Trifebi E. Haekase
Trifebi E. Haekase
OLEH
TRIFEBI E. HAEKASE
72202821
i
ANALISIS PRAKTEK KLINIK KEPERAWATAN KELUARGA
PADA NY J. DENGAN GOUT ARTRITIS (ASAM URAT)
MELALUI TERAPI PEMBERIAN REBUSAN AIR DAUN
SIRSAK TERHADAP NYERI ASAM URAT DI RT 009 RW 004
DUSUN IV DESA MANUSAK
OLEH
TRIFEBI E. HAEKASE
72202821
ii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
Karya Ilmiah Akhir Ners ini adalah hasil karya saya sendiri,
NIM : 72202821
Tanda Tangan :
Tanggal
iii
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
Asam Urat Melalui Terapi Pemberian Rebusan Air Daun Sirsak Terhadap
Nyeri Asam Urat Di RT 009 RW 004 Dusun IV Desa Manusak ” dengan baik
dan tepat pada waktunya. Oleh karena itu, penulis mengucapkan limpah
terimakasih kepada:
4. Ns. Irlin Falde Riti, S.Kep.,M.Kes, selaku dosen penguji yang telah
v
7. Pembimbing akademik saya, Ni Made Merlin, S.Kep.Ns.,M.Kep, yang
selalu memotovasi.
8. Bapak dan Ibu dosen yang mengabdi di STIKes Maranatha Kupang, yang
9. Kedua orang tua yang saya cintai, Bapak Napuleon Haekase dan Mama
doa dan material dalam setiap perjuangan dan perjalanan hidup saya.
10. Saudaraku yang tercinta : Kaka Melki ,Adik Rian yang selalu mendukung.
11. Teman – teman Ners angkatan IX yang mendukung dalam suka dan duka
12. Dan kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam
Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas kebaikan semua pihak yang telah
menyadari bahwa KIAN ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, segala
masukan, saran demi perbaikan penulisan KIAN ini penulis terima dengan senang
hati.
Kupang, 2022
Penulis
vi
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai sivitas akademik STIKes Maranatha Kupang, saya yang bertanda tangan
di bawah ini:
Nama : Trifebi E. Haekase, S.Kep
NIM : 72202821
Program Studi : Profesi Ners
Jenis Karya : Karya Ilmiah Akhir Ners
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada
STIKes Maranatha Kupang Hak Bebas Royalti Nonekslusif (Non-Exclusive
Royalty Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul :
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Non-
Eksklusif ini STIKes Maranatha Kupang berhak untuk menyimpan, mengalih
media/mengformatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (data based),
merawat, dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan
nama sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik hak cipta
Dibuat di : Kupang
Pada Tanggal : 20 Desember 2022
Yang Menyatakan
Trifebi E. Haekase,S.Kep
NIM: 72202821
vii
ABSTRAK
viii
ABSTRACT
ix
DAFTAR ISI
x
2.2.2 Etiologi ................................................................................ 28
2.2.3 Patofisiologi ......................................................................... 29
2.2.4 Tanda dan gejala................................................................... 30
2.2.5 Faktor resiko ........................................................................ 32
2.2.6 Klasifikasi ............................................................................ 33
2.2.7 Penatalaksanaan .................................................................. 36
2.2.8 Komplikasi .......................................................................... 36
2.3. Konsep Intervensi Dengan Dengan Menggunakan Terapi
Rebusan Daun Sirsak .................................................................. 39
2.3.1. Pengertian ........................................................................... 39
2.3.2. Kandungan ........................................................................ 39
2.3.3. Manfaat ............................................................................. 40
2.3.4. Indikasi ............................................................................. 40
2.3.5. Cara Pembuatan ................................................................ 41
2.4. Konsep Asuhan Keperawatan ................................................... 42
2.4.1. Pengkajian ............................................................................ 42
2.4.2. Diagnosa ............................................................................... 47
2.4.3. Intervensi .............................................................................. 48
2.4.4. Implementasi ........................................................................ 54
2.4.5. Evaluasi ............................................................................... 54
xi
penelitian terkait ............................................................................ 99
4.4. Alternatif Pemecahan Yang Dapat Di Lakukan ............................ 102
BAB V PENUTUP ................................................................................... 104
5.1. Kesimpulan ................................................................................... 105
5.2. Saran ............................................................................................. 106
DAFTAR PUSTAKA
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Jurnal
Lampiran 2 : Lembar Konsultasi
Lampiran 3 : Dokumentasi
xiii
DAFTAR TABEL
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.LatarBelakang
biasanya menyerang pada pria lanjut usia dan wanita yang sudah menopause.
Pola makan yang kurang sehat bisa menjadi faktor penyebab seseorang
factor yang salah satunya disebabkan oleh factor penyakit, yaitu penyakit
gout arthritis atau biasa dikenal dengan istilah asam urat. Data yang
social (Sumariyono,2017).
pada wanita lanjut usia sebanyak 8,5% dan pada laki-laki lanjut usia sebanyak
6,1%. Prevalensi penyakit sendi terjadi pada usia 35-44 tahun sebesar 6,3%,
usia 45-54 tahun sebanyak 11,1% , usia 55-64 tahun sebanyak 15,5%,usia
65-74 tahun sebanyak 18,6% dan usia 75+ sebanyak 18,9%. Prevalensi yang
1
didiagnosis tenaga kesehatan lebih tinggi pada perempuan (13,4%) dibanding
laki-laki (10,3%) namun jika dibandingkan dengan hasil rikesdas pada tahun
Indonesia khusus nya di NTT mengalami penurunan yaitu pada tahun 2013
prevalensi penyakit gout atritis (asam urat) 11,9% dan pada tahun 2018
tahun (2018) yang didiagnosa dokter menderita gout atritis (asam urat)
dengan penyakit gout atritis (asam urat) sebanyak 85 orang , sedangkan hasil
pada salah satu kelurga binaan yaitu keluarga Ny.J dengan masalah gout
atritis (asam urat). Pasien berusia 65 tahun dengan riwayat asam urat sejak 3
tahun lalu, dari hasil pengkajian data yang didapatkan pada Ny.J adalah ia
setiap harinya dari pagi hingga sore hari, pasien terkadang merasakan nyeri
yang sangat berat pada persendian sehingga ia tidak bisa melakukan aktivitas
2
tidak memanfaatkan fasilitas kesehatan dengan baik dan tidak mengkonsumsi
radang sendi yang sakit dan pengendalian kadar asam urat agar tetap stabil.
pada daun sirsak akan berikatan dengan xanthin oksidase yang strukturnya
yang lebih banyak dioksidasi oleh xanthin oksidase adalah flavonoid dimana
xanthin yang tidak teroksidasi akan bersifat mudah larut sehingga akan lebih
mudah diekskresi melalui urin dan akan membuat kadar asam urat dalam urat
3
fasilitas-fasilitas kesehatan yang ada (Jhonson L & Leny R, 2010).
Rebusan Air Daun Sirsak Terhadap Nyeri Asam Urat di RT 009 RW 004
artritis (asam urat) melalui terapi pemberian rebusan air daun sirsak
terhadap nyeri gout artritis (asam urat) di RT 009 RW 004 Dusun IV Desa
Manusak.
artritis (asam urat) melalui terapi pemberian rebusan air daun sirsak
4
2. Menegakan diagnosa keperawatan pada Ny. J dengan gout artritis
5
1.3.2 Manfaat Praktis
1. Bagi mahasiswa
masyarakat.
2. Bagi Institusi
regimen terapeutik tidak efektif pada pasien gout artritis (asam urat)
dalam keluarga
6
BAB 2
TINJAUAN TEORI
Keluarga adalah dua orang atau lebih yang disatukan oleh ikatan-
masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang
emosional serta sosial dari tiap anggota keluarganya. Dari hasil analisa
Walls, 1986 (dalam Zakaria, 2017) keluarga sebagai unit yang perlu
dirawat, boleh jadi tidak diikat oleh hubungan darah atau hukum, tetapi
7
2.1.2. Tipe Keluarga
1. Keluarga Tradisional
terdiri dari suami, istri, dan anak baik dari sebab biologis
yaitu keluarga yang terdiri dari satu orang tua (ayah atau ibu)
8
dengan anak. Hal ini biasanya terjadi karena perceraian,
pernikahan).
satu rumah.
9
i. Foster Familyyaitu pelayanan untuk suatu keluarga dimana
anak menjadi anggota dari suatu sistem yang terdiri dari dua
2. Keluarga Non-tradisional
tanpa nikah.
tiri.
pernikahan.
10
e. Gay and Lesbian Families, yaitu seseorang yang
‘marital partners
alasan tertentu.
11
k. Gang, bentuk keluarga yang destruktif dari orang-orang
keluarga.
2. Struktur Kekuatan
keluarga:
12
b. Referent power (seseorang yang ditiru) dalam hal ini orang tua
keinginannya).
menyampaikan pendapat.
kebenaran.
peraturan.
13
g. Suasana emosi yang dingin; isolasi dan sukar berteman.
3. Struktur Peran
keluarga.
14
4. Struktur Nilai
sebagai berikut:
pertumbuhan,
15
2.1.5. Tahap dan Perkembangan Keluarga
family)
masing.
Hal ini yang perlu diputuskan adalah kapan waktu yang tepat
antara lain :
16
1. Membina hubungan intim dan kepuasan bersama.
kelompok social
bearing family)
17
3. Menata ruang untuk anak atau mengembangkan
balita
preschool)
dan berakhir saat anak berusia 5 tahun. Pada tahap ini orang
18
Orang tua mempunyai peran untuk menstimulasi
berikut:
sekitar)
kembang anak.
with children)
19
maksimal, sehngga keluarga sangat sibuk.Selain aktifitas di
perkawinan
intelektual
teenagers)
dan biasanya berakhir sampai pada usia 19-20 tahun, pada saat
20
melepas anak remaja dan memberi tanggung jawab serta
keluarga.
permusuhan.
kembang keluarga.
21
membentuk keluarga sendiri dan tetap membantu anak terakhir
istri seperti pada fase awal. Orang tua akan merasa kehilangan
kepergian anak
keluarga
22
g. Tahap ketujuh keluarga usia pertengahan (middle age families)
1. Mempertahankan kesehatan
generasi tua
keluarga
keakraban pasangan.
Proses usia lanjut dan pensiun merupakan realitas yang tidak dapat
23
pendapatan, kehilangan berbagai hubungan sosial, kehilangan
kematian (Harmoko,2015).
24
2.1.6. Tugas keluarga
25
dalam keluarga (anggota keluarga yang bertanggung jawab,
yang sakit.
26
2.2. KONSEP DASAR GOUT ARTRITIS (ASAM URAT)
2.2.1. Pengertian
pirai atau penyakit gout (arthritis gout) adalah penyakit sendi yang
disebabkan oleh tingginya asam urat di dalam darah. Kadar asam urat
Penumpukan asam urat inilah yang membuat sendi sakit, nyeri, dan
2020). Kadar asam urat normal pada wanita: 2,6 – 6 mg/dl, dan pada
yang berasal dari tubuh makhluk hidup. Gout artritis ditandai dengan
besar yang ditemukan topus, deformitas, sendi dan cedera pada ginjal
27
(Senocak 2019). Kelainan ini berkaitan dengan penimbunan kristal
urat monohidrat monosidium dan pada tahap yang lebih lanjut terjadi
terutama terjadi pada usia 30-40 tahun dan 20 kali lebih sering pada
pria dari pada wanita. Penyakit ini menyerang sendi tangan dan bagian
artritis gout sebelum usia 30 tahun lebih banyak terjadi pada pria
urikosurik, hal ini menyebabkan artritis gout jarang pada wanita muda
28
Pertambahan usia merupakan faktor resiko penting pada pria
pemakaian obat diuretik, dan obat lain yang dapat meningkatkan kadar
faktor yaitu faktor primer dan faktor sekunder. Faktor primer dapat
asam urat oleh ginjal, eksresi asam urat yang terganggu akan
laju filtrasi, laju filtrasi yang menurun akan eksresi zat-zat sisa dalam
29
dalam darah. Jika terjadi terus menerus akan menimbulkanpenyakit
hiperurisemia.
akan terjadi dan serangan gout pun dimulai. Apabila serangan terjadi
b. Nyeri terutama pada malam atau pagi hari saat bangun tidur
30
berfungsi dan tidak muncul gejala hingga terjadi serangan
berikutnya
pada siku
mejelang pagi
yang terserang gout bisa memicu rasa nyeri yang luar biasa.
31
2.2.5. Faktor Resiko Gout Arthritis (Asam Urat)
usia lebih tua dari pada laki-laki, biasanya terjadi pada saat
terkontrol.
ektrogen.
d. Konsumsi alkohol
32
2.2.6. Klasifikasi Gout Arthritis (Asam Urat)
tidur tanpa ada gejala apa-apa. Pada saat bangun pagi terasa
b. Stadium interkritikal
33
peradangan masih terus berlanjut, walaupun tanpa keluhan
(Senocak 2019).
waktu lama tidak mau berobat secara teratur pada dokter. Gout
(Senocak 2019) .
a. Gout primer
34
yang memiliki penyakit yang sama. Dan buruknya jika kita
b. Gout sekunder
3. Obat-obatan
Hal ini terjadi karena adanya efek dari obat ini yang
4. Penyakit lain
35
mengeluarkan limbah tubuh dengan baik seperti limbah
asam urat, oleh sebab itu salah satu penyebab asam urat
purin dengan nilai biologik yang tinggi seperti, hati, ampela ginjal,
dalam corn syrup, pemanis pada minuman ringan dan jus buah juga
vitamin C, dairy product rendah lemak seperti susu dan yogurt rendah
36
a. Kerusakan sendi
b. Terbentuk tofi
37
membesar dan menyebabkan kerusakan sendi sehingga fungsi
c. Penyakit jantung
jantung
d. Batu ginjal
38
berpotensi merusak fungsi ginjal. Adanya kerusakan fungsi
tubuh.
Sirsak
2.3.1. Pengertian
karena iklim tropis Indonesia yang cocok bagi tanaman sirsak (Dewi
2.3.2. Kandungan
39
untuk menyembuhkan penyakit salah satunya adalah penyakit gout.
Senyawa yang paling penting adalah tannin, resin dan magostine yang
mampu mengatasi nyeri sendi pada penyakit gout (Lina dan Juwita,
dan metanol dari daun sirsak mempunayi efek meredam nyeri yang
kadar asam urat dalam darah (Ilkafah, 2017). Senyawa yang tergandung
2018).
2.3.3. Manfaat
2.3.4. Indikasi
40
2.3.5. Cara Pembuatan
merebusnya.
1. Panci
2. Kompor
3. Gelas
4. Air
b. Cara pembuatan:
jam makan.
41
2.4. Konsep Asuhan Keperawatan Keluarga
2.4.1. Pengkajian
rumah, pemeriksaan fisik pada anggota keluarga dan data lain yang
a. Data Umum
42
b. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga meliputi :
c. Pengkajian Lingkungan
1) Karakteristik rumah
4. Struktur keluarga
43
b. Struktur kekuatan keluarga yaitukemampuan anggota keluarga
perilaku.
dengaan kesehatan.
5. Fungsi-fungsi Keluarga
a. Fungsi afektif
b. Fungsi sosialisasi
44
makanan, adakah makanan pantang atau yang dilarang agama
kesehatan yang tersedia, dan apa yang dilakukan bila ada yang
sakit.
dimasyarakat)
memanfaatkan barang
45
kesejahteraan keluarga dan sumber-sumber yang tersedia di
masyarakat.
6. Koping Keluarga
dari 5 bulan).
permasalahan.
permasalah
7. Pemeriksaan Fisik
46
2.4.2. Diagnosis
mempertahankan kesehatan
47
2.4.3. Intervensi
keluarga tidak efektif b.d 12111 mampu mengenal 12383 kesehatan 1. Identifikasi kesiapan dan
Kompleksitas Program masalah kesehatan. kemampuan menerima informasi
perawatan/pengobatan d.d Setelah 2. Identifikasi factor-faktor yang
keluarga tidak memahami m dilakukan 2 k dapal meningkatkan dan
asalah ali kunjungan rumah menurunkan motivasi perilaku
kesehatan tentang, gejala pen tingkat pengetahuan hidup bersih dan sehat Terapeutik
yakit semakin memberat, dan meningkat, dengan 3. Sediakan materi dan media
aktivitas keluarga untuk kriteria hasil : pendidikan kesehatan
48
mengatasi masalah tidak 1. Perilaku sesuai 4. Jadwalkan pendidikan kesehatan
2. Kemampuan bertanya
Menjelaskan Edukasi :
pengetahuan
1. Jelaskan faktor nsiko yang dapat
tentang suatu
mempengaruhi kesehatan
topik .
2. Ajarkan perilaku hidup bersih dan
3. Perilaku sesuai
sehat
pengetahuan
3. Ajarkan strategi yang dapat
meningkat Perila
digunakan untuk meningkatkan
ku membaik
perilaku hidup bersih dan sehat
49
tindakan kesehatan keputusan masalah dan informasi yang
yang tepat. memicu konfik
Setelah dilakukan 2 Terapeutik:
kali 2. Fasilitasi mengklarifikasi nilai
kunjungan rumah
dukungan keluarga dan harapan yang membantu
meningkat, dengan membuat pilihan Diskusikan
kriteri hasil :
kelebihan dan kekurangan dari
1. keinginan untuk
setiap solusi
mendukung
3. Fasitasi melihat situasi secara
anggota keluarga realistic
yang sakit 4. Motivasi mengungkapkan tujuan
meningkat perawatan yang diharapkan
2. Menanyakan 5. Faslitasi pengambilan
kondisi pasien keputusan secara kolaborat
meningkat Edukasi:
3. Bekerja sama 1. informasikan altematif solusi
dengan secara jelas
50
menentukanPera
watan
L.1312 TUK 3: memberi I.13121 Dukungan Obsevasi :
1 perawatan kepada keluarga 1. Identifikasi kebutuhan serta
anggota keluarga merawat harapan keluarga tentang
yang sakit. anggota kesehatan
Setelah keluarga yang 2. Indentifikasi tindakan yang
dilakukan 2 sakit ddapat dilakukan keluarga
kali Terapeutik :
kunjungan rumah 1. Motifasi pengembangan sikap
peran dan emosi yang mendukung
51
meningkat
L.1210 TUK 4 : I.14513 Manajemen Observasi :
5 memodifikasi kesehatan 1. Monitor perubahan status
lingkungan rumah. kesehatan lingkungan
lingkungan
Setelah Terapeutik :
dilakukan 2 2. Modifikasi lingkungan untuk
kali kunjungan meminimalkan bahaya resiko
rumah manajemen lingkungan
kesehatan keluarga Edukasi :
meningkat 3. Ajarkan individu keluarga dan
meningkat, dengan kelompok resiko tinggi bahaya
kriteria hasil : lingkungan
1.Tindakan untuk
mengurangi faktor
resiko meningkat
L.0907 TUK 5: keluarga I.12435 Edukasi perilaku Obsenvasi :
4 mampu upaya kesehatan 1. Identifikasi kesiapan dan
memanfaatkan kemampuan menerima informasi
fasilitas kesehatan. Terapeutik :
52
Setelah 2. Gunakan pendekatan promosi
dilakukan 2 kesehatan dengan memperhatikan
pengaruh dan harmbatan dari
kali lingkungan, sosial serta budaya
ketahanan kelaurga Edukasi :
meningkat, dengan 3. Informasikan sumber yang tepat
kriteria hasil : yang tersedia di masyarakat
1. Memanfaatkan 4. Anjurkan menggunakan fasilitas
sumber daya kesehatan
meningkat
53
2.4.4. Implementasi
Implementasi yang dilakukan disesuaikan dengan rencana yang telah disusun pad
2.4.5. Evaluasi
tahap ini perawat melakukan evaluasi dari setiap tindakan keperawatan yng telah
dilakukan apakah sudah sesuia dengan rencana yang telah dibuat atau belum.
54
BAB 3
LAPORAN KASUS KELOLAAN UTAMA
NIM : 72202821
A. Pengkajian
I. Data Umum
3. Umur : 65 tahun
4. Pekerjaan : Petani
55
3 Tn. F L Anak SI - - - - - - -
Genogram keluarga
Tinggal serumah
Wanita
Laki-laki
Garis penikahan
Garis keturunan
Meninggal
Pasien
56
7. Tipe keluarga
Keluarga Ny J. termasuk dalam tipe keluarga the extended family yaitu terdiri dari suami,
8. Suku bangsa
Leste.
9. Agama
dapatkan di gunakan untuk keperluan sehari-hari dan juga untuk membiayai kebutuhan
dalam rumah.
Keluarga Ny J mempunyai 3 orang anak, 2 orang anak laki-laki 1 orang anak perempuan
dan 2 orang cucu. Sehingga keluarag Ny J berada pada tahap perkembangan kedelapan
57
a. Adaptasi dengan perubahan kehilangan kekuatan fisik dan pendapatan
b. Saling merawat
Dari hasil pengkajian dapat disimpulkan bahwa tugas perkembangan keluarga Ny.J telah
terpenuhi karena sudah mampu melakukan semua tugas pada tahapan perkembangan usia
masyarakat.
Keluarga Ny J. mengatakan tidak tau kalau ada anggota keluarga yang memiliki penyakit
asam urat karena keluarga tersebut jarang untuk melakukan pemeriksaan kesehatan baik
1. Karakteristik rumah
Rumah Ny. J merupakan rumah permanen. Tembok terbuat dari batako, lantai terbuat
dari semen, atap menggunakan seng, penerangan yang digunakan adalah lampu listrik,
halaman rumah terlihat bersih, sumber air yang digunakan adalah sumur bor dan
kondisi kamar mandi dan WC baik yaitu layak dipakai, bersih, tembok menggunakan
58
Denah Rumah
Kamar
Mandi
Dapur & WC
RT
Ruang K. Tidur
K. Tidur
Makan
K. Tidur
Ruang Tamu
sempit, saling berdekatan dan tapi memiliki halaman rumah Tetangga mayoritas adalah
warga Timor Leste dengan pekerjaan Pensiunan TNI, petani dan sebagainya. Warga
sekitar rumah. Sebagian besar warga beragama Khatolik dan mempunyai status social
baik, apalagi rata-rata antar tetangga masih merupakan sanak saudara, jadi kalau ada
kegiatan atau masalah saling membantu. Akses masuk hanya bisa dilalui motor dan
mobil.
59
3. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga Ny. J bertempat tinggal menetap di Dusun IV RT 009 RW 004 Desa manusak.
Ny J selalu mengikuti ibadah di gereja setiap minggu dan beriteraksi dengan masyarakat
keluarga.
bepran sebagai ayah yang memiliki peran sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung ,
pemberi rasa aman bagi semua anggota keluarga. Sedangkan Ny. J berperan sebagai ibu
yang memiliki peran sebagai pengurus rumah tangga, pengasuh dan pendidik anak,
pelindung keluarga, dan sebagai pencari nafkah tambahan keluarga. Dan anak-anak
memiliki peran sebagai perilaku psikososial sesuai dengan perkembangan fisik, mental,
60
3. Pola komunikasi keluarga
Keluarga selalu berusaha melakukan komunikasi dua arah, selalu berkomunikasi untuk
pendidikan anak-anaknya namun apa bila dirasa masalah tersebut membuat pikiran,
Pengambil keputusan tertinggi adalah suaminya Tn.N Untuk urusan kehidupan sehari-
hari, keputusan diambil oleh Tn. N Namun, jika dirasa masalah perlu untuk didiskusikan,
V. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif
Ny J dan suami dan anak anaknya saling menyanyangi. Ny J tidak keberatan mengurus
keluarga walaupun sederhana dan kecil namun ada kebahagiaan tersendiri yang
dirasakan.
2. Fungsi sosialisasi
Ny. J mengatakan selalu berusaha memberikan arahan kepada anak-anak untuk bersikap
sopan dan berbuat baik, penanaman etika didasarkan pada agama sebagai pondasi yang
61
3. Fungsi perawatan kesehatan
a. Mengenal masalah
Ny J mengatakan belum mengetahui secara jelas apa penyebab dari penyakit asam
urat yang dialaminya dan cara mencegah penyakit tersebut, Ny J juga mengatakan
sakit.
Kemampuan keluarga Ny J memelihara rumah yang sehat dan cukup baik. Hal ini
Ny J mengatakan jika ada anggota keluarganya yang sakit mereka hanya membeli
Stressor jangka pendek yang dipikir Ny J saat ini yaitu memikirkan tentang penyakitnya.
62
2. Stressor jangka panjang
Selalu melaksanakan ibadah sesuai ketentuan dan berdoa. Segala usaha telah dilakukan
hasil akhirnya ditempuh dengan doa. Setiap ada masalah selalu diusahakan untuk
musyawarah.
TD Nadi Suhu RR
63
HEAD TO TOE
1. Kepala
Inspeksi : Rambut terdistribusi merata, beruban, kulit kepala bersih, kepala simetris
2. Wajah
Wajah tampak simetris, tidak terdapat lesi, tidak ada edema. Kondisi mata simetris,
konjungtiva merah muda, sklera warna putih,penglihatan kabur tetapi tidak menggunakan
alat bantu penglihatan. Hidung simetris, tidak keluar cairan, tidak ada benjolan, tidak ada
nyeri tekan, tidak ada gangguan penciuman. Telinga simetris, tidak keluar cairan, tidak ada
benjolan, tidak ada gangguan pendengaran. Bibir simetris, tidak ada gangguan menelan.
3. Leher
Simetris, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada nyeri tekan.
4. Dada
Bentuk dada normal dan simetris, tidak ada retraksi otot bantu nafas, tidak ada luka, tidak
5. Abdomen
64
7. Tulang Belakang
8. Ekstremitas
Inspeksi :Tidak ada luka, tidak ada kelumpuhan, terdapat edema pada pergelangan tangan
kanan dan lutut kaki kiri dan kanan, dan juga terdapat nyeri.
R : nyeri yang dirasakan di persendian lutut kaki kanan dan kiri, pergelangan
tangan kanan
Yang Mengkaji
(Trifebi E. Haekase)
65
B. Analisis dan Sintesis Data
hari
Data Obyektif:
66
TTV:
TD: 150/90mmHg
N:82x/mnt
RR:20x/mn
S:36,5 c
tentang masalah asam urat yang dialami keinginan untuk mengelola masalah
oleh Ny. J
kesehatan
Data Obyektif:
Data Objektif :
67
Q: Nyeri yang dirasakan seperti tertusuk-
tusuk benda tajam
68
membelikan
untuk dimakan
sehari-hari
Tidak dapat 0
Total 5,33
69
Prioritas Diagnosis Keperawatan
Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik d.d Ny. J mengeluh nyeri,
2
sulit tidur, tampak meringis, tekanan darah meningkat.
70
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
71
Objektif 3. Kemampuan kesepakatan
menjalankan 3 Berikan kesempatan
1. Memiliki riwayat
perilaku sehat untuk bertanya
perilaku mencari bantuan
L.13112 4. Memiliki system I.09265 Edukasi
kesehatan yang kurang pendukung 1 Jelaskan factor resiko
yang dapat
2. Kurang menunjukan
mempengaruhi
minat untuk
kesehatan
meningkatkan
Dukungan pengambilan
keputusan.
TUK 2: Keluarga mampu
Keluarga mampu memutuskan tindakan
mengambil keputusan yang dilakukan terkait
untuk tindakan masalah kesehatan yang
kesehatan yang tepat. dialami anggota keluarga
Setelah dilakukan 2 yaitu asam urat dengan
kali kunjungan rumah tindakan:
dukungan keluarga Observasi
meningkat, dengan 1. Identifikasi persepsi
72
kriteri hasil : mengenai masalah
1. keinginan untuk dan intomasi yang
mendukung memicu konfik
anggota keluarga Terapeutik
yang sakit 1. Fasilitasi
meningkat mengklarifikasi nilai
2. Menanyakan dan harapan yang
kondisi pasien membantu membuat
meningkat pilihan
3. Bekerja sama 2. Diskusikan kelebihan
dengan anggota dan kekurangan dari
keluarga yang setiap solusi
sakit dalam 3. Fasitasi melihat
menentukan situasi secara realistic
perawatan 4. Motivasi
mengungkapkan
tujuan perawatan
L.13121 I.14525 yang diharapkan
5. Faslitasi pengambilan
keputusan secara
kolaboratif
73
6. Fasilitasi hubungan
antara pasien,
keluarga, dan tenaga
kesehatan lainnya
Edukasi
1. informasikan
altematif solusi secara
jelas
2. Berikan infomasi
yang diminta pasien
Kolaborasi
TUK 3 : 1. Kolaborasi dengan
Keluarga mampu tenaga kesehatan lain
memberi perawatan dalam menfasilitasi
kepada anggota pengambilan
keluarga yang sakit. keputusan
Setelah dilakukan 2
kali kunjungan rumah Pelibatan keluarga.
peran pemberi asuhan Keluarga mampu
meningkat, dengan merawat anggota
kriteria hasil : keluarga dengan masalah
74
1. Kemampuan kesehatan yang dialami
memberikan yaitu asam urat dengan
asuhan meningkat tindakan:
2. Kemampuan Observasi
merawat pasien 1. Identifikasi kesiapan
L.14126 meningkat I.14513 keluarga untuk
3. Kemampuan terilibat dalam
menyelesaikan perawatan
tugas merawat Terapeutik
pasien 1. Ciptakan hubungan
terapeutik pasien
dengan keluarga
dalam perawatan
2. Diskusikan cara
perawatan di rumah
3. Motivasi kaluarga
mengembangkan
aspek positif rencana
perawatan
4. Fasilitasi keluarga
mernbuat keputusan
75
perawatan
Edukasi
1. Jelaskan kondisi
pasien kepada
keluarga
2. Infomasikan tingkat
ketergantungan pasien
kepada keluarga
3. Infomasikan harapan
pasien kepada
keluarga
4. Anjurkan keluarga
TUK 4 : bersikap asertif dalam
Keluarga mampu perawatan
L.09074 memodifikasi rumah I.12435 5. Anjurkan keluarga
Setelah dilakukan 2 terlibat dalam
kali kunjungan perawatan
keamanan lingkungan Manajemen
rumah meningkat, keselamatan
dengan kriteria hasil : lingkungan.
1. Pemeliharaan Keluarga mampu
76
rumah meningkat memodifikasi lingkungan
2. Kebersihan hunian terkait masalah yang
3. Sistem respon dialami anggota keluarga
kegawat daruratan yaitu asam urat dengan
meningkat tindakan:
4. Keamanan Observasi
penyimpanan obat 1. Monitor perubahan
5. Pemeliharaan status keselamatan
peralatan rumah lingkungan
Terapeutik
1. Modifikasi
lingkungan untuk
meminimalkan
bahaya resiko
lingkungan (nis.
comimode chair dan
pegangan tangan)
2. Sediakan alat bantu
keamanan
3. Gunakan perangkat
pelindung (mis.
77
pengekangan fisik, rel
samping, piriu
terkunci, pagar)
4. Hubungi pihak
berwerang sesuai
masalah komunitas
(mis. Puskesmas)
Edukasi
5. Ajarkan individu,
keluarga dan
kelompok risiko
tinggi bahaya
TUK 5 : lingkungan
Keluarga mampu
memanfaatkan
fasilitas kesehatan. Edukasi perilaku
Setelah dilakukan 2 upaya kesehatan.
kali kunjungan Keluarga mampu
ketahanan keluarga memanfaatkan fasilitas
meningkat, dengan kesehatan terkait masalah
kriteria hasil : yang dialami anggota
78
1. Mengidentifikasi keluarga yaitu asam urat
sumber daya dengan tindakan:
dikomunitas Obsenvasi
2. Memanfaatkan 1. Identifikasi
sumber daya kesiapan dan
dikomunitas. kemampuan
3. Memenfaatkan menerima informasi
tenaga kesehatan Terapeutik
untuk 1. Gunakan
mendapatkan pendekatan promosi
informasi kesehatan dengan
memperhatikan
4. Memanfaatkan pengaruh dan
tenaga kesehatan harmbatan dari
untuk lingkungan, sosial
mendapatkan serta budaya
informasi Edukasi
1. Informasikan
sumber yang tepat
yang tersedia di
masyarakat
79
2. Anjurkan
menggunakan
fasilitas kesehatan
3. Ajarkan
manentukan
perilaku spesifik
yang akan diubah
(mis. keinginan
mengunjungi
fasilitas kesehatan)
4. Ajarkan pencarian
dan penggunaan
sistem faslitas
pelayanan
kesehatan
Gejala Dan Tanda Mayor D.0077 Nyeri Akut L.08066 Setelah dilakukan I.08238 Manajemen nyeri
1. Mengeluh nyeri Agen Pencedera Fisik kali maka diharapkan 1. Identifikasi lokasi,
1. Tampak meringis sulit tidur, tampak dan kontrol nyeri frekuensi, kualitas,
80
2. Bersikap protektif meringis, tekanan meningkat dengan intensitas nyeri
81
terganggu 1. Melaporkan nyeri nyeri
mengenali diberikan
farmakologi untuk
82
teknik imajinasi
5. Dukungan orang
terbimbing, kompres
terdekat
hangat atau dingin).
meningkat
2. Kontrol lingkungan
yang memperberat
rasa nyeri(mis.suhu
ruangan,
pencahayaan,
kebisingan)
3. Fasilitas istirahat
dan tidur
4. Pertimbangkan jenis
dalam pemilihan
terapi meredakan
nyeri
83
Edukasi
1. Jelaskan penyebab,
nyeri
2. Jelaskan strategi
meredakan nyeri
3. Anjurkan monitor
farmakologis untuk
mengurangi rasa
nyeri
Kolaborasi
1. Kolaborasi
pemberian analgetik,
jika perlu
84
D.IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Diagnosa Hari/
Implementasi Evaluasi Ttd
Keperawatan Tanggal
Pemeliharaan Kamis ,01 TUK 1: Subjektif: keluarga mengatakan telah memahami apa
85
perubahan kesepakatan dengan anggota keluarga
menunjukan 5 Menjelaskan pengertian, penyebab, tanda dan diberikan dengan menganggukan kepala dan
pemahaman gejala, faktor resiko, cara mengatasi masalah dan mejawab pertanyaan yang diberikan oleh perawat
dan tidak urat yang dialami oleh salah satu anggota TUK 1 tercapai dengan indicator keluarga
menjalankan Perencanaan:
86
05 TUK 2: masalah asam urat pada Ny.J
87
yang diharapkan terkait masalah asam urat yang
dialami Ny J
88
2. Menyediakan lingkungan yang aman terhadap Ny.J
mengkonsumsi rebusan air daun sirsak untuk dengan cara mengkonsumsi rebusan air
mengurangi nyeri asam urat daun sirsak untuk mengurangi nyeri asam
dirumah yakni memberikan rebusan air daun Perencanaan: Lanjutkan intervensi TUK 4 yaitu
89
Selasa 13 setelah makan rutin selama 8 minggu. Subjektif: keluarga mengatakan sudah memahami
TTV:
N: 82x/menit
lingkungan
90
Perencanaan: Lanjutkan intervensi TUK 5 Keluarga
2. Memberi dukungan dalam perawatan dan Analisis: TUK 5 belum tercapai dengan indicator
91
3. Member motivasi bagi keluarga berpartisipasi faskes
keluarga
agen september frekuensi, kualitas dan untensitas nyeri: Ny.J mengatakan nyeri yang dirasakan pada
pencedera 2022 Lokasi : persendian lutut kaki kanan dan kiri, bagian persendian lutut kaki kanan dan kiri,
fisik ditandai pergelangan tangan kanan pergelangan tangan kanan sudah berkurang
mengeluh Frekuensi : < 5 menit Ny.J masih tampak meringis saat menunjkan
nyeri, tampak Kualitas :nyeri seperti tertusuk-tusuk oleh lokasi pada bagian persendian lutut kai kanan
meringis, sulit benda tajam dan kiri, pergelangan tangan kanan yang terasa
meningkat, 3. Mengidentifikasi respon nyeri non verbal: Ny. TD : 130/90 mmHg S: 36,5 oc
92
bahwa ia teknik pemberiaan rebusan air daun sirsak. Ny A :
93
setelah 1 jam makan.
ringan)
94
BAB 4
ANALISIS SITUASI
Kupang Timur dan disebut dusun Tatelek. Sebagai salah satu dusun terjauh
dengan jarak kurang lebih 7 km dari pusat desa (Kantor Desa Pukdale) tentu
dimekarkan dusun ini menjadi desa pada tahun 2004 telah ada upaya dari
Timur. Desa Manusak merupakan Desa pemekaran dari Desa Pukdale yang
mulai dimekarkan sejak tahun 2005 dan devenitif pada tahun 2006. Luas
95
wilayah desa mencapai 2.500 ha. Jarak dari Kota Kecamatan 7 km. Jarak dari
ditemukan bahwa Ny.J memiliki riwayat gout artritis (asam urat) Ny.J
daun pepaya dan kangkung. Hal ini sesuai dengan teori, dimana
Serta sesuai dengan penelitian Veronica dkk (2019) dengan hasil ada
mengalami sakit yang sama dengan yang dialami oleh Ny.J. Ira Riswana
urat yaitu faktor keturunan adanya hubungan antara yang diduga secara teori
karena adanya metabolisme yang berlebihan dari purin yang merupakan salah
96
satu hasil residu metabolisme tubuh terhadapan makanan yang mengandung
purin. Kondisi ini secara teoritis dapat diturunkan dari orang tua ke anak.
Dari hasil pengkajian yang telah dilakukan pada Ny.J bahwa setiap
harinya Ny.J bekerja di kebun dari pagi hingga sore sehingga sering
mengalami kelelahan dan cedera sendi. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian
yang dilakukan oleh Nurul dan Hariza, (2021) yang menyebutkan bahwa
semakin berat aktivitas fisik yang dilakukan dan berlangsung jangka panjang
maka semakin banyak asam laktat yang diproduksi. Aktivitas fisik yang
disimpulkan bahwa ada hubungan signfikan antara aktivitas fisik dan kadar
asam urat.
Selain itu didapatkan bahwa kurangnya peran keluarga dalam kasus asam
urat pada Ny.J Hal ini dapat tergambar dari 5 tugas kesehatan keluarga.
Ny.J , keluarga belum bisa merawat Ny.J dengan baik, keluarga belum bisa
anggota keluarga yang sakit. Sesuai dengan jurnal penelitian yang telah
dilakukan oleh Anisa dkk, dengan judul “Hubungan Pola Makan Dan Tingkat
Pengetahuan Dengan Kadar Asam Urat Dalam Darah Pada Penderita gout
97
Peran keluarga sangat menentukan terjadinya asam urat. Karena peran
2017). Salah satu terapi herbal dapat menggunakan rebusan air daun sirsak.
Rebusan air daun sirsak bisa untuk mengobati asam urat karena memiliki
98
sehingga dapat mengganggu sintesis prostaglandin dan mengurangi rasa nyeri
(Suryanto, 2012).
diberikan untuk menangani masalah gout arthritis (asam urat) adalah Ajarkan
004 Desa Manusak, dengan memberikan rebusan air daun sirsak . Dengan
waktu pemberian dua kali dalam sehari yaitu pagi hari dan malam hari.
terlebih dahulu dan didapatkan hasil 8,1 mg/dL, dan pasien mengeluh nyeri
pada persendian skala nyeri (6) nyeri sedang. Setelah lima kali diberikan
terapi tingkat nyeri yang sering dirasakan oleh Ny. J mengalami penurunan,
skala nyeri menjadi (3) nyeri ringan dan kadar asam urat juga menurun
menjadi 7,8 mg/dL Pemberian terapi ini dilakukan selama empat minggu
1. Panci
99
2. Kompor
3. Gelas
4. Air
d. Cara pembuatan:
jam makan.
100
Hasil yang ditunjukkan setelah diberikan terapi memberikan pengaruh
yang cukup baik untuk Ny. J. Bisa dikatakan bahwa terapi yang dilakukan
sangat berhasil untuk mengontrol nyeri yang dialami klien. Penggunaan bahan
herbal sebagai terapi sangat dibutuhkan karena memiliki khasiat yang ampuh
klien.
Nyeri Pada Penderita Gout Artritis “ didapatkan hasil bahwa ada pengaruh
daun sirsak untuk penurunan skala nyeri. Hal ini dikarena daun sirsak
mengurangi rasa nyeri. Senyawa yang yang terkandung dalam daun sirsak
tersebut berfungsi sebagai analgesik (pereda rasa sakit) yang kuat serta
Intensitas Nyeri Pada Penderita Asam Urat Diwilayah Kerja Puskesmas Koto
Lolo Kota Sungai Penuh” didapakan hasil bahwa ada pengaruh rebusan daun
sirsak terhadap penurunan intensitas nyeri pada penderita asam urat. Senyawa
yang paling penting terdapat dalam daun sirsak adalah tannin, resin dan
terkandung dalam daun sirsak tersebut berfungsi sebagai analgetik yang kuat
101
Mekanisme kerja antioksidan pada daun sirsak tersebut mirip dengan
Rebusan Daun Sirsak Untuk Menurunkan Nyeri Sendi Pada Lansia Yang
diakibatkan oleh asam urat, Dengan demikian rebusan daun sirsak dapat
digunakan sebagai salah satu terapi dalam menurunkan nyeri sendi pada
kesehatan pada Ny.J dengan gout artritis (asam urat) adalah terapi kompres
hangat jahe merah. Karena pengaruh kompres jahe merah pada Gout artritis
Hal ini sejalan dengan penilitian yang dilakukan oleh Zakina Arlina, 2018
Merah Terhadap Penurunan Skala Nyeri Pada Penderita Gout Artritis Di Panti
102
Pemberian kompres jahe ini dilakukan menggunakan waslap dengan suhu
103
BAB 5
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
artritis (asam urat) baik tinjaun secara teori maupun pelaksanaan asuhan
berikut:
meningkat.
104
3. Perencanaan dirumuskan berdasarkan prioritas masalahnya yang
105
5.2. Saran
asam urat
3. Bagi Masyarakat
pelayanan kesehatan.
106
DAFTAR PUSTAKA
Pustaka As-Salam
107