Anda di halaman 1dari 4

UTS HUKUM LINGKUNGAN

Kelompok 1

Nama & Nim : Atiikah Hanum – 2105040022

Riana Wijiana - 2105040021

1. Das sein : lingkungan hidup diatur oleh Undang-Undang No. 32 Tahun


2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
(UUPPLH). Sesuai dengan ketentuan yang telah diatur dalam Undang-
Undang No. 32 Tahun 2009 Bab X tentang Hak, Kewajiban, dan Larangan
Pasal 65 dan 67
Das sein : Sebagaimana diatur dalam Pasal 2 huruf a Undang-Undang
Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup. Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup harus
dilaksanakan berdasarkan asas tanggung jawab negara.

Das sollen : air yang tercemar berwarna merah


1. Bagaimana Perlindungan yang Diberikan oleh Perusahaan
Terhadap Masyarakat Sekitar Lokasi Kegiatan
Pertambangan ?
2. Bagaimana Dampak Akibat Kegiatan Pertambangan Bauksit
Terhadap Masyarakat Sekitar Lokasi Pertambangan ?
3. Bagaimana Penyelesaiaan Terhadap Masyarakat bila tidak
adanya Perlindungan yang Dilakukan oleh Perusahaan
Terhadap Kegiatan Pertambangan Bauksit ?

2. Teori
1. Perlindungan hukum : Undang- Undang Dasar Tahun 1945
Pasal 28D ayat (1) meyatakan “Setiap orang berhak atas
pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang
adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum”.
2. Undang2 pertambangan : Undang- Undang Nomor 4 Tahun
2009, Pasal 1 butir (1) tentang Pertambangan Mineral dan
Batu Bara, menyatakan “Pertambangan adalah sebagian atau
seluruh tahapan kegiatan dalam rangka penelitian,
pengelolaan dan pengusahaan mineral atau batubara yang
meliputi penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan,
konstruksi, penambangan, pengolahan dan pemurnian,
pengangkutan dan penjualan, serta kegiatan pasca tambang
3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup bagian ketiga Pasal 53
tentang Penanggulangan dan Pasal 54 tentang pemulihan.
Apabila perusahaan pertambangan tidak mengantongi izin dari
pemerintah setempat maka dikenakan sanksi pada Pasal 109
setiap orang yang melakukan usaha dan/atau kegiatan tanpa
memiliki izin lingkungan dipidana dengan pidana penjara
paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 3 (tiga) tahun
dan denda paling sedikit Rp. 1.000.000.000,00 (satu miliar
rupiah) dan paling banyak Rp. 3.000.000.000,00 (tiga miliar
rupiah).
Telah dijelaskan beberapa bentuk ganti rugi yang harus
dilakukan oleh pihak perusahaan terhadap masyarakat sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan Nomor 32 Tahun 2009
tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

3. Rumusan masalah :
a. Bagaimana Perlindungan yang Diberikan oleh Perusahaan
Terhadap Masyarakat Sekitar Lokasi Kegiatan Pertambangan ?
b. Bagaimana Dampak Akibat Kegiatan Pertambangan Bauksit
Terhadap Masyarakat Sekitar Lokasi Pertambangan ?
c. Bagaimana Penyelesaiaan Terhadap Masyarakat bila tidak adanya
Perlindungan yang Dilakukan oleh Perusahaan Terhadap Kegiatan
Pertambangan Bauksit
d. Siapa yang terkena dampak dan pemberi dampak?
e. Kapan dilakukannya survey?
f. Mengapa di lakukan survey tersebut?
g. Apakah hasil survey nya?

4. Sifat dan jenis penelitian : deskriptif analisis


 Spesifikasi penelitian bersifat Deskriptif Analisis. Yang
dimaksud dengan Deskriptif Analisis menurut Komarudin
adalah menggambarkan masalah yang kemudian menganalisis
permasalahan yang ada melalui data-data yang telah
dikumpulkan kemudian diolah serta disusun dengan
berlandaskan kepada teori-teori dan konsep-konsep yang
digunakan.
Berdasarkan judul dan identifikasi masalah, penelitian yang
dilakukan dalam kategori ini adalah termasuk deskriptif
analistis, yaitu menggambarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku dikaitkan dengan teori-teori hukum
dan praktek pelaksanaan hukum positif yang menyangkut
permasalahan yang diangkat dalam makalah ini.
Spesifikasi Penelitian ini digunakan karena dalam penulisan
makalah ini penulis melakukan gambaran mengenai masalah
yang timbul serta diolah dan disusun berdasarkan teori-teori
dan konsep-konsep yang terkait permasalahan tersebut.
Hasil penelitian diharapkan dapat menggambarkan tentang
kondisi kerusakan lingkungan sebagai akibat kegiatan
pertambangan bauksit di kota TanjungPinang.

Sumber data : pustaka dan wawancara


Analisis data : metode yuridis kualitatif
 Sebagai cara untuk menarik kesimpulan dari penelitian yang
sudah terkumpul disini penulis sebagai instrument analisis,
analisis data dapat dirumuskan sebagai suatu proses
penguraian secara sistematis dan konsisten terhadap gejala-
gejala tertentu. Yang akan menggunakan metode Yuridis-
Kualitatif. Dalam arti bahwa melakukan analisis terhadap data
yang diperoleh dengan menekankan pada tinjauan normatif
terhadap objek penelitian dan peraturan-peraturan yang ada
sebagai hukum positif:
a. Bahwa Undang-Undang yang satu dengan yang lain
tidak saling bertentangan;
b. Bahwa Undang-Undang yang derajatnya lebih tinggi
dapat mengesampingkan Undang-Undang yang ada
dibawahnya;
c. Kepastian hukum, artinya perundang-undangan yang
diteliti telah dilaksanakan dengan didukung oleh penegak
hukum dan pemerintah berwenang.

Dalam permasalahan ini analisis diawali dengan


kegiatan penelitian dan penelaahan tentang latar belakang
pertambangan, pengertian pertambangan, pengertian
lingkungan, perusakan lingkungan, kerusakan perlindungan,
pertambangan yang baik yang dilakukan oleh masyarakat
sampai dampak dari adanya pertambangan disekitar.
Termasuk menganalisa kasus berdasarkan pada bahan
kepustakaan yang ada. Kegiatan ini diharapkan dapat
memudahkan peneliti dalam menganalisa permasalahan yang
diajukan, menafsirkannya dan kemudian menarik kesimpulan.

5. “Analisis Perlindungan Hukum Terhadap Masyarakat Akibat


Kegiatan Pertambangan Bauksit Di Kota Tanjung pinang” (Studi
Kasus Kampung Baru Sari Tanjung Pinang Timur).

Anda mungkin juga menyukai