Anda di halaman 1dari 1

Pengertian Enema

Enema adalah cairan yang diberikan melalui rektal, berisi zat kimia aktif yang
mempengaruhi motilitas usus, punya efek osmotik, atau kombinasi. Enema (natrium lauryl sulfo
asetat, natrium dokusat, natrium fosfat) dapat digunakan untuk terapi disimpaksi. Efek dapat
dirasakan dalam beberapa menit setelah pemberian. Enema dan PEG terbukti sama efektifnya
dalam mencapai disimpaksi. Penggunaan kronis enema pada anak tidak disarankan. Enema dapat
diberikan kepada pasien yang mengalami sembelit, atau yang akan dioperasi. Kontraindikasi
enema natrium fosfat adalah jika dicurigai penyakit Hirschsprung karena berpotensi menginduksi
hiperfosfatemia. Enema juga tidak disarankan bagi pasien yang memiliki hemoroid berdarah.
Efek samping enema umumnya sakit perut, dan anus tidak nyaman.

Pemanfaatan Enema pada Persalinan

Persalinan merupakan proses alamiah sehingga sebisa mungkin bidan meminimalisir


intervensi yang tidak diperlukan. Semakin banyak intervensi yang dilakukan, maka akan
berpengaruh pada waktu persalinan, kepuasan ibu selama bersalin, serta dapat menyebabkan
komplikasi bagi ibu dan bayi. Namun, jika terjadi masalah serius bagi ibu dan bayi, ada beberapa
intervensi yang dapat dilakukan, antara lain trikotomi, enema, induksi, dan obat-obatan. Enema
masih sering digunakan dalam persalinan di beberapa rumah sakit. Enema dipercaya dapat
mengurangi lama persalinan dan resiko infeksi perinium. Namun, keefektivitasan penggunaan
enema belum dapat dibuktikan secara ilmiah. Sebuah literatul hanya dapat membuktikan jika
prosedur ini tidak dapat mempercepat masa nifas dan mencegah infeksi neonatus.

Adnan, dkk. 2018. Maternal Satisfaction in the Early Period After Birth. Jurnal Medical
Brasovean (1), hal 50-56. Editura Universității Transilvania Brașov

Andressa,dkk. 2017. Humanization of Childbirth: meanings and perceptions of nurses. Escola


Anna Nery 21(4), hal 1-6. Universidade Federal de Santa Maria.

Purnamasari, Lina. 2018. Tanda Bahaya, Evaluasi, dan Tatalaksana Sembelit pada Anak.
Continuing Medical Education 45(12), hal 902-907. Rs. St. Elisabeth Semarang.

Anda mungkin juga menyukai