Anda di halaman 1dari 2

UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN 2022/2023

Nama : Fauzan Ammar Shodiq

Prodi : Ilmu Komunikasi

Mata kuliah : Komunikasi Profetik (E)

1.
Komunikasi dakwah memiliki perspektif dengan melihat komunikasi islam sebagai
kajian untuk menyiarkan ajaran islam, hal itu dilakukan oleh komunikator (dai)
kepada komunikan (mad’u) dengan sengaja menyampaikan dan bertujuan untuk
membuat komunikasi berperilaku tertentu.
Komunikasi islam juga memiliki perspektif dengan melihat islam sebagai kajian
untuk mencari prinsip atau konsep komunikasi dalam islam.
Sedangkan Islam sebagai konteks budaya dari tindakan komunikasi memiliki
perspektif dengan melihat islam sebagai komunikasi yang berkonteks islam, maksud
definisi tersebut ialah merumuskan kembali indentitas nasional dan budayanya yang
terdiri dari nilai-nilai positif dari sejarah, budaya serta sumber budaya manapun
sejauh aspek-aspek budaya tersebut (Mulyana, 2003)
2.
a) Menurut kuntowijoyo, islam adalah realitas yang menyejarah dan universal
islam adalah tetap, namun praktik keislamannya berubah. Secara inti
maksudnya ialah seseorang menunjukkan keislaman hanya dengan praktik
keislaman, sementara praktik keislaman berubah dalam sejarah. Contoh : Di
indonesia, gaya kosmopolitnisme dalam islam berubah menjadi islam desa
Ketika masuk Indonesia sesuai dengan kondisi masyarakat Indonesia.
b) Berdasarkan perubahan/perkembangan teknologi komunikasi, kuntowijoyo
membagi tiga tahapan perkembangan komunikasi dalam masyarakat islam di
Indonesia yaitu; Lisan, yang menghasilkan hubungan kiai-santri dengan sifat
tertutup dan solidaritas mekanis. Tulis, menghasilkan hubungan guru-
muriddengan sifat perantara/termediasi dan solidaritas organis. Elektronik,
mengahsilkan bentuk hubungan elite-massa yang bersifat terbuka dan
proliferasi.
Kuntowijoyo memiliki gagasan yang tetap mengenai teknologi komunikasi
yaitu komunikasi menjadi salah satu penggerak sejarah islam.
3.
a) Karena berdasarkan pembacaan kuntowijoyo sendiri yakni inti gagasan
islamisasi ilmu/pengetahuan ialah mengembalikan semua konteks pada teks
(tauhid). Sehingga pengetahuan tidak terlepas dari iman
b) Menurut kuntowijoyo, hubungan antara ilmu sosial profetik dengan
pembangunan ialah ilmu sosial profetik sebagai respon pembangunan yang
menawarkan kemajuan.
c) Dalam hal pembanguan/development ini muncul beberapa kritik salah
satunya menjelaskan bahwa gagasan profetik kuntowijoyo ini tidaklah karena
asal islamisasi atau perkembangan doktrin ideologi islam. Gagasan profetik
lahir karena respon terhadap suatu hal yang berkembang juga mengancam di
masyarakat.
4.
o Menurut pendapat saya, dengan memahami suatu gagasan kritis dan
pengakuannya sebagai paradigma kritis, ilmu sosil profetik merupakan
ilmu yang dapat mengandung nilai tertentu atau didahului oleh asumsi
tertentu. Sebuah teori atau ilmu tidak mungkin beraifat objektif atau murni,
karena ia merupakan realitas yang historis atau menyejarah dan terikat
dengan nilai-nilai tertentu, serta keterikatan ilmu sosial profetik pada nila
(humanisasi, liberasi, transendensi) adalah manifestasi ciri pertama teori
yang kritis
o Etos profetik ditantai dengan adanya tiga nilai pada sebuah praktik
teoretisasi; humanisasi, liberasi dan transendensi. Menurut saya, dari apa
yang berdasarkan teori kuntowijoyo bahwa sebagai etika atau tata nilai
islam haruslah tahu batas, ia tidak boleh dipaksa, harus terbuka dan
menimba dari banyak sumber serta harus terlibat dalam wacana-wacana
ilmu modern. Dengan demikian ilmu sosial profetik yang ada dalam studi
di indonesia menjadi rahmatan lil alamin.

Anda mungkin juga menyukai