Laporan PI PT. Perkasa Agung Sejati
Laporan PI PT. Perkasa Agung Sejati
DISUSUN OLEH:
IQBAL ARDIANSYAH
NIM : 21TPM115
2023
LEMBAR PERSETUJUAN LAPORAN AKHIR PRAKTIK INDUSTRI
Mengetahui,
1
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyusun
laporan Praktik Kerja Industri di PT. Perkasa Agung Sejati Sulawesi Selatan.
Tujuan dari penyusunan laporan ini adalah untuk memenuhi salah satu
syarat agar dapat menyelesaikan studi di Akademi Komunitas Industri
Manufaktur Bantaeng dan sebagai bukti tanggung jawab selama melakukan
praktik industri.
Dalam penulisan laporan ini, penulis mendapatkan bimbingan dan
dorongan serta motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu, melalui laporan ini
penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang tulus
kepada:
1. Bapak Drs. Zainal Abidin, M.Si selaku Direktur Akademi Komunitas
Industri Manufaktur Bantaeng.
5. Bapak Drh. Asrokh Nawawi selaku General Manajer PT. Perkasa Agung
Sejati
2
8. Bapak/Ibu rekan kerja di PT. Perkasa Agung Sejati atas segala bimbingan
selama praktik kerja industri
9. Bapak dan ibu dosen beserta staf Akademi Komunitas Industri Manufaktur
Bantaeng atas segala ilmu dan bimbingan yang telah diberikan.
10. Kedua orang tua, saudara serta keluarga yang telah memberikan dukungan
dan doa hingga penulis dapat menyelesaikan praktik kerja industri.
11. Semua pihak yang telah memberikan dukungan kepada penulis dalam
menyelesaikan praktik
( Iqbal Ardiansyah)
3
DAFTAR ISI
4
DAFTAR GAMBAR
5
DAFTAR TABEL
6
DAFTAR LAMPIRAN
1.
7
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Profil Perusahaan
8
Perkasa Agung Sejati (Patriot Feed). Untuk mengetahui posisi departemen-departemen tersebut secara kesuluruhan,
berikut ini adalah struktur organisasi dari PT. Perkasa Agung Sejati.
KOMISARIS
Drh. Subroto
DIREKTUR UTAMA
Hioe Dodik Wiranto
DEPUTY DIREKTUR
Dani Ardianto, STP.MM
GENERAL MANAJER
Drh. Asrokh Nawawi
Dept. P&GA Dept. Accounting Dept. Purchase Dept. Marketing Dept. Finance Dept. Plant
Ir. Zusriyatno Sim Frandy, SE Danny Setiawan Dabi Ardianto, STP.MM Rosana, SH Safat Umboro, S.PT
Subdept Subdept
Subdept HR Subdept GA Supervisior Supervisior Supervisior TS Supervisior Subdept QC
Produksi Warehouse
9
Fungsi-fungsi dari struktur organisasi di PT. Perkasa Agung Sejati yaitu :
10
13. Subdepartemen warehouse merupakan pekerjaan yang terkait dengan
penyimpanan barang atau produksi dalam jumlah dan rentang waktu
tertentu.
14. Subdepartemen HR bertanggung jawab dalam pengelolaan dan
pengembangan SDM dan kegiatan-kegiatan pembinaan government
industrial.
15. Subdepartemen GA berfungsi dalam menciptakan, mengembangkan dan
mengiplementasikan sistem kerja atau prosedur pengadaan dan
perawatan fasilitas yang ada
16. Supervisor berfungsi untuk mengawasi serta mengelola sebuah produksi
dan pelayanan kepada konsumen juga membimbinig dan mengatur rekan
kerja bawahannya guna mencapai tujuan perusahaan.
17. Karyawan merupakan bagian terpenting di dalam perusahaan, karena
merekalah yang menjadi citra bagi perusahaan di masyarakat.
11
6 BB 1 HUBB + Crumble
7 BB 2 COBB Crumble
8 BB 2 COBB + B Crumble
9 BB 2 COBB + T Crumble
10 BB 2 COBB + F Crumble
11 BB 2 HUBB Crumble
12 BB 2 HUBB + Crumble
13 BB 3 COBB Crumble
14 BB 3 COBB + B Crumble
15 BB 3 COBB + T Crumble
16 BB 3 COBB + F Crumble
17 BB 3 HUBB Crumble
18 BB 3 HUBB + Crumble
19 BB 3 PL COBB Crumble
20 BB 3 PL COBB + B Crumble
21 BB 3 PL COBB + T Crumble
22 BB 3 PL COBB + F Crumble
23 BB 3 PL HUBB Crumble
24 BB 3 PL HUBB + Crumble
25 BB 3-2 COBB Crumble
26 BB 3-2 COBB + B Crumble
27 BB 3-2 COBB + T Crumble
28 BB 3-2 COBB + F Crumble
29 BB 3-2 HUBB Crumble
30 BB 3-2 HUBB + Crumble
31 Male Bredeer COBB Crumble
32 Male Bredeer COBB + B Crumble
33 Male Bredeer COBB + T Crumble
12
34 Male Bredeer COBB + F Crumble
35 Male Bredeer HUBB Crumble
36 Male Bredeer HUBB + Crumble
(Sumber : Kode Pakan Bredeer PT. Perkasa Agung Sejati, Makassar,
2009)
13
6 PL-3 -1 C Crumble
7 PL-3 -1 T Tepung
(Sumber : Kode Pakan Ayam Broiler PT. Perkasa Agung Sejati,
Makassar,2009)
1. Mesin Utama
Mesin utama disini adalah meshin yang berperan secara langsung
dan sangat penting dalam pengelolaan atau proses produksi yang
berlangsung. Jika mesin ini ditiadakan, maka proses produksi bisa
kacau. Adapun mesin utama yang digunakan dalam produksi pakan
ternak yaitu:
a. Hammermill
Hammermill merupakan alat yang digunakan untuk mengecilkan
volume serta menyeragamkan ukuran bahan baku yang akan
14
dipakai nantinya terutama yang berbentuk biji-bijian seperti
jagung. Kekuatan hammermill untuk memecahkan bahan baku
yang dituang terletak pada pisau dan palu yang digunakan.
b. Mesin Mixer
Mixer merupakan alat yang berfungsi sebagai tempat
pencampuran bahan campuran dan pengadukan material-material
bahan baku sehingga dihasilkan yang homogeny. Mesin mixer
sangat penting dan merupakan mesin yang sangat vital bagi
proses produksii.
c. Mesin Pellet
Mesin pellet merupakan peralatan yang digunakan untuk
membuat produk berbentuk pellet dengan melewatkannya pada
sebuah cetakan berbentuk pellet (die) dengan sistem pengepresan
yang dilakukan 2 buah roller. Cetekan pellet (die) yang biasanya
digunakan berukuran 3,5 mm atau 4 mm.
d. Coller
Rangkaian mesin pellet selain mesin pembentuk pellet itu sendiri
terdapat juga coller yaitu mesin yang berfungsi sebagai pending.
Pakan jadi yang telah melalui proses pencetakan berbentuk pellet
akan memiliki suhu yang tinggi/ panas. Agar hasil pellet tidak
mudah hancur karena panas yang dihasilkan, maka jadi berbetuk
pellet tersebut harus dilewatkan pada sebuah mesin pendinggin
(coller). Prinsip kerja adalah menarik panas dari bahan dengan
bantuan blower sehingga suhu bahan dapat turun.
e. Mesin Crumble
Rangkaian mesin pellet yaitu mesin crumble berfungsi sebagai
mesin pemecahan pellet menjadi berbentuk crumble (butiran/
pecahan kecil). Prinsip kerja alat ini yaitu adanya efek
penggerusan/ penggilingan oleh roller. Bagian penting dalam alat
ini adalah penyetelan jarak roller yang perlu disesuaikan dan
tergantung dalam formulasi yang akan diproduksi.
15
f. Ayakan/ Screener
Mesin ini berguna untuk pengelompokan ukuran yang dihasilkan
sesuai dengan formulasi. Pada setiap mesin terdapat 3 buah
saringan yang memiliki ukuran lubang yang berbeda yaitu kasar,
halus, dan sangat halus.
g. Mesin Packing
Mesin packing digunakan untuk proses pengemasan bahan jadi
kedalam kemasan yang telah ditentukan. Mesin packing
dilengkapi dengan timbangan yang secara otomatis akan
menimbang pakan jadi setiap 50 kg. berat bahan yang akan turun
dan banyaknya proses pengemasan yang akan dilakukan diset ada
panel breaker dan dikontrol dengan timbangan.
2. Mesin Transportasi
Mesin transportasi merupakan mesin yang berfungsi untuk
memindahkan bahan dari satu tempat menuju tempat yang lainnya
sehingga mempermudah proses produksi. Mesin transportasi yang
digunakan diantaranya:
a. Chain Conveyor
Chain conveyor merupakan alat transportasi yang akan
mengalirkan bahan baku ataupun barang jadi dengan arah
pergerakan horizontal. Chain conveyor berbentuk rantai dengan
sirip-sirip seperti tulang-tulang ikan diantara mata rantai.
b. Bucket Elevator
Bucket elevator merupakan alat tranportasi dengan arah
pergerakannya vertical yang dapat membawa bahan baku kasar/
halus maupun barang jadi dari chain conveyor bawah menuju
chain-chain bagian atas dalam mangkuk-mangkuk yang
menempel pada belt conveyor dengan kecepatan yang tinggi.
c. Forklift dan Loader Forklift
16
Forklift adalah kendaraan yang digunakan untuk membawa
bahan baku ataupun barang jadi. Kendaraan ini dilengkapi
dengan garpu pada bagian depannya dan dapat digerakkan naik-
turun. Sedangkan loader forklift hanya digunakan pada bahan
yang berbentuk curah dan tidak membentuk pellet untuk
menampung bahan.
17
baku yang digunakan dalam jumlah sedikit digunakan timbangan
yang berkapasitas kecil.
2. Grinding
Grinding adalah penggilingan bahan baku yang bertujuan untuk
memperkecil ukuran partikel suatu bahan menjadi butiran kasar
atau tepung. Bahan baku yang melalui proses grinding yaitu
jagung, Soya Bean Meal (SBM), kopra, white brand pellet. Adapun
alat yang digunakan dalam proses ini yaitu hammermil. Prinsip
kerja dari hammermill yaitu menggunakan pisau untuk
memperkecil ukuran partikel bahan baku. Bahan pakan masuk
melalui Hoppe, kecepatannya dikontrol dengan pengaturan gerakan
slope. Sebelum masuk kedalam ruang penggiling, bahan melewati
magnet (screen) untuk memisahkan benda asing seperti logam
tercampur. Kemudian bahan dipecah, dipukul, dan dipotong oleh
pisau yang berputar sehingga ukuran partikel menjadi lebih kecil.
Bahan yang telah terpecah melewati lubang saringan dengan
semburan udara.
3. Mixing
Mixing adalah proses pencampuran beberapa bahan baku pakan
yang bertujuan untuk memperoleh hasil adukan yang homogen.
Prinsip utama pencampuran adalah prosesnya harus diselesaikan
dengan waktu dan biaya minimum untuk menghasilkan produk
yang seragam. Urutan pemasukan bahan dalam mixer adalah
bahanbaku macrom micro, bahan aditif, dan liquid. Pada
penambahan bahan baku aditif (suplemen) terlebih dahulu
melewati proses hand add sebelum tahap mixing. Didalam taha
mixing terbagi menjadi 2 tahap yaitu dry mix (pencampuran
kering) dan wet mix (pencampuran basah). Tahap pertama pada
proses mixing yaitu dry mix dimana bahan yang tercampur yaitu
bahan padat. Setelah itu pada mixer disemprotkan cairan/ liquid
18
tambahan seperti Crut Palm Oil (CPO) yang disebut juga proses
wet mix.
Semua aktivitas pengadukan bahan baku pada proses mixing
dikontrol secara otomatis dengan menggunakan sistem computer
yaitu scanning panel.
4. Conditioning
Conditioning berfungsi untuk memudahkan pemelletan. Pada
proses ini akan terjadi pemanasan yang mengakibatkan terjadinya
proses gelatinisasi (proses yang berfungsi untuk meningkatkan
daya ikat antar bahan). Bahan dipanaskan dengan steam yang
berasal dari boiler steam yang dimasukkan ke dalam conditioning
bersuhu 80-85℃.
5. Pelleting
Proses pelleting ini adalah proses untuk membentuk bahan
yang dihasilkan dari mixer menjadi bentuk padat seperti silinder
kecil yang dilakukan secara
mekanik dengan mengkombinasikan kelembaban, panas dan
tekanan. Produk yang keluar dari lubang (die) walaupun sudah
berbentuk pellet tapi panjangnya tidak rata sehingga perlu di
seragamkan dengan dipotong menggunakan pisau otomatis.
6. Cooling
Pellet yang dihasilkan untuk menghasilkan suhu yang tinggi
(sampai mencapai 80℃-90℃) Sehingga pellet tersebut akan
menjadi rapuh atau mudah hancur. Dengan demikian saat bahan
keluar dari mesin pellet turun, maka bahan tersebut harus
dimasukkan terlebih dahulu kedalam coller (mesin pendingin).
Sistem cooling ini bertujuan untuk menurunkan suhu pellet menjadi
maksimal 5℃ diatas suhu ruangan (±30℃).
7. Crumbeling
Proses crumbeling ini adalah proses untuk menghancurkan
pellet yang ada sehingga menjadi bentuk yang lebih kecil seperti
19
butiran (crumble). Pada proses ini bahan yang melewati mesin
crumble akan mengalami proses penekanan oleh dua roller yang
kerenggangannya diatur secara manual dengan tuas pengatur
kerengangan sesuai dengan jenis produk yang akan dbuat. Pakan
ternak yang berbentuk crumble ini biasanya digunakan untuk
hewan yang masih kecil misalnya anak ayam.
8. Shifting
Shifting (pengayakan) merupakan proses akhir dari rangkaian
proses pelleting. Tujuan dari pengayakan tersebut adalah untuk
memisahkan hasil crumbeling, yaitu bentuk pakan yang di inginkan
dengan mengelompokkan ukuran produk sehingga sesuai dengan
standar produk yang di inginkan. Dengan proses ayakan tersebut
dapat menghasilkan produk yang siap dijual dengan kualitas baik
dari segi keseragaman bentuk produk yang dihasilkan. Ukuran
partikel yang tidak sesuai maka akan kembali dalam proses
pelleting.
9. Packing
Tahap akhir produksi yang dilakukan adalah proses packing.
Pada proses ini bahan jadi yang telah diolah baik yang berbentuk
tepung, pellet,maupun crumble dimasukkan kedalam karung yang
telah di sediakan dimana beratnya telah diatur agar bahan jadi
tersebut keluar 50 kg oleh mesin. Setelah bahan jadi di masukkan
ke karung maka dengan conveyor, karung tersebut di jahit dan siap
untuk di packing. Biasanya setelah di packing akan ada pengecekan
mutu dari bagian quality control (QC) Sehingga produk yang
dihasilkan dapat selalu terjamin kualitasnya.
20
Adapun alur produksi di PT. Perkasa Agung Sejati ialah sebagai berikut:
21
BAB II
URAIAN KEGIATAN
2.1 Sistem Penugasan Kerja
1.
2.
2.1.
2.2.
22
Gearbox sendiri merupakan sebuah komponen yang dibutuhkan
dalam bidang industri atau permesinan. Alasan utama mengapa
gearbox penting adalah karena berfungsi untuk memperlambat
kecepatan putaran dari tenaga dinamo motor atau mesin diesel.
Fungsi gearbox juga diterapkan pada mesin conveyor yang
mengangkut bahan baku di industri. Kecepatan mesin conveyor
bisa diatur melalui gearbox sehingga bisa diperlambat atau
dipercepat.
Cara perawatan motor gearbox sebagai berikut:
1) Check Kondisi Level Oli Gearbox
2) Check Kebocoran di Area Unit Gearbox
3) Check Noise Gearbox Unit
4) Melakukan Inspeksi Kondisi Oli Gearbox
5) Melakukan inspeksi vibrasi
6) Melakukan Inspeksi pengecekan Kondisi Permukaan Gigi
Gearbox.
23
Alur pemasangan Exhaust Fan sebagai berikut:
1) Pastikan Jenis Exhaust Sesuai
2) Tentukan Lokasi Pemasangan
3) Lepas Sekring Listrik
4) Baca Manual Pemasangan
5) Gambar Outline Sesuai Ukuran Exhaust Fan
6) Lubangi Titik Yang Sudah Diukur
7) Setting Konektor Saluran Udara
8) Pasang Bingkai
9) Pasang Exhaust Fan Pada Bingkai
10) Sambungkan dengan Konektor
11) Tutup Exhaust Fan
24
5) Memeriksa bahan bakar
6) Melakukan pemanasan genset secara berkala
7) Memastikan genset dioperasikan dengan baik dan benar
25
Gambar 2.4 Die Pellet
(sumber: foto pribadi)
26
2) Periksa dan ganti saringan bahan bakar.
3) ganti saringan oli mesin.
4) Greasing untuk semua Nipple pada bagian yang bergerak.
5) Periksa dan bersihkan saringan udara pembersih.
6) Periksa fungsi kerja kopling gesek / Automatic (Tor – Con).
7) Periksa fungsi kerja Hydraulic System.
8) Periksa fungsi kerja aksesoris.
9) Periksa ketegangan tali kipas pendingin.
10) Periksa ketegangan rantai pengangkat.
11) Periksa kondisi ban dan mur pengikatnya.
12) periksa kondisi garpu dan Attachment lainnya.
13) Periksa fungsi kerja rem.
14) Periksa setiap hari dan tambahkan oli Hydraulic / air
pendingin Radiator
27
Gambar 2.7 Roller Shell Assembly
(sumber: foto pribadi)
28
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulaan
3.2 Saran
29
DAFTAR PUSTAKA
“13 Cara Memasang Exhaust Fan Di Kamar Tidur". Pinhome Home Service,
2022, https://www.pinhome.id/pinhome-home-service/insight/caramemasa-
ng-exhaust-fan-di-kamar-tidur/. Accessed 23 Aug 2023.
“Apa dan Bagaimana Chain Conveyor? (Chain Conveyor adalah ...)Apa dan
Bagaimana Chain Conveyor? (Chain Conveyor adalah ...)” . PT Datum Presisi
Indonesia, 2023, https://datum-presisi.co.id/chain-conveyoradalah/#:~:t-
ext=Penggunaan%20Chain%-20Conveyor%-20adalah%20%E2%80%A6,ko-
tak%20kisi%20yang%20sulit%20dibawa. Accessed 23 Aug 2023
30
“Kegunaan dan Manfaat Genset Pabrik yang Perlu Anda Ketahui” .PT
Interjaya Suryamegah, 2023, https://www.interjaya.com/blog/manfaat-
genset-pabrik-yang-perlu-anda-ketahui/#:~:text=Manfaat%20genset%20-
pabrik%20yang%20pertama,-berjalan%20lancar%20tanpa%20adanya%20-
hambatan. Accessed 23 Aug 2023
31