Anda di halaman 1dari 1

BAB III

PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Metode Identifikasi Program


1. Pendataan
Melakukan koordinasi dengan kader untuk jumlah balita yang ada diwilayah posyandu
masing-masing.

B. Tabulasi Data
Tabel 1.1 jumlah posyandu yang ada dalam wilayah kerja Puskesmas Kedawung II
NO Nama Desa Jumlah Jumlah Yang % Menolak %
Posyandu Balita terimunisasi Imunisasi
BIAN BIAN
1. Karangpelem 10 378 259 12,4 % 119 5,6 %
2. Jenggrik 8 302 264 12,6 % 38 1,8 %
3. Mojodoyong 13 369 323 15,4 % 46 2,2 %
4. Celep 13 450 389 18,6 % 61 18,6 %
%
5. Pengkok 16 589 407 19,4 % 182 19,4%
Jumlah 60 2088 1642 78,4 % 446 47,6 %

Berdasarkan data di atas bisa dilihat untuk cakupan pelaksaan imunisasi BIAN di
wilayah Puskesmas Kedawung II yang memiliki jumlah balita sebanyak 2088, yang
terimunisasi sebanyak 1642 78,4 % dan yang menolak sebanyak 446 47,6 %. Ada bebrapa
alasan balita yang tidak terimunisasi di antaranya ialah balita sedang sakit, orang tua tidak
menghendaki balitanya di imunisasi, dan balita sedang bepergian.

C. Hasil SWOT
1. Stranger (Kekuatan)
a. program imunisasi BIAN (MR) dapat mencegah terjadinya penyakit campak
b. memberikan kekebalan tubuh pada balita yang mendapatkan imunisasi MR (campak)
2. Weaknesses (Kelemahan)
a. Dapat menimbulkan KIPI seperti demam, nyeri didaerah bekas suntikan.
3. Opportunity (Peluang)
a. dapat menurunkan angka kejadian kesakitan dari campak
4. Treats (Ancaman )
a. masih banyak orang tua yang menolak balita nya diberikan imunisasi MR

Anda mungkin juga menyukai