55-Article Text-212-2-10-20180420
55-Article Text-212-2-10-20180420
Abstract : Biogas is one of renewable energy and environmentally friendly. Biogas energy can be obtained from
household waste water; liquid waste from chicken, cow, pig farms; organic waste from the market; food
industry and so on. To convert livestock wastes into biogas, a series of devices called biogas reactors are
needed. The study was conducted by qualitative method through literature study and process it based on the
results of existing implementation. Biogas reactors are divided into three types: floating type, fixed dome type,
and balloon type. The recommended type of biogas reactor for biogas processing of livestock waste is fixed
dome type reactors because it has advantages such as construction cost is cheaper than floating reactor, can be
done by breeder, more durable than balloon type reactor, and easier maintenance.
2) Tipe Kubah Tetap (Fixed Dome kubah tetap (fixed dome). Bagian ini
Type) menyerupai kubah dan merupakan tempat
pengumpul gas. Hasil produksi (gas) akan
Tipe ini merupakan tipe yang paling mengalir dan disimpan dalam kubah.
banyak diterapkan di Indonesia. Bahan Keunggulan reaktor ini adalah biaya
konstruksi reaktor ini menggunakan bata, konstruksi lebih murah daripada reaktor
pasir, dan semen yang disusun berbentuk terapung, serta perawatannya lebih mudah.
rongga kedap udara (mirip kubah). Kelemahan reaktor tipe kubah adalah
Reaktor fixed dome memiliki dua bagian rentan terhadap kebocoran gas terutama
yaitu digester sebagai tempat pencerna pada bagian kubah. Reaktor fixed dome
material biogas dan sekaligus sebagai berkembang di Negara Cina (sekitar tahun
rumah bagi bakteri baik bakteri pembentuk 1930) sehingga disebut juga tipe kubah
asam maupun bakteri pembentuk gas atau tipe Cina. Reaktor biogas tipe kubah
metan. Bagian ini dapat dibangun dengan tetap (fixed-dome type) diperlihatkan pada
kedalaman tertentu menggunakan batu, Gambar 2.
batu bata atau beton. Bagian kedua adalah
Selain itu apabila dilihat dari aliran bahan banyak digunakan yaitu Reaktor Biogas
baku (limbah), reaktor biogas juga dapat tipe Fiber Glass. Reaktor tipe ini sama
digolongkan kedalam dua jenis, yaitu dengan tipe kubah tetap (fixed dome)
reaktor tipe batch (bak), reaktor tipe hanya bahannya terbuat dari fiber glass
continuous (mengalir). Secara prinsip (serat kaca). Inlet dan outlet reaktor terbuat
perbedaan antara reaktor biogas tipe batch dari susunan batu bata dan semen. Reaktor
(bak) dan continuous (mengalir), yaitu tipe ini merupakan produk pabrik dengan
reaktor tipe batch (bak) bahan baku sistem knock down sangat kedap udara dan
reaktor tersimpan dalam wadah (ruang waktu pemasangan yang relatif singkat.
tertentu) dari proses awal hingga proses Kelebihan dari reaktor tipe ini adalah
akhir digestion/pencernaan. Hal ini dapat dipindahkan, mudah untuk di
dilakukan untuk mengetahui potensi gas renovasi, jika ada kebocoran mudah
dari suatu jenis limbah organik. Sedangkan dideteksi dan diperbaiki, operasional
reaktor tipe continuous (mengalir) mudah, daya tahan antara 10 – 15 tahun.
memiliki aliran bahan baku input dan Kekurangannya adalah biaya konstruksi
residu output pada selang waktu tertentu. yang relatif mahal dibandingkan dengan
reaktor tipe balon. Reaktor tipe fiber glass
Selain ketiga jenis reaktor biogas diatas, dapat dilihat pada Gambar 4.
ada satu jenis reaktor lagi yang juga
b. Cara Kerja Reaktor Biogas organik (campuran kotoran ternak dan air)
sehingga menghasilkan biogas metan.
Campuran kotoran ternak dan air Selanjutnya gas tersebut akan ditampung
menggunakan perbandingan 1 : 1 (dalam di dalam ruang penampung gas (bagian
inlet atau tangki pencampur), hal ini atas kubah), lalu gas dialirkan melalui
bertujuan agar campuran memiliki jumlah saluran pipa menuju kompor. Kotoran
kepadatan (total solid) sebesar 6 – 10% yang telah mengalami proses fermentasi
(slurry sudah mengalami percampuran (dalam digester) dialirkan menuju outlet
sempurna dengan air). Campuran tersebut (lubang keluar). Produk samping (ampas)
dialirkan melalui saluran pipa menuju yang keluar dari outlet dikenal dengan bio-
kubah (reaktor tipe fixed dome). Kemudian slurry. Ampas tersebut akan mengalir ke
di dalam digester, bakteri-bakteri metan lubang penampung slurry melalui overflow
akan melakukan proses dekomposisi menuju outlet. Mekanisme kerja reaktor
anaerobik terhadap material-material biogas diperlihatkan pada Gambar 5.
Sisa limbah yang telah dicerna oleh bakteri memiliki kandungan nutrien yang mirip
metan atau bakteri biogas (slurry) dengan pupuk organik atau kompos
11,12,13,14
kl m
n
10
9 8
1
7
4 6
2 5
3
Gambar 6. Model reaktor biogas skala rumah
a b