Anda di halaman 1dari 7

RMK

Implementasi Etika Dalam Bisnis

Nama Kelompok 1
1. Gabriela Anggraeni (1907341035)
2. Mega Yustika Dewi (1907341038)

DIPLOMA III PERPAJAKAN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2021
1. Relevansi etika dan bisnis
Etika bisnis adalah pemikiran atau refleksi kritis tentang moralitas dalam kegiatan
ekonomi dan bisnis. Moralitas selalu berkaitan dengan apa yang dilakukan manusia, dan kegiatan
bisnis merupakan salah satu bentuk kegiatan manusia. Bisnis memang seharusnya dinilai dari
sudut pandang moral, sama sepetti semua kegiatan manusia lainnya juga dinilai dari sudut
pandang moral.
Hal ini seperti yang dikatakan oleh Richard De George "Bisnis seperti kebanyakan kegiatan
sosial lainnya, mengandalkan suatu latar belakang moral, dan mustahil bisa dijalankan tanpa
adanya latar belakang moral seperti itu. Jika setiap orang yang terlibat dalam bisnis-pembeli,
penjual, produsen, manajer, karyawan, dan konsumen bertindak secara immoral atau bahkan
amoral (yakni tanpa mempedulikan apakah tindakannya bermoral atau tidak)t maka bisnis akan
segera terhenti. Moralitas adalah minyak yang menghidupkan serta lem yang merekatkan seluruh
masyarakat, termasuk juga bisnis. "Dari pernyataan Richard De George tersebut, dapat
disimpulkan bahwa etika bisnis merupakan alat bagi para pelaku bisnis untuk menialankan bisnis
mereka dengan lebih bertanggung jawab secara moral. Dalam dunia Bisnis yang telah lama
dijangkiti berhagai mitos antara lain bisnis immoral, bisnis amoral, bisnis sebagai maksimalisasi
keuntungan dan bisnis sebagai permainan. Mitos-mitos tersebut jelas mau memisahkan bisnis
dari etika, padahal adanya bisnis sudah pasti mengasumsikan adanya etika. Karena etika
merupakan alat bagi para pelaku bisnis untuk menjalankan bisnis mereka dengan lebih
bertanggung jawab secara moral. Para pemilik perusahaan mengharapkan bahkan menuntut para
karyawannya bekerja dengan baik sesuai dengan perjanjian kerja yang telah disepakati, agar tidak
merugikan perusahaan. Para pemilik perusahaan juga mengharapkan agar relasi bisnis mereka
tidak menipu dan bekerja sesuai dengan perjanjian kerjasama yang telah disepakati. Sebaliknya,
para pemilik perusahaan sendiri mengikat dirinya untuk bertindak adil terhadap para
karyawannya, dengan memberikan gaji yang seharusnya menjadi milik para karyawan. Para
pemilik perusahaan juga mengikat dirinya agar menjalankan bisnis mereka dengan baik dan tidak
berbuat curang kepada relasi bisnis mereka.
Dalam era globalisasi, yang ditunjang oleh pesatnya kemajuan teknologi komunikasi dan
informasi seperti sekarang ini, kita antara lain dihadapkan pada kenyataan adanya kemajemukan
pandangan moral dan terjadinya pergeseran nilai- nilai dalam masyarakat. Mana di antara
berbagai pandangan moral yang beredar dalam masyarakat (melalui buku, media massa dan
pergaulan sosial yang semakin meluas) itu yang memang benar dan layak diikuti? Bagaimana kita
semestinya menyikapi pergeseran nilai-nilai yang terjadi? Etika sebagai upaya rasional untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dan pertanyaan-pertanyaan lain yang sejenis, dapat
membantu memperoleh orientasi dalam hidup dan menentukan pilihan secara bijaksana. Etika
dapat membantu menentukan dan mempertanggungjawabkan secara rasional pendirian moral
seseorang dan sekelompok orang bersama-sama dalam suatu masyarakat
2. Keuntungan dan etika
Dalam bisnis akan terjadi persaingan yang sangat ketat kadang-kadang menyebabkan
pelaku bisnis menghalalkan segala cara untuk memenangkannya, sehingga yang sering terjadi
persaingan yang tidak sehat dalam bisnis. Persaingan yang tidak sehat ini dapat merugikan orang
banyak selain juga dalam jangka panjang dapat merugikan pelaku bisnis itu sendiri. Etika bisnis
mencegah terjadinya praktek- praktek monopoly, Oligopoly, kebijakan ekonomi yang mengarah
kepada perbuatan korupsi, kolusi dan Nepotisme, diskriminasi yang berdampak negatif terhadap
persaingan sehat, dan keadilan serta menghindarkan perilaku menghalalkan segala cara dalam
memperoleh keuntungan. Etika bisnis lebih luas dari ketentuan yang diatur oleh hukum, bahkan
merupakan standar yang lebih tinggi dibandingkan standar minimal ketentuan hLikums karena
dalam kegiatan bisnis seringkali kita temtikatl "grey-area" yang tidak diatur oleh ketentuan
hukum.
Keuntungan memungkitlkan perusahaan tidak hanya bertahan melainkan juga dapat
menghidupi karyawan-karyawannya bahkan pacla tingkat dan taraf hidup yang lebih baik. Ada
beberapa argumen yang dapat diajukan disini untuk menunjukkan bahwa justru demi
memperoleh keuntungan etika sangat dibutuhkan, sangat relevan dan mempunyai tempat yang
sangat strategis dalam bisnis dewasa ini, yaitu
1. Dalam bisnis modern dewasa ini, para pelaku bisnis dituntut menjadi orang-orang
profesional di bidangnya.
2. Dalam persaingan bisnis yang ketat para pelaku bisnis modern sangat sadar bahwa
konsumen adalah benar-benar Karena hal yang paling pokok untuk bisa untung clan
clalam pasar penuh persaingan adalah sejauh suatu perusahaan bisa merebut dan
mempertahankan kepercayaan
3. Dalam sistem pasar terbuka dengan peran pemerintah yang bersifat netral tak berpihak
tetapi efektif meniaga agar kepentingan dan hak semua pemerintah dijamin, para pelaku
bisnis berusaha sebisa mungkin untuk menghindari campur tangan pemerintah, yang
baginya akan sangat merugikan kelangsungatl bisnisnya. Salah satu cara yang paling
efektif adalah dengan menjalankan bisnisnya secara baik dan etis yaitu dengan
menjalankan bisnis sedemikian rupa tanpa secara sengaja merugikan hak dan
kepentingan semua pihak yang terkait dengan bisnisnya
4. Perusahaan-perusahaan modern juga semakin menyadari bahwa karyawan bukanlah
tenaga yang siap untuk eksploitasi demi mengeruk keuntunga yang sebesarbesmya.
lustru sebaliknya, karyawan semakin dianggap sebagai subjek dari bisnis suatu
perusahaan yang sangat menentukan berhasil tidaknya, bertahan tidaknya perusahaan
tersebut. Bisnis sangat berkaitan dengan etika bahkan sangat mengandalkan etika.
Dengan kata lain, bisnis memang punya etika dan karena itu etika bisnis memang relevan
untuk dibicarakan. Argumen mengenai keterkaitan antara tujuan bisnis dan mencari
keuntungan dan etika memperlihatkan bahwa dalam iklim bisnis yang terbuka dan bebas,
perusahaan yang menjalankan bisnisnya secara baik dan etist yaitu perusahaan yang
memperhatikan hak dan kepentingan semua pihak yang terkait dengan bisnisnya, akan
berhasil dan bertahan dalam kegiatan bisnisnya.
3. Pengertian etika bisnis
Secara umum, Etika bisnis adalah pemikiran atau refleksi kritis tentang moralltas dalam
kegiatan ekonomi dan bisnis. Pengertian etika binis menurut beberapa ahli, yaitu:
1. Hill dan Jones
Etika bisnis merupakan suatu ajaran untuk membedakan antara salah dan benar. Di
mana hal tersebut dapat memberikan pembekalan kepada setiap pemimpin
perusåhaan ketika mempertimbangkan untuk mengambil keputusan strategis yang
terkait dengan masalah moral yang kompleks
2. Velasques
Studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah. Studi ini
berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana diterapkan dalam kebijakan,
institusi, dan perilaku bisnis-
3. Yosephus
Etika Bisnis secara hakiki merupakan Applied Ethics (etika terapan)- Di Sinit etika
bisnis merupakan wilayah penerapan prinsip-prinsip moral umum pada wilayah
tindak manusia di bidang ekonomi, khususnya bisnis, Jadi, secara hakiki sasaran etika
bisnis adalah perilaku moral pebisnis yang berkegiatan ekonomi
4. Steade Et A1
Etika bisnis adalah standar etika yang berkaitan dengan tujuan dan cara membuat
keputusan bisnis.
4. Sasaran dan ruang lingkup etika bisnis
Setelah melihat penting dan relevansi etika bisnis ada baiknya jika kita tinjau lebih latvut
apa saja sasaran dan lingkup etika bisnis itu. Ada tiga sasaran dan ruang lingkup pokok etika bisnis
di sinis yaltu:
1. Etika bisnis sebagai etika profesi membahas berhagai prmsip, kondisi, clan masalah yang
terkait dengatl praktek bisnis yang baik dan etis. Dengan kata lain, etika bisnis pertama-tama
bertuluan untuk menghimbau para pelaku bisnis untuk menjalankan bisnis secara haik dan
etis-Menyadarkan masyarakat, khususnya konsumen, buruhs atau karyawan clan
masyarakatluas pemilik aset umum semacam lingkungan hidup, akan hak clan kepentingan
mereka yang tidak boleh dilanggar aleh praktek bisnis siapa pun juga. Pada tingkat init etika
bisnis berfungsi untuk menggugah masyarakat untuk bertindak menutltut para pelaku bisnis
untuk berbisnis secara baik demi terjaminnya hak dan kepentingan masyarakat tersebllt. Elik
bisnis mengajak masyarakat luas, entah sebagai kartawan, konsumen, atau pemakai aset
umum lainnya yan gberkaitan dengan kegiatan btsnis, untuk sadar dan berjuang menuntut
haknya atau paling kurang agar hak dan kepentingannya tidak dirugikan oleh kegiatan bisnis
pihak mana pun.
2. Etika bisnis juga berhicara mengenai sistem ekonomi yang sangat menentukan etis tidaknya
suatu praktek bisnts. Dalam hal ini, euka bisnis lebih hersifat makro, yang karena itu barang
kali leblh tepat disebut etlka ekonomt. Dalam lingkup makro semacam ini, etika bisnis
berbicara mengenai monopoli, oligopolis kolusi, dati praktek-praktek semacamnya yang akan
sangat mempengaruhi tidak saja sehat tidaknya suatu ekonomi melainkan juga baik tidaknya
praktek bistlis dalam sebuah negara.
5. Tingkat etika bisnis
Weiss (1995:9) mengutip pendapat Carroll (1989) membahas lima tingkatan etlka bisnis,
yaitu Individual, organisasional, asosiasi, masyarakat, clan Internastonal,
1. Tingkat individual, menyangkut apakah seseorang akatl berhohong mengenai rekening
pengeluarant mengatakan rekan sejawat sedang sakit karena tldak ada di tempat kel'la,
menertma suap, mengikuti saran teman sekerja sekalipun melampaui permtah atasan. Jika
masalah etis hanya terbatas pada tanggung jawab individuals maka seseorang harus
memeriksa motif dan standar etikanya sebelum mengambil keputusan.
2. Tingkat organtsasional, masalah eus muncul apabila seseorang atau kelompok orang ditekan
untuk mengabaikan atau memaatkan kesalåhatl yang dilakukan oleh sejawat demi
kepentingan keharmonisan perusahaatl atau _iika seorang karyawan disuruh melakukan
perbuatan yang tidak sah demi keuntungatl unit kerjanya-
3. Tingkat asosiasi, seorang akuntan, penasihat,dokter; dan konsultan manajer harus melihat
anggaran dasar atau kode etik organtsasi profresinya sebagai pedoman sebelum la
memberlkan saran pada kliennya.
4. Tingkat masyarakat, hukum, norma- kebiasaatl dan tradisi menentukan perbuatan yang dapat
diterima secara sah- Ketentuan ini tidak mesti berlaku sama di semua negara. Oleh karena itu,
kita perlu berkonsultasi dengan orang atu badan yang dapat dipercaya sebelum melakukatl
kegiatan bisnis di negara lain. Tingkat internasional, masalah-msalah etis metuadi lebih rumit
untuk dipecahkan karena faktor nilai-nilai dan budaya, politik dan agama ikut berperan. Oleh
karena itu, konstitusi, hukum, dan kebiasaan perlu dipahami dengan baik sebelum seesorang
mengambil keputusan.
6. Prinsip-prinsip etika bisnis
Keraf (1994: 71-75) menyebutkan terdapat lima punsip etika bisnis yaitu:
1. Prinsip Otonomi. Otonomi adatah sikap dan kemampuan manusia untuk bertindak
berdasarkan kesadarannya sendiri. Bertindak secara otonom mengandaikan adanya
kebebasan mengambil keputusan dan bettindak menurut keputusatl itu. Otonomi juga
mengandaikan adanya tanggung jawab. Dalam dunia bisniss tanggung jawab seseorang
meliputi tanggung jawab terhadap dirinya sendiri, pemilik perusahaan, konsumen,
pemerintah, dan masyarakat.
2. Prinsip Kejujuran. Prmsip kejujuran meliputi pemenuhan syarat-syarat perjanjian atau
kontrak, mutu barang atau jasa yang ditawarkan, clan hubungan kerja dalam perusahaan.
Prinsip ini paling problematik karena masih banyak pelaku bisnis melakukan penipuan.
3. Prinsip Tidak Berbuat Jahat dan Berbuat Baik. Prinsip ini mengarahkan agar kita secara aktif
dan maksimal berbuat baik atau menguntungkan orang lain, dati apabila hal itu tidak bisa
dilakukan, kita minimal tidak melakukan sesuatu yang merugikan orang lain atau mitra bisnis,
4. Prinsip Keadilan. Prinsip int menuntut agar kita memberikan apa yang menjadi hak seseorang
di mana prestasi dibalas dengan kontra prestasi yang sama nilainya.
5. Prinsip Hormat Pada Diri Sendiri. Prnsip ini mengarahkan agar kita Memperlakukan seseorang
sebagalmana kita ingin diperlakukan dan tidak akan memperlakukan orang lain sebagaimana
kita tidak ingin diperlakukan.

Anda mungkin juga menyukai