Anda di halaman 1dari 138

Departemen Ilmu Ekonomi

Fakultas Ekonomi dan Manajemen


Institut Pertanian Bogor

Indikator Kinerja Perekonomian Ekonomi Nasional:

Pertumbuhan Ekonomi

MK. Ekonomi (EKO101)


Departemen Ilmu Ekonomi-FEM-IPB
Video

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Dampak krisis kemanusian terhadap ekonomi global
K E T I D A K PA S T I A TINGG
N I
FINANCIAL
LOCK DOWN GDP ↓ MARKET DROP

COVID-19 FLIGHT
TO QUALITY
WTV ↓ IHEX ↓
GLOBAL
DOMESTIK
CAPITAL REVERSAL
PSBB EKSPOR ↓

KURS

DISRUPSI
PENAWARAN PDB ↓ SSK

INFLASI
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb Sumber: Abubakar, 2020
• Ekonomi beberapa mitra dagang Indonesia terkontraksi sebagai akibat
adanya pembatasan aktivitas dan lockdown untuk mengendalikan
penyebaran COVID-19

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


Sumber: BPS (2020)
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
Sumber: BPS (2020)
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Goods

• Perkembangan kegiatan perekonomian


yang menyebabkan barang dan jasa
yang diproduksi bertambah.
B
• Proses kenaikan kapasitas produksi G2
A
suatu perekonomian yang diwujudkan G1 B
dalam bentuk kenaikan pendapatan
nasional
• Mengukur kemajuan ekonomi sebagai
hasil pembangunan nasional.
• Kenaikan GDP riil. S1 S2 S2 Services

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
GDP vs GNP

GDP Per Kapita

GDP Nominal vs. GDP Riil

GDP Potensial vs GDP Aktual

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
➢GDP mengukur total output suatu
• GNP merupakan nilai negara secara keseluruhan yang
total dari semua barang dihasilkan setiap pelaku ekonomi di suatu
dan jasa yang diproduksi negara
dari faktor2 produksi yg ➢GDP mengukur nilai pasar total dari
dimiliki oleh penduduk output yang dihasilkan di suatu negara
suatu negara di ➢output dalam ekonomi pasar, dan bukan
manapun berada merupakan ukuran kesejahteraan atau
kebahagiaan.
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
GDP Per Kapita Indonesia dan Negara Maju,

❑ GDP ÷ population
2015-2020* (US$)
60000

❑ Tingkat pendapatan rata-rata 50000

42960 43870
45560
47970 48250
49670

di suatu negara 40000

❑ Bukan merupakan distribusi 30000

pendapatan
20000

10000
3370 3610 3880 3870 4160 4460

0
2015 2016 2017 2018 2019 2020*

negara maju (US$) indonesia (US$)

Sumber : IMF 2020


Department of Economics | Faculty of Economics and Management
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
GDP nominal GDP riil
Nilai barang jadi dan jasa Nilai barang jadi dan jasa
yang diukur dengan harga yang diukur diukur ❖ Mengukur harga output
berlaku (current prices) berdasarkan harga tahun relatif terhadap harganya
dasar (constant prices) pada tahun dasar.
Perubahan disebabkan oleh: Perubahan disebabkan oleh; GDP Nominal/GDP Riil
1. Perubahan kuantitas 1. Perubahan kuantitas
output fisik output fisik ❖ mencerminkan apa yang
sedang terjadi pada seluruh
2. perubahan harga pasar
tingkat harga dalam
dari komoditi yang
perekonomian.
dihasilkan.
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Jika diasumsikan suatu negara pada tahun 2015 menghasilkan barang dan
jasa berupa 100 kg Apel dan 200 kg Jeruk
35 rb/kg 50 rb/kg
Maka GDP Nominal Negara A adalah
GDP = (Harga apel  Jumlah apel) + (Harga jeruk  Jumlah jeruk)
= (Rp 35.000 100) + Rp 50.000  200)
= Rp 3.500.000 + Rp 10.000.000

GDP Negara A = Rp 13.500.000

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
GDP Riil. Misalnya, kita ingin membandingkan output pada 2015 dan 2016, kita pilih harga-
dasar tahunan (base-year prices), misal harga 2015.
50 rb/kg
60 rb/kg
Jumlah apel dan jerul pada tahun 2016 adalah 200 kg dan 300 kg, maka :
GDP riil pada 2015 :
(Harga Apel 2015  Jumlah Apel 2015) + (Harga Jeruk 2015  Jumlah Jeruk 2015).
(Rp 35.000 x 100 kg)+(Rp 50.000 x 200 kg) = Rp 13.500.000
GDP riil pada 2016 :
(Harga Apel 2015  Jumlah Apel 2016) + (Harga Jeruk 2015  Jumlah Jeruk 2016).
(Rp 35.000 x 200 kg)+(Rp 50.000 x 300 kg) = Rp 7.000.000 + Rp 15.000.000 = Rp 22.000.000

Harga 2015 digunakan untuk menghitung GDP riil untuk semua tahun di atas. Karena harga
dibuat konstan dari tahun ke tahun, GDP riil bervariasi hanya jika jumlah yang diproduksi
berbeda.
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
GDP Potensial GDP Aktual
dihasilkan pada saat kerja penuh (full yang benar-benar dihasilkan
employment)

➢ GDP gap : GDP potensial – GDP aktual


➢ GDP gap memberi petunjuk besar kecilnya tingkat pengangguran.
▪ GDP gap/kesenjangan negatif: terjadi pada keadaan kerja penuh dan
pemanfaatan sumberdaya lebih tinggi dari normal
▪ GDP gap/kesenjangan positif: ekonomi lesu, pengangguran tinggi,
sumberdaya belum dimanfaatkan secara optimal.

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Domestic
1) Pendekatan Nilai households

Tambah
Financial
2) Pendekatan System
Abroad
pengeluaran
Government
3) Pendekatan
penerimaan
Domestic
producers

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
➢ Pendekatan nilai tambah muncul karena adanya masalah perhitungan
ganda (double counting) terkait produk-antara (intermediate product) dan
produk akhir (final product), sehingga hasil yang diperoleh lebih besar
daripada nilai sebenarnya.
• Produk antara: Output suatu perusahaan yang digunakan sebagai input oleh
perusahaan lainnya
• Produk akhir : Produk yang langsung dikonsumsi

➢ Nilai Tambah = Nilai Output – Nilai Input


➢ Pendapatan nasional merupakan penjumlahan total dari nilai tambah

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Y = C + I + G + NX
terdiri dari Investasi (sektor usaha
Jumlah
& rumah tangga) Ekspor neto
permintaan
untuk output atau permintaan
Konsumsi Rumah Pembelian
domestik luar negeri neto
Tangga Pemerintah
(GDP) (Consumer durables,
(Pusat, Daerah)
Consumer nondurables,
Services)

Ini disebut identitas pos pendapatan nasional (national income accounts identity).
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Triwulan I
Komponen GDP 2014 2015 2016 2017 2018 2019
(2020)
1.
a. Pengeluaran
Makanan danKonsumsi
Minuman,Rumahtangga
Selain 5,915.19 6,490.93 7,027.02 7,623.06 8,274.21 8,965.84 2,280.54
Restoran
b. Pakaian, Alas Kaki dan Jasa 2,247.45 2,495.43 2,759.33 2,986.88 3,255.95 3,529.89 930.68
Perawatannya
c. Perumahan dan Perlengkapan 221.63 239.64 256.95 273.62 296.09 321.70 78.04
Rumahtangga 774.87 849.31 902.68 980.39 1,060.52 1,144.78 294.99
d. Kesehatan dan Pendidikan 394.27 433.07 473.14 515.13 558.97 616.50 163.93
e. Transportasi dan Komunikasi 1,420.29 1,518.75 1,597.64 1,748.91 1,894.01 2,042.27 480.17
f. Restoran dan Hotel 570.46 636.96 695.94 755.58 826.23 903.98 227.01
g. Lainnya 286.22 317.75 341.34 362.55 382.45 406.71 105.72
2. Pengeluaran Konsumsi LNPRT 124.24 130.95 144.50 160.59 180.82 206.01 50.31
3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 996.20 1,123.75 1,181.61 1,239.47 1,336.61 1,385.88 254.90

GDP dari sisi a. Konsumsi Kolektif


b. Konsumsi Individu
4. Pembentukan Modal Tetap Domestik
622.77
373.42
691.75
432.00
731.39
450.22
761.30
478.17
817.85
518.76
857.78
528.10
153.51
101.38

pengeluaran: Bruto
a. Bangunan
b. Mesin dan Perlengkapan
3,436.92
2,569.12
357.55
3,782.01
2,844.11
377.47
4,040.20
3,037.24
364.80
4,370.57
3,283.44
405.94
4,789.38
3,566.93
498.44
5,119.49
3,841.45
543.30
1,251.74
950.56
123.80

berdasarkan c. Kendaraan
d. Peralatan Lainnya
163.61
49.22
173.85
59.04
208.13
68.92
233.93
77.50
258.97
85.90
253.82
84.94
64.49
20.90

harga berlaku e. CBR


f. Produk Kekayaan Intelektual
201.68
95.75
225.52
102.02
246.68
114.43
254.66
115.10
262.70
116.44
276.86
119.12
62.75
29.23
5. Perubahan Inventori 220.23 144.18 158.87 210.64 338.63 226.92 88.33
(Triliun Rupiah) 6. Ekspor Barang dan Jasa
a. Barang
2,501.42
2,223.34
2,438.99
2,131.56
2,367.37
2,039.59
2,742.06
2,386.70
3,111.92
2,708.68
2,914.64
2,500.98
683.60
600.74
a.1. Barang Non-migas 1,869.26 1,884.92 1,865.99 2,177.01 2,465.17 2,324.59 566.74
a.b. Barang migas 354.08 246.64 173.60 209.69 243.52 176.39 33.99
b. Jasa 278.08 307.43 327.77 355.36 403.24 413.65 82.87
7. Dikurangi Impor Barang dan Jasa 2,580.51 2,394.88 2,273.53 2,606.28 3,268.84 2,991.96 689.06
a. Barang 2,177.25 1,963.46 1,851.97 2,154.43 2,753.48 2,469.83 575.14
a.1. Barang Non-migas 1,652.23 1,625.14 1,596.40 1,820.68 2,317.27 2,153.15 500.19
a.b. Barang migas 525.02 338.32 255.57 333.75 436.21 316.67 74.95
b. Jasa 403.26 431.42 421.56 451.85 515.36 522.14 113.92
Diskrepansi Statistik (44.00) (189.60) (244.31) (150.28) 75.57 7.13 2.24
Sumber: BPS (2020)
8. PRODUK DOMESTIK BRUTO 10,569.71 11,526.33 12,401.73 13,589.83 14,838.31 15,833.94 3,922.61
Triwulan I
GDP 2014 2015 2016 2017 2018 2019

GDP dari sisi pengeluaran: 1.


a. Pengeluaran
Makanan danKonsumsi
Minuman,Rumahtangga
Selain 4,651.02 4,881.63 5,126.31 5,379.63 5,651.45 5,936.40
(2020)
1,483.59
Restoran 1,685.18 1,776.30 1,871.19 1,969.26 2,072.12 2,179.12 557.74
berdasarkan harga konstan b. Pakaian, Alas Kaki dan Jasa
Perawatannya
c. Perumahan dan Perlengkapan
Rumahtangga
190.37
636.22
198.73
666.81
205.41
698.00
212.35
727.24
221.47
760.93
230.92
796.38
54.73
202.97

2010 d. Kesehatan dan Pendidikan


e. Transportasi dan Komunikasi
318.15
1,148.30
335.48
1,203.22
353.82
1,266.17
373.13
1,334.37
391.79
1,407.37
417.64
1,474.69
108.94
350.63

(Triliun rupiah) f. Restoran dan Hotel


g. Lainnya
430.25
242.54
451.79
249.30
476.36
255.34
502.07
261.21
530.34
267.43
561.97
275.69
138.49
70.09
2. Pengeluaran Konsumsi LNPRT 99.42 98.80 105.36 112.66 122.92 135.97 32.65
3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 736.28 775.40 774.30 790.76 828.68 855.60 159.40
a. Konsumsi Kolektif 459.60 476.83 477.67 485.46 506.71 530.22 96.59
b. Konsumsi Individu
4. Pembentukan Modal Tetap Domestik 276.69 298.57 296.64 305.30 321.98 325.38 62.81
Bruto 2,772.47 2,911.36 3,041.58 3,228.76 3,443.24 3,596.36 876.32
a. Bangunan 2,040.39 2,165.14 2,277.21 2,419.27 2,550.27 2,687.30 663.12
b. Mesin dan Perlengkapan 300.15 301.91 281.72 308.54 368.82 387.00 87.88
c. Kendaraan 152.09 152.89 171.28 186.46 202.69 193.52 48.64
d. Peralatan Lainnya 40.91 44.89 50.69 55.38 59.91 58.11 14.36
e. CBR 160.30 166.13 174.09 175.83 179.39 188.45 43.49
f. Produk Kekayaan Intelektual 78.62 80.41 86.60 83.28 82.16 81.97 18.84
5. Perubahan Inventori 163.58 112.85 133.40 126.88 197.37 129.95 50.55
6. Ekspor Barang dan Jasa 2,047.89 2,004.47 1,971.18 2,146.56 2,287.09 2,267.12 546.46
a. Barang 1,842.73 1,797.13 1,752.86 1,915.74 2,038.15 2,018.13 498.81
a.1. Barang Non-migas 1,607.81 1,538.13 1,506.59 1,664.74 1,804.91 1,826.64 453.68
a.b. Barang migas 234.92 259.00 246.27 251.00 233.24 191.48 45.13
b. Jasa 205.16 207.33 218.32 230.83 248.94 248.99 47.65
7. Dikurangi Impor Barang dan Jasa 1,987.11 1,862.94 1,818.13 1,964.82 2,198.26 2,029.28 473.15
a. Barang 1,704.44 1,596.17 1,558.34 1,694.41 1,915.84 1,746.59 412.28
a.1. Barang Non-migas 1,377.90 1,272.09 1,237.47 1,355.50 1,585.15 1,475.45 343.49
a.b. Barang migas 326.54 324.08 320.87 338.91 330.69 271.14 68.79
b. Jasa 282.67 266.77 259.79 270.41 282.42 282.69 60.87
Diskrepansi Statistik 81.32 60.96 100.60 92.49 92.90 57.12 27.25
Sumber: BPS (2020)
8. PRODUK DOMESTIK BRUTO 8,564.87 8,982.52 9,434.61 9,912.93 10,425.40 10,949.24 2,703.07
GDP ≈ W + R + I + P
➢ Interest didapatkan oleh mereka yang
➢ Empat Komponen Penerimaan:
meminjamkan uangnya pada 1. Wages and salaries: pembayaran bagi
perusahaan, dan profit didapatkan oleh
mereka yang memiliki perusahaan-
jasa tenaga kerja
perusahaan. 2. Rent:bayaran bagi jasa-jasa tanah
(land) dan faktor-faktor lain yang
➢ Sebagian profit dikeluarkan sebagai
dividend kepada pemilik perusahaan disewa
(distributed profit) , sisanya ditahan 3. Interest (bunga), capital
untuk digunakan oleh perusahaan
(undistributed profit). 4. Profit: usaha (entreupreuner)
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Struktur dan Pertumbuhan GDP Menurut Lapangan Usaha Triwulan I-2020 (Y-on-y) : 2,97%

Sumber: BPS (2020)


2020
No KE T E R A N G A N 2 0 13 2 0 14 2 0 15 2 0 16 2 0 17 2 0 18 2 0 19
( Q 1)

1 M e nurut La pa nga n Us a ha

2 P ertanian, Kehutanan & P erikanan 6.19 6.06 6.33 3.98 2.93 2.33 2.22 5.21

3 P ertambangan & P enggalian 2.45 -1.51 -12.17 0.09 14.81 14.00 -5.25 -9.44

4 Industri P engo lahan 4.07 6.04 4.08 0.93 3.21 3.17 1.97 1.15

5 P engadaan Listrik dan Gas -1.94 9.94 11.98 4.03 12.32 3.16 0.73 0.12

6 P engadaan A ir, P engelo laan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 5.66 3.35 1.80 0.62 1.29 0.61 0.25 0.69

7 Ko nstruksi 6.04 7.51 6.22 3.96 2.57 4.40 3.00 0.25

8 P erdagangan B esar dan Eceran, Reparasi M o bil dan M o to r 5.69 6.99 5.33 2.56 3.54 4.05 1.96 2.12

9 Transpo rtasi dan P ergudangan 12.04 15.89 16.09 3.77 5.07 1.36 3.86 -4.35

10 P enyediaan A ko mo dasi dan M akan M inum 7.31 4.85 1.99 1.07 1.13 0.91 0.82 0.68

GDP deflator 11

12
Info rmasi dan Ko munikasi

Jasa Keuangan dan A suransi


-0.79

6.17
-1.61

5.41
0.18

4.72
1.61

2.83
4.32

4.11
1.67

3.58
2.44

2.19
1.70

1.51

(persen)
13 Real Estate 4.27 6.16 6.82 2.19 5.27 2.64 2.34 1.20

14 Jasa P erusahaan 4.92 4.54 6.44 3.60 3.81 3.20 3.33 3.29

15 A dministrasi P emerintahan, P ertahanan dan Jaminan So sial Wajib 6.56 6.19 6.14 2.75 2.69 1.45 0.91 2.03

16 Jasa P endidikan 5.98 5.27 5.65 3.69 3.30 2.26 2.09 3.15

17 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Lainnya 4.06 4.35 5.79 1.98 2.62 1.86 1.76 2.49

18 Jasa Lainnya 7.59 7.01 7.82 2.71 4.07 3.04 4.00 3.90

19 M e nurut J e nis P e ngguna a n

20 Ko nsumsi Rumahtangga 5.84 5.73 4.55 3.09 3.37 3.32 3.16 3.11

21 Ko nsumsi LNP RT 7.24 6.56 6.06 3.47 3.94 3.20 3.00 3.03

22 Ko nsumsi P emerintah 6.82 8.38 7.11 5.30 2.71 2.90 0.42 1.93

23 P embentukan M o dal Tetap Do mestik B ruto 3.08 7.83 4.79 2.25 1.91 2.76 2.34 1.19

24 P erubahan Invento ri 23.00 -5.92 -5.10 -6.79 39.40 3.35 1.77 -1.75

25 Ekspo r B arang 2.67 7.90 -1.70 -1.90 7.07 6.67 -6.75 -3.39

26 Ekspo r Jasa 10.77 12.08 9.39 1.25 2.54 5.22 2.56 6.12

27 Impo r B arang (-/-) 6.65 5.66 -3.70 -3.39 6.99 13.03 -1.61 -1.21

28 Impo r Jasa (-/-) 13.30 15.69 13.36 0.34 2.98 9.20 1.22 2.45

29 P ro duk D o m e s t ik B rut o 4 .9 7 5 .4 4 3 .9 8 2 .4 4 4 .2 9 3 .8 2 1.6 0 0 .6 8

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Tidak Termasuk Dalam Pengukuran Pendapatan Nasional
1. Kegiatan-kegiatan yang Tidak Legal: narkoba, perjudian
2. Kegiatan-kegiatan yang Tidak Dilaporkan: tukang dibayar tapi tidak
dilaporkan
3. Kegiatan-kegiatan Ekonomi yang Tidak Dipasarkan: kegiatan
memasak (kegiatan rumah tangga); petani mengambil sayuran di
kebun sendiri
4. Faktor yang Mempengaruhi Kesejahteraan Manusia, Tetapi Tidak
Termasuk Dalam Nilai Output: anak yang berkunjung kerumah
orang tuanya, rekreasi

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Departemen Ilmu Ekonomi
Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Institut Pertanian Bogor

Indikator Kinerja Perekonomian Nasional:

Inflasi

MK. Ekonomi (EKO101)


Departemen Ilmu Ekonomi-FEM-IPB
Topik
• Apa yang dimaksud dengan inflasi?
• Bagaimana cara menghitung inflasi?
• Disagregasi inflasi di Indonesia
• Kelemahan Indeks Harga Konsumen (IHK)
• Apakah perbedaan antara IHK dan GDP Deflator?
• Bagaimana cara kita melakukan penyesuaian variabel ekonomi
untuk mengakomodir pengaruh dari inflasi?

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Department of Economics | Faculty of Economics and Management Sumber: BPS, 2020
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Apa yang dimaksud dengan inflasi?
• “Inflasi adalah kecenderungan naiknya harga barang dan jasa pada
umumnya yang berlangsung secara terus menerus.”
(…..BPS/Statistics Indonesia)
• ”Secara sederhana inflasi diartikan sebagai kenaikan harga secara
umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu.”
(…..BI/Central Bank of Indonesia)
• Kebalikan dari inflasi disebut dengan deflasi.

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Bagaimana cara menghitung inflasi?
• Lima tahapan dalam menghitung tingkat inflasi:
PERTAMA: Tetapkan “paket” atau kelompok komoditas (barang/jasa)
BPS menggunakan paket komoditas tertentu yang disesuaikan dengan pola
belanja masyarakat → barang dan jasa yang umum dibeli oleh masyarakat
Indonesia.
Paket komoditas yang saat ini digunakan terdiri atas 835 komoditas → Survei
Biaya Hidup (SBH) 2018
KEDUA: Kumpulkan informasi harga
BPS melakukan Survei Biaya Hidup secara rutin di 90 kota, terdiri atas 34
ibukota provinsi dan 56 kabupaten/kota dengan total responden sebanyak
141,600 rumah tangga.
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Bagaimana cara menghitung inflasi?
• Lima tahapan dalam menghitung tingkat inflasi (lanjutan):
KETIGA: hitung nilai dari paket komoditas yang telah ditetapkan
BPS menggunakan informasi harga yang didapatkan dari SBH untuk
menghitung nilai dari paket komoditas yang digunakan.
KEEMPAT: tentukan tahun dasar dan hitung indeks harganya
BPS menentukan tahun dasar dan mulai bulan Januari 2020, perhitungan
inflasi di Indonesia menggunakan tahun 2018 sebagai tahun dasar.

𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑝𝑎𝑘𝑒𝑡 𝑘𝑜𝑚𝑜𝑑𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑎𝑛𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎


100 ×
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑝𝑎𝑘𝑒𝑡 𝑘𝑜𝑚𝑜𝑑𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑑𝑎𝑠𝑎𝑟
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Bagaimana cara menghitung inflasi?
• Lima tahapan dalam menghitung tingkat inflasi (lanjutan):
KELIMA: hitung tingkat inflasi
Tingkat inflasi adalah persentase perubahan dari indeks harga relatif
terhadap periode sebelumnya:

𝐼𝐻𝐾𝑡 − 𝐼𝐻𝐾𝑡−1
𝑡𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑖𝑛𝑓𝑙𝑎𝑠𝑖 = × 100%
𝐼𝐻𝐾𝑡−1

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Bulan IHK
November 2018 134,56
Desember 2018 135,39
Januari 2019 135,83
Februari 2019 135,72
Maret 2019 137,87
138,60 − 134,56
April 2019 136,47 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑖𝑛𝑓𝑙𝑎𝑠𝑖 = × 100% = 3,00 %
134,56
Mei 2019 137,40
Juni 2019 138,16
Juli 2019 138,59 138,60 − 135,39
𝑡𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑖𝑛𝑓𝑙𝑎𝑠𝑖 = × 100% = 2,37 %
135,39
Agustus 2019 138,75
September 2019 138,37
Oktober 2019 138,40 138,60 − 138,40
𝑡𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑖𝑛𝑓𝑙𝑎𝑠𝑖 = × 100% = 0,14 %
November 2019 138,60 138,40

Department of Economics | Faculty of Economics and Management Sumber: BPS, 2020


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Disagregasi inflasi di Indonesia
• Untuk data inflasi di Indonesia, inflasi dapat didisagregasi kedalam 2 (dua)
kelompok:
1. Inflasi inti → komponen inflasi yang cenderung persisten didalam
pergerakan inflasi dan dipengaruhi oleh faktor fundamental, seperti:
interaksi penerimaan penawaran-permintaan, faktor eksternal (nilai
tukar, inflasi negara mitra), dan ekspektasi inflasi.
2. Inflasi non inti → komponen inflasi yang cenderung tinggi volatilitasnya
karena dipengaruhi oleh faktor lain diluar faktor fundamental, dan dapat
dikelompokkan kembali menjadi:
- Inflasi komponen bergejolak (volatile food) → dominan dipengaruhi shock
dalam kelompok makanan, seperti panen, gangguan alam, dan harga
pangan internasional.
- Inflasi komponen harga yang diatur pemerintah (administered price) →
dominan dipengaruhi shock kebijakan harga pemerintah seperti harga
listrik, BBM, dll.
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Disagregasi inflasi di Indonesia

Department of Economics | Faculty of Economics and Management Sumber: BPS, 2020


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Kelemahan Indeks Harga Konsumen
Substitution bias
• Harga beberapa komoditas naik lebih tinggi dibandingkan yang lain →
rumah tangga akan secara alamiah meresponnya dengan membeli
lebih sedikit komoditas yang harganya naik → rumah tangga akan
mensubstitusinya dengan komoditas lain yang harganya relatif lebih
murah.
• IHK menggunakan paket komoditas → perubahan pola belanja
konsumen dengan membeli komoditas pengganti tidak tertangkap
didalam IHK → estimasi tingkat inflasi dapat bias.

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Kelemahan Indeks Harga Konsumen
Munculnya komoditas-komoditas baru
• Jika pasar memiliki komoditas yang baru → konsumen akan memiliki
lebih banyak varian untuk dipilih.
• Contohnya → transportasi online
• Sebelum tahun 2011, masyarakat Indonesia tidak familiar dengan
transportasi online seperti GOJEK atau GRAB → Saat ini ????
• Dikarenakan IHK menggunakan paket komoditas → komoditas baru
yang penting tidak tercerminkan pada IHK → estimasi inflasi dapat
menjadi bias.

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Kelemahan Indeks Harga Konsumen
Tidak terukurnya perubahan kualitas komoditas
• Beberapa komoditas mungkin saja memiliki perbaikan kualitas, meski
harga yang ditetapkan tidak berubah → Dengan demikian nilai dari
uang meningkat.
• BPS berupaya untuk mengakomodir perubahan kualitas tersebut,
misalnya dengan menyesuaikan harga dari komoditas yang memiliki
perbaikan kualitas → selama kualitas sangat sulit untuk diukur →
kemungkinan perhitungan inflasi menjadi bias tetap ada.

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Apakah perbedaan antara IHK dan GDP Deflator?
• GDP deflator mengukur harga dari semua komoditas (barang/jasa)
yang diproduksi di dalam negeri (domestik), sedangkan IHK mengukur
harga dari barang dan jasa yang umumnya dibeli oleh konsumen
(paket komoditas).
IHK GDP DEFLATOR
Barang konsumsi impor Termasuk Tidak Termasuk
Barang kapital (diproduksi di dalam Tidak Termasuk Termasuk
negeri)

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Bagaimana cara kita melakukan penyesuaian variabel
ekonomi untuk mengakomodir pengaruh dari inflasi?
• Misalkan seseorang ingin membandingkan upah minimum pada 2
(dua) periode yang berbeda.
• Pada tahun 2019, besaran upah minimum propinsi di DKI Jakarta
adalah sebesar Rp. 3.940.972, sedangkan pada tahun 2017 adalah
sebesar Rp. 3.355.750. Apakah dapat kita katakan upah minimum
pada tahun 2020 lebih besar dan memiliki daya beli yang lebih tinggi?
→ Kita harus gunakan IHK dan mengkonversi nilai upah minimum
tersebut kedalam present value sehingga kedua upah minimum pada 2
periode yang berbeda menjadi dapat dibandingkan.

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Bagaimana cara kita melakukan penyesuaian variabel
ekonomi untuk mengakomodir pengaruh dari inflasi?
• Untuk mengkonversi upah minimum tahun 2017 kedalam nilai tahun 2019,
maka dapat digunakan formula sebagai berikut:
𝑎𝑚𝑜𝑢𝑛𝑡 𝑖𝑛 𝑡𝑜𝑑𝑎𝑦 ′ 𝑠 𝑑𝑜𝑙𝑙𝑎𝑟𝑠
𝑝𝑟𝑖𝑐𝑒 𝑙𝑒𝑣𝑒𝑙 𝑡𝑜𝑑𝑎𝑦
= 𝑎𝑚𝑜𝑢𝑛𝑡 𝑖𝑛 𝑦𝑒𝑎𝑟 𝑇 𝑑𝑜𝑙𝑙𝑎𝑟𝑠 ×
𝑝𝑟𝑖𝑐𝑒 𝑙𝑒𝑣𝑒𝑙 𝑖𝑛 𝑦𝑒𝑎𝑟 𝑇
• Dengan menggunakan contoh:
135,83
2017: Rp. 3.355.750 → Rp. 3.355.750 × = Rp. 3.450.504 (setara
132,10
dengan nilai uang pada tahun 2019)
• Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa upah minimum pada tahun 2019
memiliki daya beli yang lebih tinggi dibandingkan dengan upah pada tahun
2017 → selisih sebenarnya lebih kecil dibandingkan dengan kondisi
sebelum menggunakan present value.
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Bagaimana cara kita melakukan penyesuaian variabel
ekonomi untuk mengakomodir pengaruh dari inflasi??
(indexation)
• Ketika nilai uang secara otomatis dikoreksi untuk mengakomodir
dampak dari perubahan harga dan ditetapkan dalam hukum atau
kontrak → maka dapat disebut “indexed for inflation”.
Contoh:
• Kontrak jangka Panjang antara perusahaan dengan serikat buruh di
Amerika Serikat menggunakan upah yang diindeksasi terhadap
tingkat harga umum (IHK) → Cost of living allowance (COLA)
• Penyesuaian pada pembayaran social security di Amerika Serikat

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Bagaimana cara kita melakukan penyesuaian variabel
ekonomi untuk mengakomodir pengaruh dari inflasi?
(suku bunga nominal vs suku bunga riil)
• Seorang pengusaha mendepositkan uangnya di bank dan mendapatkan
bunga sebesar 6 persen per tahun → suku bunga nominal.
• Dengan demikian tahun depan uang yang bersangkutan akan bertambah
sebesar 6 persen, namun perlu diingat bahwa tahun depan inflasi yang
dihadapi berubah → daya beli uang yang bersangkutan juga berubah →
peningkatan uang “yang sebenarnya” atau daya beli tidak sama dengan 6
persen → belum dikoreksi terhadap inflasi.
• Jika dihitung suku bunga yang sebenarnya dengan mempertimbangkan
adanya inflasi → suku bunga riil
• Hubungan antara suku bunga nominal dan suku bunga riil:
𝑠𝑢𝑘𝑢 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑟𝑖𝑖𝑙 = 𝑠𝑢𝑘𝑢 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑛𝑜𝑚𝑖𝑛𝑎𝑙 − 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑖𝑛𝑓𝑙𝑎𝑠𝑖
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Bagaimana cara kita melakukan penyesuaian variabel
ekonomi untuk mengakomodir pengaruh dari inflasi?
(suku bunga nominal vs suku bunga riil)
Contoh:
• Misalkan seseorang menabung uangnya sebanyak 1 milyar rupiah di
bank selama 1 tahun.
• Suku bunga nominal yang berlaku adalah 10% dan tingkat inflasi yang
terjadi adalah 5%.
• Pada kondisi tersebut, suku bunga riil yang diterima oleh orang
tersebut adalah 5% (10% - 5%)
• Dengan kata lain, daya beli uang yang didepositokan memiliki
peningkatan daya beli sebesar 5%.
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Kesimpulan
• Inflasi dapat diartikan sebagai kecenderungan peningkatan harga barang
dan jasa secara umum yang terjadi secara terus-menerus.
• Tingkat inflasi diukur dengan menggunakan Indeks Harga Konsumen (IHK).
• Terdapat paling tidak tiga kelemahan dari IHK: (i) Substitution bias; (ii)
munculnya komoditas-komoditas baru; dan (iii) tidak terukurnya
perubahan kualitas komoditas.
• GDP deflator mengukur harga dari semua komoditas (barang/jasa) yang
diproduksi di dalam negeri (domestik), sedangkan IHK mengukur harga dari
barang dan jasa yang umumnya dibeli oleh konsumen (paket komoditas).
• IHK dapat digunakan untuk mengkonversi data yang terkait waktu kedalam
nilai riil sehingga data ekonomi dapat dibandingkan antar waktu.

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Departemen Ilmu Ekonomi
Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Institut Pertanian Bogor

Indikator Kinerja Perekonomian Ekonomi Nasional:

Pengangguran

MK. Ekonomi (EKO101)


Departemen Ilmu Ekonomi-FEM-IPB
Dalam bab ini, cari jawaban untuk
pertanyaan-pertanyaan dibawah:
• Bagaimana cara mengukur pengangguran?
• Mengapa selalu ada beberapa orang yang menganggur dan apa
perbedaan dari beberapa kategori pengangguran?
• Bagaimana pengangguran dipengaruhi oleh serikat pekerja dan
undang-undang upah minimum?
• Apa teori upah efisiensi, dan bagaimana hal itu membantu
menjelaskan pengangguran?

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
1. Bagaimana Pengangguran Diukur ?
Diagram Pengangguran

Pengangguran
Angkatan kerja

Populasi usia
kerja
Orang yang bekerja
(Dipekerjakan)

Bukan di
angkatan kerja

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
1. Bagaimana Pengangguran Diukur
Statistik Angkatan Kerja:
Konsep Definisi
Populasi usia kerja orang yang berumur 15 tahun ke atas
Angkatan kerja Tenaga kerja atau yang aktif secara ekonomi adalah orang yang berumur 15 tahun
ke atas, yang pada minggu sebelumnya bekerja, sementara absen dari pekerjaan
tetapi memiliki pekerjaan, dan pengangguran

Tidak di angkatan kerja orang berusia 15 tahun ke atas, tetapi tidak diklasifikasikan dalam angkatan kerja,
seperti siswa, pembantu rumah tangga, atau orang lain tidak termasuk aktivitas
pribadi
Bekerja suatu kegiatan yang dilakukan oleh orang yang bekerja dimaksudkan untuk
memperoleh penghasilan dengan melakukan pekerjaan atau membantu melakukan
pekerjaan setidaknya satu jam terus menerus selama minggu referensi (termasuk
pekerja keluarga yang tidak dibayar untuk kegiatan ekonomi apa pun).
→ Dipekerjakan: karyawan berbayar, wiraswasta, dan pekerja tidak dibayar dalam
bisnis keluarga (BLS, Departemen Tenaga Kerja, AS)
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Concepts Definition
Pengangguran terbuka a. Orang tanpa pekerjaan tetapi mencari pekerjaan.
b. Orang tanpa pekerjaan yang telah mendirikan bisnis /
perusahaan baru.
c. Orang tanpa pekerjaan yang tidak mencari pekerjaan, karena
mereka tidak yakin/berharap menemukan pekerjaan.
d. Orang yang telah mempunyai pekerjaan tetapi belum mulai
bekerja (sudah ada jadwal bekerja di waktu yang akan datang)

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Tingkat pengangguran ("u-rate"):% dari
angkatan kerja yang menganggur
# dari penganggur
u-rate = 100 x
Angkatan kerja

Tingkat partisipasi angkatan kerja:


% dari populasi orang dewasa yang ada di angkatan kerja
tingkat partisipasi Angkatan kerja
= 100 x
angkatan kerja Populasi dewasa

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Labor Force Statistics
Indonesia US
Produced by BPS-Statistics Indonesia Produced by Bureau of Labor
Statistics (BLS),
in the U.S. Dept. of Labor
Based on regular survey, namely Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas), Based on regular survey of 60,000
Since 2015, the Sakernas has been conducted on biannual basis again, the first households
semester on February and the later semester on August
(2017: first semester, sample size 50,000 households; second semester,
samplensize 200,000 households)

Based on “adult population” (15 yrs or older) Based on “adult population” (16 yrs
or older)
reffered to The Key Indicators of the Labour Market (KILM) yang
direkomendasikan oleh The International Labour Organization (ILO)

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Apa yang Sebenarnya diukur dengan U-Rate?

U-Rate bukan merupakan indikator sempurna pengangguran atau kesehatan


pasar tenaga kerja:
• Tidak termasuk pekerja yang putus asa.
• Tidak membedakan antara pekerjaan penuh waktu dan paruh waktu, atau orang
yang bekerja paruh waktu karena pekerjaan penuh waktu tidak tersedia.
• Beberapa orang salah melaporkan status pekerjaan mereka dalam survei BLS.

Terlepas dari masalah ini, u-rate masih menjadi barometer yang sangat
berguna dari pasar tenaga kerja & ekonomi.

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
2. Kategori pengangguran
dan mengapa selalu ada yang menganggur?
Selalu ada pengangguran, meskipun tingkat pengangguran berfluktuasi, bahkan ketika ekonomi berjalan baik:

Pengangguran Siklis vs. Tingkat Alami

Pengangguran siklis
Tingkat pengangguran alami
• penyimpangan pengangguran dari
(natural unemployment)
tingkat alaminya
• tingkat pengangguran normal di mana • terkait dengan siklus bisnis, yang akan
tingkat pengangguran aktual berfluktuasi kita pelajari di bab-bab selanjutnya

Pengangguran friksional
Pengangguran struktural
• Terjadi ketika pekerja menghabiskan waktu mencari
• Terjadi ketika ada lebih sedikit pekerjaan
pekerjaan yang paling sesuai dengan keterampilan
daripada pekerja.
dan selera mereka.
• Biasanya jangka panjang.
• Jangka pendek untuk sebagian besar pekerja.

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Pencarian pekerjaan:
• Pekerja memiliki selera & keterampilan yang berbeda, dan pekerjaan memiliki
persyaratan yang berbeda.
• Pencarian pekerjaan adalah proses mencocokkan pekerja dengan pekerjaan
yang sesuai.
• Pergeseran sektoral adalah perubahan dalam komposisi permintaan di seluruh
industri atau wilayah negara.
→ Pergeseran semacam itu menggusur sebagian pekerja, yang harus mencari
pekerjaan baru yang sesuai dengan keterampilan & selera mereka.
→ Ekonomi selalu berubah, sehingga beberapa pengangguran friksi tidak bisa
dihindari.

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Sumber : Publikasi BPS “Hasil Survei Sosial Demografi Dampak Covid-19 2020“
Tanggal Rilis : 2020-06-01

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
4. Bagaimana pengangguran dipengaruhi Kebijakan Publik?

Kebijakan Publik dan Pencarian Pekerjaan

• Agen tenaga kerja pemerintah • Program pelatihan publik


memberikan informasi tentang bertujuan untuk memperlengkapi
pekerja yang dipindahkan dari industri
lowongan pekerjaan untuk yang menurun dengan keterampilan
mempercepat pencocokan pekerja yang dibutuhkan dalam industri yang
dengan pekerjaan. sedang tumbuh.
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Asuransi Pengangguran
• Asuransi Pengangguran (UI):
program pemerintah yang sebagian melindungi pendapatan pekerja ketika
mereka menjadi pengangguran

• UI meningkatkan pengangguran friksional.


→ Satu dari Sepuluh Prinsip Ekonomi: Orang merespons insentif.
→ Tunjangan UI berakhir ketika pekerja mengambil pekerjaan, sehingga pekerja memiliki
lebih sedikit insentif untuk mencari atau mengambil pekerjaan sementara memenuhi
syarat untuk menerima manfaat

• Keuntungan dari UI:


→ Mengurangi ketidakpastian pendapatan
→ Memberi para pengangguran lebih banyak waktu untuk mencari, menghasilkan
kesesuaian pekerjaan yang lebih baik dan dengan demikian produktivitas yang lebih tinggi
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
5. Apa teori upah efisiensi, dan bagaimana hal itu membantu
menjelaskan pengangguran?
Explaining Structural Unemployment
Pengangguran structural
• Terjadi ketika pekerjaan tidak cukup untuk
berkeliling.
• Terjadi ketika upah dipertahankan di atas eq’m

Terdapat tiga alasan untuk ini


1. Hukum Upah Minimum:
2. Serikat Pekerja
3. Upah efisiensi

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
1. Hukum Upah Minimum
• min. upah dapat melebihi upah eq’m
untuk pekerja yang kurang terampil atau berpengalaman, menyebabkan pengangguran struktural.
(Tetapi grup ini adalah bagian kecil dari angkatan kerja, sehingga upah minimum tidak dapat
menjelaskan sebagian besar pengangguran.)

2. Serikat Pekerja
• Serikat pekerja: asosiasi pekerja yang melakukan tawar-menawar dengan majikan atas upah,
tunjangan, dan kondisi kerja
• Serikat pekerja mengerahkan kekuatan pasar mereka untuk menegosiasikan upah yang lebih
tinggi bagi para pekerja.
• Pekerja serikat biasanya mendapat upah 20% lebih tinggi dan mendapat lebih banyak manfaat
daripada pekerja non-serikat untuk jenis pekerjaan yang sama.

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
2. Unions
• Ketika serikat pekerja menaikkan upah di atas eq’m,
jumlah tenaga kerja yang diminta turun dan hasil pengangguran.
→ "Orang dalam" - pekerja yang tetap bekerja, mereka lebih baik
→ "Orang luar" - pekerja yang kehilangan pekerjaannya, mereka lebih buruk
→ Beberapa orang luar pergi ke pasar tenaga kerja non-serikat, yang meningkatkan pasokan
tenaga kerja dan mengurangi upah di pasar tersebut.

• Apakah serikat pekerja baik atau buruk? Ekonom tidak setuju.


→ Kritik:
Serikat pekerja adalah kartel. Mereka menaikkan upah di atas persamaan, yang
menyebabkan pengangguran dan / atau menekan upah di pasar tenaga kerja non-serikat.
→ Advokat:
Serikat pekerja melawan kekuatan pasar dari perusahaan besar, membuat perusahaan lebih
responsif terhadap pekerja

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
3. Upah Efisiensi
• Teori Upah Efisiensi :
Perusahaan secara sukarela membayar upah di atas keseimbangan untuk meningkatkan produktivitas pekerja.
• Versi berbeda dari teori upah efisiensi memberi alasan berbeda mengapa perusahaan membayar upah tinggi.
1. Kesehatan pekerja
Di negara-negara yang kurang berkembang, gizi buruk adalah masalah umum. Membayar upah yang lebih tinggi memungkinkan
pekerja untuk makan lebih baik, membuatnya lebih sehat, lebih produktif.
2. Pergantian pekerja
Mempekerjakan & melatih pekerja baru itu mahal. Membayar upah yang tinggi memberi pekerja lebih banyak insentif untuk
tetap, mengurangi pergantian.
3. Kualitas pekerja
Menawarkan upah yang lebih tinggi menarik pelamar kerja yang lebih baik, meningkatkan kualitas tenaga kerja perusahaan.
4. Upaya pekerja
Pekerja dapat bekerja keras atau lalai. Pekerja lalai dipecat jika tertangkap. Apakah pemecatan sebagai pencegah yang
baik?Tergantung pada seberapa sulitnya mencari pekerjaan lain. Jika upah pasar di atas upah per jam, tidak ada cukup pekerjaan
untuk dikerjakan, sehingga pekerja memiliki lebih banyak insentif untuk bekerja, bukan menjengkelkan.

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Ringkasan
• Tingkat pengangguran alami terdiri dari:
(a) Pengangguran Friksional
Butuh waktu untuk mencari pekerjaan yang tepat
Terjadi bahkan jika ada pekerjaan yang cukup untuk berkeliling
(b) Pengangguran Struktural
Saat upah di atas angka, tidak cukup pekerjaan
Karena min. upah, serikat pekerja, upah efisiensi

• Tingkat pengangguran adalah persentase dari mereka yang ingin bekerja yang tidak
memiliki pekerjaan.
• Partisipasi pengangguran dan angkatan kerja sangat bervariasi antar kelompok
demografis.
• Tingkat pengangguran alami adalah tingkat pengangguran normal di mana tingkat aktual
berfluktuasi. Pengangguran siklis adalah penyimpangan pengangguran dari tingkat
alamiahnya dan terhubung dengan fluktuasi ekonomi jangka pendek.
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Ringkasan
• Tingkat alami termasuk pengangguran friksional dan pengangguran struktural.
• Pengangguran friksional terjadi ketika pekerja meluangkan waktu untuk mencari
pekerjaan yang tepat.
• Pengangguran struktural terjadi ketika upah di atas-ekuilibrium menghasilkan
surplus tenaga kerja.
• Tiga alasan untuk upah ekuilibrium di atas termasuk undang-undang upah
minimum, serikat pekerja, dan upah efisiensi.

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Departemen Ilmu Ekonomi
Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Institut Pertanian Bogor

Indikator Kinerja Perekonomian Nasional:

Permintaan dan
Penawaran Agregat
MK. Ekonomi (EKO101)
Departemen Ilmu Ekonomi-FEM-IPB
Topik
• Apa yang dimaksud dengan fluktuasi ekonomi?
• Mengapa kurva AD memiliki slope negatif?
• Faktor apa yang dapat menggeser kurva AD?
• Mengapa kurva AS memiliki slope positif di jangka pendek dan
berbentuk vertikal di jangka panjang?
• Faktor apa yang dapat menggeser kurva AS?
• Bagaimana interaksi antara kurva AD dan AS?

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Apa yang dimaksud dengan fluktuasi ekonomi?
• Dalam jangka panjang, PDB riil tumbuh sekitar 5 persen per tahun.
• Dalam jangka pendek, PDB berfluktuasi di sekitar trend-nya
➢Resesi : periode dimana pendapatan riil menurun dan
pengangguran meningkat.
➢Depresi : resesi yang sangat parah (jarang terjadi)
• Fluktuasi dalam jangka pendek disebut dengan siklus bisnis, dimana
bersifat tidak beraturan dan tidak dapat diprediksi.

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Apa yang dimaksud dengan fluktuasi ekonomi?
Wilayah yang diarsir
adalah resesi

PDB Indonesia (US$


harga berlaku)

Source : World Bank, 2019

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Apa yang dimaksud dengan fluktuasi ekonomi?
• Sebagian besar ekonom menganalisa fluktuasi ekonomi dengan
menggunakan model AD dan AS.
• Model AD dan AS berbeda dengan teori klasik yang percaya bahwa
ekonomi selalu berada pada keseimbangan.
• Sebagian besar ekonom sepakat bahwa teori klasik lebih menekankan
kepada kondisi ekonomi dalam jangka panjang.
• Dalam jangka pendek, perubahan pada variabel nominal (misal penawaran
uang atau harga) dapat mempengaruhi variabel riil (seperti PDB riil dan
tingkat pengangguran)
• Untuk menganalisa fluktuasi ekonomi di jangka pendek → digunakan
model AD dan AS.

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
AD dan AS
P
Tingkat
Harga SRAS “Penawaran agregat
jangka pendek”
Tingkat harga P1
“keseimbangan”

AD “Permintaan agregat”
Y
Y1 Output Nasional
PDB riil atau PDB
“keseimbangan”
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Mengapa kurva AD memiliki slope negatif?
P
Yd = C + I + G + NX
Asumsikan G bersifat tetap → P2
ditentukan oleh kebijakan
pemerintah.
P1
Apa yang terjadi ketika harga
AD
berubah?
P naik, Y turun, dan sebaliknya Y
Y2 Y1
→ slope negatif
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Mengapa kurva AD memiliki slope negatif?
• Wealth effect → ketika harga naik, konsumsi akan turun (orang akan
merasa lebih miskin) → Y turun.
• Interest rate effect → ketika harga naik, orang akan menjual surat
berharga dan aset lainnya → suku bunga naik → Investasi turun
(kurva MEI) → Y turun.
• Exchange rate effect → ketika harga naik → suku bunga naik →
capital inflows → rupiah terapresiasi → Ekspor turun, impor naik →
NX turun → Y turun.

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Faktor apa yang dapat menggeser kurva AD?
P
Semua yang dapat mempengaruhi C, I,
G, atau NX – kecuali perubahan P – akan
menggeser kurva AD :
P1
• Booming pasar saham (C)
• Iklim investasi yang kondusif (I)
AD2
• Insentif Fiskal (G) AD1
Y
• Depresiasi nilai tukar (NX) Y1 Y2
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Kurva AS
Kurva AS memiliki sifat: P LRAS
• Dalam jangka pendek → slope positif SRAS
• Dalam jangka panjang → vertikal → teori
klasik dimana harga tidak mempengaruhi
Y
• YN disebut dengan potential
atau full-employment output
Y
YN

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Mengapa kurva AS memiliki slope positif dalam
jangka pendek dan vertikal dalam jangka panjang?
P
Dalam jangka pendek:
SRAS
Harga meningkat → mendorong
peningkatan suplai barang dan P2
jasa
P1

Y
Y1 Y2
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Faktor apa yang dapat menggeser kurva LRAS?
• Perubahan pada sumberdaya alam LRAS2000
P LRAS1990
• Penemuan cadangan minyak atau LRAS1980
mineral baru
• Penurunan suplai (penawaran)
minyak mentah P2000
• Perubahan iklim → mempengaruhi P1990
produksi komoditas pertanian AD2000
P1980
• Perubahan teknologi:
• Perkembangan teknologi yang AD1990
mendorong peningkatan AD1980
Y
produktivitas. Y1980 Y1990 Y2000
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Faktor apa yang dapat menggeser kurva SRAS?
Semua faktor yang dapat menggeser P LRAS
LRAS juga akan menggeser SRAS. SRAS
SRAS
PE menggeser SRAS: ketika PE naik → PE
upah akan meningkat
PE
Untuk setiap level harga (P), produksi
menjadi kurang menguntungkan, Y
turun, SRAS bergeser ke kiri Y
YN

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Keseimbangan Jangka Panjang
P LRAS
SRAS-
lockdown
Pada keseimbangan jangka panjang, SRAS

PE = P,
Y = YN , PE
AD
Dan pengangguran berada pada setelah
kebijakan
level “natural rate”. AD
Y
YN

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Interaksi antara kurva AD dan AS
Misalkan terdapat suatu kejadian yang menggeser kurva AD dan/atau AS.
Empat langkah dalam menganalisa fluktuasi ekonomi:
1. Tentukan kejadian apa yang menggeser kurva AD atau AS;
2. Tentukan apakah kurva AD atau AS bergeser ke kiri atau ke kanan;
3. Gunakan gambar kurva AD-AS untuk mengetahui dampaknya
terhadap perubahan Y dan P
4. Gunakan gambar kurva AD-AS untuk mengetahui bagaimana
ekonomi berubah dari kondisi keseimbangan jangka pendek (yang
baru) ke jangka panjang (yang baru).
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Interaksi antara kurva AD dan AS
Kejadian: Kehancuran pasar saham P LRAS
1. Mempengaruhi C → kurva AD.
SRAS1
2. C turun → AD bergeser ke kiri.
3. Keseimbangan jangka pendek pada P1 A
“B” → P dan Y lebih rendah, SRAS2
pengangguran lebih tinggi. P2 B
4. Selanjutnya, PE turun, SRAS AD1
P3 C
bergeser ke kanan sampai dengan
AD2
keseimbangan jangka Panjang yang Y
baru “C”. Y dan pengangguran Y2 YN
kembali kepada posisi awal.
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Interaksi antara kurva AD dan AS
Kejadian: peningkatan harga minyak P LRAS
1. Meningkatkan biaya → menggeser kurva SRAS2
SRAS (asumsikan LRAS konstan)
2. SRAS bergeser ke kiri SRAS1
B
3. Keseimbangan jangka pendek pada “B” P2
→ P lebih tinggi dan Y lebih rendah, P1 A
pengangguran lebih tinggi → stagflasi
Stagflasi → kondisi dimana output nasional AD
turun dan disertai dengan peningkatan Y
1
harga umum. Y2 YN
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Interaksi antara kurva AD dan AS
Kejadian: peningkatan harga minyak (lanjutan) P LRAS
jika pemerintah tidak mengeluarkan SRAS2
kebijakan untuk merespon kondisi ekonomi
P3 C SRAS1
4. Pengangguran yang meningkat → upah B
turun → SRAS bergeser ke kanan → P2
keseimbangan jangka panjang kembali ke “A”.
P1 A AD2
Atau pemerintah dapat menggunakan kebijakan
fiskal atau moneter untuk meningkatkan AD →
AD bergeser ke kanan → → keseimbangan AD1
jangka panjang akan kembali ke “A”. namun pada Y
Y2 YN
tingkat harga yang lebih tinggi
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Kesimpulan
• Fluktuasi jangka pendek pada PDB dan variabel makro ekonomi
lainnya bersifat tidak beraturan dan tidak dapat diprediksi.
• Ekonom menganalisa fluktuasi ekonomi dengan menggunakan model
AD dan AS.
• Kurva permintaan agregat (AD) memiliki slope negatif karena
perubahan pada harga memiliki wealth effect pada konsumsi,
interest-rate effect pada investasi, dan exchange-rate effect pada
ekspor bersih.
• Semua faktor yang dapat mempengaruhi C. I, G dan NX, selain dari
perubahan harga, akan menggeser kurva permintaan agregat.

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Kesimpulan
• Kurva penawaran agregat (AS) berbentuk vertikal pada jangka
panjang karena perubahan pada tingkat harga tidak dapat
mempengaruhi output pada jangka panjang.
• Perubahan pada tenaga kerja, modal, sumber daya alam, dan
teknologi dapat menggeser kurva penawaran agregat pada jangka
panjang
• Kurva penawaran agregat pada jangka pendek akan bergeser jika
terdapat perubahan dari tingkat harga “expected” dan berbagai factor
yang dapat menggeser kurva LRAS.

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Departemen Ilmu Ekonomi
Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Institut Pertanian Bogor

Intervensi Pemerintah dalam Menghadapi Fluktuasi Ekonomi :

Kebijakan Stabilisasi
Harga
MK. Ekonomi (EKO101)
Departemen Ilmu Ekonomi-FEM-IPB
Topik
• Pengertian Stabilisasi Harga
• Penyebab Fluktuasi Harga
• Arti pentingnya Stabilisasi Harga
• Instrumen Kebijakan untuk Stabilisasi Harga

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Video https://youtu.be/R7Zgj5lVZC4

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Apakah Anda pernah
melihat kegiatan ini?

Jika Jawaban Anda ya: berarti Anda sudah mengetahui contoh


kebijakan stabilisasi harga yang dilakukan pemerintah
Apakah Anda pernah
melihat label harga seperti ini?

Jika Jawaban Anda ya: berarti Anda


sudah melihat contoh kebijakan
stabilisasi harga
Apakah stabilitas harga?
• Stabilisasi Harga adalah tindakan mempertahankan harga barang atau
jasa pada tingkat tertentu pada saat tingkat inflasi tinggi.
• Tujuan:
1. Inflasi yang stabil dan terjangkau
2. Menjaga dayabeli konsumen
3. Kesejahteraan produsen
4. Meningkatkan efisiensi distribusi dan pemasaran
5. Meningkatkan kapasitas produksi dalam negeri.
Efektivitas kebijakan stabilisasi harga ditentukan oleh tersedianya informasi yang lengkap mengenai fluktuasi harga

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


(Sumaryanto, 2009)
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Penyebab Fluktuasi Harga
1. Fluktuasi produksi (panen tidak sepanjang bulan sehingga harga jatuh karena
over suplai, dan tinggi karena kekurangan suplai)
2. Masa Panen bertepatan dengan musim hujan ( harga jatuh karena kualitas
rendah)
3. Lonjakan permintaan konsumen pada waktu lebaran
4. Lemahnya sistem informasi areal tanam dan kebutuhan konsumsi setiap bulan
5. Lemahnya sistem informasi dini tentang iklim (kekeringan, banjir, gempa)
6. Lemahnya sistem informasi dini tentang hama dan penyakit
7. Goncangan variabel makro ekonomi
8. Daya saing rendah sehingga rentan terhadap goncangan pasar dunia
9. Buffer stock Management kurang optimal
10. Lemahnya koordinasi antar petani, pedagang, dan konsumen

Department of Economics | Faculty of Economics and Management Sumber: Hanani


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
(2008)
Kebijakan Stabilisasi
1. Kebijakan fiskal, oleh pemerintah
2. Kebijakan moneter, oleh Bank Indonesia
Mengapa diperlukan kebijakan stabilisasi harga?
➢melindungi petani selaku produsen dari penurunan harga sehingga mereka
dapat berlaku lebih efisien
➢melindungi konsumen kelas menengah ke bawah yang berpendapatan rendah
(poor consumers) dari gejolak peningkatan harga sehingga kebijakan ini dapat
menjadi salah satu bentuk social safety net
➢menciptakan kondisi makroekonomi yang lebih stabil sehingga mendorong
investasi dan pertumbuhan ekonomi.
➢menjaga pendapatan riil (real wage) masyarakat sehingga diharapkan dapat
mendorong tingkat produktivitas→ higher wage may result in higher
productivity.

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb Sumber: Dawe (2001)
HARGA KOMODTAS MELAJU DI ATAS RATA-RATA INFLASI

Komoditas-komoditas penyumbang terbesar terhadap Garis


Kemiskinan Mengalami kenaikan harga yang cenderung lebih
25 besar dibadingkan tingkat inflasi umum 140

120
20
100
15 80

10 60

40
5
20
0 0
Apr-13

Apr-14

Apr-15

Apr-16
Mar-13

Dec-13

Dec-14

Dec-15
May-13

Aug-13

Oct-13

Mar-14

May-14

Aug-14

Mar-15

May-15

Aug-15

Mar-16

May-16
Jan-13

Jun-13

Jun-14

Oct-14

Jun-15

Oct-15

Jun-16
Nov-13

Jan-14

Nov-14

Jan-15

Nov-15

Jan-16
Feb-13

Jul-13

Sep-13

Feb-14

Jul-14

Sep-14

Feb-15

Jul-15

Sep-15

Feb-16
-20
-5
-40
-10
-60
Inflasi Umum (yoy) Inflasi Bahan Makanan (yoy) Kenaikan Harga Beras (yoy)
-15 -80

Kenaikan Harga Gula (yoy) Kenaikan Harga Telur (yoy) Kenaikan Harga Cabai Merah (yoy) (RHS)

Kategori Rata-rata : Jan 2013-Sep 2014 (%) Rata-rata : Okt 2014-Juni 2016 (%)
Inflasi Umum (yoy) 6.59 5.70
Inflasi Bahan Makanan (yoy) 9.36 7.50
Kenaikan Harga Beras (yoy) 5.71 10.52
Sumber : KEIN (2016) Kenaikan Harga Gula (yoy) -2.41 10.50
Kenaikan Harga Telur (yoy) 6.63 9.27
Kenaikan Harga Cabai Merah (yoy) 13.40 24.10
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
30 Perbandingan Kenaikan Harga Beras Tahunan Indonesia dengan
Beberapa Negara Tetangga dan Dunia (%)
20

10
Persen) INDONESIA
0

-10

-20

-30 Malaysia = Mendekati Nol


Singapura = Stabil
Dunia = Hingga Awal 2016 Turun
Kenaikan Harga Beras Indonesia (yoy) Kenaikan Harga Beras Dunia (yoy)
Kenaikan Harga Beras Malaysia (yoy) Kenaikan Harga Beras Singapura (yoy)

Perbandingan Kenaikan Harga Gula Tahunan Indonesia dengan Beberapa Negara


Tetangga dan Dunia (%)
70
INDONESIA
50

30

(persen)
10

-10

Indonesia: Terus Naik Sejak Februari 2015 -30


Malaysia: Mendekati Nol -50
Singapura: Cenderung Turun

Dec-13

Dec-14

Dec-15
Apr-13
May-13

Apr-14
May-14

Apr-15
May-15

Apr-16
May-16
Jun-13

Oct-13

Jun-14

Oct-14

Oct-15

Jun-16
Jan-13
Mar-13

Aug-13

Jan-14
Mar-14

Aug-14

Jan-15
Mar-15

Jun-15
Aug-15

Jan-16
Mar-16
Feb-13

Jul-13
Sep-13
Nov-13

Feb-14

Jul-14
Sep-14
Nov-14

Feb-15

Jul-15
Sep-15
Nov-15

Feb-16
Dunia: Cenderung Turun, Mulai Naik Maret 2016

Kenaikan Harga Gula Indonesia (yoy) Kenaikan Harga Gula Dunia(yoy)


Kenaikan Harga Gula Malaysia (yoy) Kenaikan Harga Gula Singapura (yoy)
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb Sumber : KEIN (2016)
• Konsumsi beras nasional Januari 2020 ditopang oleh Operasi Pasar (OP) atau Penyaluran Ketersediaan Pasokan dan
Stabilisasi Harga (KPSH) oleh BULOG yang meningkat di tengah musim produksi yang rendah (musim panen kecil).
Penyaluran KPSH oleh Perum BULOG di beberapa daerah terus dilakukan untuk menopang pasokan beras di
masyarakat.
• Penyaluran dengan mekanisme KPSH pada Januari 2020 ini tercatat sebesar 150.187 ton, meningkat sekitar 20.000
ton dari bulan Desember 2019 sebesar 129.996 ton. Dengan dukungan stok beras nasional yang mampu mendukung
konsumsi nasional tersebut, secara tahunan beras tercatat mengalami deflasi sebesar -1,07% (yoy) dengan level
harga pada akhir Januari 2020 mencapai Rp11.844/kg, jauh di bawah harga acuan Permendag sebesar Rp23.000/kg.

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb Sumber: Tim Pengendali Inflasi Pusat, 2020
Pentingkah Menjaga Harga Pangan Stabil?
• Alasan terpenting untuk menjaga harga pangan agar tetap stabil,
bahkan terjangkau, adalah masih tingginya jumlah orang miskin atau
mendekati miskin. Petani sebagai produsen pangan banyak yang net
consumer. Kedua kelompok ini rawan terhadap inflasi. Harga pangan
salah satu penyumbang inflasi penting.

• Di Indonesia, pengalaman menunjukkan jatuhnya dua Presiden yang


berkuasa lama karena inflasi (terlepas dari faktor lain seperti politik
dll.)

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb Sumber: Firdaus (2018)
Apa Penyebab Fluktuasi Harga Pangan?
• Kenaikan harga pangan di Indonesia secara dominan masih
disebabkan oleh kelangkaan persediaan. Ini dapat disebabkan
rendahnya produksi juga karena masalah distribusi. Untuk banyak
kasus, ada bulan-bulan tertentu produksi mengalami kelangkaan.
• Bila memang produksi cukup, seharusnya masalah ada di rantai
pasok
• Indikasi permainan harga oleh pedagang atau mafia perlu
diinvestigasi dengan mendalam.

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb Sumber: Firdaus (2018)
Pengaruh Gagal Panen terhadap Harga Pangan dan
Harga Nonpangan
• Jika terjadi kegagalan panen pada suatu negara dimana
pengeluaran pangan masyarakatnya lebih tinggi dari
pengeluaran nonpangan, akan memberikan efek pada
ekonomi makro. Gagal panen cenderung akan
meningkatkan harga pangan. Dengan asumsi hanya
terdapat dua sektor dalam ekonomi, pangan dan
nonpangan, harga pangan akan meningkat dari P0P dan
P1P
• Implikasinya: pengeluaran untuk pangan meningkat dan
akan berimbas ke sektor nonpangan berupa penurunan
harga dan inflasi akan meningkat. Sebaliknya, jika ada
kenaikan produksi pangan. Dengan demikian, fluktuasi
panen akan menyebabkan instabilitas, baik bagi
konsumen beras, petani padi, maupun produsen
manufaktur.

Department of Economics | Faculty of Economics and Management (Sumber: Dawe, 2002); Nyak dan Hermanto (2007)
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Instrumen Kebijakan Harga Gabah
• Stabilitas harga gabah:
1. Kebijakan harga dasar→ melindungi petani/produsen saat
kelebihan supply
• harga dasar pembelian pemerintah (HDPP)
2. Kebijakan harga maksimum→ melindungi konsumen terutama
dari lonjakan harga saat musim paceklik
• Harga Eceran Tertinggi (HET)

Kebijakan stabilisasi harga komoditas pangan dilakukan oleh Badan Urusan Logistik
(BULOG).

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Faktor Penyebab Kekakuan Harga Beras
• Meskipun secara teori, permintaan beras yang inelastis menyebabkan
OP akan efektif untuk menahan harga namun:
• HPP (Rp 3.700) tidak efektif, karena harga GKP jauh di atas.
• HET (Rp 9.450 dan Rp 12.800) tidak efektif, karena harga beras di
eceran lebih tinggi (ketik Informasi Pangan Jakarta di play store).
Dengan harga Rp 9.450, farmer’s share sebesar 75 persen (the best
hub in USA).
• Dualisme HET mendorong pedagang shifting ke premium.
• Perbedaan kualitas beras OP dengan yang dibeli konsumen.

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb Sumber: Firdaus (2018)
Apa Yang Sudah Dilakukan?
• Pemerintah sudah menerbitkan Perpres no. 48 th 2016. Di dalam
perpres ini, selain Pajale yang wajib diurus oleh bulog, cabe dll. juga
termasuk dari 11 komoditi, yang bisa ke Bulog atau lembaga lain.
• Pembentukan Satgas Pangan
• Permendag tentang penetapan harga acuan, baik di tingkat produsen
maupun konsumen serta HET beras medium dan premium.
• BADAN PANGAN NASIONAL? Amanah UU Pangan, 18/2012.

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb Sumber: Firdaus (2018)
Instrumen stabilisasi harga komoditas yang
digunakan oleh pemerintah dan Bulog
1. kebijakan harga dasar dengan menetapkan harga pembelian
pemerintah (HPP) gabah untuk melindungi petani
2. kebijakan buffer stock untuk mengantisipasi lonjakan permintaan
dan kekurangan pasokan karena ‘paceklik’ maupun bencana alam
3. kebijakan food subsidy dengan menjual harga lebih murah kepada
konsumen.
→ Kebijakan buffer stock dan subsidi digunakan secara simultan karena
pemerintah memberikan subsidi melalui penjualan stok yang dimiliki
oleh Bulog

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Esensi dari penerapan HPP
1. memberikan insentif bagi petani padi dengan cara memberikan jaminan
harga di atas harga keseimbangan, terutama pada saat panen raya.
2. produksi padi dapat ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan pasokan
dalam negeri, terciptanya stabilitas harga padi dan meningkatkan
pendapatan usaha tani padi.
3. Kebijakan penetapan HPP gabah berdasarkan kadar air dan kadar hampa,
sedangkan HPP beras adalah kadar air dan butir patah beras.
1. Penerapan HPP dengan metode ini dipertahankan hingga kini dengan
pertimbangan bahwa sebagian besar petani memproduksi gabah pada kualitas
tersebut, sehingga diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan sebagian
besar petani padi

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


Sumber: Sawit (2010).
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Rata-rata Harga Gabah Bulanan Menurut Kualitas, Komponen Mutu
dan HPP di Tingkat Petani (Rp/Kg)
7000
6000
5000
4000
3000
2000
1000
0
Jul-10

Jul-15
May-11

May-16

Jan-18
Apr-09

Oct-11
Mar-12

Apr-14

Oct-16
Mar-17

Apr-19
Jan-08

Jan-13
Nov-08

Dec-10

Nov-13

Dec-15

Nov-18
Jun-08

Sep-09
Feb-10

Aug-17
Aug-12

Jun-13

Sep-14
Feb-15

Jun-18

Sep-19
Feb-20
GKG GKP HPP Harga Gabah Kering Giling (GKG) (Rp/Kg)
Harga Gabah Kering Panen (GKP) (Rp/Kg)
Sumber: BPS (2020) Harga Pembelian Pemerintah (HPP) (Rp/Kg)
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Departemen Ilmu Ekonomi
Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Institut Pertanian Bogor

Intervensi Pemerintah dalam Menghadapi Fluktuasi Ekonomi :

Kebijakan Fiskal

MK. Ekonomi (EKO101)


Departemen Ilmu Ekonomi-FEM-IPB
Topik
• Bagaimana kebijakan fiskal memengaruhi AD?
• Apa yang dimaksud dengan multiplier?
• Apa argumen kebijakan untuk stabilisasi ekonomi?
• Ringkasan

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Kebijakan Fiskal dan Permintaan Agregat
• Kebijakan fiscal (APBN): pengaturan tingkat pengeluaran
pemerintah (G) dan penerimaan pajak (T) oleh pengambil
kebijakan untuk menggeser AD sehingga mencapai
pendapatan nasional yang diinginkan. P
• Kebijakan fiskal ekspansif
• Peningkatan G seperti adanya kebijakan bansos dan atau
penurunan T seperti pembebasan PPh 22 impor saat
pandemic covid 19 .
• Menggeser AD ke kanan (dari AD1 ke AD2→ Y meningkat).
P1
• Kebijakan fiskal kontraktif
• Penurunan G seperti penurunan subsidi kesehatan dengan AD1
menaikkan iuran BPJS dan atau peningkatan T seperti AD3 AD2
penetapan PPN pada produk tanaman hias.
• Menggeser AD ke kiri (dari AD1 ke AD3→ Y mengalami Y
penurunan). Y3 Y1 Y2
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Realisasi APBN Tahun 2018- Mei Tahun 2020

Sumber: BKF dan Kementerian Keuangan, 2020 (www.kemenkeu.go.id/apbnkita)


Pasal 46 UU APBN 2020
Pemerintah dalam melaksanakan APBN Tahun Anggaran 2020
mengupayakan pemenuhan sasaran pembangunan yang
berkualitas, yaitu dalam bentuk:
a) penurunan kemiskinan menjadi sebesar 8,5% - 9,0%;
b) tingkat pengangguran terbuka menjadi sebesar 4,8% - 5,0%;
c) penurunan Gini Ratio menjadi sebesar 0,375 - 0,380; dan
d) peningkatan Indeks Pembangunan Manusia mencapai 72,51
2.540.422.500.559 (Ribuan Rp) Untuk penyederhanaan dalam Model
1/3 utk Dana Instansi Vertikal & TP sederhana yg dibahas, diasumsikan jika

APBN 2020 Pendapatan Nasional naik maka akan


menurunkan kemiskinan, pengangguran,
856.945.321.424 (Ribuan Rp) Gini ratio dan meningkatkan IPM.
Yang dibahas hanya Pendapatan Nasional (Y)
1/3 untuk Dana Transfer Ke Daerah & dana Desa (APBD, APBDes)
Efek Multiplier
• Efek multiplier: tambahan pergeseran Peningkatan G sebesar Rp20M akan
dalam AD sebagai dampak dari kebijakan P
menggeser AD ke kanan sebesar Rp20M.
fiskal yang meningkatkan pendapatan Peningkatan Y akan menyebabkan C
meningkat dan menggeser AD ke kanan.
dan selanjutnya meningkatkan
pengeluaran untuk konsumsi. AD3
AD2
• Seberapa besar efek multiplier tersebut? AD1
Tergantung pada seberapa besar
konsumen merespon peningkatan dalam P1
pendapatannya. Rp 20 M
• Marginal propensity to consume (MPC):
adalah fraksi dari pendapatan yang
digunakan oleh rumah tangga untuk
konsumsi. Y1 Y2 Y3 Y
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Formula Multiplier
Notasi: G: perubahan dalam G,
Y dan C: perubahan dalam Y dan C
Besarnya multiplier tergantung dari MPC.
Y = C + I + G + NX persamaan identitas
mis jika MPC = 0.5 multiplier = 2
Y = C + G I dan NX tidak berubah jika MPC = 0.75
jika MPC = 0.9
multiplier = 4
multiplier = 10
Y = MPC Y + G sebab C = MPC Y
MPC yang lebih besar berarti
Maka Y
perubahan dalam Y menyebabkan
perubahan C yang lebih besar,
yang selanjutnya menyebabkan
The multiplier perubahan yang lebih besar dari Y
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Model Makro (Keyness) Sederhana
• AS (Aggregate Supply) = AD (Aggregate Demand)
• Y = C + I + G + (EX-IM)
• Misal: C= co + c1 (Y-T) dan EX-IM=0

•Y = co + c1 (Y-T) + I + G
Pdptn
APBN
1
Y= [c0 + I + G − c1T ]
1 − c1
Multiplier
Efek Crowding-Out
• Kebijakan fiskal memiliki dampak lain pada AD yang bekerja
dengan berlawanan arah.
• Kebijakan fiskal ekspansif akan meningkatkan r sehingga
mengurangi investasi dan mengurangi peningkatan AD.
• Sehingga besarnya pergeseran AD akan lebih kecil daripada
ekspansi fiskal awal  menghapus dampak ekspansif dari
peningkatan G.
• Istilah tersebut dikenal dengan crowding-out effect.

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Perubahan dalam Pajak
• Pemotongan pajak akan meningkatkan households’ take-home pay.
• Rumah tangga akan merespon dengan meningkatkan porsi
pengeluaran dari pendapatannya sehingga menggeser AD ke kanan.
• Besarnya pergeseran dipengaruhi oleh efek multiplier dan crowding-
out.
• Faktor lain: apakah pemotongan pajak tersebut temporer atau
permanen.
• Pemotongan pajak secara permanen akan menyebabkan
peningkatan C yang lebih tinggi dan menggeser kurva AD lebih
besar daripada pemotongan pajak secara temporer.

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb 11
Kebijakan Fiskal dan Agregat Supply (AS)

• Dalam jangka pendek dampak kebijakan fiskal bekerja melalui AD.


• Tetapi kebijakan fiskal juga memengaruhi AS.
• Pemotongan tingkat pajak akan memberikan insentif bagi pekerja
untuk bekerja lebih banyak, sehingga akan meningkatkan jumlah
barang dan jasa dan menggeser AS ke kanan.
• Efek tersebut dipercaya besar dan disebut dengan “Supply-siders.”

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb 12
Kebijakan Fiskal dan Agregat Supply (AS)
• Pengeluaran Pemerintah akan memengaruhi AS.
• Misal:
• Pengeluaran pemerintah untuk pembangunan jalan
• Infrastruktur jalan yang lebih baik akan meningkatkan
produktivitas yang pada akhirnya akan meningkatkan produksi
barang dan jasa sehingga menggeser kurva AS ke kanan
• Dampak ini lebih relevan dalam jangka panjang karena butuh
waktu untuk membangun jalan baru dan menggunakan jalan
tersebut untuk aktivitas ekonomi.

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb 13
Kelemahan kebijakan fiskal
• Kebijakan fiskal bekerja dengan long lag:
• butuh waktu lama bagi lembaga perwakilan rakyat untuk
menyetujui perubahan dalam G dan T.
• Proses legislatif bisa dalam beberapa bulan atau tahun.
• Karena long lag, kritik terhadap kebijakan ini adalah bahwa kebijakan
fiskal dapat mengganggu stabilisasi ekonomi. Pada saat kebijakan
memengaruhi permintaan, kondisi ekonomi mungkin telah berubah.
• Argumen lain bahwa para pembuat kebijakan harus fokus pada
tujuan jangka panjang seperti pertumbuhan ekonomi dan inflasi yang
rendah

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb 14
RINGKASAN
1. Kebijakan fiskal ekspansif- peningkatan pengeluaran pemerintah atau
pemotongan pajak- akan menggeser AD ke kanan. Kebijakan fiskal
kontraktif akan menggeser AD ke kiri.
2. Ketika pemerintah mengubah pengeluaran atau pajak, perubahan
permintaan agregat bisa lebih besar atau lebih kecil dari perubahan
kebijakan fiskal :
• Efek multiplier cenderung memperkuat dampak kebijakan fiskal terhadap AD.
• Efek crowding-out cenderung mengurangi dampak kebijakan fiskal terhadap
AD.

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb 15
SUMMARY
3. Ekonom tidak sependapat tentang bagaimana kebijakan aktif akan
menstabilisasi ekonomi.
4. Policymakers perlu mempertimbangkan semua dampak dari
kebijakan yang dikeluarkan. Contoh:
• Ketika dilakukan kebijakan pemotongan pajak, dampak jangka pendek
memengaruhi AD dan kesempatan kerja, dan dampak jangka panjang
memengaruhi tabungan dan pertumbuhan ekonomi.

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb 16
Departemen Ilmu Ekonomi
Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Institut Pertanian Bogor

Intervensi Pemerintah dalam Menghadapi Fluktuasi Ekonomi :

Kebijakan Moneter

MK. Ekonomi (EKO101)


Departemen Ilmu Ekonomi-FEM-IPB
Topik :
• Bagaimana efek suku bunga mempengaruhi slope
permintaan agregat (AD)?
• Apa yang dimaksud dengan preferensi likuiditas?
• Bagaimana mekanisme transmisi kebijakan moneter bank
sentral (Bank Indonesia) untuk menggeser kurva AD?
• Debat penggunaan kebijakan moneter untuk stabilisasi
perekonomian ?

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Kebijakan Moneter BI

Sourve : Bank Indoensia (Youtube)


Department of Economics | Faculty of Economics and Management
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Permintaan Agregat (AD)
• Kurva AD memiliki slope negatif karena 3 alasan yaitu :
• Efek kekayaan Efek yang penting
• Efek suku bunga mempengaruhi
• Efek nilai tukar perekonomian
• Selanjutnya:
Model supply-demand digunakan untuk menjelaskan efek
suku bunga dan bagaimana kebijakan moneter
mempengaruhi permintaan agregat.
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Teori Preferensi Likuiditas (1)
Suku bunga (r)
• Teori sederhana dari suku bunga
(denoted r)
• r menyesuaikan keseimbangan r2
permintaan dan penawaran uang
• Penawaran uang : diasumsikan r1
“fixed” ditentukan oleh bank sentral,
tidak dipengaruhi oleh suku bunga
Ms/P
0 (Ms/P)’ Keseimbangan penawaran uang rill

Gambar 1. Kurva Penawaran Uang

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Teori Preferensi Likuiditas (2)
• Permintaan uang menunjukkan berapa besar dari kekayaan
seseorang dalam bentuk liquid/cash
• Sebagai contoh, rumah tangga diasumsikan memiliki kekayaan
dalam dua bentuk yaitu :
• Uang – likuid tapi tidak mendapatkan tambahan bunga/bagi hasil
• Bonds – mendapat tambahan bunga/bagi hasil tapi tidak likuid
• Permintaan uang rumah tangga menunjukan preferensi untuk
likuiditas
• Variabel yang mempengaruhi permintaan uang: : Y, r, and P.
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Permintaan uang
• Motif memegang uang berdasarkan teori preferensi likuiditas :
1. Motif transaksi : uang untuk transaksi dan media transaksi
2. Motif berjaga-jaga : uang untuk berjaga2 atas kebutuhan tidak
terduga
3. Motif spekulasi : adanya ketidak pastian dan ekspektasi
• Permintaan uang berhubungan positif dengan Y :
• Rumahtangga ingin membeli barang dan jasa lebih banyak,
sehingga membutuhkan uang lebih banyak ⇒ jual obligasi
• Peningkatan Y riil akan meningkatkan permintaan uang, ceteris paribus.
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Bagaimana r ditentukan
Interest rate Kurva MS vertical:
MS
Perubahan r tidak
mempengaruhi MS karena
r1
ditentukan oleh BI
Eq’m
interest rate
Kurva MD slope negatif:
MD1 Penurunan r akan
meningkatkan permintaan
M uang
Quantity fixed by the
Central Bank
8
Bagaimana Efek Suku Bunga Bekerja
Penurunan P mengurangi permintan uang, sehingga r turun .
Interest rate P
MS

r1
P1

r2 P2
MD1 AD
MD2
M Y1 Y2 Y

Penurunan r akan meningkatkan I dan permintaan barang dan jasa (AD).


9
Jumlah Uang Beredar Indonesia

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Kebijakan Moneter dan Permintaan Agregat
• Untuk mencapai tujuan makroekonomi, Bank Indonesia
menggunakan kebijakan moneter untuk menggeser kurva AD.
• Instrumen kebijakan moneter BI adalah MS dengan target suku
bunga.
• BI 7 -days (Reverse) Repo-rate – efektif sejak 19 Agustus
2016 se as reference for banks charge each other on short-
term loans
• Untuk merubah suku bunga dan menggeser kurva AD, BI
melakukan operasi pasar terbuka untuk merubah MS.

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Instrumen Kebijakan Moneter Bank Indonesia
•Operasi Pasar Terbuka (OPT)
merupakan kegiatan transaksi di pasar
uang yang dilakukan atas inisiatif Bank
Indonesia dalam rangka mengurangi
(smoothing) volatilitas suku bunga
PUAB o/n.

•Standing Facilities merupakan


penyediaan dana rupiah (lending
facility) dari BI kepada Bank dan
penempatan dana rupiah (deposit
facility) oleh Bank di BI dalam rangka
membentuk koridor suku bunga di
PUAB o/n.

Sumber : https://www.bi.go.id/id/moneter/operasi/penjelasan/Contents/Default.aspx

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Transmisi Kebijakan Moneter
Mekanisme Transmisi pada kali ini terbatas jalur suku bunga dan kredit
OPERASI PASAR TERBUKA

Suku bunga Investasi PDRB (Y riil)

MS ↙ ⇒ r BI 7DRR ↗ ⇒ Investasi ↙⇒ AE ↙
⇒ AD ↙
STANDING FACILITY

Lending Facilities Kredit yang Disalurkan PDRB (Y riil)

MS ↙ ⇒ r BI 7DRR ↗ ⇒ Lending Facility ↙ ⇒


Investasi ↙⇒ AE ↙ ⇒ AD ↙
Dampak Peningkatan Money Supply (MS)
Kebijakan Moneter Ekspansif
Suku bunga (i) Suku bunga (i)
MS1
MS2
Rendahnya suku bunga
→ Investasi meningkat
• Kebijakan Moneter BI :
A
i1

i2
A

B B
1. Expansif: MS ↑
2. Kontraktif : MS ↓
I

MD

M1 M2 Money I2 Investasi

MS ↙ ⇒ r ↗ ⇒
I1
Stock
Peningkatan MS →
menurunkan suku bunga Harga (P)

SRAS
Investasi ↙⇒ AE ↙ ⇒
Investasi meningkat → AD A
B
AD
naik → GDP riil naik

AD2
AD1

GDP riil
Y1 Y2

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Dampak Pengurangan Money Supply (MS)
Bank Indonesia dapat meningkatkan r dengan mengurangi MS
Interest rate P
MS2 MS1

r2
P1
r1
AD1
MD AD2
M Y2 Y1 Y
Peningkatan r mengurangi jumlah permintaan barang jasa
MS ↙ ⇒ r ↗ ⇒ Investasi ↙⇒ AE ↙
Diskusi 1. Apa kebijakan moneter BI untuk mengatasi
resesi akibat pandemi Covid 19?
Kebijakan Moneter ekspansif untuk mengatasi resesi
• PSBB mempengaruhi produksi dan P LRAS
distribusi sehingga AS turun (output turun SRAS
ke E1.
• BI melakukan kebijakan moneter eksansif
untuk mengatasi recessionary gap. BI E2
meningkatkan MS & mengurangi r untuk P2
Kebijakan moneter ekspansif
meningatkan AD. E1 akan menurunkan suku bunga
dan meningkatkan AD
P1
• Selama Januari-April 2020, BI telah
melakukan injeksi likuiditas sekitar Rp
614,8 T (Warjiyo, 2020) AD1 AD2
Y1 YP GDP Riil
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Argumen terkait Active Stabilization Policy
• Terdapat lag implementasi Kebijakan moneter karena:
• Perusahaan telah memiliki rencana invesasi, sehingga perlu
waktu bagi I untuk merespon perubahan r.
• Ekonom memprediksi minimal perlu waktu 6 bulan bagi
kebijakan moneter untuk mempengaruhi output dan
employment.
• Kritik untuk kebijakan aktif bahwa adanya lag kebijakan tidak
memperbaiki kondisi malah membuat perekonomian tidak stabil
: dampak kebijakan ke AD terjadi saat kondisi telah berubah.
• Pengambil kebijakan sebaiknya fokut pada target jangka panjang
seperti pertumbuhan ekonomi dan inflasi.
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
RINGKASAN
• Pada teori preferensi likuiditas, tingkat suku bunga akan
menyesuaikan keseimbangan permintaan dan penawaran
uang.
• Efek suku bunga menjelaskan slope negatif AD: Peningkatan
tingkat harga akan meningkatkan MD, sehingga suku bunga
naik, namun investasi turun sehingga AD akan turun.
• Peningkatan MS akan menurunkan suku bunga, menstimulasi
investasi dan menggeser kurva AD ke kanan atas.

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
SUMMARY
• Ekonom berbeda pandangan terkait apakah pengambil
kebijakan harus aktif untuk menstabilisasi perekonomian.
• Sebagian berpendapat pemerintah seharusnya menggunakan
kebijakan fiskal dan moneter untuk mengatasi fluktuasi output
dan employment.
• Sebaliknya, sebagian berpendapat lag kebijakan hanya akan
menambah ketidakstabilan perekonomian.
• Pengambil kebijakan harus mempertimbangkan dampak
kebijakannya. Misalnya: dampak jangka panjang dan pendek
dari pengurangan MS terhadap output dan employment.

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
TERIMA KASIH

Department of Economics | Faculty of Economics and Management


☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb

Anda mungkin juga menyukai