Anda di halaman 1dari 7

BUKU

MANAJEMEN KUALITAS AIR

Disusun Oleh :

PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN


FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Manajemen kualitas air adalah suatu usaha untuk menjaga kondisi air tetap dalam
kondisi baik untuk budidaya ikan dengan memperhatikan faktor-faktor air yang merupakan
tempat hidup bagi organisme akuatik maupun organisme lainnya seperti suhu, pH, DO
(oksigen terlarut), amonia, dan nitrit. Pengelolaan kualitas air adalah ilmu yang mempelajari
tentang upaya pemeliharaan kualitas air sehingga tercapai kualitas air yang diinginkan sesuai
peruntukannya untuk menjamin agar kondisi air tetap dalam kondisi baik. Berdasarkan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 1990, tanggal 5 Juni 1990
tentang Pengendalian Pencemaran Air, kriteria kualitas air untuk perikanan dapat dilihat pada
golongan C, yaitu kriteria kualitas air yang dapat digunakan untuk keperluan perikanan dan
peternakan. Manajemen kualitas air sangat penting dalam budidaya ikan karena faktor-faktor
air yang buruk dapat mempengaruhi kesehatan ikan dan menghambat pertumbuhan ikan.
Air merupakan sumber daya alam yang sangat penting bagi kehidupan di bumi.
Sumber air tersebut ada yang diperoleh dari air tanah, mata air, air sungai, danau, dan air laut.
Sumber air di bumi tersebut berasal dari suatu siklus air dimana tenaga matahari merupakan
sumber panas yang mampu menguapkan air. Air baik yang berada didarat maupun d laut
akan menguapa oleh panas matahari. Uap kemudian naik berkumpul menjadi awan. Awan
mengalami kondensasi dan pendinginan akan membentuk titik-titik air dan akhirnya akan
menjadi hujan. Air hujan jatuh ke bumi sebagian mengalir meresap kedalam tanah menjadi
air tanah dan mata air, sebagian mengalir melalui saluran yang disebut air sungai, sebagian
lagi terkumpul dalam danau/rawa dan sebagian lagi kembali ke laut.

Sumber air adalah wadah air yang terdapat di atas dan di bawah permukaan tanah,
termasuk dalam pengertian ini mata air, sungai, rawa, danau, situ, waduk, dan muara. Sumber
Daya Air dikelola berdasarkan asas kelestarian, kesimbangan, kemanfaat umum, keterpaduan
dan keserasian, keadilan, kemandirian, serta transparansi dan akuntabilitas
Menurut UU.No 7 Tahun 2004 menyebutkan bahwa, Pengelolaan Sumber Daya Air adalah
upaya merencanakan, melaksanakan, memantau, dan mengevaluasi pelenggaraan konservasi
sumber daya air, pendayagunaan sumber daya air, dan pengendalian daya rusak air. Secara
umum, Pengelolaan Sumber Daya Air meliputi ; perencanaan, pengorganisasian,
kepemimpinan, pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan, penganggaran dan keuangan.
Pengeloaan Sumber Daya Air juga dapat didefinisikan sebagai aplikasi dari cara
struktural dan non-struktural, untuk mengendalikan system sumber daya air alam dan buatan
manusia untuk kepentingan/manfaat manusia dan tujuan-tujuan lingkungan. Tindakan-
tindakan struktur (structural measure) untuk pengelolaan air adalah fasilitas-fasilitas
terbangun (constructed facilities) yang digunakan untuk mengendalikan aliran air baik dari
sisi kuantitas maupun kualitas. Tindakan-tindakan non-struktural (non-structual measure)
untuk pengelolaan air adalah program-program atau aktifitas-aktifitas yang tidak
membutuhkan fasilitas-fasilitas terbangun. (Grigg, 1996)
Pengelolaan kualitas air adalah upaya pemeliharaan air sehingga tercapai kualitas
yang diinginkan sesuai fungsi peruntukannya untuk menjamin agar kualitas air tetap dalam
kondisis alamiahnya. Pengendalian pencemaran air adalah upaya pencegahan dan
penanggulangan pencemaran air serta pemulihan kualitas air untuk menjamin kualitas air
agar sesuai dengan baku mutu air.
Tindakan-tindakan pengelolaan dalam upaya pengaturan kualitas air menurut Brooks
dkk, (1994), dibagi menjadi tiga kategori, yaitu : pengaturan, fiscal, dan pengelolaan serta
investasi public secara langsung. Dalam pengaturan hal-hal yang berkaitan dengan kualitas
air meliputi zooning, regulasi, peraturan-peraturan spesifik tentang air dan tanah,
pengendalian, perijinan, larangan dan lisensi. Untuk kategori fiscal meliputi harga, pajak,
subsidi, denda, dan bantuan. Sedangkan yang masuk dalam kategori pengelolaan dan
investasi publik antara lain bantuan teknis, riset, pendidikan dan pengelolaan tanah dan air,
instansi dan infrstuktur.

Waduk adalah suatu kolam besar yang digunakan untuk menampung air saat terjadi kelebihan
air atau musim penghujan sehingga air itu dapat dimanfaatkan pada musim kering. Waduk
dapat terjadi secara alami maupun dibuat manusia.
Ciri-ciri
Berikut adalah beberapa ciri-ciri waduk:
 Bentuk fisiknya memanjang dan dangkal
 Memiliki area yang luas
 Sumber air berasal dari aliran permukaan dan air hujan langsung
Manfaat Waduk memiliki manfaat yang sangat penting bagi kehidupan manusia, di
antaranya:
 Menampung air saat debit tinggi untuk digunakan saat debit rendah
 Sumber air bersih untuk kebutuhan manusia
 Irigasi untuk pertanian
 Pembangkit listrik
 Sarana olahraga dan rekreasi
 Tempat untuk kegiatan perikanan

Estuari adalah zona peralihan antara lingkungan sungai dengan lingkungan laut, di mana air
tawar dari sungai bertemu dengan air asin dari laut. Estuari merupakan daerah perairan
pesisir yang semi-tertutup dan berhubungan langsung dengan laut. Estuari dapat dianggap
sebagai ibunya pantai, karena daerah estuari menjadi tempat untuk pengasuhan, mencari
makan, melahirkan, dan tempat perlindungan bagi ikan dan biota laut lainnya
Ciri-ciri Estuari:
 Ditemukan pada pertemuan antara sungai atau aliran air tawar dan air laut
 Salinitas atau kadar garam berada pada kisaran 5 ppm hingga 25 ppm
 Ditemukan tumbuhan tingkat tinggi yang strukturnya sangat berbeda dengan alga
 Dapat menjadi sangat kotor akibat adanya sampah yang mengalir melalui sungai-sungai
 Penetrasi cahaya sangat tinggi karena berada pada zona fotik dan umumnya masing di dalam
zona litoral (0-200 m dari pesisir) 
 Ombak cukup kuat akibat berada di pesisir dan tidak jauh dari pesisir
 Tumbuh pohon yang termodifikasi khusus untuk dapat hidup di lingkungan bergaram dan
berair, dengan terpaan ombak yang rutin

Manfaat Estuari di Bidang Perikanan:


 Estuari merupakan tempat pengasuhan, mencari makan, melahirkan, dan tempat perlindungan
bagi ikan dan biota laut lainnya.
 Estuari menjadi tempat pilihan nelayan mencari ikan apabila tidak melaut karena gelombang
yang besar atau mengalami masa paceklik ikan.
 Estuari menjadi tempat budidaya perikanan, seperti budidaya udang, kepiting, dan ikan.
 Estuari memiliki produktivitas ekosistem yang setara dengan hutan hujan tropis dan terumbu
karang
 Estuari menjadi tempat mencari makan utama bagi berbagai spesies burung
Estuari juga memiliki peran penting dalam menjaga kestabilan ekosistem perairan, karena
detritus yang terdiri dari sisa-sisa pembusukan tumbuhan produsen primer dan mikroba,
mempunyai peran penting dalam menjaga kestabilan ekosistem estuary.

Tambak adalah kolam buatan yang diisi air dan dimanfaatkan sebagai sarana budidaya
perairan (akuakultur). Tambak biasanya terletak di daerah pesisir dan berisi air payau atau air
laut. Hewan yang dibudidayakan di tambak adalah hewan air, terutama ikan, udang, serta
kerrang.
Ciri-ciri Tambak:
 Terletak di daerah pesisir
 Berisi air payau atau air laut
 Terdapat sistem pengairan yang baik menggunakan perangkat
 Terdapat teknologi intensif yang memiliki padat tebar tinggi
Manfaat Tambak di Bidang Perikanan:
 Tambak menjadi tempat budidaya perikanan, seperti budidaya udang, kepiting, dan ikan
 Tambak dapat menjadi sumber penghasilan bagi masyarakat nelayan
 Tambak dapat membantu optimalisasi produksi perikanan
 Tambak dapat membantu meningkatkan produksi perikanan nasional
 Tambak dapat membantu mengurangi tekanan penangkapan ikan di laut
 Tambak dapat membantu menjaga kestabilan ekosistem perairan
Kolam irigasi adalah kolam buatan yang digunakan untuk mengatur dan menyimpan air
irigasi yang digunakan dalam pertanian, termasuk budidaya perikanan.
 Kolam irigasi biasanya terhubung dengan saluran irigasi yang mengalirkan air dari sumber
air seperti sungai atau waduk
Ciri-ciri Kolam Irigasi:
 Terhubung dengan saluran irigasi yang mengalirkan air dari sumber air seperti sungai atau
waduk
 Digunakan untuk mengatur dan menyimpan air irigasi
 Dapat memiliki sistem pengairan yang baik menggunakan perangkat
 Dapat memiliki teknologi intensif dengan padat tebar tinggi
Manfaat Kolam Irigasi di Bidang Perikanan:
 Kolam irigasi dapat digunakan untuk budidaya perikanan, seperti budidaya ikan
 Kolam irigasi dapat menjadi alternatif bagi petani untuk memanfaatkan lahan pertanian yang
tidak produktif menjadi kolam budidaya ikan
 Kolam irigasi dapat membantu meningkatkan produksi perikanan dan diversifikasi sumber
penghasilan petani
 Kolam irigasi dapat membantu menjaga kestabilan ekosistem perairan dan konservasi sumber
daya air
 Kolam irigasi dapat memberikan akses yang lebih mudah untuk pengelolaan dan pemantauan
budidaya perikanan.
Dengan memanfaatkan kolam irigasi, petani dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya
air dan memperoleh manfaat ekonomi dari budidaya perikanan. Selain itu, kolam irigasi juga
berperan dalam menjaga keseimbangan ekosistem perairan dan konservasi sumber daya air
yang penting bagi keberlanjutan sektor perikanan.

Sawah adalah lahan pertanian yang digunakan untuk menanam padi dengan cara membanjiri
lahan dengan air. Sawah biasanya terletak di dataran rendah dan memiliki sistem pengairan
yang baik.
Ciri-ciri Sawah:
 Digunakan untuk menanam padi dengan cara membanjiri lahan dengan air.
 Terletak di dataran rendah.
 Memiliki sistem pengairan yang baik.
 Dapat memiliki teknologi intensif dengan padat tebar tinggi.
Manfaat Sawah di Bidang Perikanan:
 Sawah dapat dimanfaatkan sebagai tempat budidaya ikan, seperti budidaya ikan lele dan ikan
patin.
 Sawah dapat membantu meningkatkan produksi perikanan dan diversifikasi sumber
penghasilan petani.
 Sawah dapat membantu menjaga kestabilan ekosistem perairan dan konservasi sumber daya
air.
 Sawah dapat membantu mengurangi tekanan penangkapan ikan di laut.
 Sawah dapat memberikan akses yang lebih mudah untuk pengelolaan dan pemantauan
budidaya perikanan.
Dengan memanfaatkan sawah, petani dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya air
dan memperoleh manfaat ekonomi dari budidaya perikanan. Selain itu, sawah juga berperan
dalam menjaga keseimbangan ekosistem perairan dan konservasi sumber daya air yang
penting bagi keberlanjutan sektor perikanan.
DAFTAR PUSTAKA

Fillaudeau L., Blanpain A. P,, Daufin., 2006. Water, Wastewater and Waste Management
                   in Brewing Industries. Journal of Cleaner Production,Vol 14. ISSN  463-471.
Salmin., 2005. Oksigen Terlarut (DO) dan Kebutuhan Oksigen Biologi (BOD) Sebagai
                   Salah Satu Indikator Untuk Menentukan Kualitas Perairan. Oseana, Volume
                 XXX, Nomor 3,2005:21-26. ISSN 0216 1877.
Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air, Bagi Pengelolaan Sumberdaya dan Lingkungan
                 Perairan. Kanisius. Yogyakarta.
Huda. 2009. Hubungan Antara Total Suspended Solid dengan turbidity dan dissolved
                  oxygen. http://thorik.staff.uii.ac.id. Dikases pada tanggal 20 Maret 2013.
Idris, M. 2013. Diktat Kuliah Manajemen Kualitas Air. Jurusan Perikana, Fakultas
                  Perikanan dan Ilmu Kelautan. Universitas Haluoleo. Kendari.

Anda mungkin juga menyukai