Anda di halaman 1dari 3

BAHAN AJAR

Sekolah : SMP Negeri 2 Sedati


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas/Semester : IX / Ganjil
Materi/Sub Materi : Listrik Statis/Gejala Listrik Statis

Fenomena Listrik Statis: Mengapa Petir Bisa Terjadi?

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1) Menganalisis fenomena listrik statis yang terjadi pada benda yang telah digosok
2) Menjelaskan faktor yang memengaruhi besarnya gaya Coulomb dua muatan listrik

B. URAIAN MATERI
Fenomena Listrik Statis: Mengapa Petir Bisa Terjadi?
Ngomong-ngomong soal petir, yang sering kita lihat di dunia nyata asalnya bukan dari
palu Thor ya! Petir terjadi karena gesekan antar awan yang melahirkan elektron-elektron bebas.
Elektron? Apaan tuh? Jadi, petir adalah salah satu peristiwa yang berkaitan dengan listrik statis.
Sebelum kamu pusing mikirin petir, apalagi mikirin Thor, sekarang kita belajar listrik statis sama-
sama, yuk!

Listrik Statis
Listrik statis adalah cabang ilmu fisika yang mempelajari fenomena
kelistrikan pada muatan-muatan listrik yang diam (statis). Fenomena listrik statis ini timbul
saat benda-benda bermuatan listrik saling berinteraksi. Terus, ada apa aja sih di listrik statis ini?
Simak penjelasannya, yuk!

Muatan Listrik
Kamu pernah dengar istilah atom? Atom merupakan suatu dasar materi yang terdiri atas
inti atom dan kulit atom. Partikel-partikel penyusun atom adalah:

Inti atom terdiri dari proton dan neutron, sementara kulit atom terdiri dari elektron yang
mengelilingi bagian inti pada lintasan tertentu. Nah, elektron yang ada di kulit atom ini bisa bebas
berpindah nih, dari satu atom ke atom lainnya. Saat elektron dari atom sebuah benda berpindah
ke atom benda lain, maka akan terjadi ketidakseimbangan jumlah elektron di kedua benda
tersebut. Sehingga, akan menyebabkan perbedaan muatan listrik pada kedua bendanya.
Secara nggak langsung, hal ini ngasih tau ke kita kalau ternyata muatan listrik pada
benda-benda itu bergantung dari jumlah elektronnya. Sebuah benda dikatakan bermuatan
netral apabila jumlah elektronnya sama dengan jumlah protonnya, dikatakan bermuatan
positif apabila jumlah elektronnya lebih sedikit (kekurangan) daripada jumlah protonnya, dan
dikatakan bermuatan negatif jika jumlah elektronnya lebih banyak (berlebih) daripada jumlah
protonnya.
Dari sifat-sifat tersebut, dapat memungkinkan terjadi interaksi. Interaksi tersebut bisa jadi
tarik-menarik atau tolak-menolak.

Oh iya, pada tahun 1785, Charles Augustin de Coulomb menemukan hukum dasar
tentang gaya listrik antara dua partikel bermuatan yang berbunyi: “Besarnya gaya tarik menarik
atau tolak menolak antara dua benda bermuatan listrik berbanding lurus dengan besar muatan
masing-masing benda dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua benda
tersebut”. Hukum ini dikenal dengan Hukum Coulomb.

Salah satu cara untuk mengubah benda menjadi bermuatan adalah dengan
menggosokkan benda. Sisir atau penggaris plastik yang digosokkan pada rambut kering akan
bermuatan negatif karena sisir atau penggaris plastik mengalami kelebihan elektron (elektron dari
rambut berpindah ke sisir atau penggaris plastik).
Ada trik khusus untuk mempermudah dalam mengingat deret tribolistik, yaitu KRL
Sumatera di pesisir garis.
1) K (kaca)
2) R (rambut)
3) L (woll)
4) Sumatera (sutera)
5) Di pesisir (sisir)
6) Garis (penggaris)
Tadi, di awal sudah dikasih gambaran sedikit tentang fenomena alam yang sering terjadi
di sekitar kita, kan? Ya, petir. Petir merupakan salah satu fenomena alam terkait listrik statis yang
bisa kita saksikan. Yuk, kita bahas sedikit lagi tentang fenomena listrik statis tersebut.
Fisika pasti ada di mana-mana dan kapan saja, termasuk juga dengan fenomena listrik
statis ini. Salah satunya adalah petir yang kita sebut di awal tadi. Bukan petirnya Thor yaa, tapi
petir yang sering kita lihat. Petir bisa terjadi karena awan yang bergesekan satu sama lain.
Setelah proses pergesekan, terbentuklah elektron-elektron bebas yang kemudian saling
berkumpul, sehingga memiliki cukup beda potensial untuk menyambar permukaan bumi. Saking
berbahayanya petir, kini dibuat alat penangkal petir yang biasa dipasang di bangunan-bangunan
tinggi.
Cara kerja alat penangkal petir ini adalah dengan mengalirkan petirnya ke dalam tanah
melalui jalur yang tersedia. Jadi, petir yang menyambar di antara bangunan-bangunan tinggi tidak
akan membahayakan bangunan serta penghuninya karena ada pemindahan muatan listrik.
Selain petir dan penangkalnya, fenomena listrik statis yang lain adalah ketika kita
mendekatkan punggung tangan ke televisi yang baru saja dimatikan. Seketika tangan kita akan
terasa disetrum oleh layar televisi tersebut. Ada juga rambut kering yang ketika disisir dengan
sisir plastik, lalu jika sisir tersebut didekatkan ke kertas kecil-kecil, kertas tersebut akan menempel
ke sisir plastik.
Wah, banyak juga ya penjelasan tentang listrik statis serta kaitannya dengan kehidupan
sehari-hari. Sekarang kalian juga jadi tau kan kalau petir itu asalnya bukan dari Thor, tapi dari
listrik statis. Supaya kalian lebih paham lagi, yuk kerjakan latihan soal tentang listrik statis.

C. DAFTAR PUSTAKA
Adistiana, Karina Dwi. 2022. Hukum Coulomb: Pengertian, Rumus, dan Contoh Soal.
https://www.ruangguru.com/blog/pengertian-hukum-coulomb diakses pada 23 September
2022 pukul 05.30
Yahya, Rizal Amril. Contoh Soal dan Jawaban tentang Listrik Statis Materi IPA Fisika.
https://tirto.id/contoh-soal-dan-jawaban-tentang-listrik-statis-materi-ipa-fisika-gjgY diakses
pada 23 September 2022 pukul 18.00
Zakaria, Sabrina. 2021. Fenomena Listrik Statis: Mengapa petir bisa terjadi?
https://www.ruangguru.com/blog/ipa-kelas-9-mengapa-petir-bisa-terjadi diakses pada 23
September 2022 pukul 16.30
Zubaidah, dkk. 2018. Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas IX Semester 1. Jakarta: Kemdikbud.
Hal 163-172.

Anda mungkin juga menyukai