A. Pengertian Penyaluran Dana B. Fungsi Penyaluran Dana C. Pejabat Bank D. Komite Kebijakan Penyaluran Dana E. Komite Penyaluran Dana 1. Pengertian Penyaluran Dana ➔ Transaksi penyediaan dana dan/ atau barang serta fasilitas lainnya kepada nasabah yang tidak bertentangan dengan syariah Islam dan standar akuntansi perbankan syariah serta tidak termasuk jenis penyaluran dana yang dilarang menurut ketentuan Bank Indonesia. Pengertian Pembiayaan Pembiayaan berkaitan dengan bisnis.
Bisnis➔ aktivitas yang mengarah pada peningatan
nilai tambah melalui proses penyerahan jasa, perdagangan atau pengolahan barang (produksi)
Bisnis➔ Pelaku bisnis memerlukan sumber modal,
jika modal yang dimiliki tidak cukup maka akan berhubungan dengan pihak lain: bank untuk mendapatkan suntuikan pembiayaan. Pembiayaan / financing ➔ Pendanaan yang diberikan oleh suatu pihak kepada pihak lain untuk mendukung investasi yang telah direncanakan, baik yang dilakukan sendiri maupun lembaga. Atau : Pembiayaan ➔ Pendanaan yang dikeluarkan untuk mendukung investasi yang telah direncanakan. Pembiayaan di bank syariah (aktiva produktif) ➔ Penanaman dana bak syariah baik dalam rupiah maupun valuta asing dalam bentuk pembiayaan, piutang, qard, surat berharga syariah, penempatan, penyertaan modal, penyertaan mdal sementara, komitmen, dan kontijensi pada rekening administrasi serta Sertifikat Wadiah Bank Indonesia (Peraturan Bank Indonesia No. 5/7/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003) 2. Fungsi Pembiayaan Berdasarkan tujuan pembiayaan, maka fungsi dari pembiayaan adalah : a. Meningkatkan daya guna uang b. Meningkatkan daya guna barang c. Meningatkan peredaran uang d. Menimbulkan kegairahan berusaha e. Stabilitas ekonomi f. Sebagai jembatan untuk meningkatkan pendapatan nasional Fungsi Penyaluran Dana - Meningakatkan daya guna, peredaran, dan lalu lintas uang - Meningkatkan daya guna dan peredaran barang - Meningkatkan aktivitas investasi dan pemerataan pendapatan - Sebagai asset terbesar yang menjadi sumber pendapatan terbesar bank 3. Pejabat Bank Pejabat bank dalam kebijakan dan prosedur pembiayaan : - Dewan komisaris
- Dewan pengawas syariah
- Direksi
- Satuan kerja penyaluran dana (manajer marketing,
account officer, support penyaluran dana) - Pimpinan cabang
- Manajer operasional 4. Komite Kebijakan Penyaluran Dana
➔ Satu majelis yang beranggotakan komisaris,
direksi, DPS, manajer marketinh, manajer operasional, bagian support yang berfungsi untuk merumuskan dan menetapkan kebijakan penyaluran dana dan mengawasi agar dapat dilaksanakan secara konsekuen dan konsisten 5. Komite Penyaluran Dana ➔ Suatu majelis yang berwenang memberikan persetujuan atau penolakan pengajuan penyaluran dana yang diajukan oleh account officer, beranggotakan komisaris, direksi, dan manajer marketing 2. Tujuan Pembiayaan Secara umum, tujuan pembiayaan dibagi dua kelompok : - Tujuan pembiayaan untuk tingkat makro
- Tujuan pembiayaan untuk tingkat mikro
Secara Makro, tujuan pembiayaan adalah : a. Peningkatan ekonomi umat
b. Tersedianya dana bagi peningkatan usaha
c. Meningkatkan produktivitas
d. Membuka lapangan kerja baru
e. Terjadi distribusi pendapatan
a. Peningkatan Ekonomi Umat Artinya : masyarakat yang tidak dapat akses secara ekonomi, dengan adanya pembiayaan, maka dapat melakukan akses ekonomi. Dengan demikian dapat meningkatkan taraf ekonominya b. Tersedianya dana bagi peningkatan usaha Artinya : untuk mengembangan usaha maka membutuhkan dana tambahan, yang diperoleh dari aktivitas pembiayaan. Pihak surplus menyalurkan pembiayaan kepada minus dana, sehingga dapat tergulirkan c. Meningkatkan produktivitas Artinya : adanya pembiayaan memberikan peluang bagi masyarakat usaha mampu meningkatkan daya produktivitasnya, karena kegiatan produksi tidak akan berjalan tanpa adanya dana d. Membuka Lapangan Kerja Baru Artinya : dengan dibukanya sector-sector usaha melalui penambahan dana pembiayaan, maka sector usaha akan menyerap tenaga kerja. Bertarti membuka lapangan kerja baru e. Terjadi Distribusi Pendapatan Artinya : masyarakat usaha produktif mampu melakukan aktivitas kerja, berarti akan memperoleh pendapatan dari usahanya Secara Mikro, tujuan pembiayaan adalah : 1. Upaya memaksimalkan laba
2. Upaya meminimalkan resiko
3. Pendayagunaan sumber ekonomi
4. Penyaluran kelebihan dana
Pembiayaan bagi syariah merupakan sumber pendapatan bagi bank syariah. Oleh karena itu, tujuan pembiayaan yang dilaksanakan bank syariah adalah untuk memenuhi kepentingan stakeholder, yaitu : 1. Pemilik 2. Pegawai 3. Masyarakat a. Pemilik Dana b. Debitur yang bersangkutan c. Masyarakat umumnya/ konsumen 4. Pemerintah 5. Bank Aspek wajib pelaksanaan pembiayaan bank syariah
a. Aspek Syariah : setiap realisasi pembiayaan
kepada para nasabah Bank Syariah harus tetap berpedoman pada syariat Islam yang tertuang dalam Fatwa Dewan Syariah Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI).
b. Aspek Ekonomi : setiap realisasi pembiayaan
kepada para nasabah juga harus tetap mempertimbangkan prinsip kehati-hatian, keuntungan yang ingin diperoleh dan faktor ekonomi lainnya. Kebijakan Umum Pembiayaan Penentuan sektor-sektor pembiayaan Bank Syariah ditetapkan bersama oleh Dewan Komisaris, Direksi (termasuk Komite Kebijakan Pembiayaan) serta Dewan Pengawas Syari’ah, baik mengenai jenis maupun besarnya (nilai rupiahnya) sehingga pilihan yang ditentukan diharapkan memenuhi aspek syar’i disamping aspek ekonomisnya. Sektor-sektor pembiayaan yang dimaksud adalah : a. Golongan nasabah, meliputi : Korporasi dan Retail. b.Valuta, yang meliputi pembiayaan yang berkaitan dengan aktifitas domestik maupun asing. c. Penggunaan, meliputi : Modal, Investasi ( produktif ) dan Konsumtif. d.Skala prioritas, meliputi : pembiayaan program ( pemerintah ) dan Komersil. e.Sektoral, meliputi : Pertanian, pertambangan, perdagangan, Jasa sosial dan lain sebagainya. f. Jenis pembiayaan, meliputi : Pembiayaan jual beli ( murabahah, salam, dll) dan pembiayaan investasi ( musyarakah, mudharabah ). Perangkat Organisasi Pembiayaan Bank Syariah
Penyaluran pembiayaan yang baik
adalah penyaluran pembiayaan yang dilengkapi dengan struktur pengendalian internal yang memadai mulai dari awal proses kegiatan pembiayaan, pembinaan dan pengawasan sampai pada penyelesaiannya. Untuk keperluan tersebut, Bank Syariah memiliki Komite Kebijakan Pembiayaan dan Komite (pemutus) Pembiayaan. ⚫ Komite Kebijakan Pembiayaan berfungsi membantu Direksi Bank Syariah dalam merumuskan kebijakan, mengawasi pelaksanaan kebijakan, memantau perkembangan dan kondisi portofolio pembiayaan dan memberikan saran-saran dengan tujuan untuk perbaikan. Komite (pemutus) Pembiayaan membantu direksi dan atau para pemutus pembiayaan dalam melakukan evaluasi permohonan pembiayaan dan memberikan rekomendasi persetujuan atau penolakan baik dalam jenis maupun jumlah. Pengambilan Keputusan Pembiayaan
Dalam setiap pengambilan
keputusan suatu permohonan pembiayaan , baik di kantor pusat maupun di kantor-kantor cabang/ cabang pembantu, dapat dihasilkan keputusan yang “obyektif”. Keputusan hanya dapat diperoleh jika prosesnya melibatkan suatu tim pemutus komite pembiayaan, berapapun besar plafon/limit yang dinilai 7. Evaluasi ➔ Untuk menjaga efektifitas Prosedur Penyaluran Dana (KPD), maka bank syariah akan melakukan kajian secara berkala sekruang-kurangnya 1 kali dalam 2 tahun. Apabila terdapat perubahan dan atau kebijakan baru dalam penyaluran dana yang belum termaktub dalam KPD, maka perubahan dan atau kebijakan tersebut dituangkan terlebih dahulu dalam KPD melalui keputusan komite Kebijakan Penyaluran Dana.