Anda di halaman 1dari 30

S EM I NA R PRO PO S A L

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DAN SIMULASI


BANTUAN HIDUP DASAR TERHADAP PENGETAHUAN DAN
KETERAMPILAN SISWA PMR DI SMA NEGERI 20 PALEMBANG

Oleh :
SEFTIYA ANGGRAINI
NIM 21119053P
IKEST M U H A M M A D I YA H PALEMBANG
Program Studi Ilmu Keperawatan
IKEST MUHAMMADIYAH
SEMINAR KOMPREHENSIF
PALEMBANG

Henti jantung atau cardiac arrest adalah penghentian


mendadak aktivitas pemompaan jantung yang efektif, yang
menimbulkan berhentinya sirkulasi. Penyebab henti jantung

Latar yaitu infak miokardium, gagal jantung, dan disritmia, (Patricia,


2013).

Belakang
Cardiac Arrest merupakan kasus kegawatdaruratan, dan
pertolongan yang tepat dalam kasus ini adalah Basic Life
Support (BLS), dalam bahasa Indonesia BLS dikenal dengan
Bantuan Hidup Dasar (BHD).
Menjadi hal yang penting bagi masyarakat untuk mengetahui
dan paham terkait BHD, agar dapat segera memberikan
pertolongan pertama pada korban henti jantung bila
menjumpainya. Salah satu bagian masyarakat yang
berkompeten untuk dilatih BHD adalah remaja pada usia
SMA.
Namun, dikarenakan belum adanya kebijakan pelatihan BHD
bagi siswa sekolah, hasil beberapa penelitian masih
menunjukan rendahnya pengetahuan dan keterampilan BHD. 02
SEMINAR KOMPREHENSIF IKEST MUHAMMADIYAH
PALEMBANG

Menurut penelitian di Amerika Serikat serangan jantung di


luar rumah sakit atau Out of Hospital Cardiac Arrests
(OHCAs) terjadi di rumah sebanyak 70%, dan 30% tidak

Data disaksikan. Berdasarkan data yang dilakukan oleh EMS di


Eropa tercatat sebanyak 86 per 100.000 orang per tahun.

cakupan
Sedangkan di Indonesia, prevalensi atau data untuk
penderita cardiac arrest setiap tahunnya belum jelas,
namun diperkirakan warga Indonesia yang mengalami
cardiac arrest sekitar 10.000 (Riskesdas, 2013).
Hal ini sesuai dengan data dari American Heart Association
(2015) korban Out of Heart Cardiac Arrest (OHCA) dapat
terselamatkan setelah mendapatkan Resusitasi Jantung
Paru (RJP) oleh bystander (orang awam) sebesar 40,1%.

03
IKEST MUHAMMADIYAH
SEMINAR KOMPREHENSIF
PALEMBANG

Rumusan Masalah

Apakah ada pengaruh pendidikan kesehatan dan simulasi BHD


Terhadap pengetahuan dan Keterampilan Siswa PMR di SMA Negeri
20 Palembang ?

05
IKEST MUHAMMADIYAH
SEMINAR KOMPREHENSIF
PALEMBANG

Tujuan Penelitian

Tujuan Umum Tujuan Khusus


Diketahui pengaruh Diketahui nilai
pendidikan kesehatan dan pengetahuan dan
keterampilan siswa PMR
simulasi BHD terhadap
tentang BHD sebelum dan
Pengetahuan dan sesudah diberikan
Keterampilan Siswa PMR Pendidikan Kesehatan dan
di SMA Negeri 20 Simulasi BHD.
Palembang.

06
IKEST MUHAMMADIYAH
SEMINAR KOMPREHENSIF
PALEMBANG

Bantuan Bantuan Hidup Dasar (BHD) atau yang dikenal dengan

Hidup
Basic Life Support (BLS) adalah pertolongan pertama
diberikan pada pasien yang mengalami henti jantung,
henti napas, atau obstruksi jalan napas yang dilakukan

Dasar tanpa menggunakan alat selain Alat Pelindung Diri.

07
IKEST MUHAMMADIYAH
SEMINAR KOMPREHENSIF
PALEMBANG

Hands-Only CPR merupakan CPR atau RJP tanpa


Hand Only pemberian bantuan nafas mulut-ke-mulut. Tehnik
ini direkomendasikan penggunaannya untuk orang

CPR yang melihat seorang dewasa atau remaja tiba-tiba


kolaps di luar rumah sakit, entah itu di rumah,
tempat kerja atau mungkin di taman (AHA, 2017).

09
SEMINAR KOMPREHENSIF IKEST MUHAMMADIYAH
PALEMBANG

1. Panggil bantuan (nomor telepon emergensi

Teknik BHD terdekat) atau minta seseorang untuk memanggil


bantuan (Call 9-1-1).

Pada
2. Langkah kedua adalah melakukan penekanan
yang cepat dan kuat pada tengah dada (push hard
and fast in the center of the chest) (Manik et al.

Orang 2018).

Awam
09
IKEST MUHAMMADIYAH
SEMINAR KOMPREHENSIF
PALEMBANG

1. Kembalinya sirkulasi dan ventilasi spontan


Kapan RJP di 2. AED siap digunakan untuk menganalisis irama
jantung pasien
Hentikan ? 3. Tenaga medis yang bertanggungjawab
mengambil ahli
4. Sebuah arahan untuk tidak dilakukan resusitasi
jantung paru atau pada pasien Do Not Attempt
Resusitation (DNAR)
5. Penolong terlalu lelah untuk melanjutkan RJP

09
SEMINAR KOMPREHENSIF IKEST MUHAMMADIYAH
PALEMBANG

Pendidikan
Pendidikan kesehatan adalah upaya yang
dilakukan untuk mempengaruhi orang lain,
Kesehatan baik individu, kelompok, atau masyarakat,
sehingga mereka melakukan apa yang
diharapkan oleh pelaku pendidikan

10
IKEST MUHAMMADIYAH
SEMINAR KOMPREHENSIF
PALEMBANG

Faktor-Faktor
• Tingkat pendidikan
yang
• Sosial ekonomi
Mempengaruhi • Adat istiadat
• Kepercayaan masyarakat
PenKes • Ketersediaan waktu di masyarakat

11
SEMINAR KOMPREHENSIF IKEST MUHAMMADIYAH
PALEMBANG

simulasi adalah sebuah model yang berisi


Simulasi seperangkat variabel yang menampilkan ciri utama
dari sistem kehidupan yang sebenarnya. Simulasi
memungkinkan keputusan-keputusan yang
menentukan bagaimana ciri- ciri utama itu bisa
dimodifikasi secara nyata.

12
SEMINAR KOMPREHENSIF IKEST MUHAMMADIYAH
PALEMBANG

Menurut Suryati, 2018 pengetahuan adalah hasil


“tahu” dan terjadi setelah orang melakukan
Pengetahuan pengindraan melalui tahap terhadap suatu objek
tertentu, pengindraan melalui panca indra manusia
yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman,
perasa dan peraba. Sebagian besar pengetahuan
manusia diperoleh dari mata dan telinga.

13
SEMINAR KOMPREHENSIF IKEST MUHAMMADIYAH
PALEMBANG

Faktor-Faktor • Pendidikan
• Pekerjaan
yang
• Umur
Mempengaruhi • Lingkungan
• Sosial budaya
Pengetahuan

14
SEMINAR KOMPREHENSIF IKEST MUHAMMADIYAH
PALEMBANG

Keterampilan adalah kemampuan seseorang untuk


bertindak setelah menerima pengalaman belajar
tertentu.
Keterampilan

15
SEMINAR KOMPREHENSIF IKEST MUHAMMADIYAH
PALEMBANG

Faktor-Faktor
yang • Motivasi

Mempengaruhi • Pengalaman

Keterampilan • Keahlian

16
SEMINAR KOMPREHENSIF IKEST MUHAMMADIYAH
PALEMBANG

Palang Palang Merah Remaja (PMR) adalah wadah kegiatan


remaja di sekolah atau lembaga pendidikan normal dalam

Merah kepalangmerahan melalui program kegiatan ekstra


kurikuler (PMI, 2013).

Remaja

17
SEMINAR KOMPREHENSIF IKEST MUHAMMADIYAH
PALEMBANG

Kerangka Teori Kerangka Konsep

Variabel Independen Variabel Dependen


Pendidikan kesehatan dan Pengetahuan dan Keterampilan
Simulasi BHD

Tabel D.O

18
SEMINAR KOMPREHENSIF IKEST MUHAMMADIYAH
PALEMBANG
Definisi Operasional

19
SEMINAR KOMPREHENSIF IKEST MUHAMMADIYAH
PALEMBANG

HIPOTESIS

Adanya Pengaruh Adanya pengaruh pendidikan


kesehatan dan simulasi BHD terhadap pengetahuan
dan keterampilan siswa PMR di SMA Negeri 20
Palembang.

20
SEMINAR KOMPREHENSIF IKEST MUHAMMADIYAH
PALEMBANG

Metode Penelitian

Desain Penelitian
Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan menggunakan
metode penelitian pre eksperiment atau disebut dengan
one grup pre test and post test design yaitu suatu
prosedur penelitian yang dilakukan dengan memberikan
perlakuan atau intervensi pada satu kelompok subjek
penelitian saja, dengan tujuan menilai pengaruh suatu
perlakuan pada variabel independen terhadap variabel
dependen (Notoadmodjo, 2018).

21
SEMINAR KOMPREHENSIF IKEST MUHAMMADIYAH
PALEMBANG

22
SEMINAR KOMPREHENSIF IKEST MUHAMMADIYAH
PALEMBANG

Teknik Pengumpulan Data :


Proses Pengumpulan Data :
• Data Primer • Tahap persiapan
• Data Sekunder • Tahap pelaksanaan

23
SEMINAR KOMPREHENSIF IKEST MUHAMMADIYAH
PALEMBANG
HASIL PENELITIAN

Analisa Univariat

24
SEMINAR KOMPREHENSIF IKEST MUHAMMADIYAH
PALEMBANG
HASIL PENELITIAN

Analisa Univariat

25
SEMINAR KOMPREHENSIF IKEST MUHAMMADIYAH
PALEMBANG
HASIL PENELITIAN

Analisa Bivariat

26
SEMINAR KOMPREHENSIF IKEST MUHAMMADIYAH
PALEMBANG

Perbedaan Nilai Pengetahuan dan Keterampilan Sebelum dan Sesudah Pemberian Pendidikan
Kesehatan dan Simulasi BHD pada Siswa PMR.

Berdasarkan tabel diatas, diperoleh nilai pengetahuan sebelum dengan median 50,00 dan nilai
pengetahuan sesudah dengan median 90,00, dan nilai keterampila sebelum dengan median
10,00 dan nilai pengetahuan sesudah dengan median 75,00, hasil uji statistik keduanya dengan
menggunakan uji wilcoxon derajat signifikan sebesar ρ value = 0.000 (ρ value < 0.05) sehingga
dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pendidikan dan simulasi BHD terhadap
pengetahuan dan keterampilan siswa PMR di SMA Negeri 20 Palembang.

27
SEMINAR KOMPREHENSIF IKEST MUHAMMADIYAH
PEMBAHASAN PALEMBANG
Pengetahuan dan keterampilan siswa PMR telah dilakukan uji statistik wilcoxon dengan tingkat kemaknan (a) (0,05) dengan nilai (p) yang
diperoleh sebesar 0,000, karena nilai(p) lebih kecil dari nilai (a), maka H1 diterima, yang berarti ada pengaruh yang signifikan antara pemberian pendidikan
kesehatan dan simulasi bantuan hidup dasar terhadap peningkatan pengetahuan dan keterampilan pada siswa PMR di SMAN 20 Palembang. Sebelum
diberikan intervensi, nilai pengetahuan dan keterampilan siswa PMR terkait BHD keseluruhan siswa mendapat nilai dalam ketegori kurang, dan dari hasil
wawancara dengan siswa dan guru PMR didapatkan info bahwa siswa belum pernah mendapatkan materi mengenai BHD baik di dalam pembelajaran di
kelas maupun dalam ekstrakulikuler PMR sebelumnya. Namun setelah diberikan intervensi dari peneliti mengenai pendidikan kesehatan BHD dan
mensimulasikan panatalaksanaannya di dapat siswa, sebagian besar siswa mampu melakukannya, dilihat dari nilai pengetahuan dan keterampilan siswa
yang meningkat setelah diberikan intervensi yaitu nilai median pengetahuan dan keterampilan sebelum intervensi adalah 50,00 dan 10,00 (kurang) dan
mengalami peningkatan setelah intervensi yaitu pada nilai median pengetahuan dan keterampilan 90,00 dan 75,00 (baik).
Anak usia remaja, khususnya siswa setingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) seharusnya sudah dapat melakukan tindakan resusitasi jantung paru
dengan baik. Di Indonesia remaja yang tergabung dalam Palang Merah Remaja (PMR) dibawah asuhan PMI (Palang Merah Indonesia) yang ada sejak
duduk di bangku SMP dan kemudian dilanjutkan ke tingkat SMA telah diajarkan bagaimana memberikan bantuan hidup dasar kepada korban henti
jantung maupun henti nafas. Semakin banyak seseorang mempelajari atau mengetahui sesuatu hal maka ia akan lebih termotivasi untuk mengaplikasikan
apa yang pernah ia pelajari.
Peranan orang awam dalam hal ini siswa SMA PMR menjadi sangat penting untuk peningkatan harapan hidup seseorang melalui pengetahuan
dan keterampilan maupun kemampuan melakukan bantuan hidup dasar, oleh karena pemberian informasi baik berupa pendidikan kesehatan, simulasi
BHD perlu dilakukan secara berkelanjutan (Mulyadi,2016).

Dari uraian diatas peneliti menyimpulkan bahwa adanya perubahan tingkat pengetahuan dan keterampilan, dengan diberikan intervensi bantuan hidup dasar menunjukkan
bahwa perubahan pengetahuan baik dan keterampilan baik, ini disebabkan oleh pemberian pendidikan kesehatan dan simulasi bantuan hidup dasar yang mempengaruhi tingkat
pengetahuan dan keterampilan siswa sehingga siswa dapat memahami dan mampu dalam melakukan bantuan hidup dasar secara mandiri.

28
SEMINAR KOMPREHENSIF IKEST MUHAMMADIYAH
PALEMBANG

PENUTUP

Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat Saran
disimpulkan: 1. Bagi Peneliti
Nilai median pengetahuan sebelum diberikan Penelitian ini dapat menambah ilmu
pendidikan kesehatan sebesar 50,00 dan nilai pengetahuan mengenai pengaruh pedidikan
median keterampilan mengenai bantuan kesehatan dan simulasi BHD terhadap
hidup dasar sebelum diberikan dan simulasi pengetahuan dan keterampilan Siswa PMR di
sebesar 10,00. SMA
Nilai median pengetahuan sesudah diberikan 2. Bagi Institusi Pendidikan
pendidikan kesehatan sebesar 90,00 dan nilai Dengan adanya penelitian ini diharapkan bisa
median keterampilan mengenai bantuan memberikan informasi tambahan untuk
hidup dasar sesudah diberikan dan simulasi pengembangan pendidikan, khususnya
sebesar 75,00. pendidikan keperawatan.
Ada pengaruh pendidikan kesehatan dan 3. Bagi Responden
simulasi BHD terhadap tingkat pengetahuan Dengan dilakukannya kegiatan pendidikan
dan keterampilan siswa PMR dari sebelum kesehatan dan simulasi BHD diharapkan
diberikan intervensi dan sesudah diberikan mampu meningkatkan pengetahuan dan
intervensi dengan (ρ = 0,000). keterampilan dalam membantu mengatasi
kasus korban henti nafas dan henti jantung
sebelum menuju ke pelayanan kesehatan

29
TERIIMA KASIIH

Anda mungkin juga menyukai