Bawang Merah Dan Bawang
Bawang Merah Dan Bawang
Pada zaman dahulu kala disebuah desa tinggal sebuah keluarga yang terdiri dari ayah,
ibu dan anak yang bernama Bawang Putih, mereka adalah kelurga yang bahagia. Ayah
Bawang Putih seorang konglomerat yang sangat kaya raya, mereka hidup rukun dan damai,
namun suatu hari ibu Bawang Putih sakit keras dan akhirnya meninggal dunia. Bawang Putih
sampai berduka begitu pula dengan ayahnya.
BP : “Ayahanda...... mengapa hal ini harus terjadi kepada kita? Ibu yang sangat
aku cintai , kini telah tiada.”
Ayah BP : “Sabarlah anakku jangan kau ratapi kepergian ibumu, ini sudah takdir dari
tuhan.”
Didesa itu tinggal seorang janda yang memiliki anak bernama Bawang Merah.
Semenjak ibu Bawang Putih meninggal, ibu bawang merah sering berkunjung kerumah
Bawang Puth, ia sering membawakan makanan, membantu Bawang Putih membersihkan
rumah atau hanya menemani Bawang Putih dan Ayah BP mengobrol.
Suatu hari ayah Bawang Putih memutuskan untuk bekerja diluar daerah meninggalkan
Bawang Putih. Bawang Putih pun dirumah ditemani oleh ibu Bawang Merah dan Bawang
Merah.
Ibu BM : “Bawang Putih! Kau setiah hari harus bangun lebih pagi, membersihkan
rumah, menyiapkan makanan dan semuanya kau kerjakan sendiri,
mengerti kau!”
BP : “Baiklah ibu, ananda mengerti, akan ananda kerjakan.’
BM : “Putuh! Kamu harus mencucikan semua pakaianku dan membersihkan
semua barang-barangku
BP : “Baiklah kak, akan aku kerjakan.”
Suatu hari bawang putih pergi ke sungai hendak mencuci baju, dia masih sangat
mengantuk dan lapar, tubuhnya lemas gemetar saat mencuci baju. Sampai akhirnya Bawang
Putih tidak sadar bahwa selendang kesayangan ibunya hanyut kebawa air cucian ketiks
Bawang Putih memasukkan baju ke dalam keranjang, dia terkejut karena selendang ibunya
tidak ada.
Akhirnya Bawang Putih pergi menyusuri sungai mencari selendang ibunya, ditengah
perjalanan Bawang Putih bertemu seorang petani yang sedang berkerja di sawah.
Bawang Putih pun segera pergi menyusuri sungai, disana pun menemukan rumah
kayu, Bawang Putih pun mengetuk pintu rumah itu.
Bawang Putih pun singgah di rumah nenek itu. Bawang Putih membantu mengerjakan
pekerjaan dirumah nenek, tentu saja nenek merasa tenang hingga akhirnya nenk pun
memanggil Bawang Putih.
Nenek tua : “Nak.... sini, kamu sudah memenuhi janji nenek yaa, ini selendang milik
kamu nenek kembalikan.”
BP : “Terimakasih nek.”
Nenek tua : “Ooo iya, nenek punya hadiah buat kamu, ambillah labu ini sebagai
hadiah dari nenek nak.
BP : “Tidak usah nek.”
Nenek tua : “Ayo ambillah nak.”
BP : “Baiklah, saya akan mengambil labu yang kecil saja nek.”
Nenek tua : “Kenapa yang kecil nak?”
BP : “Tidak apa-apa nek, saya sudah cukup dengan labu yang kecil ini,
terimakasih nek."
Nenek tua : “Iya, sama-sama nak.”
BP : “Saya pergi dulu.”
Karena dibanting bawang merah,labu itu pun terpecah bawang merah dan ibunya
langsung teriak bahagia dan terheran-heran mereka pun bertanya kepada bawang putih.