Anda di halaman 1dari 5

SOP PENGGUNAAN SATUSEHAT BAGI FASYANKES

1. Tata Cara Pengiriman Data ke SATUSEHAT


Terdapat dua mekanisme pengiriman data rekam medis ke SatuSehat:
a. Pengiriman dilakukan langsung setelah data dimasukan kedalam sistem rumah
sakit / puskesmas.
b. Pengiriman dilakukan secara berkala (contoh: di akhir hari) setelah pelayanan
dilakukan.

2. Penyesuaian Sistem RME dan General Consent Fasyankes


a. Checkbox pada sistem rekam medis elektronik dengan penulisan: “Saya
menjamin bahwa pasien sudah membaca dan menandatangani form consent
pembukaan data dari SATUSEHAT”
b. Menyediakan informed consent dengan ketentuan sebagai berikut (diperbaharui
02 Januari 2023):
a. Melakukan pembaharuan pada general consent eksisting dengan
menambahkan 2 materi muatan:
i. Saya mengetahui dan menyetujui bahwa berdasarkan Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 24 Tahun 2022 tentang Rekam Medis,
fasilitas pelayanan kesehatan wajib membuka akses dan
mengirim data rekam medis kepada Kementerian Kesehatan
melalui Platform SATUSEHAT.
ii. Menyetujui untuk menerima dan membuka data Pasien dari
Fasilitas Pelayanan Kesehatan lainnya melalui SATUSEHAT
untuk kepentingan pelayanan kesehatan dan/atau rujukan.

3. Prosedur Mendapatkan Data Rekam Medis dari SATUSEHAT dan


Pencatatan Persetujuan Pasien
a. Kebutuhan administrasi
● Pasien diharuskan membawa kartu identitas berupa KTP
● Jika pasien yang berobat anak kecil, mintakan Kartu Anak

b. Gambaran Umum (diperbaharui: 30 November 2022)


● Prosedur persetujuan pasien ini ditambahkan ke dalam prosedur existing
saat pasien melakukan pendaftaran di fasyankes
● Pasien akan diminta untuk memberi tanda tangan di consent form
● Prosedur ini akan mencakup kasus:
○ Pasien datang sendiri
○ Pasien diwakilkan
● Prosedur ini belum mencakup kondisi:
○ Kasus pasien emergency
○ Pemberian consent di luar alur pendaftaran di Fasyankes
● Consent hanya diberikan satu kali saat pasien melakukan pendaftaran di
fasyankes
c. Prosedur
1) Pasien datang ke fasyankes
2) Pasien melakukan proses pendaftaran di bagian administrasi fasyankes
3) Pasien dijelaskan mengenai SatuSehat dan diminta persetujuan untuk
fasyankes mengakses data pasien dari SatuSehat
4) Pasien diminta memberikan KTP
5) Bagian administrasi melakukan pencocokan wajah pasien dengan foto
KTP. Dipastikan pasien yang datang orang yang sama:
a) Dalam kondisi pasien diwakilkan, tidak perlu melakukan
pencocokan wajah, pastikan KTP tersedia
b) Dalam hal diwakilkan, ditanyakan hubungan dengan pasien
6) Bagian administrasi menginput NIK, nama sesuai KTP, dan tanggal lahir
ke sistem.
7) Sistem akan memberikan respons apakah pasien sudah terdaftar di
SatuSehat atau tidak.
8) Jika pasien sudah terdaftar, berikan form consent untuk pasien tanda
tangani
a) Jika diwakilkan, minta tanda tangan persetujuan dari wali pasien
b) Dokumen consent yang sudah ditandatangani perlu di simpan di
lokasi yang aman sebagai bukti bahwa pasien sudah memberikan
persetujuan
9) Setelah pasien menandatangani informed consent, bagian administrasi
akan mengisi ceklis di checkbox yang tersedia di sistem untuk
menyatakan bahwa petugas sudah menyaksikan pasien memberikan
consent,
10) Proses consent selesai, dapat dilanjutkan ke proses masing-masing di
fasyankes
11) Lembar consent agar dapat disimpan oleh fasyankes
12) Pembukaan data RME SatuSehat dapat dilakukan oleh fasyankes setelah
consent diberikan. Data RME SatuSehat akan diberikan melalui portal
SatuSehat
a) Data di portal SatuSehat tidak boleh di copy / screenshot
b) Data di portal SatuSehat hanya untuk dilihat saja, tidak untuk
disebarluaskan

d. Kondisi khusus
1) Jika pasien tidak memiliki KTP: Pelayanan dapat dilakukan sesuai
dengan SOP di masing-masing fasyankes. Data pasien tidak dapat
diambil dari SatuSehat
2) Jika pasien tidak ditemukan di SatuSehat: Pelayanan dapat dilakukan
sesuai dengan SOP di masing-masing fasyankes. Data pasien tidak
dapat diambil dari SatuSehat
3) Jika pasien tidak memberi tanda tangan consent: Pelayanan dapat
dilakukan sesuai dengan SOP di masing-masing fasyankes. Data pasien
tidak dapat diambil dari SatuSehat sampai pasien tanda tangan consent
4) Kondisi darurat / pasien tidak sadarkan diri: Pelayanan tetap
dilakukan sesuai SOP yang ada di fasyankes, prosedur akses SatuSehat
belum ada

e. Penjelasan teknis (diperbaharui: 30 November 2022)


● Mekanisme pengecekan pasien terdaftar di SatuSehat dilakukan melalui
SIMRS / SIMPUS di masing-masing fasyankes. Tersedia API di
SatuSehat untuk bridging dalam melakukan pengecekan pasien
● Mekanisme mengisi checklist dilakukan di SIMRS / SIMPUS di
masing-masing fasyankes. Checklist ini akan terhubung dengan API
SatuSehat untuk:
○ Melakukan pencatatan pemberian consent oleh pasien
○ Membuka akses data pasien di SatuSehat ke fasyankes
○ Pencatatan consent di SatuSehat membutuhkan variable berikut:
■ Organization ID fasyankes
■ Patient ID / IHS number
■ Nama staf yang menyaksikan pasien memberikan
persetujuan

4. Prosedur Akses Data RME Melalui Portal RME


a. Akses data RME pasien hanya dapat dilakukan melalui portal RME
b. Setiap fasyankes, harus memberikan daftar nama tenaga kesehatan yang
memiliki keperluan untuk akses data RME pasien melalui portal
i. Tenaga kesehatan ini akan mendapatkan akses berupa username dan
password untuk masuk ke dalam portal RME
ii. Tenaga kesehatan, dalam mengakses data RME pasien di portal RME
dilarang:
● Menyalin data dari portal RME
● Mengambil gambar (foto ataupun screenshot) portal RME,
terutama saat data pasien muncul di layar
iii. Fasilitas kesehatan wajib memberi tahu jika ada tenaga kesehatan yang
mengundurkan diri / tidak lagi bekerja di fasilitas kesehatan agar
akun-nya di non aktifkan
c. Portal RME ini hanya dapat diakses dalam kepentingan pelayanan pasien.
d. Dilarang untuk membagikan akses, berupa username dan password ke pihak
yang tidak berkepentingan

5. Ketentuan Khusus (Baru: 30/11/2022)


a. Portal RME dapat saja memiliki kebijakan untuk melakukan pembatasan akses
dalam kondisi tertentu salah satunya adalah penyakit yang memilki tingkat
sensitifitas tinggi.
b. Portal RME akan memberlakukan prosedur kerahasiaan tertentu seperti sensor
dan skema lainnya. Diperlukan langkah khusus tambahan berupa:
i. Melakukan konfirmasi ulang kepada Pasien
ii. Setelah mendapatkan konfirmasi dari pasien, tombol di portal dapat di-klik
untuk membuka data penyakit pasien yang sensitif.
6. Himbauan (Baru: 30/11/2022)
a. Penggunaan Platform SATUSEHAT dan akses data rekam medis hanya
dilakukan dalam rangka pelayanan kesehatan Pasien dengan persetujuan
Pasien menurut ketentuan penggunaan Platform SATUSEHAT dan Portal RME.
b. Sehubungan dengan meningkatkan keamanan dan awareness SDM di
Fasyankes, diperlukan langkah sebagai berikut:
i. Sosialisasi penggunaan Platform SATUSEHAT dan Portal RME; serta
ii. Menegakan prinsip menjaga rahasia kedokteran.
c. Fasyankes dilarang:
i. Melakukan akses terhadap rekam medis dari Portal RME tanpa consent
Pasien;
ii. Melakukan pengungkapan, akses, menggunakan data secara tidak sah
yang dilarang menurut ketentuan pidana.
7. Disclaimer
a. Kebijakan tata kelola penggunaan SATUSEHAT dapat saja mengalami
perubahan dan/atau pengembangan dari waktu ke waktu mempertimbangkan
hasil evaluasi, kemanfaatan, teknikal dan keamanan.
b. Khusus untuk kebutuhan uji coba production, saat ini menggunakan form
registrasi yang tertera pada lampiran hingga portal registrasi dan developer siap
digunakan.
c. Dalam hal akan dilakukan perubahan dan/atau pengembangan, Tim
SATUSEHAT akan memberikan informasi segera.
Lampiran 1: Diagram alur proses pemberian persetujuan

Anda mungkin juga menyukai