Stakeholder & Shareholder
Stakeholder & Shareholder
Stakeholders atau pemangku kepentingan adalah kelompok atau individu yang dukungannya
diperlukan demi kesejahteraan dan kelangsungan hidup organisasi. Teori stakeholder
mengatakan bahwa perusahaan bukanlah entitas yang hanya beroperasi untuk kepentingannya
sendiri, namun harus memberikan manfaat bagi stakeholder (pemegang saham, kreditor,
konsumen, supplier, pemerintah, masyarakat, analis dan pihak lain). Menurut Freeman dan Reed
(Ulum, 2009), stakeholder adalah sekelompok orang atau individu yang diidentifikasikan dapat
mempengaruhi kegiatan perusahaan ataupun dapat dipengaruhi oleh kegiatan perusahaan.
Macam-Macam Stakeholder
Kasali dalam Wibisono (2007, hal. 90) membagi stakeholders sebagai berikut:
1. Stakeholder internal adalah stakeholder yang berada di dalam lingkungan organisasi. Misalnya
karyawan, manajer dan pemegang saham (shareholder). Sedangkan stakeholder eksternal adalah
stakeholder yang berada di luar lingkungan organisasi, seperti penyalur atau pemasok, konsumen
atau pelanggan, masyarakat, pemerintah, pers, kelompok social responsible investor, licensing
partner dan lain-lain.
2. Stakeholder primer, sekunder dan marjinal. Stakeholder yang paling penting disebut yaitu
stakeholder primer, stakeholder yang kurang penting disebut yaitu stakeholder sekunder dan
yang biasa diabaikan disebut stakeholder marjinal. Urutan prioritas ini berbeda bagi setiap
perusahaan meskipun produk atau jasanya sama, juga bisa berubah dari waktu ke waktu.
3. Stakeholder tradisional dan stakeholder masa depan. Karyawan dan konsumen dapat disebut
sebagai stakeholder tradisional. Sedangkan stakeholder masa depan adalah stakeholder pada
masa yang akan datang dan diperkirakan akan memberikan pengaruhnya pada organisasi seperti
mahasiswa, peneliti dan konsumen potensial.
4. Proponents, opponents, dan uncommitted. Diantara stakeholder ada kelompok yang memihak
organisasi (proponents), menentang organisasi (opponents) dan ada yang tidak peduli atau
mengabaikan (uncommitted). Organisasi perlu mengenal stakeholder yang berbeda-beda agar
dapat melihat permasalahan, menyusun rencana dan strategi untuk melakukan tindakan yang
proposional.
5. Silent majority dan vokal minority. Dilihat dari aktivitas stakeholder dalam melakukan
komplain atau mendukung perusahaan, tentu ada yang menyatakan pertentangan atau
dukungannya secara vokal (aktif) maupun secara silent (pasif).
Pendekatan-pendekatan Stakeholder
Budimanta, Prasetijo, dan Rudito (2008) menyatakan bahwa terdapat dua bentuk pendekatan
stakeholder yaitu:
1. Pendekatan Old-corporate Relation menekankan pada bentuk pelaksanaan aktivitas
perusahaan secara terpisah, yang menunjukkan bahwa tidak terdapat kesatuan di antara fungsi
dalam sebuah perusahaan ketika melakukan pekerjaannya. Hubungan perusahaan dengan pihak
luar juga bersifat jangka pendek dan hanya sebatas hubungan transaksional saja tanpa ada
kerjasama untuk menciptakan kebermanfaatan bersama. Pendekatan old-corporate relation ini
dapat menimbulkan konflik karena perusahaan memisahkan diri dengan para stakeholder baik
dari dalam perusahaan maupun dari luar perusahaan.
2. Pendekatan New-corporate Relation menekankan kolaborasi antara perusahaan dengan seluruh
stakeholder sehingga perusahaan bukan hanya menempatkan dirinya sebagai bagian yang bekerja
sendiri dalam sistem sosial masyarakat. Hubungan perusahaan dengan stakeholder di dalam
perusahaan dibangun berdasarkan konsep kebermanfaatannya yang membangun kerjasama
dalam menciptakan kesinambungan usaha perusahaan, sedangkan hubungan dengan stakeholder
di luar perusahaan didasarkan pada hubungan yang bersifat fungsional yang bertumpu pada
kemitraan.
Stockholder
Stockholder atau pemegang saham adalah individu atau sekelompok orang yang
menginvestasikan modal untuk kegiatan operasional perusahaan. Stockholder merupakan bagian
dari stakeholder dimana stockholder sebagai penyedia dana. Sebagai balasannya perusahaan
akan memberikan persentase keuntungan perusahaan kepada stockholder, biasanya dalam bentuk
dividen.