Materi (Ibu. Dr. Nuzul Hijri Darlan)
Materi (Ibu. Dr. Nuzul Hijri Darlan)
A B C
114∞54' BT
D E F G
114∞56'BT
H I J
114∞58'BT
K L M N
115∞00' BT
O P Q R
115∞2' BT
S T U
115∞4' BT
V W X
115∞6' BT
PETADESAIN
RENCANA
PERKEBUNAN
DESAINKEBUN
RENCANA
KEBUN
PEMBANGUNAN
PEMBANGUNAN
PERKEBUNANKELAPA
KELAPASAWIT
SAWIT
Peta Kebun
KABUPATEN
KEC. TAPIN, TAPIN SELATAN
KALIMANTAN
2∞56' LS
0
2∞56' LS
A0
2
A1 B1
PT.PT.
HASNUR
HASNURCOAL
COALTERMINAL
TERMINAL
Œ
A2 B2
3
4
A3 B3
B4
KALIMANTAN SELATAN
A4 F4
5 A5 B5 F5
G5
6 A6
B6
C6 D6
F6 G6 H6
I6
U
7 A7 B7 j C7 D7
E7 F7 G7 H7 Õ I7
E8
8 A8 B8 C8 D8 F8 G8 H8 I8 N9
A9
9 B9 C9 D9
D10
E9 F9 G9 H9 I9
N10
B T
10 E10 F10 G10 H10 I10
J10 K10
N11 O11
11 E11
F11
G11 H11 I11 J11 K11 L11
2∞58' LS
H12 L12 M12 N12 O12
12 E12 F12 G12 I12 J12 K12
2∞58' LS
L13 M13 N13 O13
13 E13 F13 G13 H13 I13
J13 K13
•
L23 M23 N23 O23 P23
23
Sungai
3∞00' LS
L24 M24 N24 O24 P24
24
3∞00' LS
L25 M25 N25 O25 P25
25
26 L26 M26 N26 O26 P26
Õ Calon Areal Pembibitan
L27
L29
M28
M29
N28
N29
O28
O29
P28
P29
Calon Areal Pabrik
Œ Pelabuhan KPP
L30 M30 N30 O30 P30
30
L31 M31 N31 O31 P31 S32
31
j
L32 M32 N32 O32 P32 R32 S33
35
L35 M35 N35 O35 P35 R35 S35 T35 U35 Calon Kebun A (6.151,762 ha)
3∞2' LS
M36
3∞2' LS
L37 M37 N37 O37 P37 T37 U37 V37
37 R37 S37
•
O40 P40 S40 T40 U40 V40 W40
40 R40
X41
L41 M41 N41 O41 P41 T41 U41 V41 W41
41 Q41 R41 S41
42 L42
L43
M42
M43
N42
N43
O42
O43
P42
P43
Q42
Q43
R42 S42 T42 U42 V42 W42
W43
Calon Blok
43 U43 V43
Saluran Sekunder
L45 M45 N45 O45 Q45 U45 V45 W45
45 R45 T45
L46 M46 N46 O46 P46 Q46 R46 U46 V46 W46
46
Saluran Primer
M47 N47 O47 P48 Q47 R47 W48
47 L47
S47
L48 P48
3∞4' LS
M48 N48 O48 R48 S48
48 Q48
Antasan Mastam
3∞4' LS
L49 M49 N49 O49 P49 Q49 R49 S49 T49
49
M50 N50 O50 P50 Q50 R50 S50 T50 U50
L50
50
51
L51 M51 N51 O51 P51 T51 U51 V51 Jalan Utama
P52
Jalan Produksi
L52 M52 N52 O52 T52 U52 V52
52
U55
V54
V55
Jalan Koleksi
T55
57
T57 U57 V57
Saluran Pembuangan
pembuatan jalan
T58 U58 V58
58
T59 U59 V59
59
T60 U60 V60
3∞6' LS
60
3∞6' LS
T61 U61 V61
61
T62 U62 V62
62
63 T63 U63 V63
LABORATORIUM GIS & PENGINDERAAN JAUH
T64 U64 V64
64
U65 V65
65 T65
•
U66
66 T66
Winarna, Junirwan - Data GPS CSX 60
U67
67 T67 - Survei Lapangan
68 T68
U68 Penanggung jawab : M. Lukman Fadli
U69
69 T69
T70 U70
ha.
70
3∞8' LS
PUSAT PENELITIAN KELAPA SAWIT
INDONESIAN OIL PALM RESEARCH INSTITUTE
3∞8' LS
Jl. Brigjen Katamso no 51, Kp. Baru - Medan
Telp. (061) 7862477, Fax. (061) 7862488
E-mail : admin@iopri.org
Http://www.iopri.org
i. Pengolahan Tanah
Ø Memperbaiki sifat fisik tanah dan mempersiapkan media
tanam yang baik
Sudut = 20 derajat
Cos 20 = 0.9
1/0.9 = 1.1
9.4 x 1.1 = 10.34 m
3) Penanaman Kelapa Sawit
q Penanaman kelapa sawit
v Memancang dan melubang (60 cm x 60 cm x 40 cm)
v Lubang tanam dibuat satu minggu sebelum tanam
v Tanah top soil dipisahkan dengan sub soil
v Berikan pupuk RP sebanyak 500-750 g pada lubang tanam satu
minggu sebelum tanam è merangsang perakaran tanaman
v Polibag dirobek dan dilepas sebelum bibit dimasukkan ke dalam
lubang tanam.
v Penanaman pada areal berteras 1 m dari dinding teras
v Penanaman umumnya disesuaikan dengan musim hujan, sehingga
tanaman yang baru ditanam bisa segera memperoleh air untuk
pertumbuhannya
3-5cm di bawah
Permukaan tanah
3) Penanaman Kelapa Sawit
q Konsolidasi Tanaman
• Penyisipan pada tanaman yang mati, rusak, tumbang, terserang hama d
an abnormal (1 bulan setelah tanam)
• Untuk mempermudah penyisipan (distribusi bibit) maka di buat ‘patok
pancang’ pada titik tanam dilokasi penyisipan
• Selama masa TBM, dilakukan inventarisasi sebanyak 2x (per semester)
• Menegakkan kembali dan memadatkan tanah pada tanaman yang m
iring/doyong
• Menyediakan stock bibit untuk penyisipan sebanyak 5% dari total bibit
yang di tanam, dengan tata cara sebagai berikut:
– Lubang tanam digali kembali dengan ukuran 60 x 60 x 40cm
– Bibit disiram dahulu sebelum dikirim ke lapangan
– Cara penanaman sama dengan penanaman baru
Perlu disisip
Perlakuan Khusus Untuk
Areal Endemik
Ganoderma
1. Olah Tanah & Sanitasi Akar-
Batang
§ Pengolahan tanah sebelum penumbangan
pohon melalui pembajakan tanah (Bajak 1)
dengan traktor dari Utara – Selatan dan Barat
ke Timur
§ Penumbangan pohon dan pengangkatan
bonggol dan akar ke permukaan tanah.
§ Batang kelapa sawit di cincang dengan alat
berat (chiping), sedangkan bonggol dibuang
dari areal peremajaan
§ Pengutipan akar dilakukan dengan cara
membersihkan akar yang tercecer dari
bonggol yang telah diangkat dari tanah
§ Pengolahan tanah kedua, dilakukan dengan
cara menggaru (garu 1). Arah Utara-Selatan
dan Timur –Barat, dilanjutkan dengan
pengutipan akar yang banyak tercecer di
permukaan tanah.
Sanitasi
Sumber
Inokulum
a. Pembuatan lubang dilakukan setelah akar
Sistem Lubang dibersihkan pada areal penanaman.
b. Membuat lubang tanam besar (3x3x0.8 m)
Tanam Besar dengan besar lubang tanam berukuran
0,6x0,6x0,6 m.
c) Aplikasi tandan kosong
sawit sebanyak 400 kg/
lubang dan Trichoderma
(Marfu) 400 gram/
lubang. Manfaat:
memperbaiki struktur
tanah lapisan atas
(generasi tanam kedua).
Ø Critical point:
§ Pemeliharaan tanaman belum menghasilkan (TBM)
ü Definisi TBM pada kelapa sawit adalah masa sebelum panen, dimulai dari saat
tanam di lapangan sampai panen pertama (umumnya berlangsung 30-36
bulan).
ü Periode waktu TBM :
− TBM 0 : keadaan lahan sudah selesai dibuka, ditanami kacangan penutup
tanah dan kelapa sawit sudah ditanam pada tiap titik pancang.
− TBM 1 : tanaman pada tahun ke I (0-12 bulan)
− TBM 2 : tanaman pada tahun ke II (13-24 bulan)
− TBM 3 : tanaman pada tahun ke III (25-30 atau 36 bulan)
ü Pengawasan Pekerjaaan:
§ Kondisi kacangan penutup tanah
§ Kondisi piringan pohon dan gawangan
§ Kondisi bangunan pengawetan tanah dan air
§ Kejadian HPT
§ Jumlah sisipan (norma 5% dr kerapatan pohon/ha planted area)
§ Kastrasi
§ Pemupukan (4T)
Prinsip: Membangun TBM yang Prima sehingga
memiliki produksi yang tinggi pada saat TM
Konsolidasi
Tanaman
Menginventarisasi tanaman (mati,
tumbang, terserang hama/penyakit)
Penyisipan tanaman
Manfaat kastrasi :
1. merangsang pertumbuhan vegetatif
2. mendapatkan buah dengan berat yang seragam
3. Sanitasi tanaman è mengurangi kemungkinan
serangan hama – penyakit.
Pentingnya Kastrasi Pada Masa TBM
Tujuan: Menkonsentrasikan “energi”
tanaman untuk pertumbuhan vegetatif.
Rerata berat
tandan
Pemupukan
Ø Pemupukan di TBM dilakukan sesuai dengan standard yang
dikeluarkan oleh PPKS è berdasarkan umur tanaman
Ø Pemupukan pada masa TBM bertujuan untuk membangun
TBM
vegetatif tanaman yang prima hingga siap untuk menghasilkan
produksi yang tinggi saat memasuki masa TM
Ø Pemupukan dilakukan di dalam piringan pohon
Pengandalian
Hama
§ Jenis hama yang sering menyerang
TBM è ulat pemakan daun kelapa
sawit (UPDKS), belalang, apogonia,
kumbang tanduk (Orytes
rhinoceros), tikus, babi dan gajah.
§ Sistem pengendalian yang
digunakan adalah sistem
pengendalian hama terpadu (PHT)
§ Penggunaan bahan kimia sintetik
sebagai tindakan terakhir dan dipilih
yang paling aman terhadap
lingkungan
Sarana Panen
v Umumnya Panen dilakukan setelah
tanaman berumur 30 bulan
v Areal dianggap telah menjadi tanaman
menghasilkan (TM) jika pohon yang
berbuah (matang panen) sebanyak 60%
dengan RBT 3 kg
v Sarana panen yang perlu dipersiapkan
adalah :
- Jalan pikul : interval 2 baris tanaman,
lebar 0,8-1 m
- Tempat pengumpulan hasil (TPH) setiap
5 gawangan
- Tangga-tangga panen dan jalan ereng-
ereng pada areal berlereng
- Titi panen pada areal rendahan
(berparit)
Terima Kasih
Aspek Teknis Pemeliharaan Tanaman Menghasilkan
Fase Tanaman Menghasilkan
Prinsip: “Menggali potensi produksi setiap
pokok dan meminimalkan losses di lapangan”
Ø Critical point:
§ Pemeliharaan tanaman menghasilkan (TM)
+ kondisi iklim dan fisiologi
ü Kondisi piringan pohon dan gawangan,
tanaman maka diperoleh
ü Kondisi bangunan pengawetan tanah dan air, indikator:
ü Kejadian serangan HPT, üKondisi fruitset
ü Penyerbukan à Kondisi SPKS (Elaeidobius
kamerunicus Faust.), üCapaian jumlah (RJT) dan
bobot (RBT) tandan
ü Kondisi jalan dan infrastrukur penunjang jalan, menurut umur tanaman
ü Pemupukan (4T), à produktivitas
ü Manajemen Kanopi: tanaman
− umur ≤8 tahun: 48-56 pelepah segar di pohon üPotensi rendemen
− Umur > 8 tahun: 48 pelepah segar di pohon minyak dan inti sawit di
tingkat TT dan kebun
Fase Tanaman Menghasilkan
Prinsip: “Menggali potensi produksi setiap
pokok dan meminimalkan losses di lapangan”
Ø Critical point:
§ Produktivitas tanaman dan produktivitas lahan
ü Faktor pembentuk produktivitas tanaman Kategori fruitset (à RBT)
sebagai pembentuk potensi produktivitas tanaman,
− Rerata Berat Tandan à Fruitset dan Fruit to bunch (kg)
− Rerata jumlah tandan (tandan/pohon/tahun)
− Produksi per pohon (± 200 kg/pohon/tahun)
ü Capaian aktual produktivitas lahan (ton TBS/ha planted area/tahun)
dipengaruhi:
− Potensi produktivitas tanaman berbasis keragaan tanaman TM
(kg/pohon/tahun)
− Kerapatan pohon (pohon/ha planted area)
− Penggalian buah (panen dan angkut TBS)
− Masalah social: Kejadian pencurian, sengketa lahan, dll
ü Potensi produktivitas tanaman (kg/pohon/tahun) :
− Metode telling
− Metode pendugaan berbasis data capaian RBT, RJT, dan prediksi
iklim
A. Pengendalian Gulma
Prinsip:
Mengendalikan
pertumbuhan gulma di
piringan pohon,
pasar pikul, dan TPH
untuk mengurangi
kompetisi penyerapan
hara dan memudahkan
penggalian produksi.
B. Manajemen
Kanopi
2. Faktor Tanah/Lahan
Skala prioritas
2. Faktor Tanah/Lahan
Kesuburan
Tanah
Butuh peningkatan
kapasitas
Bahan
organik
Learn how to classify the type of soil in your yard, what soil amendments to use, proper soil maintenance and gardenin… | Garden soil, Gardening tips, Types of soil (pinterest.com) Science of Agriculture
Topografi areal
Areal berbukit
Areal datar
Potensi Potensi
kehilangan kehilangan
pupuk à Produksi à tinggi
tinggi
3. Faktor Akses Kemudahan Panen dan Pengangkutan Produksi
Pupuk kurang à
Tanaman kurang respon;
Produksi tidak optimal Biayanya mahal
Tidak dipupuk à
Produksi rendah
PUP
UK
Pemupukan Harus
Efektivitas
Rasional
Tinggi
5. “Pupuk Alternatif”
Pupuk An-organik CRF (controlled release fertilizer), SRF (slow Efektivitas dan Efisiensi
“dengan teknologi” release fertilizer), NF (nano-fertilizer), … Pupuk tinggi
Parameter Penting Iklim
FASE PERKEMBANGAN TANDAN
PENGARUH CH & Curah hujan dan hari hujan yang paling berpengaruh terhadap
HH TERHADAP produktivitas bulanan adalah curah hujan dan hari hujan 24
bulan sebelumnya (lag-24 bulan) à Fase Kritis I
PRODUKTIVITAS
CONTOH DAMPAK KEKERINGAN TERHADAP PRODUKTIVITAS:
KEBUN X DI KALSEL
Lag-18 bulan
Dampak Kekeringan Terhadap
Kelapa Sawit
Dampak Cekaman Kekeringan
Pengaruh deficit air terhadap produktivitas
kelapa sawit (studi kasus di Lampung)
Ø Pekerjaan memotong
Ø Critical point:
§ Panen dan potensi rendemen di tingkat kebun:
ü Mutu buah à potensi rendemen di tingkat kebun
ü Mutu buah dipengaruhi:
− Bahan tanaman/klon
− Pemeliharaan tanaman (pemupukan dan kesempurnaan
penyerbukan)
− Iklim
ü Mutu panen, mutu angkut TBS ke PKS dan loses di PKS à koreksi
potensi rendemen di tingkat kebun!
ü Mutu panen: cara/teknik panen dan fraksi kematangan panen.
ü Mutu angkut TBS ke PKS dipengaruhi:
− Kondisi jalan dan kecukupan alat/kendaraan angkutan
− Kondisi PKS
PANEN
OLAH
Pengolahan hasil panen sesegera
mungkin di PKS
INTERAKSI FAKTOR PEMBENTUK
PRODUKSI KELAPA SAWIT
Terima Kasih PUSAT PENELITIAN KELAPA SAWIT (PPKS)
INDONESIAN OIL PALM RESEARCH INSTITUTE (IOPRI)
Jl. Brigjen. Katamso No. 51, Medan 20158
': +62 61 7862477, 7: +62 61 7862488
Since 1916 www.iopri.co.id