Anda di halaman 1dari 28

Nomor : P/8/PKP.3.12.

/I/2022
Tgl. Terbit : Januari 2022

PEDOMAN PELAKSAAN LAYANAN


PEMERIKSAAN LABORATORIUM KLINIK

KLINIK ENDRA DHARMALAKSANA

POLRES PEKALONGAN KOTA

TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa
yang telah melimpahkan berkat dan rahmat-Nya sehingga Klinik Endra
Dharmalaksana Polres Pekalongan Kota Tahun 2023 ini mendapat
kesempatan untuk melaksanakan akreditasi.
Akreditasi bagi Klinik Endra Dharmalaksana Polres Pekalongan Kota
sangatlah penting untuk meningkatkan mutu pelayanan dan kepuasan bagi
pasien serta masyarakat. Untuk menunjang pelaksanaan akreditasi di Klinik
Endra Dharmalaksana Polres Pekalongan Kota maka diperlukan pedoman
pelayanan laboratorium di Klinik Endra Dharmalaksana Polres Pekalongan
Kota.
Harapan kami mudah mudahan pedoman pelayanan ini dapat memberi
manfaat dan bagi Klinik Endra Dharmalaksana Polres Pekalongan Kota,
sehingga akreditasi di Klinik Endra Dharmalaksana Polres Pekalongan Kota
berjalan lancar dan menjadi Klinik Pratama yang lebih baik.

Mengetahui, Pekalongan, Januari 2022


Kepala Klinik Endra Dokter penanggung jawab Klinik
Dharmalaksana

Mirwan Samiun, AMK dr. KHIRZAH


AIPDA NRP 81030773 SIP : 33.75.51116/DU/02/449.1/138/2022
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pelayanan laboratorium merupakan bagian integral dari pelayanan
kesehatan yang diperlukan untuk menunjang upaya kesehatan, pencegahan
dan pengobatan penyakit, serta pemulihan kesehatan.
Pelayanan laboratorium kesehatan di Indonesia saat ini
diselenggarakan pada berbagai jenjang mulai dari tingkat Klinik, Puskesmas,
Laboratorium Kesehatan Daerah, Laboratorium Rumah Sakit pemerintah dan
swasta, Balai Laboratorium Kesehatan dan Laboratorium Kesehatan Swasta.
Sebagai salah satu komponen penting dalam pelayanan kesehatan,
hasil pemeriksaan laboratorium digunakan sebagai penunjang diagnostic
bahkan sebagai penentu diagnostic, pemberian pengobatan dan
pemantauan hasil pengobatan, serta penentuan prognosis. Oleh karena itu
mutu hasil pemeriksaan laboratorium harus selalu terjamin.
Untuk lebih meningkatkan dan menjaga mutu diperlukan suatu
pedoman yang menjadi landasan bagi pelayanan di laboratorium yang
dilakukan oleh tenaga Analis Kesehatan.
Pedoman Pelayanan Laboratorium Rumah Sakit Pratama Rumbia ini
menjadi acuan para petugas laboratorium dalam melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya sesuai dengan standar kompetensi yang telah
ditetapkan.

B. Ruang Lingkup
Pelayanan Instalasi Laboratorium Klinik Endra Dharmalaksana Polres
Pekalongan Kota adalah hanya di peruntukkan untuk layanan rawat jalan.
Adapun layanan laboratorium rawat jalan pada Klinik Endra Dharmalaksana
sebagai berikut:
1. Pasien Rawat Jalan dalam
Yaitu pasien rawat jalan yang dalam hal ini dikategorikan adalah pasien
yang terdaftar BPJS / JKN pada Klinik Endra Dharmalaksana Polres

3
Pekalongan Kota baik anggota polri aktif, purnawirawan polri, ASN polri
dan masyarakat umum.
2. Pasien Rawat Jalan luar
Yaitu pasien rawat jalan yang dalam hal ini dikategorikan adalah pasien
yang bukan terdaftar BPJS / JKN pada Klinik Endra Dharmalaksana
Polres Pekalongan Kota. Adapun pasien yang dikategorikan sebagai
pasien rawat jalan luar adalah sebagai beriku :
a. Pasien luar yang memang datang ke berobat ke Klinik Endra
Dharmalaksana Polres Pekalongan Kota yang mana pemeriksaan ini
akan ada retribusi atau jasa medis yang telah dikerjakan.
b. Pasien luar yang memang harus diperiksa oleh Klinik Endra
Dharmalaksana Polres Pekalongan Kota karena alasan khusus atau
layanan khusus dokpol ( pemeriksaan tahanan ).

C. Batasan Operasional
1. Pemeriksaan Kimia Darah
Pemeriksaan kimia darah adalah pemeriksaan yang meliputi
pemeriksaan : Glukosa darah (sewaktu, puasa ) ,kolesterol, asam urat.
2. Pemeriksaan Urin
Pemeriksaan urin yang meliputi pemeriksaan :
a. Tes layanan urin untuk pemeriksaan layanan khusus kesehatan dokpol.
1). Pemeriksaan urin untuk test kehamilan tahanan perempuan
sebelum masuk rutan polres atau lapas.
2). Pemeriksaan urin tahanan narkoba baik yang 3 parameter atau 6
parameter.
3). Pemeriksaan test narkoba urin anggota Polres Pekalongan Kota
yang meliputi giat gaktiblin atau guna keperluan diklat polri
b. Tes layanan urin narkoba untuk pemeriksaan layanan pasien umum.
3. Pemeriksaan spesimen tubuh
Pemeriksaan spesimen tubuh meliputi pemeriksaan:
a. Tes layanan swab untuk pemeriksaan layanan khusus kesehatan
dokpol.
1). Swab covid-19 untuk anggota Polres pekalongan Kota guna
penanggulangan penyebaran covid – 19.

4
2). Swab covid-19 untuk pemeriksaan kesehatan tahanan Polres
Pekalongan Kota.
3). Swab buccal untuk pemeriksaan kesehatan tahanan.
4). Swab buccal untuk sampel DNA / DNA referrence
5). Pengambilan sample darah DNA Refferens / sample darah
pembanding.
b. Tes layanan swab untuk masyarakat umum.

D. Landasan Hukum
1. Keputusan menteri kesehatan RI Nomor : 370/Menkes/SK/III/2007,
tentang Standar Profesi Ahli Teknologi Laboratorium Kesehatan;
2. Keputusan menteri kesehatan RI Nomor 1961/Menkes/PER/V/2011,
tentang keselamatn pasien rumah sakit;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor : 36 tahun 2009 tentang
kesehatan;
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor : 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit;
5. Peraturan menteri Kesehatan RI Nomor : 411/MENKES/PER/II/2010
tentang Laboratorium Klinik;
6. Peraturan menteri kesehatan RI Nomor : 129/MENKES/PER/III/2008
tentang standar pelayanan minimal rumah sakit;
7. SK Direktur RS Pratama Rumbia Jeneponto Nomor : 345/220.8/RS
Pratama Rumbia tentang Kebijakan Pelayanan Laboratorium RS Pratama
Rumbia;
8. Pedoman Praktik Laboratorium Kesehatan Yang Benar (Good Laboratory
Practice) Kementerian Kesehatan RI tahun 2008;
9. Undang - Undang No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan Undang- Undang
No 29 Tahun 2004 Tentang Praktek Kedokteran dan Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 9 Tahun 2014 tentang Klinik;
10. Pedoman standar akreditasi klinik, standar layanan Penyelenggaraan
Kesehatan Perorangan PKP.3. 12 tentang pelayanan laboratorium

5
KEBIJAKAN INTERNAL KLINIK ENDRA DHARMALAKSANA

1. Pelayanan Laboratorium klinik dilaksanakan atas dasar indikasi klinis yang


valid dan atas permintaan dari dokter umum, dokter gigi, layanan KB-KIA
dan layanan khusus dokpol.
2. Tes laboratorium klinik pada Klinik Endra Dharmalaksana Polres
Pekalongan Kota dilakukan oleh analis laboratorium dengan tingkat
keahlian dan kompetensi D3 Analis Kesehatan.
3. Petugas D3 Analis kesehatan yang ditunjuk selanjutnya akan ditunjuk
menjadi penanggung jawab layanan laboratorium klinik pada Klinik Endra
Dharmalaksana Polres Pekalongan Kota.
4. Pelayanan laboratorium klinik dapat dilakukan oleh perawat atau bidan
yang sudah melakukan pelatihan laboratorium sederhana klinik dari
penanggung jawab laboratorium atau D3 analis kesehatan .
5. Pada pemeriksaan laboratorium layanan dokter umum Hasil pemeriksaan
laboratorium langsung keluar hasil nya setelah pemeriksaan dilakukan.
6. Pada pemeriksaan laboratorium layanan khusus dokpol hasil pemeriksaan
laboratorium yang dikerjakan dan harus diverifikasi oleh penanggung
jawab laboratorium.
7. Hasil pemeriksaan yang sudah diverifikasi oleh penanggung jawab
laboratorium akan disampaiakn kepada petugas administrasi untuk
dibuatkan hasil pemeriksaan atau diterbitkan surat hasil pemeriksaan.

6
BAB II

STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia (SDM)

Jumlah
No. Nama Jabatan Kualifikasi
Tenaga
D3 Analis
1. Penanggung Jawab 1 orang
kesehatan
Petugas pemeriksa layanan
2. D3 Keperawatan 1 orang
dokter umum
Petugas pemeriksa layanan KB-
3. D3 kebidanan 1 orang
KIA
4. Administrasi D3 Keperawatan 1 orang
Jumlah 4 orang

B. Distribusi Ketenagaan
Pola pengaturan ketenagaan layanan Laboratorium klinik pada Klinik Endra
Dharmalaksana Polres Pekalongan Kota yaitu :
1. Kegiatan pelayanan rutin.
Petugas pelaksana layanan Laboratorium klinik pada Klinik Endra
Dharmalaksana Polres Pekalongan Kota sebanyak 4 orang, dibagi
menjadi 1 orang petugas penanggung jawab laborat, 1 orang petugas
pada layanan pemeriksaan dokter umum, 1 orang petugas pada layanan
KB-KIA, 1 orang tenaga administrasi.
Jam dinas untuk pelaksana layanan Laboratorium klinik pada Klinik
Endra Dharmalaksana Polres Pekalongan Kota hanya dilakukan oleh jam
dinas pagi atau pada jam pelayanan saja yaitu jam 07.00 wib – 12.00 wib
dan akan buka pelatana lagi pukul 13.30 wib – 15.00 wib.
2. Kegiatan diluar pelayanan rutin
Petugas pelaksana layanan Laboratorium klinik pada Klinik Endra
Dharmalaksana Polres Pekalongan Kota pada pelaksanaannya
situasional karena untuk giat diluar pelayanan rutin adalah jenis pelayanan
khusus dokpol. Kegiatan ini bisa dilakukan di luar Klinik Endra

7
Dharmalaksana atau bersifat isedentil dan butuh penanganan segera oleh
petugas dengan keahlian khusus atau sudah terlatih untuk kegiatan
dokpol ( pengambilan sample DNA pembanding / DNA Referrence di TKP,
pemeriksaan urin terdadak kepada anggota dan lain sebagainya ).

C. Pengaturan Jaga/Dinas
1. Pengaturan petugas layanan laboratorium klinik disesuaikan dengan
penunjukan petugas pelaksana pada layanan dokter umum, layanan KB-
KIA dan layanan kesehatan khusus dokpol dan dibawah tanggung jawab
kepala laoratorium Klinik Endra Dharmalaksana Polres Pekalongan Kota.
2. Untuk tenaga pelaksana laboratorium yang sudah ditunjuk untuk masing
masing layanan apabila memiliki keperluan pada hari tertentu, maka dapat
melakukan permintaan sebelum jadwal di buat dan disetujui. Permintaan
tersebut disesuaikan dengan kebutuhan tenaga yang ada dan atas
sepengetahuan oleh penanggung jawab laboratorium Klinik Endra
Dharmalaksana Polres Pekalongan Kota.

BAB III

STANDAR FASILITAS

A. Denah Ruang
Tidak terdapat fasilitas khusus pada layanan laboratorium pada Klinik Endra
Dharmalaksana Polres Pekalongan Kota. Untuk bahan dan perlengkapan
keperluan layanan laboratorium masih bergabung dengan pelayanan KB-KIA
( yang dulunya dibuat untuk ruang laboratorium sebelum digunakan untuk
ruang palayanan KB-KIA ). Hal ini disebabkan karena peralatan laboratorium
yang dimiliki tidak mempunyai reagen pemeriksaan laboratorium klinik.

8
R.Poli gigi R.Kepala klinik

R.Poli
Teras /
umum
selasar R. administrasi
R.Pendaftaran

R. rekam medis R.apotek

R. KB-KIA

Toilet
pasien

R. gudang
Toilet
petugas
R. musholla

R. dapur

B. Standar Fasilitas
1. Fasilitas dan Sarana
Pelayanan Laboratorium Klinik Endra Dharmalaksana Polres Pekalongan
Kota berlokasi di Jl. Bahagia No. 27 kelurahan PadukuhanKraton
Kecamatan Pekalongan Utara Kota Pekalongan. Terdiri dari 1 gedung
dengan terbagi 2 ruang pemeriksaan yang terletak di ruang pelayanan
umum, ruang pelayanan depan KB-KIA dan pelayanan khusus dokpol.
2. Peralatan
a. Pemeriksaan kimia darah menggunakan Alat Easy Tuoch GCU
Alat ini memiliki 3 macam jenis pemeriksaan yaitu :
1) Ureum acid atau asam urat.
2) Gulada darah sewaktu
3) Cholesterol
b. Pemeriksaan urin narkoba menggunakan Rapid diagnostic test Casset

9
c. Pemeriksaan swab covid-19 menggunakan Rapid test Novel
Coronavirus ( Sars-Cov-2 ) antigen rapid test casset swab
d. Pemeriksaan swab buccal menggunakan alat Steril transpot product
Untuk peralatan mendapatkan drooping dari Biddokkes Polda Jateng
dan untuk hasil akan dikirim juga ke Biddokkes Polda Jateng.

BAB IV

TATA LAKSANA PELAYANAN

A. Pendaftaran dan Pencatatan


1. Pelayanan pemeriksaan layanan laboratorium Klinik Endra
Dharmalaksana Polres Pekalongan Kota
a. Pasien datang ke bagian pendaftaran.
b. Pasien akan dipandu oleh petugas pendaftaran dan ditanya
keperluannya datang ke Klinik Endra Dharmalaksana:
 Apakah pasien akan berobat atau periksa laborat GCU.
 Apakah pasien memeriksa laborat urine ( periksa narkoba )
 Apakah pasien mengantarkan layanan khusus dokpol ( khusus untuk
pelayanan ini, biasanya diantar oleh petugas dari sat reskrim ).
1). Untuk pasien yang datang berobat.
a). Pasien akan diterima di pendaftaran
b). Pasien akan diberikan nomor antrian
c). pasien diminta menunggu sebentar diruang tunggu
d). Pasien diambilkan Rekam medis Pasien
e). Pasien dilakukan pendaftran dan screning pasien
f). Pasien diminta menunggu panggilan sesuai dengan pelayanan
yang dituju.
g). Pasien dipanggil dan dilakukan anamnesa oleh dokter pemeriksa
layanan yang di tuju, apakah pasien berobat di pelayanan dokter
umum, layanan dokter gigi atau BKIA.
f). Bila dari hasil pemeriksaan terdapat pemeriksaan penunjang
maka pasien akan diperiksa sesuai dengan pemeriksaan

10
penunjang yang dibutuhkan apakah pemeriksaan GDS, Asam
urat, cholesterol.
g). Setelah proses pemeriksaan selesai maka pasien diminta untuk
menuju ke bagian farmasi untuk pengambilan obat dan
pembayaran pemeriksaan pemeriksaan penunjang karena
pemeriksaan penunjang tidak di cover oleh BPJS / JKN Kis di
layanan Klinik Endra Dharmalaksana Polres Pekalongan Kota.
2.) Untuk pasien yang datang untuk periksa laborat.
a). Pasien akan diterima di pendaftaran
b). Pasien akan diminta identitas resmi seperti KTP ( bagi yang
sudah punya, bila usia belum 18 maka akan diminta data KIA
( kartu identitas pasien ) dan atau kartu KK pasien serta foto
dengan ukuran 4x6.
c). pasien diminta menunggu sebentar diruang tunggu
d). Pasien akan diberikan gelas plastik penampungan urine dan di
dijelaskan prosedur pemeriksaan dan meminta untuk menuju ke
kamar mandi untuk pengambilan sample urine dikamar mandi
pasien.
e). Setelah pasien memberikan sample urine maka petugas akan
memeriksa sample urine :
 apakah sama dengan air tampungan yang ada di kamar
mandi atau beda. Bila sama bisa dipastikan pasien tidak
memberikan sample urine sesuai dengan anjuran petugas.
Dan pasien akan dianjurkan untuk memberikan sample urine
yang baru.
 Apakah sample yang diberikan terasa hangat apa tidak bila
terasa hangat bisa di pastikan sample urine sudah sesuai
dengan anjuran petugas.
f). Setelah di pastikan sample urine sesuai maka pasien diminta
menunggu di ruang tunggu.
g). Petugas memeriksa sample urine dengan alat Rapid Diagnostic
test casset dan ditunggu sebentar lalu lihat hasilnya.
f). Hasil pemeriksaan laboratorium urin dan disampaikan kepada
petugas untuk dilakukan tertib administrasi.

11
g). Setelah proses administrasi selesai maka petugas pendaftaran
akan menerbitkan surat hasil pemeriksaan berbentuk form
dengan judul surat keterangan bebas narkoba ke ruang
pemeriksan.
h). Pasien dipanggil dan diperiksa diruang pemeriksaan.
i). Pasien dipersilahkan menyelesaikan administrasi dan setelah
selesai maka petugas memberikan surat keterangan bebeas
narkoba.
j). Pasien dipersilahkan pulang.
3). Pemeriksaan layanan khusus dokpol :
a). Pemeriksaan urine tahanan narkoba
 Petugas dari sat reskrim / sat res narkoba diterima di
pendaftaran
 Petugas akan diminta identitas tersangka sesuai dengan surat
permintaan pemeriksaan dari satuan pemohon.
 Petugas akan diarahkan petugas pendaftaran ke ruang
khusus pemeriksaan dokpol.
 Dari ruang pemeriksaan dokpol tersangka akan diberikan
gelas sample penampungan urine dan akan dijelaskan
prosedur pemeriksaan.
 Petugas meminta tersangka ke kamar mandi dengan
didampingi petugas pemohon pemeriksaan.
 Setelah sampel selesai maka akan diserahkan ke petugas
laborat untuk diperiksa sample urine tersangka.
 Petugas akan memeriksa sample urine menggunakan alat
rapid diagnostic Test casset narkoba dan ditunggu sekitar 2-5
menit lalu hasil akan terbaca dan disampaikan dan dijelaskan
didepan tersangka dan petugas pemohon ( penyidik )..
 Setelah pemeriksaan selesai maka petugas laboratorium
menyampaikan kepada petugas administrasi untuk dibuatkan
surat BAP Pemeriksaan narkoba.
 Setelah diterbitkan surat BAP Narkoba maka pemeriksa,
penyidik atau pemohon dan tersangka untuk tanda tangan
pada BAP yang sudah dibuat..

12
 Setelah proses admintrasi selesai maka pemohon atau
penyidik bersama tersangka meninggalkan Klinik Endra
Dharmalaksana.
b). Pengambilan sample swab covid-19.
 Petugas dari sat reskrim / sat res narkoba diterima di
pendaftaran.
 Petugas akan diminta identitas tersangka sesuai dengan surat
permintaan pemeriksaan dari satuan pemohon.
 Petugas akan diarahkan petugas pendaftaran ke ruang
khusus pemeriksaan dokpol.
 Dari ruang pemeriksaan dokpol tersangka akan diminta untuk
menunggu diruang pemeriksaan.
 Sebelum menyiapkan peralatan maka petugas akan
menjelaskan prosedur pemeriksaan terlebih dahulu.
 Petugas menyiapkan peralatan atau Rapid antigen Novel
corona virus covid-19 casset, sarung tangan, masker..
 Setelah peralatan disiapkan, petugas meminta kepada
tersangka untuk duduk dengan posisi kepala agak
menengadah 30 derajat.
 Pasien diminta untuk menarik nafas dan menahan saat alat
periksa masuk ke hidung.
 Setelah diambil sample periksa diambil, sample akan
dimasukkan kedalam reagen dan ditunggu hasil
pemeriksaannya sekitar 3-5 menit dan pasien dimunta untuk
menunnngu di ruang tunggu.
 Hasil pemeriksaan disampaiakn kepada penyidik dan petugas
administrasi.
 Petugas administrasi menerbitkan surat keterangan hasil
swab antigen covid-19.
 Setelah proses admintrasi selesai maka pemohon atau
penyidik bersama tersangka meninggalkan Klinik Endra
Dharmalaksana.
c). Pengambilan sample swab buccal.

13
 Petugas dari sat reskrim / sat res narkoba diterima di
pendaftaran.
 Petugas akan diminta identitas tersangka sesuai dengan surat
permintaan pemeriksaan dari satuan pemohon.
 Petugas akan diarahkan petugas pendaftaran ke ruang
khusus pemeriksaan dokpol.
 Dari ruang pemeriksaan dokpol tersangka akan diminta untuk
menunggu diruang pemeriksaan.
 Sebelum menyiapkan peralatan maka petugas akan
menjelaskan prosedur pemeriksaan terlebih dahulu.
 Petugas menyiapkan peralatan yang terdiri dari Steril transport
swab, sarung tangan, masker.
 Setelah peralatan disiapkan, petugas meminta kepada
tersangka untuk duduk dengan posisi kepala menghadap ke
depan dan membuka mulut lebar lebar.
 Pasien diminta untuk menahan saat alat periksa masuk ke
rongga mulut.
 Setelah diambil sample periksa diambil, sample akan
dimasukkan kedalam tabung kosong atau wadahnya kembali
dengan ujung di gunting sedikit agar sample dapat kering
karena angin-angin yang masuk.
 Petugas administrasi tidak menerbitkan surat hasil
pemeriksaan karen hasil akan dikirim ke laboratorium
Biddokkes Polda Jateng.
 Setelah proses pemeriksaan maka pemohon atau penyidik
bersama tersangka meninggalkan Klinik Endra
Dharmalaksana.
 Pada prinsipnya pemeriksaan swab buccal adalah rangkain
dari pemeriksaan satu kesatuan dengan pemeriksaan
kesehatan tahanan yang terdiri dari pemeriksaan umum,
odontogram, swab antigen covid-19 dan sample swab buccal.
d). Swab buccal untuk DNA pembanding / DNA referrence.
 Petugas menerima perintah dari satuan atas ( Pusdokkes
Polri, Biddokkes Polda Jateng atau satuan fungsi tugas Polres

14
Pekalongan kota untuk jenis pengambilan sample DNA
refferens).
 Petugas akan diberikan data identitas pasien yang akan
diambil sample DNA melalui swab buccal.
 Setelah data didapat petugas dari sidokkes dan satuan fungsi
tugas pemohon Polres Pekalongan Kota, maka akan
dijadwalkan pemeriksaan dan pengambilan data pemeriksaan
sample swab buccal kepada pasien.
 Setelah jadwal ditentukan dan pasien sudah datang maka
pemeriksa akan menyiapkan tempat yang nyaman dan aman
untuk pemeriksaan.
 Sebelum pemeriksaan berlangsung, petugas pemeriksa akan
menjelaskan prosedur dan kesepakatan yang akan dilakukan
terhadap pasien.
 Setelah prosedur dan kesepakatan maka pelaksanaan
pemeriksaan akan dimulai.
 Sebelum pemeriksaan berlangsung, petugas pemeriksa akan
menjelaskan prosedur dan kesepakatan yang akan dilakukan
terhadap pasien.
 Setelah prosedur dan kesepakatan telah disepakati maka
pelaksanaan pemeriksaan akan dimulai.
 Petugas mempersiapkan peralatan yang antara lain form
pemeriksaan, satu set alat swab buccal, masker, amplop,
sarung tangan dan alat tulis
 Pemeriksa akan mengeluarkan form pemeriksaan dan mengisi
identitas pasien sesuai pada lembar pemeriksaan.
 Setelah adminitsrasi pemeriksaan form selesai maka petugas
akan melaksanakan pengambilan sample swab buccal.
 Pasien diminta untuk membuka mulut dan petugas
memasukkan alat kedalam mulut pasien sesuai dengan teori
pengambilan sample swab buccal.
 Setelah pengambilan sample selesai maka hasil sample
dimasukkan kedalah tabung periksa dengan ujung nya
dilubangi untuk mendapat angin-angin atau kering lalu

15
petugas memasukkan sample kedalam amplop yang telah
disediakan dan disegel serta diberikan kode pemeriksaan
yang berisi jenis pemeriksaan, tanggal pemeriksaan, identitas
pasien, sample yang diambil, hubungan dengan pasien
dengan DNA referrens.
 Kegiatan selesai maka petugas mengucapkan terimakasih
dan meminta pasien untuk datang apabila dikemudian hari
akan ada pemeriksaan lanjutan atau penyampaian informasi
yang didapat.
 Pasien dipersilahkan pulang.
 Pada prinsipnya pemeriksaan swab buccal untuk DNA
Refferens atau DNA pembanding adalah rangkain dari
pemeriksaan satu kesatuan dengan pemeriksaan dokpol
untuk keluarga yang dicurigai salah satu keluarga pasien
dalam giat DVI.
e). DNA pembanding / DNA referrence melalui pengambilan darah.
 Petugas menerima perintah dari satuan atas ( Pusdokkes
Polri, Biddokkes Polda Jateng atau satuan fungsi tugas Polres
Pekalongan kota untuk jenis pengambilan sample DNA
refferens).
 Petugas akan diberikan data identitas pasien yang akan
diambil sample DNA melalui pengambilan darah.
 Setelah data didapat petugas dari sidokkes dan satuan fungsi
tugas pemohon Polres Pekalongan Kota, maka akan
dijadwalkan pemeriksaan dan pengambilan data pemeriksaan
sample melalui pengambilan darah.
 Setelah jadwal ditentukan dan pasien sudah datang maka
pemeriksa akan menyiapkan tempat yang nyaman dan aman
untuk pemeriksaan.
 Sebelum pemeriksaan berlangsung, petugas pemeriksa akan
menjelaskan prosedur dan kesepakatan yang akan dilakukan
terhadap pasien.
 Setelah prosedur dan kesepakatan maka pelaksanaan
pemeriksaan akan dimulai.

16
 Petugas mempersiapkan peralatan yang antara lain form
pemeriksaan, Disposible syring 5 ml, kassa steril, tabung
dengan cairan edta, sarung tangan, masker dan alkohol swab,
bethadine, plester, amplop, alat tulis.
 Pemeriksa akan mengeluarkan form pemeriksaan dan mengisi
identitas pasien sesuai pada lembar pemeriksaan.
 Petugas adminitsrasi pemeriksaan form selesai maka
petugas akan melaksanakan pengambilan sample darah.
 Petugas akan melaksanakan pemeriksaan tensi lalu
memasang torniquet ke salah satu lengan pasien.
 Setelah dipasang tourniquet maka petugas menentukan lokasi
pembuluh darah yang kan diambil sample darahnya.
 Setelah ditentukan maka petugas meminta pasien untuk
menarik nafas dan petugas melakukan proses pengambilan
darah sesuai prosedur pengambilan darah sekitar 5cc.
 Setelah darah diambil lalu diteteskan secara merata pada
kassa steril dan di angin anginkan atau dijemur sampai benar
benar kering.
 Setelah pengambilan sample darah selesai dan sample sudah
kering maka petugas akan memasukkan sample kedalam
amplop yang telah disediakan dan disegel serta diberikan
kode pemeriksaan yang berisi jenis pemeriksaan, tanggal
pemeriksaan, identitas pasien, sample yang diambil,
hubungan dengan pasien dengan DNA referrens.
 Kegiatan selesi maka petugas mengucapkan terimakasih dan
meminta pasien untuk datang apabila dikemudian hari akan
ada pemeriksaan lanjutan atau penyampaian informasi yang
didapat.
 Pasien dipersilahkan pulang.
 Pada prinsipnya pemeriksaan untuk DNA Refferens atau DNA
pembanding dari sample darah adalah rangkain dari
pemeriksaan satu kesatuan dengan pemeriksaan dokpol
untuk keluarga yang dicurigai salah satu keluarga pasien
dalam giat DVI .

17
B. Pemeriksaan Laboratorium
Untuk tata cara pemeriksaan harus sesuai dengan pedoman prosedur kerja
atau SOP dari masing-masing jenis pemeriksaan

BAB V

LOGISTIK

A. Pengadaan Barang Logistik di Laboratorium


Barang logistik di laboratorium adalah semua jenis barang atau bahan habis
pakai yang dibutuhkan dalam rangka pelayanan pemeriksaan laboratorium.
Tujuannya adalah untuk memperlancar kegiatan di laboratorium sehingga
kebutuhan untuk pemeriksaan dapat terpenuhi.
Prosedur :
1. Penanggung jawab laboratorium klinik membuat daftar kebutuhan dan
rencana kerja pada layanan laboratorium Klinik Endra Dharmalaksana
Polres Pekalongan Kota.
2. Penanggung jawab laboratorium klinik melaporkan semua rencana
kebutuhan untuk dilaporkan kepada kepala Klinik Endra Dharmalaksana
Polres Pekalongan Kota guna mendapatkan persetujuan.
3. Untuk kebutuhan yang tidak dicover oleh Biddokes Polda Jateng maka
akan menjadi prioritas kebutuhan laboratorium.
4. Untuk Bahan yang menjadi pengadaan dari Biddokkes Polda Jateng maka
kebutuhan tersebut dikesampingkan atau tidak menjadi prioritas
kebutuhan Klinik Endra Dharmalaksana Polres Pekalongan Kota.
5. Adapun pengadaan peralatan kebutuhan laboratorium untuk pemeriksaan
akan dianggarakan dari dana penerimaan jasa pelayanan laboratorium
yang sudah di kompulir oleh petugas pelaksana laboratorium dengan
pembelanjaan kebutuhan tersebut dibawah persetujuan oleh penanggung
jawab laboratorium klinik.
6. Setiap bulan penanggung jawab laboratorium klinik akan mengecek sisa
stok di laboratorium.

18
B. Pengadaan Barang, Alat Tulis Kantor, Rumah Tangga dan Alat-alat
Kesehatan
Adalah sarana berupa alat rumah tangga, alat tulis kantor dan alat
kesehatan yang yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan kegiatan
pelayanan di laboratorium. Tujuannya untuk memperlancar kegiatan
laboratorium sehingga kebutuhan pelayanan laboratorium terpenuhi.
Prosedur :
1. Setiap bulan petugas pelaksana laboratorium dari pelayanan dokter
umum, pelayanan dokter gigi, pelayanan KB-KIA dan layanan khusus
dokpol akan membuat daftar kebutuhan barang yang sudah diinventarisir
dan di laporkan kepada penanggung jawab laboratorium Klinik Endra
Dharmalaksana Polres Pekalongan Kota
2. Untuk kebutuhan yang mendesak, petugas pelaksana laboratorium tidak
perlu melaporkan resmi setiap bulan, namun bisa langsung melaporkan
pada saat itu juga untuk segera dipenuhi.
3. Semua barang yang sudah menjadi rencana belanja diajukan kepada
penanggung jawab Klinik Endra Dharmalaksana Polres Pekalongan Kota
untuk mendapatkan persetujuan belanja.
4. Barang yang sudah dibelanjakan harus digunakan sesuai peruntukannya.

19
BAB VI

KESELAMATAN PASIEN

A. Pengertian
Keselamatan pasien di laboratorium adalah suatu system yang membuat
asuhan untuk menjaga keselamatan pasien mulai dari tahap pra analitik
sampai pada tahap paska analitik
B. Tujuan
1. Untuk menciptakan budaya keselamatan pasien
2. Untuk menurunkan kejadian yang tidak diharapkan
3. Untuk melaksanakan program-program pencegahan sehingga tidak terjadi
pengulangan kejadian yang tidak diharapkan
C. Tata Laksana Keselamatan Pasien
1. Tahap Pra Analitik
Formulir permintaan pemeriksaan laboratorium harus lengkap dan jelas,
baik untuk nama identitas pasien, tempat tanggal lahir, nomor JKN / BPJS
dan alamat pasien. Untuk pemeriksaan layanan khusus dokpol harus ada
surat permintaan khusus dari penyidik atau satfung pemohon.
Untuk permintaan pemeriksaan laboratorium tidak diperlukan cecklist
khusus dalam daftar permintaan karena skala permintaan kecil dan
terbatas
2. Tahap Analitik
a. Persiapan reagen, memenuhi persyaratan, tidak kadaluarsa,
pencampuran atau pelarutan reagen harus benar, jika menggunakan
pelarut harus memenuhi syarat
b. Inkubasi, suhu inkubasi, harus sesuai persyaratan, waktu inkubasi
harus tepat
3. Tahap Pasca Analitik
Hal- hal yang perlu diperhatikan pada tahap ini adalah :

20
a. Pembacaan hasil, terdiri atas penghitungan, pengukuran, identifikasi,
dan validasi
b. Pelaporan hasil, hasil ditulis dengan jelas, tidak boleh ada kesalahan
pemberian hasil

BAB VII

KESELAMATAN KERJA

A. Pengertian
Keselamatan kerja di laboratorium adalah suatu system yang mengharuskan
adanya asuhan keselamatan kerja di laboratorium sebagai salah satu
dengan tingkat resiko terjadinya kecelakaan kerja yang tinggi.

B. Tujuan
1. Untuk menciptakan budaya keselamatan kerja pada tenaga yang bekerja
di laboratorium
2. Untuk menurunkan kejadian kecelakaan kerja yang tidak diharapkan
3. Untuk melaksanakan program-program pencegahan dalam rangka
penanggulangan kejadian yang tidak diharapkan

C. Tata Laksana Keselamatan Kerja di Laboratorium


1. Pra Analitik
a. Pencegahan penularan bahan berbahaya dan atau kontaminasi bahan
infeksius pada kulit, mulut, mata atau luka dengan selalu memakai jas
laboratorium, sarung tangan dan masker selama berada di ruang
pemeriksaan
b. Mengumpulkan sisa jarum dan semprit pada wadah yang telah
disiapkan setelah melakukan pengambilan sampel, tindakan
perlindungan dari tertusuk jarum harus dilakukan
c. Sampel harus dimasukkan ke dalam wadah tertentu yang tahan bocor
dan tertutup rapat disertai dengan label identitas pasien
d. Dilarang keras makan dan minum di dalam ruang pemeriksaan
laboratorium

21
e. Penyimpanan sampel sesuai dengan persyaratan jika sampel tidak
segera dapat dilakukan pemeriksaan
2. Analitik
a. Pengolahan specimen harus dengan hati-hati, semua specimen
dianggap sebagai bahan yang infeksius
b. Tetap menggunakan alat pelindung diri (APD) pada saat melakukan
pemeriksaan
c. Penggunaan pipet dengan mulut tidak dibenarkan
d. Jika terjadi tumpahan bahan kimia :
 Lakukan usaha keamanan kerja di laboratorium pada bahan
tumpahan, jauhkan petugas yang tidak berkepentingan dari lokasi
 Upayakan pertolongan pertama pada petugas yang terkena

D. Penanganan Keadaan Darurat di Laboratorium


1. Kebakaran
a. Beri pertolongan pertama pada orang yang terkena, jika perlu
pindahkan ruang layanan dokter umum untuk mendapatkan perawatan.
b. Beri peringatan pada orang lain yang berada di lokasi.
c. Putus aliran listrik bila diperlukan, padamkan dengan alat pemadam
kebakaran yang ada di Klinik Endra Dharmalaksana.
d. Tulis berita acara kejadian
2. Biakan/specimen yang tumpah
a. tumpahan dan wadahnya ditutup dengan kain atau tissue yang dibasahi
dengan desinfektan
b. kain atau tissue bekas tadi di buang ke wadah infeksius
3. Luka tusukan jarum
a. Keluarkan darah dengan pijatan keras sekitar luka tusuk di bawah kran
air mengalir selama kira-kira 1-2 menit
b. Tutup luka dengan kapas betadin, kemudian diplester dan dibalut
c. Tulis dalam laporan kejadian, kirim petugas yang terkena ke instalasi
gawat darurat
4. Pecahan bahan gelas
a. Gunakan sarung tangan
b. Kumpulkan dengan forsep atau serokan

22
c. Masukkan ke dalam wadah yang aman
d. Buang bersama wadahnya ke dalam tempat sampah untuk bahan
berbahaya
e. Cuci tangan
5. Tumpahan bahan kimia
a. Upayakan pertolongan pertama pada orang yang terkena
b. Jauhkan orang yang tidak berkepentingan dari lokasi kejadian
c. Pakailah masker dan sarung tangan
d. Bila tumpahan mudah terbakar, matikan semua api, gas dalam ruangan
tersebut matikan pula listrik yang mungkin mengeluarkan api

E. Pemakaian Jas Laboratorium (Jas Kerja)


Jas laboratorium adalah merupakan salah satu alat pelindung diri dari
percikan bahan-bahan baik berupa specimen atau bahan lain jangan sampai
terkena tubuh. Pakaian ini harus dipakai selama berada dalam ruang
pemeriksaan laboratorium. Setelah digunakan pakaian ini harus digantung
pada tempat tertentu.

F. Pemakaian Masker
Masker adalah salah satu jenis alat pelindung diri yang digunakan
menutup mulut dan hidung, penggunaan masker bertujuan menahan
droplet/percikan yang keluar dari petugas , dan menghindari droplet atau
percikan dari luar yang dapat mengenai mulut atau hidung. Droplet atau
percikan dapat keluar apabila kita berbicara atau bersin.
Kebijakan tentang penggunaan masker, meliputi :
1. Masker tersedia dalam keadaan bersih
2. Masker dipasang menutup hidung dan mulut
3. Masker setelah digunakan, dibuang di tempat sampah medis
4. Masker selalu dipasang pada saat melakukan pemeriksaan dan melayani
pasien

G. Pemakaian Sarung Tangan


Sarung tangan adalah alat pelindung diri yang digunakan pada tangan,
sarung tangan terbuat dari bahan latex, tujuan penggunaan sarung tangan

23
adalah untuk mengurangi terjadinya kontak lansung dengan bahan-bahan
dan specimen di laboratorium.
Prosedur penggunaan sarung tangan :
1. Sarung tangan digunakan sebelum melaksanakan tindakan di
laboratorium
2. Siapkan sarung tangan yang baru
3. Masukkan tangan ke dalam sarung tangan yang sesuai dengan ukuran
jari/tangan
4. Setelah menggunakan sarung tangan, lepaskan dan buang di tempat
sampah medis.

BAB VIII

24
PENGENDALIAN MUTU

A. Pra Analitik
1. Persiapan Pasien
a. Pasien dianjurkan puasa 10-12 jam sebelum pengambilan darah, puasa
meliputi : tidak makan boleh minum air putih, tidak melakukan aktifitas
fisik seperti olahraga dan sebagainya.
b. Pengambilan darah sebaiknya pada pagi hari untuk menghindari
adanya fluktuasi nilai pemeriksaan.
c. Pengambilan darah sebaiknya pada keadaan tubuh yang sama
misalnya diambil pada posisi duduk.
d. Untuk menghindari pengaruh pemeriksaan karena obat-obatan tertentu,
maka pasien dianjurkan menghentikan obat-obatan sebelum beberapa
hari sebelum pangambilan darah.
2. Pengambilan dan Pengolahan Spesimen
a. Pengambilan Spesimen
1) Waktu pengambilan specimen biasanya pada pagi hari, pada
keadaan tertentu misalnya Demam Typhoid pengambilan untuk
pemeriksaan Widal pada fase akut, Tuberkulosis pengambilan
sputum sewaktu-pagi-sewaktu (SPS)
2) Volume specimen sesuai kebutuhan
3) Cara pengambilan specimen dilakukan oleh tenaga terampil dan
dengan cara yang benar sesuai prosedur
4) Lokasi pengambilan specimen sesuai dengan pemeriksaan yang
diminta
5) Persiapan peralatan yang bersih, kering, tidak mengandung bahan
kimia, mudah dicuci, peralatan harus selalu
b. Penerimaan Spesimen
1) Specimen yang diterima, dicocokkan dengan formulir permintaan
pemeriksaan, kondisi specimen diperhatikan
2) Specimen yang tidak memenuhi syarat dianjurkan untuk
pengambilan ulang
c. Pengiriman Spesimen
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada pengiriman specimen:
1) Kecepatan

25
2) Pengaruh cahaya atau sinar matahari
3) Syarat keselamatan untuk kemasan/wadah yang digunakan
4) Pemberian label sesuai jenis bahan (infeksius atau lainnya)
5) Suhu disesuaikan
3. Penyimpanan Spesimen
a. Untuk menghindari kontaminasi, specimen harus selalu disimpan
dalam botol/tabung tertutup rapat, pada saat mengerjakan sampel
selalu menggunakan sarung tangan
b. Untuk menghindari sinar, sampel disimpan dalam tabung berwarna
gelap di dalam lemari pendingin dan tertutup rapat
c. Perhatikan stabilitas penyimpanan specimen
B. Analitik
1. Pipet dan memipet
a. Menggunakan pipet yang bersih dan tidak rusak
b. Menggunakan pipet sesuai kebutuhan
c. Ujung pipet dibersihkan sebelum di masukkan ke wadah
2. Suhu dan waktu
a. Pastikan bahwa sampel, reagensia, serum control telah berada pada
suhu pemeriksaan
b. Perhatikan suhu pemeriksaan
c. Perhatikan lama waktu inkubasi
3. Kebersihan kuvet
a. Menggunakan pipet yang disposable
b. Untuk alat dengan kuvet permanen, kebersihan kuvet di perhatikan
c. Tidak boleh ada gelembung udara
C. Pasca Analitik
Evaluasi pada tahap pasca analitik, meliputi :
1. Kesalahan umum yang biasa terjadi adalah pada kalkulasi hasil
2. Titik decimal hasil pemeriksaan diperhatikan
3. Satuan untuk jenis parameter yang sesuai
4. Interpretasi hasil pemeriksaan dan control kualitas serum
5. Pelaporan hasil pemeriksaan
6. Pengiriman hasil pemeriksaan
D. Pemantapan Mutu Internal

26
Kegiatan pemantapan mutu internal yang dilaksanakan berupa:
1. Persiapan pasien sesuai dengan yang telah dijelaskan sebelumnya
2. Pengambilan dan pengolahan specimen dengan memperhatikan waktu,
lokasi, volume, cara, peralatan, wadah, pengawet/antikoagulan, sesuai
dengan persyaratan
3. Kalibrasi peralatan
Kalibrasi peralatan dilakukan secara berkala, oleh masing-masing
penanggung jawab peralatan
4. Dokumentasi semua hasil control kualitas pemeriksaan dari peralatan
yang digunakan termasuk uji ketelitian dan ketepatan (berdasarkan
pedoman pada buku Pedoman Praktik Laboratorium Kesehatan Yang
Benar, tahun 2008)
E. Pemantapan Mutu Eksternal
Pemantapan Mutu Eksternal yang diikuti oleh Laboratorium Rumah Sakit
Pratama Rumbia :
1. Pemantapan Mutu tingkat Regional yang dilaksanakan oleh Balai Besar
Laboratorium Kesehatan Makassar, meliputi PME bidang Kimia Klinik,
PME Hematologi, PME bidang Parasitologi, PME bidang Bakteriologi, dan
PME bidan Imunologi
2. Pemantapan Mutu tingkat Nasional yang dilaksanakan oleh Kementerian
Kesehatan, meliputi PME bidang Kimia Klinik, Hematologi, Parasitologi,
Bakteriologi, dan Imunologi (HIV dan HBsAg)
Pemantapan Mutu Eksternal dilaksanakan dalam dua Siklus setiap 6
(enam) bulan sekali.
Bukti keikutsertaan adalah sertifikat yang dikeluarkan oleh lembaga yang
melakukan PME.

27
BAB IX

PENUTUP

Pedoman Pelayanan Laboratorium Rumah Sakit Pratama Rumbia ini


memiliki peranan penting sebagai pedoman bagi pelaksanaan kegiatan sehari-
hari tenaga laboratorium dan seluruh tenaga terkait, sehingga dapat
meningkatkan mutu pelayanan khususnya di Instalasi Laboratorium.

Penyusunan buku pedoman ini adalah merupakan langkah awal menuju


proses yang panjang demi mewujudkan visi laboratorium pada khususnya dan
visi Rumah Sakit Pratama Rumbia pada umumnya. Dukungan dan kerja sama
dari berbagai pihak dalam penerapannya sangat diharapkan. Buku pedoman ini
tentunya juga masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penyusun sangat
mengharapkan saran dan kritik membangun demi penyempurnaannya kelak.

Akhir kata, semoga Pedoman Pelayanan Laboratorium ini dapat


bermanfaat bagi kita semua.

28

Anda mungkin juga menyukai