THE MATERIAL AS CULTURE, DEFINITIONS, PERSPECTIVE, APPROACHES
Mata Kuliah Teori Kebudayaan
Program Studi Magister Arkeologi MEI 2016 Objek adalah benda materi dimana manusia dan benda berhubungan, berinteraksi, dan digunakan. Objek biasanya disebut material culture/benda budaya. Objek terbagi dalam skala mulai dari yang memiliki ciri ciri seperti halnya sendok, pensil, koin hingga objek kompleks seperti komputer, kendaraan bermotor, pesawat terbang dan lain sebagainya. Material culture tidak lagi hanya menjadi fokus kajian arkeologi dan antropologi. Hal utama dalam Material Culture Study adalah anggapan bahwasannya objek memiliki kemampuan untuk memberi tanda tanda atau memunculkan makna sosial. Objek dapat menandakan daya tarik sub-culture, pekerjaan, partisipasi dalam aktivitas keseharian, ataupun status sosial. Misalkan memakai pakaian tertentu akan memberikan persepsi pandangan orang orang. Perkembangan material culture saat ini adalah mengenai keterkaitannya dengan studi mengenai konsumsi materi dan melambungnya teori poststruktural dan interpretasi. Dalam hal ini akan dibahas mengenai material culture berdasarkan pandangan teori Struktural yang berfokus kepada permasalahan kelas, gender, dan ras. Kemudian dihubungkan juga dengan munculnya teori Poststruktural yang lebih menitik beratkan kepada persoalan perbedaan variabel dan tempat dalam bentukan sosial dan perubahan seperti halnya tubuh, jarak, dan objek. Dalam paragraf ini dijelaskan beberapa studi kasus mengenai material culture. Dalam tiga studi kasus dijelaskan bahwa objek dapat berarti: 1. Digunakan sebagai penanda nilai/sosial, 2. Sebagain penanda identitas, 3. Pengkapsulan jaringan budaya dan kuasa politik. Individu tentu mempunyai selera dan penanda estetika dan Bourdieu (1984) menekankan pada fungsi pilihan estetik, sebagai pilihan seseorang, dalam membuat ketidaksamaan sosial. Dalam masyarakat konsumer, selera menjadi penanda yang bernilai tinggi atas perbedaan. Hal yang lebih penting adalah pilihan estetis secara menyeluruh dipelajari dan memberi keyakinan bahwa penanda kelas diekspresikan melalui tubuh, representasi diri dan penampilan. Sebuah benda dapat diartikan berbeda tergantung bagaimana orang tersebut menilainya. Namun yang lebih ditekankan disini adalah bahwa ketertarikan atau selera terhadap sesuatu dapat menjadi penanda sosial seseorang apakah lebih tinggi atau lebih rendah. Sebuah benda materi dapat dikatakan menjadi penanda identitas. Suatu benda dapat menjadi sebuah penanda identitas individu dan mempunyai sebuah bentuk estetik yang menandakan bahwa benda tersebut identik dengan seseorang baik itu secara personalitas maupun menggambarkan semacam kelompok. Selain sebagai penanda identitas seseorang maupun kelompok, benda materi juga dapat dijadikan sebagai penanda situs kebudayaan dan juga politik kuasa. Sebagai sebuah situs kebudayaan dan juga politik kuasa, bahwa benda materi seperti yang dikatakan oleh Foucault, bahwa bagaimana suatu objek atau material dapat menjadi pusat dari suatu wacana atau jaringan kuasa dan bagaimana benda tersebut bereaksi terhadap perilaku manusia. Mengenai definisi dari kebudayaan materi sangat beraneka ragam. kebudayaan materi disebutkan sebagai sesuatu yang dapat dipindahkan, disentuh dan ada secara fisik dan merupakan suatu komponen di dalam praktik kebudayaan manusia. Di dalam artikel ini juga dikatakan bahwa pengertian apa yang tepat untuk mendefinisikan kebudayaan materi. Berbagai macam sebutan seperti benda, objek, artefak, goods, komoditas dan aktan. Benda dikatakan sebagai definisi yang konkret dan merupakan materi yang eksis namun, penempatan kata benda tidak menggambarkan bahwa sebuah kebudayaan materi memiliki aktor yang membawa benda tersebut sebagai bagian dari praktik. Pengertian mengenai objek merupaka sebuah komponen dari kebudayaan materi yang dapat disentuh dan dilihat. Definisi dari artefak merupakan sebuah benda fisik yang dihasilkan dari aktivitas manusia dan artefak menjadi sebuah bagian yang penting karena merupakan simbol penting dari aspek dari aktivitas budaya dan sosial. Goods atau barang merupakan sebuah objek yang diproduksi dibawah relasi pasar yang spesifik yang diasumsikan sebagai sebuah kapital atau modal yang digunakan sebagai alat tukar. Berbagai definisi di atas menggambarkan berbagai pengertian mengenai kebudayaan materi di mana di dalamnya sama-sama menunjukkan bahwa manusia berada di sana sebagai aktor dari pembuat benda budaya tersebut. Selain itu bahwa suatu benda tidak hanya didefinisikan sebagai kualitas materialnya tetapi juga harus berdasarkan lokasi yang berada di dalam sistem narasi dan logika yang ditata wacana sosial yang berdasarkan pada teknologi, kebudayaan, ekonomi dan politik. Serta, suatu benda ada karena jaringan dari hubungan untuk diartikan, di mediasi serta di peruntukkan kepada ativitas manusia sebagai hubungan sosial.
Daftar Referensi
Woodward, Ian. 2007. Understanding Material Culture. Sage Publication.