Ekonomi 8-14
Ekonomi 8-14
Pertumbuhan Ekonomi
COVID-19 FLIGHT
TO QUALITY
WTV ↓ IHEX ↓
GLOBAL
DOMESTIK
CAPITAL REVERSAL
PSBB EKSPOR ↓
KURS
DISRUPSI
PENAWARAN PDB ↓ SSK
INFLASI
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb Sumber: Abubakar, 2020
• Ekonomi beberapa mitra dagang Indonesia terkontraksi sebagai akibat
adanya pembatasan aktivitas dan lockdown untuk mengendalikan
penyebaran COVID-19
❑ GDP ÷ population
2015-2020* (US$)
60000
42960 43870
45560
47970 48250
49670
pendapatan
20000
10000
3370 3610 3880 3870 4160 4460
0
2015 2016 2017 2018 2019 2020*
Harga 2015 digunakan untuk menghitung GDP riil untuk semua tahun di atas. Karena harga
dibuat konstan dari tahun ke tahun, GDP riil bervariasi hanya jika jumlah yang diproduksi
berbeda.
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
GDP Potensial GDP Aktual
dihasilkan pada saat kerja penuh (full yang benar-benar dihasilkan
employment)
Tambah
Financial
2) Pendekatan System
Abroad
pengeluaran
Government
3) Pendekatan
penerimaan
Domestic
producers
Ini disebut identitas pos pendapatan nasional (national income accounts identity).
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Triwulan I
Komponen GDP 2014 2015 2016 2017 2018 2019
(2020)
1.
a. Pengeluaran
Makanan danKonsumsi
Minuman,Rumahtangga
Selain 5,915.19 6,490.93 7,027.02 7,623.06 8,274.21 8,965.84 2,280.54
Restoran
b. Pakaian, Alas Kaki dan Jasa 2,247.45 2,495.43 2,759.33 2,986.88 3,255.95 3,529.89 930.68
Perawatannya
c. Perumahan dan Perlengkapan 221.63 239.64 256.95 273.62 296.09 321.70 78.04
Rumahtangga 774.87 849.31 902.68 980.39 1,060.52 1,144.78 294.99
d. Kesehatan dan Pendidikan 394.27 433.07 473.14 515.13 558.97 616.50 163.93
e. Transportasi dan Komunikasi 1,420.29 1,518.75 1,597.64 1,748.91 1,894.01 2,042.27 480.17
f. Restoran dan Hotel 570.46 636.96 695.94 755.58 826.23 903.98 227.01
g. Lainnya 286.22 317.75 341.34 362.55 382.45 406.71 105.72
2. Pengeluaran Konsumsi LNPRT 124.24 130.95 144.50 160.59 180.82 206.01 50.31
3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 996.20 1,123.75 1,181.61 1,239.47 1,336.61 1,385.88 254.90
pengeluaran: Bruto
a. Bangunan
b. Mesin dan Perlengkapan
3,436.92
2,569.12
357.55
3,782.01
2,844.11
377.47
4,040.20
3,037.24
364.80
4,370.57
3,283.44
405.94
4,789.38
3,566.93
498.44
5,119.49
3,841.45
543.30
1,251.74
950.56
123.80
berdasarkan c. Kendaraan
d. Peralatan Lainnya
163.61
49.22
173.85
59.04
208.13
68.92
233.93
77.50
258.97
85.90
253.82
84.94
64.49
20.90
1 M e nurut La pa nga n Us a ha
2 P ertanian, Kehutanan & P erikanan 6.19 6.06 6.33 3.98 2.93 2.33 2.22 5.21
3 P ertambangan & P enggalian 2.45 -1.51 -12.17 0.09 14.81 14.00 -5.25 -9.44
4 Industri P engo lahan 4.07 6.04 4.08 0.93 3.21 3.17 1.97 1.15
5 P engadaan Listrik dan Gas -1.94 9.94 11.98 4.03 12.32 3.16 0.73 0.12
6 P engadaan A ir, P engelo laan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 5.66 3.35 1.80 0.62 1.29 0.61 0.25 0.69
8 P erdagangan B esar dan Eceran, Reparasi M o bil dan M o to r 5.69 6.99 5.33 2.56 3.54 4.05 1.96 2.12
9 Transpo rtasi dan P ergudangan 12.04 15.89 16.09 3.77 5.07 1.36 3.86 -4.35
10 P enyediaan A ko mo dasi dan M akan M inum 7.31 4.85 1.99 1.07 1.13 0.91 0.82 0.68
GDP deflator 11
12
Info rmasi dan Ko munikasi
6.17
-1.61
5.41
0.18
4.72
1.61
2.83
4.32
4.11
1.67
3.58
2.44
2.19
1.70
1.51
(persen)
13 Real Estate 4.27 6.16 6.82 2.19 5.27 2.64 2.34 1.20
14 Jasa P erusahaan 4.92 4.54 6.44 3.60 3.81 3.20 3.33 3.29
15 A dministrasi P emerintahan, P ertahanan dan Jaminan So sial Wajib 6.56 6.19 6.14 2.75 2.69 1.45 0.91 2.03
16 Jasa P endidikan 5.98 5.27 5.65 3.69 3.30 2.26 2.09 3.15
17 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Lainnya 4.06 4.35 5.79 1.98 2.62 1.86 1.76 2.49
18 Jasa Lainnya 7.59 7.01 7.82 2.71 4.07 3.04 4.00 3.90
20 Ko nsumsi Rumahtangga 5.84 5.73 4.55 3.09 3.37 3.32 3.16 3.11
21 Ko nsumsi LNP RT 7.24 6.56 6.06 3.47 3.94 3.20 3.00 3.03
22 Ko nsumsi P emerintah 6.82 8.38 7.11 5.30 2.71 2.90 0.42 1.93
23 P embentukan M o dal Tetap Do mestik B ruto 3.08 7.83 4.79 2.25 1.91 2.76 2.34 1.19
24 P erubahan Invento ri 23.00 -5.92 -5.10 -6.79 39.40 3.35 1.77 -1.75
25 Ekspo r B arang 2.67 7.90 -1.70 -1.90 7.07 6.67 -6.75 -3.39
26 Ekspo r Jasa 10.77 12.08 9.39 1.25 2.54 5.22 2.56 6.12
27 Impo r B arang (-/-) 6.65 5.66 -3.70 -3.39 6.99 13.03 -1.61 -1.21
28 Impo r Jasa (-/-) 13.30 15.69 13.36 0.34 2.98 9.20 1.22 2.45
Inflasi
𝐼𝐻𝐾𝑡 − 𝐼𝐻𝐾𝑡−1
𝑡𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑖𝑛𝑓𝑙𝑎𝑠𝑖 = × 100%
𝐼𝐻𝐾𝑡−1
Pengangguran
Pengangguran
Angkatan kerja
Populasi usia
kerja
Orang yang bekerja
(Dipekerjakan)
Bukan di
angkatan kerja
Tidak di angkatan kerja orang berusia 15 tahun ke atas, tetapi tidak diklasifikasikan dalam angkatan kerja,
seperti siswa, pembantu rumah tangga, atau orang lain tidak termasuk aktivitas
pribadi
Bekerja suatu kegiatan yang dilakukan oleh orang yang bekerja dimaksudkan untuk
memperoleh penghasilan dengan melakukan pekerjaan atau membantu melakukan
pekerjaan setidaknya satu jam terus menerus selama minggu referensi (termasuk
pekerja keluarga yang tidak dibayar untuk kegiatan ekonomi apa pun).
→ Dipekerjakan: karyawan berbayar, wiraswasta, dan pekerja tidak dibayar dalam
bisnis keluarga (BLS, Departemen Tenaga Kerja, AS)
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Concepts Definition
Pengangguran terbuka a. Orang tanpa pekerjaan tetapi mencari pekerjaan.
b. Orang tanpa pekerjaan yang telah mendirikan bisnis /
perusahaan baru.
c. Orang tanpa pekerjaan yang tidak mencari pekerjaan, karena
mereka tidak yakin/berharap menemukan pekerjaan.
d. Orang yang telah mempunyai pekerjaan tetapi belum mulai
bekerja (sudah ada jadwal bekerja di waktu yang akan datang)
Based on “adult population” (15 yrs or older) Based on “adult population” (16 yrs
or older)
reffered to The Key Indicators of the Labour Market (KILM) yang
direkomendasikan oleh The International Labour Organization (ILO)
Terlepas dari masalah ini, u-rate masih menjadi barometer yang sangat
berguna dari pasar tenaga kerja & ekonomi.
Pengangguran siklis
Tingkat pengangguran alami
• penyimpangan pengangguran dari
(natural unemployment)
tingkat alaminya
• tingkat pengangguran normal di mana • terkait dengan siklus bisnis, yang akan
tingkat pengangguran aktual berfluktuasi kita pelajari di bab-bab selanjutnya
Pengangguran friksional
Pengangguran struktural
• Terjadi ketika pekerja menghabiskan waktu mencari
• Terjadi ketika ada lebih sedikit pekerjaan
pekerjaan yang paling sesuai dengan keterampilan
daripada pekerja.
dan selera mereka.
• Biasanya jangka panjang.
• Jangka pendek untuk sebagian besar pekerja.
2. Serikat Pekerja
• Serikat pekerja: asosiasi pekerja yang melakukan tawar-menawar dengan majikan atas upah,
tunjangan, dan kondisi kerja
• Serikat pekerja mengerahkan kekuatan pasar mereka untuk menegosiasikan upah yang lebih
tinggi bagi para pekerja.
• Pekerja serikat biasanya mendapat upah 20% lebih tinggi dan mendapat lebih banyak manfaat
daripada pekerja non-serikat untuk jenis pekerjaan yang sama.
• Tingkat pengangguran adalah persentase dari mereka yang ingin bekerja yang tidak
memiliki pekerjaan.
• Partisipasi pengangguran dan angkatan kerja sangat bervariasi antar kelompok
demografis.
• Tingkat pengangguran alami adalah tingkat pengangguran normal di mana tingkat aktual
berfluktuasi. Pengangguran siklis adalah penyimpangan pengangguran dari tingkat
alamiahnya dan terhubung dengan fluktuasi ekonomi jangka pendek.
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Ringkasan
• Tingkat alami termasuk pengangguran friksional dan pengangguran struktural.
• Pengangguran friksional terjadi ketika pekerja meluangkan waktu untuk mencari
pekerjaan yang tepat.
• Pengangguran struktural terjadi ketika upah di atas-ekuilibrium menghasilkan
surplus tenaga kerja.
• Tiga alasan untuk upah ekuilibrium di atas termasuk undang-undang upah
minimum, serikat pekerja, dan upah efisiensi.
Permintaan dan
Penawaran Agregat
MK. Ekonomi (EKO101)
Departemen Ilmu Ekonomi-FEM-IPB
Topik
• Apa yang dimaksud dengan fluktuasi ekonomi?
• Mengapa kurva AD memiliki slope negatif?
• Faktor apa yang dapat menggeser kurva AD?
• Mengapa kurva AS memiliki slope positif di jangka pendek dan
berbentuk vertikal di jangka panjang?
• Faktor apa yang dapat menggeser kurva AS?
• Bagaimana interaksi antara kurva AD dan AS?
AD “Permintaan agregat”
Y
Y1 Output Nasional
PDB riil atau PDB
“keseimbangan”
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Mengapa kurva AD memiliki slope negatif?
P
Yd = C + I + G + NX
Asumsikan G bersifat tetap → P2
ditentukan oleh kebijakan
pemerintah.
P1
Apa yang terjadi ketika harga
AD
berubah?
P naik, Y turun, dan sebaliknya Y
Y2 Y1
→ slope negatif
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Mengapa kurva AD memiliki slope negatif?
• Wealth effect → ketika harga naik, konsumsi akan turun (orang akan
merasa lebih miskin) → Y turun.
• Interest rate effect → ketika harga naik, orang akan menjual surat
berharga dan aset lainnya → suku bunga naik → Investasi turun
(kurva MEI) → Y turun.
• Exchange rate effect → ketika harga naik → suku bunga naik →
capital inflows → rupiah terapresiasi → Ekspor turun, impor naik →
NX turun → Y turun.
Y
Y1 Y2
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Faktor apa yang dapat menggeser kurva LRAS?
• Perubahan pada sumberdaya alam LRAS2000
P LRAS1990
• Penemuan cadangan minyak atau LRAS1980
mineral baru
• Penurunan suplai (penawaran)
minyak mentah P2000
• Perubahan iklim → mempengaruhi P1990
produksi komoditas pertanian AD2000
P1980
• Perubahan teknologi:
• Perkembangan teknologi yang AD1990
mendorong peningkatan AD1980
Y
produktivitas. Y1980 Y1990 Y2000
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Faktor apa yang dapat menggeser kurva SRAS?
Semua faktor yang dapat menggeser P LRAS
LRAS juga akan menggeser SRAS. SRAS
SRAS
PE menggeser SRAS: ketika PE naik → PE
upah akan meningkat
PE
Untuk setiap level harga (P), produksi
menjadi kurang menguntungkan, Y
turun, SRAS bergeser ke kiri Y
YN
PE = P,
Y = YN , PE
AD
Dan pengangguran berada pada setelah
kebijakan
level “natural rate”. AD
Y
YN
Kebijakan Stabilisasi
Harga
MK. Ekonomi (EKO101)
Departemen Ilmu Ekonomi-FEM-IPB
Topik
• Pengertian Stabilisasi Harga
• Penyebab Fluktuasi Harga
• Arti pentingnya Stabilisasi Harga
• Instrumen Kebijakan untuk Stabilisasi Harga
120
20
100
15 80
10 60
40
5
20
0 0
Apr-13
Apr-14
Apr-15
Apr-16
Mar-13
Dec-13
Dec-14
Dec-15
May-13
Aug-13
Oct-13
Mar-14
May-14
Aug-14
Mar-15
May-15
Aug-15
Mar-16
May-16
Jan-13
Jun-13
Jun-14
Oct-14
Jun-15
Oct-15
Jun-16
Nov-13
Jan-14
Nov-14
Jan-15
Nov-15
Jan-16
Feb-13
Jul-13
Sep-13
Feb-14
Jul-14
Sep-14
Feb-15
Jul-15
Sep-15
Feb-16
-20
-5
-40
-10
-60
Inflasi Umum (yoy) Inflasi Bahan Makanan (yoy) Kenaikan Harga Beras (yoy)
-15 -80
Kenaikan Harga Gula (yoy) Kenaikan Harga Telur (yoy) Kenaikan Harga Cabai Merah (yoy) (RHS)
Kategori Rata-rata : Jan 2013-Sep 2014 (%) Rata-rata : Okt 2014-Juni 2016 (%)
Inflasi Umum (yoy) 6.59 5.70
Inflasi Bahan Makanan (yoy) 9.36 7.50
Kenaikan Harga Beras (yoy) 5.71 10.52
Sumber : KEIN (2016) Kenaikan Harga Gula (yoy) -2.41 10.50
Kenaikan Harga Telur (yoy) 6.63 9.27
Kenaikan Harga Cabai Merah (yoy) 13.40 24.10
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
30 Perbandingan Kenaikan Harga Beras Tahunan Indonesia dengan
Beberapa Negara Tetangga dan Dunia (%)
20
10
Persen) INDONESIA
0
-10
-20
30
(persen)
10
-10
Dec-13
Dec-14
Dec-15
Apr-13
May-13
Apr-14
May-14
Apr-15
May-15
Apr-16
May-16
Jun-13
Oct-13
Jun-14
Oct-14
Oct-15
Jun-16
Jan-13
Mar-13
Aug-13
Jan-14
Mar-14
Aug-14
Jan-15
Mar-15
Jun-15
Aug-15
Jan-16
Mar-16
Feb-13
Jul-13
Sep-13
Nov-13
Feb-14
Jul-14
Sep-14
Nov-14
Feb-15
Jul-15
Sep-15
Nov-15
Feb-16
Dunia: Cenderung Turun, Mulai Naik Maret 2016
Department of Economics | Faculty of Economics and Management (Sumber: Dawe, 2002); Nyak dan Hermanto (2007)
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Instrumen Kebijakan Harga Gabah
• Stabilitas harga gabah:
1. Kebijakan harga dasar→ melindungi petani/produsen saat
kelebihan supply
• harga dasar pembelian pemerintah (HDPP)
2. Kebijakan harga maksimum→ melindungi konsumen terutama
dari lonjakan harga saat musim paceklik
• Harga Eceran Tertinggi (HET)
Kebijakan stabilisasi harga komoditas pangan dilakukan oleh Badan Urusan Logistik
(BULOG).
Jul-15
May-11
May-16
Jan-18
Apr-09
Oct-11
Mar-12
Apr-14
Oct-16
Mar-17
Apr-19
Jan-08
Jan-13
Nov-08
Dec-10
Nov-13
Dec-15
Nov-18
Jun-08
Sep-09
Feb-10
Aug-17
Aug-12
Jun-13
Sep-14
Feb-15
Jun-18
Sep-19
Feb-20
GKG GKP HPP Harga Gabah Kering Giling (GKG) (Rp/Kg)
Harga Gabah Kering Panen (GKP) (Rp/Kg)
Sumber: BPS (2020) Harga Pembelian Pemerintah (HPP) (Rp/Kg)
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Departemen Ilmu Ekonomi
Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Institut Pertanian Bogor
Kebijakan Fiskal
•Y = co + c1 (Y-T) + I + G
Pdptn
APBN
1
Y= [c0 + I + G − c1T ]
1 − c1
Multiplier
Efek Crowding-Out
• Kebijakan fiskal memiliki dampak lain pada AD yang bekerja
dengan berlawanan arah.
• Kebijakan fiskal ekspansif akan meningkatkan r sehingga
mengurangi investasi dan mengurangi peningkatan AD.
• Sehingga besarnya pergeseran AD akan lebih kecil daripada
ekspansi fiskal awal menghapus dampak ekspansif dari
peningkatan G.
• Istilah tersebut dikenal dengan crowding-out effect.
Kebijakan Moneter
r1
P1
r2 P2
MD1 AD
MD2
M Y1 Y2 Y
Sumber : https://www.bi.go.id/id/moneter/operasi/penjelasan/Contents/Default.aspx
MS ↙ ⇒ r BI 7DRR ↗ ⇒ Investasi ↙⇒ AE ↙
⇒ AD ↙
STANDING FACILITY
i2
A
B B
1. Expansif: MS ↑
2. Kontraktif : MS ↓
I
MD
M1 M2 Money I2 Investasi
MS ↙ ⇒ r ↗ ⇒
I1
Stock
Peningkatan MS →
menurunkan suku bunga Harga (P)
SRAS
Investasi ↙⇒ AE ↙ ⇒
Investasi meningkat → AD A
B
AD
naik → GDP riil naik
AD2
AD1
GDP riil
Y1 Y2
r2
P1
r1
AD1
MD AD2
M Y2 Y1 Y
Peningkatan r mengurangi jumlah permintaan barang jasa
MS ↙ ⇒ r ↗ ⇒ Investasi ↙⇒ AE ↙
Diskusi 1. Apa kebijakan moneter BI untuk mengatasi
resesi akibat pandemi Covid 19?
Kebijakan Moneter ekspansif untuk mengatasi resesi
• PSBB mempengaruhi produksi dan P LRAS
distribusi sehingga AS turun (output turun SRAS
ke E1.
• BI melakukan kebijakan moneter eksansif
untuk mengatasi recessionary gap. BI E2
meningkatkan MS & mengurangi r untuk P2
Kebijakan moneter ekspansif
meningatkan AD. E1 akan menurunkan suku bunga
dan meningkatkan AD
P1
• Selama Januari-April 2020, BI telah
melakukan injeksi likuiditas sekitar Rp
614,8 T (Warjiyo, 2020) AD1 AD2
Y1 YP GDP Riil
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
Argumen terkait Active Stabilization Policy
• Terdapat lag implementasi Kebijakan moneter karena:
• Perusahaan telah memiliki rencana invesasi, sehingga perlu
waktu bagi I untuk merespon perubahan r.
• Ekonom memprediksi minimal perlu waktu 6 bulan bagi
kebijakan moneter untuk mempengaruhi output dan
employment.
• Kritik untuk kebijakan aktif bahwa adanya lag kebijakan tidak
memperbaiki kondisi malah membuat perekonomian tidak stabil
: dampak kebijakan ke AD terjadi saat kondisi telah berubah.
• Pengambil kebijakan sebaiknya fokut pada target jangka panjang
seperti pertumbuhan ekonomi dan inflasi.
Department of Economics | Faculty of Economics and Management
☎ +62 251 8626602 ✉ ilmu_ekonomi@ipb.ac.id 🌐 http://ekonomi.fem.ipb.ac.id @dept.ieipb
RINGKASAN
• Pada teori preferensi likuiditas, tingkat suku bunga akan
menyesuaikan keseimbangan permintaan dan penawaran
uang.
• Efek suku bunga menjelaskan slope negatif AD: Peningkatan
tingkat harga akan meningkatkan MD, sehingga suku bunga
naik, namun investasi turun sehingga AD akan turun.
• Peningkatan MS akan menurunkan suku bunga, menstimulasi
investasi dan menggeser kurva AD ke kanan atas.