
𝑎𝑚
𝑎 =𝑎 = 𝑚=1
𝑎

Keterangan:
o 𝑎 = bilangan pokok atau basis, dalam hal ini tidak sama dengan nol
o 𝑚 = pangkat atau eksponen, dalam hal ini berupa bilangan positif
7. Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Berpangkat
Contoh:
o Sederhanakan: 311 + 312
Penyelesaian:
o Bentuk sederhana dari

c. Pangkat Bilangan Bulat Negatif dan Nol


Perhatikan urutan bilangan berikut!
1 1 1
…, , , , 1, 10, 100, 1.000, ….
1000 100 10

Bila disajikan dalam bentuk bilangan berpangkat, maka hasilnya adalah sebagai
berikut.

1 1 1
… . , 103 , 102 , 101 , 100, 101 , 102 , 103, …. Atau
10−3 , 10−2 , 10−1, 100 , 101 , 102, 103 , ….

Tampak bahwa:
o 100 = 1
1
o 10−1 = 101
1
o 10−2 = 102
1
o 10−3 =
103

MODUL MATEMATIKA KELAS 8 4


Hal ini berlaku juga untuk bilangan lain, misalnya:
o 70 = 1
1
o 7−1 = 71
1
o 7−2 = 72
1
o 7−3 = 73

Secara umum untuk setiap bilangan 𝑎 ∈ ℝ , dan 𝑎 ≠ 0 berlaku:

𝑎0 = 1
1
𝑎−𝑚 = 𝑚
𝑎

Cek Pemahaman 1:
Hitunglah:
• 6−1 =
• 9−2 =
• 3−5 =
• 1000 =

2. Bilangan Bentuk Akar


Menurut kalian apakah yang dimaksud dengan akar. Mungkin saja yang terdapat di dalam
kalian adalah akar dari sebuah pepohonan atau ada dari kalian yang berpikir bahwa akar
adalah ada kaitannya dengan matematika? Jika pikiran kalian tentang akar adalah sebuah
materi dalam matematika maka hal tersebut benar. sehingga apakah yang dimaksud akar
dalam matematika? akar adalah merupakan salah satu operasi dalam aljabar yang digunakan
dalam melakukan penyelesaian terhadap suatu bilangan. Suatu bilangan bentuk akar
mempunyai sebuah cara untuk melakukan rasional terhadap bentuk akar dan mempunyai
sifat-sifat bentuk akar.
Suatu bentuk akar adalah sebuah bilangan akar yang memiliki hasil bilangan irrasional dan
bukan termasuk dalam bilangan rasional. Bilangan pangkat dapat dinyatakan dengan bentuk
akar sebagai bentuk lainnya. Bentuk akar adalah bilangan irrasional yang mampu dinyatakan
𝑎
dengan sebuah pecahan yaitu dimana 𝑎 dan 𝑏 ≠ 0 serta 𝑎 dan 𝑏 merupakan sebuah bilangan
𝑏
bulat.
Adapun operasi yang melibatkan bentuk akar diantaranya:
a. Hubungan Antara Bilangan Berpangkat dan Bentuk Akar
1 1
3
Misalkan akan kita cari hubungan antara 252 dan √25 , 643 dan √64
Penyelesaian:
1 1 1
• 252 = (52 )2 = 51 = 5 dan √25 = 5, sehingga didapat √25 = 252

MODUL MATEMATIKA KELAS 8 5


1 1 1

3 3
643 = (43 )3 = 41 = 4 dan √64 = 4, sehingga didapat √64 = 643

Berdasarkan uraian tersebut didapat hubungan:

1 1
3 3
√𝑎 = 𝑎3 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑎3 = √𝑎

Contoh soal:
Hasil dari:
1
1. 492 = √49 = 7
1
4
2. 814 = √81 = 3
1 1
3
3. √216 = 2163 = (63 )3 = 61 = 6
1 1
4
4. √625 = 6254 = (54 )4 = 51 = 5

b. Perkalian dan Pembagian Bentuk Akar


Sifat-sifat:
𝑛
1. √𝑎𝑛 = 𝑎
𝑛 𝑛
2. √𝑎 × 𝑏 = 𝑛√𝑎 × √𝑏
𝑛
𝑛 𝑎 √𝑎
3. √𝑏 = 𝑛
√𝑏

4. ( 𝑛√𝑎) = 𝑎

Contoh Soal:
Sederhanakan!
1. √18
3
2. √432

Penyelesaian:
1. √18 = √9 × 2 = √9 × √2 = 3√2
3 3 3 3
2. √432 = √216 × √2 = 6 √2

Cek Pemahaman 2
18
1. √225
3 343
2. √729

MODUL MATEMATIKA KELAS 8 6


c. Rumus Operasi Bentuk Akar

𝑎√𝑐 + 𝑏√𝑐 = (𝑎 + 𝑏)√𝑐 √𝑎 × √𝑏 = √𝑎 × 𝑏


𝑎√𝑐 − 𝑏√𝑐 = (𝑎 − 𝑏)√𝑐 𝑎√𝑏 × 𝑐√𝑑 = (𝑎 × 𝑐)√𝑏 × 𝑑

𝑎√𝑑 + 𝑏√𝑑 − 𝑐√𝑑 = (𝑎 + 𝑏 − 𝑐)√𝑑 √𝑎 𝑎


√𝑎 ÷ √𝑏 = =√
𝑎√𝑑 − 𝑏√𝑑 + 𝑐√𝑑 = (𝑎 − 𝑏 + 𝑐)√𝑑 √𝑏 𝑏

Perhatikan contoh berikut ini agar kalian lebih mampu memahami terkait dengan
penjumlahan dan pengurangan dari bentuk akar, antara lain:

Contoh:
Sederhanakanlah!
1. 4√7 + 3√7 =
2. 12√5 − 9√5 =
3. √50 + 2√8 =

Penyelesaian:
1. 4√7 + 3√7 = (4 + 3)√7 = 7√7
2. 12√5 − 9√5 = (12 − 9)√5 = 3√5
3. √50 + 2√8 = √25 × √2 + 2√4 × √2
= 5 × √2 + 2 × 2 × √2
= 5√2 + 4√2
= (5 + 4)√2
= 9√2

d. Merasionalkan Bentuk Akar


Merasionalkan artinya mengubah bentuk bilangan irasional menjadi bentuk bilangan
rasional. Apakah kalian telah paham jika √2, √3, √5, √7 merupakan beberapa bilangan
1 1 1 1
irrasional. Kemudian , , , , juga termasuk kedalam bilangan irrasional. Sebuah
√2 √3 √5 7
pecahan yang memiliki penyebut tersebut dilakukan pengubahan terlebih dahulu ke
bentuk bilangan rasional, dimana disebut dengan merasional bentuk akar.
Untuk dapat lebih memahami, perhatikan contoh di bawah ini:
1
Rasionalkan bentuk akar
√2
Penyelesaian:
1 1 √2 √2 1√2 1
= × = = = √2
√2 √2 √2 √4 2 2

MODUL MATEMATIKA KELAS 8 7


Cara merasional bentuk akar:
𝑎 𝑎 √𝑏 𝑎 𝑎 𝑎 √𝑏 − √𝑐
= × = √𝑏 = ×
√𝑏 √𝑏 √𝑏 𝑏 √𝑏 + √𝑐 √𝑏 + √𝑐 √𝑏 − √𝑐

𝑎 𝑎 𝑏 − √𝑐
= ×
𝑏 + √𝑐 𝑏 + √𝑐 𝑏 − √𝑐
𝑎 𝑎 √𝑏 + √𝑐
= ×
𝑎 𝑎 𝑏 + √𝑐 √𝑏 − √𝑐 √𝑏 − √𝑐 √𝑏 + √𝑐
= ×
𝑏 − √𝑐 𝑏 − √𝑐 𝑏 + √𝑐

Contoh:
Rasional bentuk:
12
• 3−√5
9

√5+√3
Penyelesaian:
12 12 3+√5
• = 3−√5 × 3+√5
3−√5
12(3 + √5)
=
9 − √25
12(3 + √5)
=
9−5
12(3 + √5)
=
4
= 3(3 + √5)
= 9 + 3√5

9 9 √5−√3
• = ×
√5+√3 √5+√3 √5−√3
9(√5−√3)
=
5−3
9√5−9√3
= 2
Cek Pemahaman 3
3
a. =
3−√5

4
b. =
5+√6

MODUL MATEMATIKA KELAS 8 8


−3
c. =
2−√3

B. Bentuk Baku (Notasi Ilmiah)

Matahari memiliki sebuah volume serta suatu bumi juga memiliki sebuah berat. Adakah
yang mengetahui terkait dengan volume dari matahari dan berat bumi? Nilai dari volume matahari
mencapai perkiraan kurang lebih 1.330.000.000.000.000 Km3 sedangkan nilai dari berat bumi
mencapai perkiraan kurang lebih 5.880.000.000.000.000.000.000.000 Kg. Terdapat angka terkait
dengan volume matahari dan berat bumi sehingga bagaimanakah cara melakukan pembacaan dari
angka tersebut? Kesulitan akan di alami oleh seseorang yang membacanya karena melihat
angkanya yang cukup banyak atau banyaknya angka nol. Kesulitan juga di alami pembaca jika
membaca dari massa molekul suatu air yaitu 0,00000000000000000003 gram.
Suatu notasi ilmiah di pergunakan untuk memudahkan seseorang yang mengalami
kesulitan dalam penulisan ataupun membaca sebuah bilangan. Tahukah kamu apa yang dimaksud
dengan notasi ilmiah itu? Bagaimana rumus dan cara menuliskannya? Nah, pada kesempatan kali
ini kita akan mempelajari definisi, rumus, aturan penulisan, contoh soal dan pembahasan notasi
ilmiah dalam matematika. untuk itu, silahkan kalian simak penjelasan berikut!
Penggunaan notasi ilmiah ini dilakukan untuk penulisan sebuah bilangan antara 1 dan 0
atau -1 dan 0.
Contohnya:
• 1230000000000
• 0,0000000827
Notasi ilmiahnya yaitu:
𝑎 × 10𝑛
Dimana 𝑎 ≥ 1, ≤ 10
𝑛 adalah ℤ (bilangan bulat) dan bentuk baku dapat ditulis untuk semua bilangan real.
Salah satu contoh adalah angka 4. Kemudian angka 4 tersebut di tulis ke bentuk bakunya
maka akan menjadi 4 × 100. Kenapa 100, sebab 100 = 1, sehingga menyebabkan hasilnya menjadi
4 × 1 = 4.
Sangat besarnya sebuah bilangan maka yang perlu dilakukan dengan cara melakukan
perhitungan terhadap jumlah digitnya yang terdapat di bilangan yang besar tersebut dan
selanjutnya dilakukan pengurangan 1 sehingga hasil tersebut dituliskan dengan symbol 𝑛.
Kemudian memperoleh bilangan 𝑎 berasal dari bilangan yang besar dengan pengambilannya
berasal dari depan serta pemberian koma dilakukan pada digit paling depan.
Contoh:14240000000000000000 dalam bentuk baku.
Berdasarkan contoh tersebut maka perhitungan jumlah digit yang terdapat dalam soal
dilakukan, dimana terdapat 20 digit angka dan penulisan dilakukan yaitu 𝑛 = 19 serta 𝑎
merupakan angka yang berada di depannya yang diberikan tanda koma yakni 1,424. Maka bentuk
lainnya yang baku, yaitu:

MODUL MATEMATIKA KELAS 8 9


14240000000000000000 = 1,424 × 1019.
Contoh:
• 8710000000 = 8,712 × 1010
• 90000000000000000 = 9 × 1016
Proses pergeseran ke kanan untuk tanda komanya sampai di bilangan paling dekat yang
bukan nol, maka dilakukan jika sangat kecilnya bilangan tersebut yaitu diantara -1 serta 0 ataupun
diantara 0 serta 1. Perkalian 𝑛 pada -1 merupakan pergeseran yang banyak. Berikut ini terdapat
contohnya, yaitu:
0,0000025 = 𝑎 × 10𝑛
Langkah awal maka dilakukan pergeseran terhadap komanya ke arah kanan sampai
bertemunya angka terdekat dari tak 0.
0,0000025 (angka awal)
00,000025 (pergeseran ke 1)
000,00025 (pergeseran ke 2)
0000,0025 (pergeseran ke 3)
00000,025 (pergeseran ke 4)
000000,25 (pergeseran ke 5)
0000002,5 (pergeseran ke 6)
Maka diperoleh 𝑎 = 2,5 serta 𝑛 = −6, sehingga penulisan bakunya yaitu 2,5 × 10−6

Contoh:
• 0,0301 = 3,01 × 10−2
• 0,000000102 = 1,02 × 10−7
• 0,009279 = 9,279 × 10−3
• 0,0000000000012 = 1,2 × 10−12
Penggunaan notasi berpangkat ini untuk melakukan pengukuran jarak yang jauh atau
dilakukan untuk pengukuran mikroba yang ukurannya sangat kecil. Suatu notasi ilmiah pada
bilangan terdapat 2 cara penulisannya, antara lain 0 – 1 dan sebuah bilangan yang > 10 yaitu:
Bentuk baku dari sebuah bilangan > 10 memiliki pernyataan yaitu 𝒂 × 𝟏𝟎𝒏 dimana 1 ≤ 𝑎 < 10
dengan 𝑛 bilangan asli. Bilangan 0 – 10 memiliki bentuk baku yang memiliki pernyataan dengan
𝒂 × 𝟏𝟎−𝒏 dimana 1 ≤ 𝑎 < 10 serta 𝑛 bilangan asli.

MODUL MATEMATIKA KELAS 8 10


LATIHAN SOAL 1
6
1. Hasil dari 325 adalah … .
2. Hasil dari 53 + 5−2 adalah … .
2
3 3
3. Hasil dari (81 ) adalah … .
4

2
4 3
4. Hasil dari (9) × 2−3 adalah … .

LATIHAN SOAL 2
1. Hasil dari 6√3 + 5√12 − √27 adalah … .
2. Hasil dari 6√54 ÷ 2√3 adalah … .
3. Hasil dari 2√3(√50 − 2√8) + 2√54 adalah … .
4
4. Bentuk sederhana dari adalah … .
√5−1

LATIHAN SOAL 3
1. Ubahlah bentuk pangkat berikut ke bentuk akar!
1
a. 32
3
b. 72
7
c. 62
2. Ubahlah bentuk akar berikut ke bentuk pangkat pecahan!
a. √6
3
b. √9
4
c. √152

LATIHAN SOAL 4
1. Rasionalkan penyebut pecahan-pecahan berikut, kemudian sederhanakanlah!
4
a.
√5
−5
b.
√7
√3
c.
√6
2. Rasionalkan penyebut pecahan-pecahan berikut!
3
a. 6+√3
−4
b. 5−√6

MODUL MATEMATIKA KELAS 8 11


LATIHAN SOAL 5
1. Jarak rata-rata bumi ke bulan adalah 348.000.000 m. Jika di tuliskan dengan notasi ilmiah,
jarak bumi ke bulan adalah … . m.
2. Notasi ilmiah dari bilangan 0,000000022348 adalah … .
3. Mobil dengan massa 1.000 kg bila di tuliskan dalam notasi ilmiah akan menjadi … .
4. Bilangan 0,036 bila di tuliskan dalam notasi ilmiah menjadi … .
5. Bilangan 5.200.712 bila di tuliskan dalam notasi ilmiah akan menjadi … .

LATIHAN KOMPETENSI 1

Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d


1. Nilai dari 5 × 103 adalah … . d. 300 × 106 m/s
a. 50 c. 5.000 6. Nilai 𝑥 yang memenuhi persamaan
b. 500 d. 50.000 1 𝑥−3
32𝑥+3 = (27) adalah … .
1 1
2. Bentuk sederhana dari a. −2 5 c. 1 5
1 1
√175 − 5√343 + √63 − 3√112 b. −1 5 d. 2 5
adalah … . 3
1 4
a. −39√7 c. 39 7. Bentuk sederhana dari (8 ) adalah 2

b. √7 d. 39√7 ….
8

2
a. 83 c. 83
3. Bilangan yang senilai dengan 3
√3+√2 b. 88 d. 88
adalah … .
a. 2(√3 + √2) c. 2(√3 − √2) 8. Bentuk notasi ilmiah dari
b. 3(√3 − √2) d. 3(√3 + √2) 0,0000123 adalah … .
a. 0,123 × 10−4
4. Nilai dari √90 ÷ √5 adalah … . b. 1,23 × 10−5
a. √3 c. 3√2 c. 123 × 10−4
d. 123 × 10−3
b. 2√3 d. 4√2
2
5. Kecepatan rambat cahaya di ruang 1 −3
9. Bentuk ( 8) jika diubah dalam
vakum adalah 300.000.000 m/s.
bentuk pangkat bulat positif adalah
Dalam bentuk notasi ilmiah, nilai ini
….
sama dengan … .
1 2
a. 0,3 × 109 m/s a. 23 c. ( )
2
b. 3 × 108 m/s 1 3
b. 22 d. (2)
c. 30 × 107 m/s

MODUL MATEMATIKA KELAS 8 12


15. Hasil dari 3√6 + √24 = … .
5
10. Hasil dari 64 adalah … .
6 a. 4√6 c. 6√6
a. 10 c. 32 b. 5√6 d. 7√6
b. 16 d. 48
16. Hasil dari 2√5 − √125 adalah … .
11. Hasil dari 2-1 + 3-1 adalah … . a. −4√5 c. 3√5
5 1
a. c. 2 b. −3√5 d. 4√5
6

2 1 √3×√27
b. d. 3 17. Nilai dari adalah … .
3 √9
a. √3 c. 2√3
12. Hasil dari (−8𝑚2 𝑛3 ) × (2𝑘 3 𝑛 4 ) b. 3 d. 9
adalah … .
a. −16𝑘 3 𝑚2 𝑛12 c. 16𝑘 3 𝑚2 𝑛12 12
18. Bentuk yang ekuivalen dengan 3−√3
b. −16𝑘 3 𝑚2 𝑛 7 d. 16𝑘 3 𝑚2 𝑛 7
adalah … .
𝑝9 𝑞5 𝑟7 a. 6 + 2√3 c. 4 + 2√3
13. Bentuk sederhana dari 𝑝6 𝑞8𝑟11
b. 6 − 2√3 d. 4 − 2√3
adalah … .
a. 𝑝3 𝑞3 𝑟 4 c. 𝑝3 𝑞−3 𝑟 4 19. Bentuk yang ekuivalen dengan
15
3 3 −4 3 −3 −4 adalah … .
b. 𝑝 𝑞 𝑟 d. 𝑝 𝑞 𝑟 √5+√2
a. 5(√5 + √2) c. 3(√5 + √2)
2 b. 5(√5 − √2) d. 3(√5 − √2)
14. Hasil dari √83 adalah … .
1
a. c. 2 20. Hasil dari
√98+√18−√8
adalah … .
4
1 √32
b. d. 4 a. 4√2 c. 2
2

b. 2√2 d. 4

LATIHAN KOMPETENSI 2

1. Hasil dari 3−3 × 32 adalah … .


2. Hasil dari √512 − 3√50 + 2√98 adalah … .
√3+1 √5−√3
3. Jika 𝑝 = dan 𝑞 = , maka nilai 𝑞 − 𝑝 = …. .
√3−1 √5+√3
4. Jika 𝑎 = 2 + √2 dan 𝑏 = 2 − √7 , maka 𝑎2 + 𝑏2 − 4𝑎𝑏 = … .
1−√3
5. Bentuk sederhana dari adalah … .
2+√3

MODUL MATEMATIKA KELAS 8 13

Anda mungkin juga menyukai