Pendekatan Assessment yang Efektif “One Complete Changing” Oleh : Ferdinan Nurdin, S.H., S.Si.T., M.M.Tr.
Melalui branding One Complete Changing dalam mensosialisasikan dan mempromosikan
proyek perubahan dengan tema “Strategi Transformasi Kepemimpinan Entrepreneurial dalam InstansI BLU Melalui Pendekatan Assessment yang Efektif” kepada para stakeholder, penulis berpendapat akan mampu menjawab beberapa isu strategis di lingkungan Kementerian Perhubungan, secara khusus yang berkaitan dengan : 1. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 128 Tahun 2016 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Di Lingkungan Kementerian Perhubungan telah mengalami 3 kali perubahan (melalui PM Nomor 21 Tahun 2017, PM Nomor 4 Tahun 2019 dan PM Nomor 58 Tahun 2020) secara keseluruhan tidak mengatur tentang pemisahan pelaksanaan assessment untuk mengisi jabatan Kepala Kantor BLU; - Hal ini kurang sesuai dengan kondisi di lapangan yang pada kenyataannya satuan kerja birokrasi pada umumnya dinilai pada capaian realisasi program kegiatan dan anggaran tanpa memperhitungkan faktor efisiensi organisasi sedangkan satuan kerja BLU sangat dipengaruhi oleh factor efisiensi dan inovasi layanan dalam merealisasikan program dan anggaran organisasi; - Peraturan yang telah mengalami beberapa kali perubahan menurut penulis kurang efisien bagi stakeholder terkait dalam memahaminya sehingga perlu lebih disederhanakan. 2. Hal tersebut tidak mampu menjawab hasil audit ICAO pada tahun 2017 dimana terdapat temuan terkait kompetensi pejabat penyelenggara bandar udara yang belum sesuai dengan CASR 139 butir 139.027 terkait Kompetensi Pejabat Organisasi; serta Workshop of Maintaining Safety Performance with Implementation of New USOAP PQ 2020 Edition in Prepartion for ICAO USOAP Audit" yang berlangsung pada 14-16 Juni 2022 di Hotel Novotel, Bogor Raya. - Sebagaimana penjelasan pada poin 1 (satu), pada satuan kerja teknis yang menerapkan pola pengeloaan keuangan BLU (khususnya satuan kerja yang melayani masyarakat secara langsung seperti bandar udara dll), pimpinan tidak hanya dituntut memenuhi regulasi terkait safety and security tetapi juga dituntut memiliki kapabilitas dalam melaksanakan pola kepemimpinan entrepreneurial melalui inovasi layanan dalam mencapai kemandirian BLU. Untuk itu perlu diatur secara khusus terkait kualifikasi calon pemimpin BLU melalui proses assessment yang terpisah. Pada akhirnya, goal dari pemisahan proses assessment untuk satker BLU akan mempercepat proses pencapaian kemandirian BLU karena sejak awal calon pemimpin telah memahami karakter organisasi yang akan dipimpinnya.