Anda di halaman 1dari 3

Nama : Srihandayanti Maadji, S.

T
Instansi : Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kab Banggai
Jabatan : Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri,
Perdagangan Luar Negeri, dan Promosi Perdagangan

Learning journal

A. Pokok Pikiran
Materi Bela Negara Kepemimpinan Pancasila mengandung nilai-nilai dasar
yang meliputi kecintaan kepada tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara,
keyakinan dan kesetiaan kepada Pancasila, kerelaan berkorban bagi bangsa
dan negara, serta kemampuan awal bela negara.
Bela negara adalah istilah konstitusi yang terdapat dalam pasal 27 ayat (3)
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berbunyi “setiap warga negara
berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara”. Artinya secara
konstitusional bela negara mengikat seluruh bangsa Indonesia sebagai hak dan
kewajiban setiap warga negara. Bela Negara terkait etar dengan terjaminnya
eksistensi NKRI dan terwujidnya cita-cita bangsa sebagaimana termuat dalam
Pembukaan UUD NRI Tahun 1945 yakni , melindungi segenap bangsa Indonesia
dan seluruh tumpah darah Indonesia, Memajukan kesejahteraan umum,
Mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Pasca
Proklamasi kemerdekaan tahun 1945, bangsa Indonesia telah melaksanakan upaya
bela negara dengan gigih untuk mengatasi berbagai bentuk ancaman yan dating dari
dalam negeri atau luar negeri. Berkat tumbuhnya karakter bangsa yang ulet dan
tangguh berdasarkan nilai-nilai dasar yang ada dalam konsepsi NKRI berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945, dan konsepsi kebangsaan berdasarkan Bhinneka Tunggal
Ika, bangsa Indonesia berhasil mempertahankan eksistensinya sebagai bangsa yang
merdeka dan 4 berdaulat. Bangsa Indonesia berjuang tanpa tanpa henti sejak
melawan kolonial Belanda dan pasukan sekutu, serta mengatasi berbagai konflik
dalam negeri yang datang silih berganti dengan banyak korban jiwa. Penjelasan
Pasal 9 ayat (1) huruf a Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan
Negara menyatakan bahwa “Upaya Bela Negara” adalah “sikap dan perilaku warga
negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara dan Undang-Undang Dasar
1945 dalam menjalin kelangsungan hidup bangsa dan negara”. Upaya bela negara,
selain sebagai kewajiban dasar manusia, juga merupakan kehormatan bagi setiap
warga negara yang dilaksanakan dengan penuh kesadaran, tanggung jawab, dan
rela berkorban dalam pengabdian kepada negara dan bangsa
Sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) diharapkan mampu menerapkan
wawasan kebangsaan melalui pemaknaan terhadap nilai-nilai bela negara dan
menunjukan sikap perilaku bela negara dalam kepemimpinan yang mencerminkan
sehat jasmani dan mental menghadapi perubahan lingkungan strategis dalam
menjalankan tugas jabatan sebagai administrator profesional pelayan masyarakat.
B. Penerapan
Penerapan bela Negara dalam konteks kepemimpinan Pancasila oleh Kepala
Bidang Perdagangan Dalam Negeri, Perdagangan Luar Negeri, dan Promosi
Perdagangan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Banggai dapat
dilakukan dengan berbagai cara untuk menyelesaikan masalah belum optimalnya
penyiapan pelaksanaan promosi perdagangan melalui pemanfaatan digitalisasi.
Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil:

1. Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri, Perdagangan Luar Negeri, dan


Promosi Perdagangan dapat memperkuat pemahaman dan kesadaran bela Negara
di antara staf dan mitra kerja. Hal ini dapat dilakukan melalui penyuluhan, pelatihan,
dan kampanye yang membahas pentingnya menjaga kedaulatan ekonomi dan
kemajuan perdagangan dalam negeri.
2. Dalam rangka memanfaatkan digitalisasi untuk promosi perdagangan, kepala
bidang dapat memastikan bahwa staf di bidang tersebut memiliki keterampilan digital
yang memadai. Pelatihan dan pengembangan keterampilan digital, seperti
penguasaan platform digital, analisis data, dan strategi pemasaran online, dapat
membantu dalam mempersiapkan promosi perdagangan yang lebih optimal.
3. Kepala bidang dapat menjalin kemitraan dengan instansi terkait, pelaku usaha,
dan komunitas lokal guna mendukung pelaksanaan promosi perdagangan.
Kolaborasi dengan institusi pendidikan dan lembaga riset juga dapat memberikan
manfaat dalam menerapkan digitalisasi dengan lebih efektif.
4. Salah satu tantangan dalam pemanfaatan digitalisasi adalah aksesibilitas. Kepala
bidang dapat bekerja sama dengan instansi terkait untuk memperluas infrastruktur
digital, seperti meningkatkan akses internet dan pengembangan platform digital yang
mudah digunakan bagi pelaku usaha lokal. Hal ini akan membantu meningkatkan
partisipasi dalam promosi perdagangan melalui digitalisasi.
5. Kepala bidang dapat mendorong staf dan pelaku usaha untuk mengembangkan
inovasi dalam promosi perdagangan melalui pemanfaatan teknologi digital. Dengan
mengadopsi teknologi terbaru, seperti kecerdasan buatan, big data, atau media
sosial, dapat meningkatkan efektivitas promosi dan daya saing produk lokal.
6. Melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala terhadap pelaksanaan promosi
perdagangan melalui digitalisasi. Hal ini akan membantu dalam menentukan
keberhasilan, mengidentifikasi hambatan, dan membuat perbaikan yang diperlukan
guna mencapai hasil yang optimal.

Anda mungkin juga menyukai