Anda di halaman 1dari 5

MANAJERIAL KONSTRUKSI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

(ANALISA KETERLAMBATAN PEKERJAAN BOREPILE DENGAN DIAGRAM


FISHBONE)

DISUSUN OLEH :

NIKMA INDAHNI

412 20 125

KELAS 2C ALIH JENJANG

PROGRAM STUDI D4 MANEJEMEN KONSTRUKSI


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
TAHUN 2021
ANALISA KETERLAMBATAN PEKERJAAN BOREPILE DENGAN DIAGRAM
FISHBONE

(Studi Kasus : Proyek Jalan Tol Cengkareng-Batuceper- Kunciran)

A. Borepile

Borepile adalah suatu bagian dari konstruksi bangunan yang bertugas mendukung
seluruh beban bangunan dan meneruskan beban bangunan atas (Upper Structure / Super
Structure) ke dasar tanah yang cukup kuat mendukungnya. Struktur bore pile termasuk
kontruksi struktur bawah sebagai pondasi tiang dalam. metode bore pile yang memiliki
prinsip seperti beton bertulang dengan sistem pengeboran (boring), menurut (Program,
Sipil, & Sebelas, 2017). Pengerjaan bore pile dilakukan dengan melakukan pengeboran
terlebih dahulu sebelum diamsukannya besi tulangan dan setelahnya di cor, biasanya
dilakukan pada tanah yang stabil dan kaku sehingga pengeboran dapat mudah dan
mendapatkan lubang yang stabil pula.

Untuk melakasanakan pekerjaan borepile dibutuhkan 2 jenis tahapan, yakni :


1. Tahap Persiapan Kerja

Tahap persiapan kerja ini adalah tahap awal untuk memulai pekerjaan borepile, pada
tahap persiapan ini meliputi pembebasan lahan, menentukan titik borepile, pabrikasi
tulangan dan mobilisasi alat menuju lokasi pekerjaan.
2. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan pada pekerjaan borepile,
tahap ini dilakukan setelah tahap persiapan selesai dilakukan. Tahap pelaksanaan ini
meliputi pengeboran, penulangan, pengecoran dan pembuatan pile cap.
Keuntungan :

1. Tidak menimbulkan getaran dan suara yang berarti saat pekerjaannya.

2. Lebih aman untuk dikerjakan pada lahan yang dikelilingi bangunan


3. Kedalaman dan ketebalan tiang bisa di variasikan

4. Resiko kenaikan muka tanah sangat kecil.

5. Kolom dapat langsung di puncak tiang bor.

6. Bebatuan dapat ditembus

Kerugian :

1. Cuaca sebagai faktor utama untuk mulai pekerjaan

2. Air yang masuk kedalam luban bor dapat menimbulkan gangguan tanah
3. Rawan kurangnya kapasitas dukung tiang bor karna ketidak seragaman pada mutu
beton dibadan tiang
4. Pengeboran bisa terjadi gangguan kepadatan tanah, pada tanah tertentu

B. Diagram Fishbone

Diagram Fishbone disebut juga: diagram sebab-akibat, diagram Ishikawa, Variasi:


diagram penyebab enumerasi, proses fishbone, fishbone waktu-tunda, CEDAC (diagram
sebab-akibat dengan penambahan kartu), fishbone hasil yang diinginkan, diagram fishbone
terbalik (Ziegel & Tague, 1995)

Menurut Humaris Hardi Purba (dalam Kusnadi, 2008), Kita dapat mudah mencari
akar penyebab permasalahan dengan menggunakan diagram fishbone, karena jika masalah
dan akar penyebabnya sudah ditemukan kita dengan mudah untuk melakukan tindakan
selanjutnya.
Variabel Aspek Man

X1 Kekurangan tenaga ahli


X4 Kekurangan tenaga kerja
X5 Pekerja kurang terampil
Variabel Aspel Material

X10 Kekurangan bahan material


X15 Bahan material yang hilang
X9 Mobilisasi sumber daya (bahan, alat) yang lamban
Variabel aspek Methode

X2 Perubahan desain/detail pekerjaan pada waktu pelaksanaan

Variabel Aspek Machine


X7 Kondisi alat berat yang rusak
X8 Terbatasnya jumlah alat
Variabel Aspek Money

X11 Pembayaran tidak sesuai jadwal


Variabel Aspek Environemt
X6 Faktor cuaca dilapangan

X3 Akses menuju lokasi sulit


X12 Pembebasan lahan sulit
X13 Luas lokasi proyek
X14 Pengaruh lingkungan lokasi proyek

Anda mungkin juga menyukai