Anda di halaman 1dari 29

KETENTUAN UMUM DALAM

PEMBIAYAAN

AGUS AHMAD NASRULLOH


A. Pengertian Penyaluran Dana
B. Fungsi Penyaluran Dana
C. Pejabat Bank
D. Komite Kebijakan Penyaluran Dana
E. Komite Penyaluran Dana
1. Pengertian Penyaluran Dana
➔ Transaksi penyediaan dana dan/ atau
barang serta fasilitas lainnya kepada nasabah
yang tidak bertentangan dengan syariah Islam
dan standar akuntansi perbankan syariah serta
tidak termasuk jenis penyaluran dana yang
dilarang menurut ketentuan Bank Indonesia.
Pengertian Pembiayaan
Pembiayaan berkaitan dengan bisnis.

Bisnis➔ aktivitas yang mengarah pada peningatan


nilai tambah melalui proses penyerahan jasa,
perdagangan atau pengolahan barang (produksi)

Bisnis➔ Pelaku bisnis memerlukan sumber modal,


jika modal yang dimiliki tidak cukup maka akan
berhubungan dengan pihak lain: bank untuk
mendapatkan suntuikan pembiayaan.
Pembiayaan / financing
➔ Pendanaan yang diberikan oleh suatu pihak
kepada pihak lain untuk mendukung investasi
yang telah direncanakan, baik yang dilakukan
sendiri maupun lembaga.
Atau :
Pembiayaan
➔ Pendanaan yang dikeluarkan untuk
mendukung investasi yang telah direncanakan.
Pembiayaan di bank syariah (aktiva produktif)
➔ Penanaman dana bak syariah baik dalam
rupiah maupun valuta asing dalam bentuk
pembiayaan, piutang, qard, surat berharga
syariah, penempatan, penyertaan modal,
penyertaan mdal sementara, komitmen, dan
kontijensi pada rekening administrasi serta
Sertifikat Wadiah Bank Indonesia (Peraturan
Bank Indonesia No. 5/7/PBI/2003 tanggal 19
Mei 2003)
2. Fungsi Pembiayaan
Berdasarkan tujuan pembiayaan, maka fungsi
dari pembiayaan adalah :
a. Meningkatkan daya guna uang
b. Meningkatkan daya guna barang
c. Meningatkan peredaran uang
d. Menimbulkan kegairahan berusaha
e. Stabilitas ekonomi
f. Sebagai jembatan untuk meningkatkan
pendapatan nasional
Fungsi Penyaluran Dana
- Meningakatkan daya guna, peredaran, dan
lalu lintas uang
- Meningkatkan daya guna dan peredaran
barang
- Meningkatkan aktivitas investasi dan
pemerataan pendapatan
- Sebagai asset terbesar yang menjadi sumber
pendapatan terbesar bank
3. Pejabat Bank
Pejabat bank dalam kebijakan dan prosedur pembiayaan :
- Dewan komisaris

- Dewan pengawas syariah

- Direksi

- Satuan kerja penyaluran dana (manajer marketing,


account officer, support penyaluran dana)
- Pimpinan cabang

- Manajer operasional
4. Komite Kebijakan Penyaluran Dana

➔ Satu majelis yang beranggotakan komisaris,


direksi, DPS, manajer marketinh, manajer
operasional, bagian support yang berfungsi
untuk merumuskan dan menetapkan kebijakan
penyaluran dana dan mengawasi agar dapat
dilaksanakan secara konsekuen dan konsisten
5. Komite Penyaluran Dana
➔ Suatu majelis yang berwenang memberikan
persetujuan atau penolakan pengajuan
penyaluran dana yang diajukan oleh account
officer, beranggotakan komisaris, direksi, dan
manajer marketing
2. Tujuan Pembiayaan
Secara umum, tujuan pembiayaan dibagi dua
kelompok :
- Tujuan pembiayaan untuk tingkat makro

- Tujuan pembiayaan untuk tingkat mikro


Secara Makro, tujuan pembiayaan adalah :
a. Peningkatan ekonomi umat

b. Tersedianya dana bagi peningkatan usaha

c. Meningkatkan produktivitas

d. Membuka lapangan kerja baru

e. Terjadi distribusi pendapatan


a. Peningkatan Ekonomi Umat
Artinya : masyarakat yang tidak dapat akses
secara ekonomi, dengan adanya pembiayaan,
maka dapat melakukan akses ekonomi.
Dengan demikian dapat meningkatkan taraf
ekonominya
b. Tersedianya dana bagi
peningkatan usaha
Artinya : untuk mengembangan usaha maka
membutuhkan dana tambahan, yang diperoleh
dari aktivitas pembiayaan.
Pihak surplus menyalurkan pembiayaan
kepada minus dana, sehingga dapat tergulirkan
c. Meningkatkan produktivitas
Artinya : adanya pembiayaan memberikan
peluang bagi masyarakat usaha mampu
meningkatkan daya produktivitasnya, karena
kegiatan produksi tidak akan berjalan tanpa
adanya dana
d. Membuka Lapangan Kerja
Baru
Artinya : dengan dibukanya sector-sector
usaha melalui penambahan dana pembiayaan,
maka sector usaha akan menyerap tenaga
kerja. Bertarti membuka lapangan kerja baru
e. Terjadi Distribusi Pendapatan
Artinya : masyarakat usaha produktif mampu
melakukan aktivitas kerja, berarti akan
memperoleh pendapatan dari usahanya
Secara Mikro, tujuan pembiayaan adalah :
1. Upaya memaksimalkan laba

2. Upaya meminimalkan resiko

3. Pendayagunaan sumber ekonomi

4. Penyaluran kelebihan dana


Pembiayaan bagi syariah merupakan sumber
pendapatan bagi bank syariah.
Oleh karena itu, tujuan pembiayaan yang
dilaksanakan bank syariah adalah untuk
memenuhi kepentingan stakeholder, yaitu :
1. Pemilik
2. Pegawai
3. Masyarakat
a. Pemilik Dana
b. Debitur yang bersangkutan
c. Masyarakat umumnya/ konsumen
4. Pemerintah
5. Bank
Aspek wajib pelaksanaan pembiayaan
bank syariah

a. Aspek Syariah : setiap realisasi pembiayaan


kepada para nasabah Bank Syariah harus tetap
berpedoman pada syariat Islam yang tertuang
dalam Fatwa Dewan Syariah Majelis Ulama
Indonesia (DSN-MUI).

b. Aspek Ekonomi : setiap realisasi pembiayaan


kepada para nasabah juga harus tetap
mempertimbangkan prinsip kehati-hatian,
keuntungan yang ingin diperoleh dan faktor
ekonomi lainnya.
Kebijakan Umum Pembiayaan
Penentuan sektor-sektor pembiayaan
Bank Syariah ditetapkan bersama oleh
Dewan Komisaris, Direksi (termasuk
Komite Kebijakan Pembiayaan) serta
Dewan Pengawas Syari’ah, baik
mengenai jenis maupun besarnya
(nilai rupiahnya) sehingga pilihan yang
ditentukan diharapkan memenuhi
aspek syar’i disamping aspek
ekonomisnya.
Sektor-sektor pembiayaan
yang dimaksud adalah :
a. Golongan nasabah, meliputi : Korporasi dan Retail.
b.Valuta, yang meliputi pembiayaan yang berkaitan dengan
aktifitas domestik maupun asing.
c. Penggunaan, meliputi : Modal, Investasi ( produktif ) dan
Konsumtif.
d.Skala prioritas, meliputi : pembiayaan program ( pemerintah )
dan Komersil.
e.Sektoral, meliputi : Pertanian, pertambangan, perdagangan,
Jasa sosial dan lain sebagainya.
f. Jenis pembiayaan, meliputi : Pembiayaan jual beli (
murabahah, salam, dll) dan pembiayaan investasi ( musyarakah,
mudharabah ).
Perangkat Organisasi Pembiayaan
Bank Syariah

Penyaluran pembiayaan yang baik


adalah penyaluran pembiayaan yang
dilengkapi dengan struktur
pengendalian internal yang memadai
mulai dari awal proses kegiatan
pembiayaan, pembinaan dan
pengawasan sampai pada
penyelesaiannya. Untuk keperluan
tersebut, Bank Syariah memiliki Komite
Kebijakan Pembiayaan dan Komite
(pemutus) Pembiayaan.
⚫ Komite Kebijakan Pembiayaan berfungsi
membantu Direksi Bank Syariah dalam
merumuskan kebijakan, mengawasi
pelaksanaan kebijakan, memantau
perkembangan dan kondisi portofolio
pembiayaan dan memberikan saran-saran
dengan tujuan untuk perbaikan.
Komite (pemutus) Pembiayaan membantu
direksi dan atau para pemutus pembiayaan
dalam melakukan evaluasi permohonan
pembiayaan dan memberikan rekomendasi
persetujuan atau penolakan baik dalam jenis
maupun jumlah.
Pengambilan Keputusan Pembiayaan

Dalam setiap pengambilan


keputusan suatu permohonan
pembiayaan , baik di kantor pusat
maupun di kantor-kantor cabang/
cabang pembantu, dapat dihasilkan
keputusan yang “obyektif”. Keputusan
hanya dapat diperoleh jika prosesnya
melibatkan suatu tim pemutus komite
pembiayaan, berapapun besar
plafon/limit yang dinilai
7. Evaluasi
➔ Untuk menjaga efektifitas Prosedur Penyaluran
Dana (KPD), maka bank syariah akan melakukan
kajian secara berkala sekruang-kurangnya 1 kali
dalam 2 tahun. Apabila terdapat perubahan dan
atau kebijakan baru dalam penyaluran dana yang
belum termaktub dalam KPD, maka perubahan
dan atau kebijakan tersebut dituangkan terlebih
dahulu dalam KPD melalui keputusan komite
Kebijakan Penyaluran Dana.

Anda mungkin juga menyukai