Kel. 5 M. Produksi (Strategi Perencanaan Agregat)
Kel. 5 M. Produksi (Strategi Perencanaan Agregat)
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian perencanaan agregat?
2. Bagaimana proses perencanaan agregat?
3. Bagaiman fungsi perencanaan agregat?
4. Bagaimana tujuan perencanaan agregat?
5. Bagaimana strategi-strategi perencanaan agregat?
6. Bagaimana metode perencanaan agregat?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian perencanaan agregat.
2. Untuk mengetahui proses perencanaan agregat.
1
3. Untuk mengetahui fungsi perencanaan agregat.
4. Untuk mengetahui tujuan perencanaan agregat.
5. Untuk mengetahui strategi-strategi perencanaan agregat.
6. Untuk mengetahui metode perencanaan agregat.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Strategi Perencanaan Agregat
3
operasional jangka menengah yang memberikan tingkat output agar
sesuai dengan tingkat permintaan di masa yang akan datang.1
1. Rencana panjang
Perencanaan jangka panjang adalah sebuah perencanaan yang
dilakukan dalam periode lebih dari satu tahun yang menyangkut
produk-produk baru, dan biaya perluasan. Perencanaan jangka panjang
ditetapkan manejer puncak.
2. Rencana Rentang Menengah
1
Akhmad, Manajemen Operasi Teori dan Aplikasi dalam Dunis Bisnis, Edisi 1, Bogor: Azkiya
Publishing, 2018.
4
dengan jangka waktu. Perencanaan agregat berkaitan perolehan sumber
daya, dan penjadwalan berkaitan pengalokasian sumber daya tersebut.2
2
Arman Hakim Nasution, Manajemen Industri, 2006, Yogyakarta: Andi Offset.
3
Yevita Nursyanti, Minimal Biaya pada Produk Winker Relay Melalui Perencanaan Produksi
Agregat, Jurnal Penelitian Ekonomi dan Bisnis, 2019, 4 (2), hal 143-152.
4
Rusydi Nur & Muhammad Arsyad Suyuti, Pengantar Sistem Manufaktur, (Yogyakarta: Budi
Utama, 2017), 104.
5
mungkin. Dengan mengoptimalkan penggunaan sumber daya manusia dan
peralatan produksi yang tersedia dapat menekan seminimal mungkin biaya
total produksi.5
1. Meminimaliasasi biaya
2. Memaksimalkan keuntungan
3. Memaksimalkan tingkat pelayanan
4. Meminimalisasi persediaan
5. Meminimalisasi perubahan pada laju produktif
6. Meminimalisasi perubahan jumlah tenaga kerja
7. Memaksimalkan pemanfaatan fasilitas produksi
5
Nina Hairiyah & R. Rizki Amalia, Perencanaan Agregat Kelapa Parut Kering PT. XYZ, Vol. 5,
Jurnal Teknologi Agro-Industri, 2018, 33.
6
Eddy Herjanto, Manajemen Operasi, Edisi ketiga, (Jakarta: Grasindo, Tt), 11.
7
Agustina Eunike, dkk., Perencanaan Produksi dan Pengendalian Persediaan, Edisi Revisi,
(Malang: UB Press, 2021), 144.
6
D. Strategi-strategi perencanaan agregat
Menurut Render (2004) strategi yang dapat dilakukan dalam
perencanaan agregat ada dua pilihan, yaitu yaitu strategi chase dan strategi
penjadwalan bertingkat.8 Ada empat strategi perencanaan agregat, yaitu:
1. Chase Strategy yaitu menyelaraskan laju produksi dengan laju
permintaan dimana kapasitas digunakan sebagai
pendukungnya.
2. Time flexibility strategy Yaitu menjadikan utilitas sebagai
pendukung untuk menyelaraskan produksi dan permintaan
dengan cara mengubah waktu kerja dan waktu lembur.
3. Level strategy yaitu menggunakan persediaan sebagai
pedukung dengan penggunaan atau kapasitas mesin dan tingkat
tenaga kerja dibuat tetap, permintaan dipenuhi dari persediaan.
4. Mixed strategy Yaitu kombinasi dari ketiga strategi diatas.
E. Metode Perencanaan Agregat
Agar dapat memaksimalkan perencanaan agregat, diperlukan
metode-metode yang dapat digunakan. Dalam strategi perencanaan agregat
memiliki tiga metode,9 yaitu:
1. Level strategi Yaitu Tenaga kerja diatur oleh perusahaan agar
tetap konstan.
2. Chase strategi Yaitu menggabungkan permintaan dengan
kapasitas waktu reguler, tidak membutuhkan over time,
inventory, dan juga undertime.
3. Mixed strategy Yaitu memvariasikan semua pilihan dari
pengaturan persediaan, stockouts, backordes, subkontrak, dan
juga pekerja paruh waktu.
8
Bonaraja Purba, dkk., Pengantar Manajemen Operasional, (Yayasan Kita Menulis, 2022), 48.
9
Astri Refa Febriyanti & Asni Mustika Rani, Penerapan Perencanaan Agregat untuk
Meminimumkan Biaya Produksi, Vol. 16, Jurnal Manajemen dan Bisnis, 2019, 146.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perencanaan agregat adalah sebuah perencanaan produksi yang
dibuat oleh sebuah perusahaan yang berkaitan dengan penentuan suatu
tingkat produksi yang dioperasikan didalam area produksi, yang
berdasarkan ramalan permintaan, perhitungan kapasitas dan fasilitas,
jumlah permintaan, jumlah tenaga kerja, tingkat nilai subkontrak, dan juga
perkiraan dari jumlah persediaan meterial yang berkaitan, maka dari itu
perencanaan agregat bisa dilakukan untuk periode 3 bulan sampai 12 bulan
yang akan datang sesuai jumlah permintaan dan kapasitas produksi, maka
dari itu output yang akan dihasilkan maksimal. Perencanaan agregat
adalah sebuah bagian sistem perencanaan produksi yang lebih besar.
Menurut Render strategi yang dapat dilakukan dalam perencanaan
agregat ada dua pilihan, yaitu yaitu strategi chase dan strategi penjadwalan
bertingkat.Strategi perencanaan agregat ini menggunakan 3 metode, yaitu:
1. Level strategi Yaitu Tenaga kerja diatur oleh perusahaan agar
tetap konstan.
2. Chase strategi Yaitu menggabungkan permintaan dengan
kapasitas waktu reguler, tidak membutuhkan over time,
inventory, dan juga undertime.
3. Mixed strategy Yaitu memvariasikan semua pilihan dari
pengaturan persediaan, stockouts, backordes, subkontrak, dan
juga pekerja paruh waktu.