Anda di halaman 1dari 8

Journal of Sustainable Community Development Vol. 4 No.

2 ( November 2022)

e-ISSN: 2747-0040 | p-ISSN: 2715-5080


JSCD JOURNAL OF SUSTAINABLE
COMMUNITY DEVELOPMENT Vol. 4 | No. 2 (November 2022)

Praktik dan Dampak Model Locality Development di


Indonesia Terhadap Masyarakat Setempat

Thesalonika¹*, Risna Resnawaty²


¹Mahasiswa Ilmu Kesejahteraan Sosial Universitas Padjadjaran
²Dosen Ilmu Kesejahteraan Sosial Universitas Padjadjaran
Author E-mail: thesalonika19001@mail.unpad.ac.id

ABSTRAK

Usaha pemberdayaan masyarakat telah banyak dilakukan dan berhasil di Indonesia. Salah satu model
pemberdayaan masyarakat yang sering diterapkan di Indonesia adalah locality development. Artikel ini
akan membahas bagaimana praktik dan dampak model locality development yang telah diterapkan di
berbagai wilayah di Indonesia dari empat (8) artikel pemberdayaan masyarakat. Ditemukan bahwa tidak
semua praktik yang dilakukan menggunakan teknik-teknik pemberdayaan masyarakat sebagai alat
pendukung praktiknya. Dampak yang dihasilkan sudah sesuai dengan tujuan dari locality development,
meski hanya satu dari empat artikel yang berdampak secara signi�ikan terhadap kondisi ekonomi
masyarakatnya.

Kata Kunci: Pemberdayaan Masyarakat, Locality Development, Teknik Pemberdayaan Masyarakat.

ABSTRACT

Community development still needs to be carried out in Indonesia. One model of community development
that is often applied in Indonesia is locality development. This article will discuss the practice and impact
of the locality development model that has been implemented in various regions in Indonesia from eight
(8) journal articles about study case research on locality development. It was found that not all practices
used community development techniques as a tool to support their practice. The resulting impact is in
accordance with the objectives of locality development, although only one of the eight articles has a
signi�icant impact on the economic condition of the community.

Keywords: Community Development, Locality Development, Community Development Techniques.

Copyright © 2022 Authors. This is an open access article distributed under the Creative Commons Attribution License, which
permits unrestricted use, distribution, and reproduction in any medium, provided the original work is properly cited.

- 66 -
Thesalonika, Risna Resnawaty / Praktik dan Dampak Model Locality Development di Indonesia
Terhadap Masyarakat Setempa / 66 - 73

PENDAHULUAN adalah sebagai enabler, fasilitator, catalyst,


Community development merupakan proses, koordinator, atau guru. Daripada menyelesaikan
usaha, atau kegiatan pengembangan masyarakat masalah-masalah tertentu di suatu wilayah,
yang diarahkan untuk memperbesar akses tujuan dari model locality development adalah
masyarakat untuk mencapai kondisi sosial, untuk membantu komunitas meningkatkan dan
ekonomi, dan budaya yang lebih baik dari menambah kapasitas mereka untuk dapat
sebelumnya. Kegiatan yang dilakukan dalam mengatasi isu atau masalah komunitas melalui
rangka pengembangan masyarakat juga bisa penggunaan proses pemecahan masalah yang
berguna sebagai pendorong usaha masyarakat bisa digunakan ke dalam beragam isu atau
atau komunitas untuk mengorganisasikan dirinya masalah (Rothman 1996).
dalam melaksanakan kegiatan dalam rangka
mencapai tujuan yaitu kesejahteraan mereka Indonesia sendiri, yang merupakan negara
sendiri (Wibhawa, Raharjo, and Santoso 2019). berkembang, telah melakukan usaha-usaha
Harapan dari seluruh usaha yang dirancang dan pemberdayaan masyarakat, ditambah dengan
dilakukan tersebut adalah masyarakat atau fakta bahwa kondisi beberapa bagian wilayah di
komunitas tersebut dapat menjadi lebih mandiri Indonesia belum sejahtera. Kementerian Dalam
dan kualitas hidup yang lebih baik dari Negri melalui Direktorat Jenderal Dukcapil
sebelumnya. Karakter utama yang perlu ada dalam (Kependuduk dan Pencatatan Sipil) merilis data
program community development di antaranya kependudukan tahun 2021 di mana diketahui
adalah berbasis masyarakat (community-based), bahwa jumlah penduduk Indonesia adalah
berbasis sumber daya setempat (local resources- 273,8 juta jiwa (CNN Indonesia 2022). Di tahun
based), dan berkelanjutan (sustainable). 2019, tercatat ada sekitar 270,6 juta jiwa
penduduk Indonesia. Keadaan ini menunjukkan
Terdapat beberapa model intervensi dalam bahwa penduduk Indonesia semakin hari
konsep praktik community development. Jack semakin bertambah. Meski pertambahan
Rothman membaginya menjadi tiga, salah satu penduduk dapat meningkatkan kegiatan
di antaranya adalah locality development ekonomi, hal ini juga berpotensi menyebabkan
(Rothman 1996). Model intervensi locality masalah lain mulai dari kerusakan lingkungan,
development didasarkan pada keyakinan bahwa berkurangnya ketersediaan lahan, meningkatnya
untuk menghasilkan perubahan, komunitas perlu angka pengangguran, hingga kemiskinan.
dilibatkan dari proses perencanaan, pelaksanaan,
dan evaluasi. Fokus dari model ini ada pada Penduduk miskin di Indonesia terbilang masih
partisipasi masyarakat yang lebih luas dalam banyak tersebar baik di perkotaan maupun
setiap proses pengambilan keputusan, dari perdesaan. BPS mencatat jumlah penduduk
penentuan tujuan sampai pencapaian tujuan. miskin per September 2021 ada sejumlah 26,50
Hal-hal yang dibutuhkan dan dibangun dari juta jiwa (Pink and Kontan.co.id 2022). Terjadi
pelaksanaan community development penurunan sekitar 1,04 juta dari data sebelumnya
menggunakan model ini adalah pengembangan yaitu per Maret 2021 di mana terdapat sejumlah
swadaya, proses demokratis, kepemimpinan 27,54 juta penduduk miskin. Meski begitu,
lokal, dan kerja sama sukarela dalam masyarakat. angka tersebut masih lebih tinggi dibandingkan
dengan keadaan sebelum pandemi Covid-19.
Model locality development sesuai dengan Usaha penurunan angka kemiskinan terus
prinsip pekerjaan sosial yaitu help people to dilakukan, baik oleh pemerintah, swasta, maupun
help themselves (Delph and Envision Pass 2019). masyarakat itu sendiri. Pembangunan nasional
Oleh karena itu, peran sebagai community yang bergerak ke arah demokratisasi dan
development worker dapat juga dilakukan oleh desentralisasi, menurut konsep good governance,
pekerja sosial berserti�ikat. Peran CD Worker dan membuka kesempatan yang lebih leluasa dalam
pekerja sosial dalam model locality development mengatasi masalah dan membangun daerahnya

- 67 -
Journal of Sustainable Community Development Vol. 4 No. 2 ( November 2022)

sendiri (Waris 2012). model locality development dipraktekkan di


Indonesia dan bagaimana dampak dari praktek
Pemberdayaan masyarakat menjadi salah satu model locality development terhadap komunitas
cara yang berhasil dan berdampak yang atau masyarakat itu sendiri.
digunakan oleh banyak pihak di Indonesia, baik
oleh pemerintah daerah, perusahaan (sebagai HASIL DAN PEMBAHASAN
bentuk Corporate Social Responsibility), Berdasarkan empat (4) sumber artikel yang
mahasiswa (sebagai bentuk pengabdian kepada membahas dan mempraktikkan locality
masyarakat), NGO (Non-governmental development, berikut hasil analisis dari empat
Organization), dan seluruh pihak-pihak lain yang artikel tersebut:
mengusahakan untuk pembangunan nasional,
yang telah dilakukan di berbagai bagian wilayah Hasil
Indonesia. Karena itu, artikel ini akan membahas Pada tabel berikut dilampirkan rangkuman
bagaimana proses dan dampak yang dihasilkan penerapan locality development di empat daerah
dari usaha atau kegiatan pemberdayaan yang berbeda.
masyarakat terhadap masyarakat itu sendiri
berhasil di beberapa bagian wilayah di Indonesia. Peneliti menggunakan 2 alat analisis, yaitu teknik
dan dampak yang dihasilkan dari praktik locality
METODE PENELITIAN development yang dilakukan di keempat wilayah
Metode penelitian yang digunakan dalam yang berbeda.
penulisan artikel yang berjudul “Praktik dan
Dampak Model Locality Development di Indonesia” Pembahasan
adalah metode penelitian deskriptif kualitatif Locality Development
dengan teknik pengumpulan data menggunakan Dalam bukunya, Rothman menyebutkan bahwa
pendekatan studi kepustakaan. Menurut Zed, sasaran dari praktik model locality development
studi kepustakaan adalah kegiatan pengumpulan adalah untuk meningkatkan kapasitas, kerja
data pustaka, membaca, dan mencatat bahan sama atau gotong royong, dan instegrasi dalam
penelitian (Zed 2004). Studi kepustakaan masyarakat. Dibutuhkan proses penilaian yang
merupakan teknik untuk mengumpulkan data- berguna sebagai alat dalam engukur keterlibatan
data yang relevan dengan penelitian yang setiap orang di komunitas atau masyarakat
sedang diteliti oleh penulis. Sumber pustaka tersebut.
yang menjadi pendukung data dan analisis artikel
ini ada lebih dari lima belas artikel dan buku. Alasan mengapa locality development perlu dan
Seluruh artikel didapatkan dari pencarian melalui cocok dilakukan di negara berkembang seperti
situs google scholar dengan menggunakan kata Indonesia adalah karena locality development
kunci: ‘locality development di Indonesia’ dalam dapat meruntuhkan hambatan dalam masyarakat
pencariannya. Dengan menggunakan metode dengan mendorong dan meningkatkan
penelitian ini, penelitian yang dilakukan dalam komunikasi di antara individu dan kelompok yang
artikel ini diharapkan dapat menyajikan fakta beragam dalam komunitas. Interaksi tercipta
berdasarkan data yang komprehensif tentang bukan hanya antara satu kalangan yang sama,
praktik dan dampak model locality development melainkan juga memungkinkan terjadi interaksi
di Indonesia. dari latar belakang dan kalangan yang berbeda.
Hal ini juga yang mendorong partisipasi aktif
Artikel ini membahas tentang bagaimana praktik dari dalam komunitas atau masyarakat itu
dan dampak model locality development di sendiri. Setiap orang dan bagian memiliki hak
Indonesia. Begitu banyak praktik community suara yang sama karena adanya demokrasi
development yang menggunakan model ini partisipatif sebagai metode pengambilan
sehingga peneliti ingin membahas bagaimana keputusan dalam komunitas atau masyarakat.

- 68 -
Thesalonika, Risna Resnawaty / Praktik dan Dampak Model Locality Development di Indonesia
Terhadap Masyarakat Setempa / 66 - 73

Hal itu juga yang dapat mendorong persatuan lingkungannya. Komunitas atau masyarakat juga
dan kesatuan dari orang-orang atau pihak-pihak bisa mengidenti�ikasi dan memecahkan
yang sebelumnya tidak atau belum berinteraksi masalahnya sendiri secara mandiri atas
sehingga bisa mende�inisikan diri sebagai keterampilan, pengetahuan, dan pengalaman
identitas komunitas yang sama. Usaha ini dapat yang telah mereka dapatkan sebelumnya. Ketika
meruntuhkan hambatan dan mendorong komunitas atau masyarakat telah mandiri,
kolaborasi. Juga, melalui locality development, maka akan terjadi peningkatan kepercayaan
pemimpin-pemimpin alami dari dalam komunitas diri dan harga diri masyarakat yang menjadi
atau masyarakat itu sendiri lahir. motivasi diri dalam mengatasi masalahnya
sendiri tanpa bergantung pada sumber luar
Terbukti dari keempat artikel di atas, alasan untuk bantuan. Selain itu, melalui locality
lainnya adalah melalui locality development, development juga, dapat dibangun landasan
komunitas atau masyarakat dapat memperoleh pemerataan yang nyata bagi komunitas atau
keterampilan dan pengetahuan baru yang dapat masyarakat akibat ikatan yang ada dalam
mendukung dan mendorong masyarakat komunitas atau masyarakat itu sendiri.
memanfaatkan sumber daya yang ada di

- 69 -
Journal of Sustainable Community Development Vol. 4 No. 2 ( November 2022)

Teknik Locality Development digambarkan sebagai tiga elemen yang saling


Locality development atau juga sering disebut beririsan dalam diagram venn.
pemberdayaan masyarakat (community
development) membutuhkan strategi dalam Terdapat empat (4) tahapan dalam proses design
praktiknya. Jim Ife membagi strategi thinking meunrut Tim Brown. Secara berurut
pemberdayaan masyarakat menjadi 4, salah dimulai dari empathy, ideation, prototype, dan
satunya ialah The Integrated of Holistic Strategy test (Kelley and Brown 2018). Tahapan ini
di mana dibutuhkan perpaduan strategi yang membentuk suatu siklus di mana dari dari tahap
mengintegrasikan seluruh komponen atau unsur test dapat kembali lagi ke tahap awal, yaitu
yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan empathy. Di tahap empathy, CD Worker atau
bersama yang mneyangkut kelangsungan pekerja sosial komunitas berempati dengan
pertumbuhan, persamaan, kesejahteraan, dan menempatkan diri sebagai komunitas atau
partisipasi aktif seluruh komponen masyarakat masyarakat sehingga dapat memahami kebutuhan
yang terlibat. mereka dan kemudian dapat mende�inisikan
kebutuhan atau masalah apa yang akan diatasi.
Dalam locality development, partisipasi komunitas
atau masyarakat sangat ditekankan. Dibutuhkan Tahap selanjutnya, yaitu ideation, CD Worker
teknik sebagai cara dan pendukung usaha atau pekerja sosial komunitas menggambarkan
pemberdayaan masyarakat agar hasil dan solusi apa yang dibutuhkan dengan melakukan
dampak dapat tercapai sesuai tujuan yang evaluasi bersama tim atau dengan masyarakat
diinginkan, yang salah satunya adalah itu sendiri dengan mengkolaborasikan kreativitas
kemandirian dan keberlanjutan dari komunitas masing-masing sehingga menghasilkan suatu ide
atau masyarakat itu sendiri. Tanpa teknik, hasil sebagai solusi atas masalah atau kebutuhan
atau dampak yang diinginkan atau yang telah yang dihadapi. Kemudian, di tahap prototype,
tercapai sulit untuk terus dipelihara. ide tersebut diimplementasikan dalam sebuah
proses uji coba dengan produk yang nyata atau
Beberapa teknik yang ada, yang telah digunakan kemungkinan skenario penggunaan atau praktik.
sebagai alat dalam praktik locality development Selanjutnya di tahap test, ide yang telah diuji
dari keempat artikel di atas, di antaranya adalah: coba dilakukan di dalam komunitas atau
masyarakat (yang adalah user). Tidak menutup
1. Design Thinking kemungkinan akan banyak didapatkan umpan
Pendiri IDEO, Kelley and Kelley, mende�inisikan balik (feedback) dari komunitas atau masyarakat.
design thinking sebagai sebuah cara penemuan Masukan tersebut dapat menjadi pendukung
kebutuhan manusia dan menciptakan solusi untuk perbaikan ide ke depannya.
dengan menggunakan alat-alat dan pola pikir-
pola pikir praktisi desain/desainer (Kelley and Teknik ini pada dasarnya dipakai dalam
Brown 2018). Terdapat tiga (3) elemen penting penciptaan suatu produk. Namun, tidak
yang menjadi pertimbangan dalam menciptakan menutup kemungkinan untuk menggunakan
ide yang dibutuhkan, yaitu desirability of people teknik ini dalam suatu usaha pemberdayaan
(kebutuhan pengguna atau user atau dalam masyarakat, karena elemen-elemen penting
konteks pemberdayaan masyarakat adalah yang ada dalam design thinking selaras dengan
komunitas atau masyarakat), kemampuan praktik locality development, yaitu people
feasibility of technology (kemampuan teknologi centered, di mana pada tujuan dan setiap
yang sesuai), dan viability of business (produk prosesnya perlu diperhatikan bahwa pusatnya
bisnis yang baik) yang layak dan dapat adalah pada kebutuhan dan kepentingan user
memberikan solusi yang efektif bagi suatu (komunitas atau masyarakat); highly creative, di
permasalahan. Ketiga elemen tersebut saling mana ada keleluasaan bagi setiap orang yang
berpengaruh dan berkaitan yang dapat terlibat untuk mengasah kreativitasnya karena

- 70 -
Thesalonika, Risna Resnawaty / Praktik dan Dampak Model Locality Development di Indonesia
Terhadap Masyarakat Setempa / 66 - 73

prosesnya yang tidak baku dan kaku; hands on, baik untuk diri sendiri maupun bagi komunitas
di mana ide atau solusi yang diciptakan perlu atau masyarakat secara keseluruhan.
dilakukan uji coba yang nyata; dan iterative, di
mana setiap tahapan proses merupakan proses Berikutnya, tahap design, di mana dilakuka proses
yang dilakukan berulang-ulang untuk melakukan perancangan dengan memanfaatkan aset-aset
improvisasi sehingga menghasilkan prduk yang yang dimiliki oleh komunitas atau masyarakat.
baik dan lebih baik. Selanjutnya di tahap de�ine, komunitas atau
masyarakat menentukan fokus utama mimpi
2. PRA (Participatory Rural Appraisal) yang akan diwujudkan dengan pertimbangan
Teknik ini merupakan seperangkat alat yang aset-aset yang dimiliki. Di tahap akhir, yaitu
dapat mendorong masyarakat untuk tahap destiny, rancangan kegiatan dilaksanakan
berpartisipasi secara aktif dalam rangka dan diimplementasikan. CD Worker atau pekerja
meningkatkan dan menganalisa pengetahuan. sosial komunitas sebagai fasilitator memastikan
Fokus dari teknik ini adalah pada proses apakah kegiatan yang dilaksanakan searah
pertukaran informasi dan pembelajaran antara kepada tujuan yaitu dream dari komunitas atau
pengumpul data atau CD Worker atau pekerja masyarakat itu sendiri.
sosial komunitas dan responden atau komunitas
atau masyarakat. Beberapa alat atau teknik 4. PAR (Participatory Action Research)
dalam PRA di antaranya adalah pemetaan desa Participatory Action Research merupakan sebuah
atau social mapping, kalender musim, transek, teknik sistematis untuk mengumpulkan dan
diagram venn, bagan perubahan dan menganalisis data yang ada dalam komunitas
kecenderungan, ranking kesejahteraan, diagram atau masyarakat untuk mengambil Tindakan dan
alur, analisis kehidupan sehari, pengorganisasian membuat perubahan dengan menggunakan
masalah, dan matriks ranking. Setiap alat pengetahuan praktis (Gillis and Jackson 2002).
digunakan sesuai kebutuhan di lapangan atau Pihak-pihak yang relevan, stakeholders atau
sesuai kebutuhan komunitas atau masyarakat. pemangku kepentingan yang ada dalam
Yang menjadi ciri dari praktik dengan teknik komunitas atau masyarakat, dilibatkan secara
PRA adalah keterlibatan seluruh stakeholders aktif dalam mengkaji tindakan dan aktivitas
dan masyarakat secara aktif dalam setiap yang sedang berlangsung dalam rangka
prosesnya. melakukan perubahan dan perbaikan ke arah
yang lebih baik.
3. ABCD (Asset-Based Community Development)
Dalam teknik asset-based community development, Terdapat proses sosial secara kolektif untuk
fokus utama ada pada pemanfaatan asset dan mendapatkan hasil sebagai kesimpulan
potensi yang ada di sekitar dan di lingkungan mengenai apa yang sebenarnya terjadi dan
komunitas atau masyarakat. Terdapat lima (5) bagaimana implikasi perubahannya sebagai
langkah kunci dalam proses pengunaan teknik bahan penelitian awal. Cara kerja teknik PAR
ABCD, secara bertahap yaitu: discovery, dream, yaitu: memperhatikan gagasan dari kelompok
design, de�ine, dan destiny. Di tahap discovery masyarakat atau komunitas yang terpenggal
dilakukan proses menemukan kembali dan sistematis; mempelajari gagasan tersebut
kesuksesan sebelumnya dalam komunitas atau bersama dengan mereka sehingga menghasilkan
masyarakat tersebut. Setiap asset dan potensi pun gagasan sistematis; menyatu dengan masyarakat
berusaha untuk ditemukan. Tahap selanjutnya atau komunitas; mengkaji kembali gagasan
yaitu dream, setiap bagian sasaran, baik tersebut sehingga memunculkan kesadaran
komunitas atau masyarakat, menyampaikan dalam komunitas atau masyarakat dalam
mimpi atau impiannya yang dihimpun secara memahami kepemilikan gagasan tersebut bahwa
kolektif dengan cara yang kreatif. Setiap bagian gagasan tersebut adalah milik mereka;
dari mereka mengeksplorasi harapan dan impian, menerjemahkan gagasan ke dalam rancangan

- 71 -
Journal of Sustainable Community Development Vol. 4 No. 2 ( November 2022)

aksi; menguji gagasan dengan berbagai wilayah di Indonesia dan berdampak


mengimplementasikan rancangan aksi; baik sesuai dengan tujuan dari pemberdayaan
melakukan tahapan tersebut secara berulang- masyarakat itu sendiri di Indonesia. Namun, ada
ulang sehingga menghasilkan gagasan yang lebih beberapa praktik locality development yang
benar, penting, dan bernilai sepanjang masa tidak didukung oleh teknik-teknik khusus
(Afandi 2013). sebagai alat pendukung. Hasil dan tujuan dapat
tercapai dengan maksimal apabila didukung
Dampak dengan teknik-teknik, seperti design thinking,
Dampak perlu dikaji untuk melihat apakah yang PRA (Participatory Rural Appraisal), ABCD
dihasilkan dari praktik locality development (Asset-Based Community Development), PAR
keempat artikel di atas sudah memenuhi (Participatory Action Research), dan teknik
tujuan dari locality development itu sendiri lainnya. Dampak dari praktik locality development
atau belum. Ditemukan bahwa dari keempat pun sudah sesuai dengan tujuan dan konsep dari
artikel tersebut, praktik locality development community development, namun belum semua
yang telah dilakukan, masyarakat setempat telah menghasilkan dampak yang signi�ikan terhadap
memperoleh keterampilan dan pengetahuan aspek ekonomi dari komunitas atau masyarakat
baru yang dapat mendukung dan mendorong itu sendiri.
masyarakat memanfaatkan sumber daya yang
ada di lingkungannya. Namun, dari artikel-artikel Akan lebih baik, apabila pada setiap usaha
tersebut, belum tampak perubahan yang pemberdayaan masyarakat yang menggunakan
signi�ikan dari aspek ekonomi. Hasil kegiatan model locality development digunakan teknik-
pemberdayaa yang berdampak langsung pada teknik pemberdayaan agar masyarakat aktif
peningkatan pendapatan hanya pada komunitas berpartisipasi bukan hanya sebagai penerima
atau masyarakat di Kampung Saporkren. Sisanya, manfaat (bene�iciaries). Dengan partsipasi aktif
masih pada tahap penambahan wawasan dan dari masyarakat atau komunitas, rasa kepemilikan
keterampilan yang dapat menjadi modal untuk atau sense of belonging atas kegiatan, asset,
perubahan ke arah yang lebih baik pada aspek potensi, atau usaha yang mereka lakukan akan
ekonominya. Dibutuhkan usaha yang mengarah muncul dengan sendirinya dalam masyarakat
kepada pengembangan yang keberlanjutan atau komunitas. Usaha pemberdayaan masyarakat
(sustainable) agar masyarakat bisa mandiri dan pun bisa lebih efektif dilakukan karena adanya
menyelesaikan masalahnya sendiri tanpa kemauan dari komunitas atau masyarakat itu
bergantung kepada CD Worker atau pekerja sosial sendiri. Lebih dari itu, usaha pemberdayaan
komunitas. masyarakat perlu terus dikembangkan dan
dilakukan, bukan hanya di daerah yang tertinggal
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI atau termasuk dalam 3T (terdepan, terpencil,
Praktik dan dampak locality development di tertinggal), tetapi juga di daerah perkotaan yang
Indonesia sudah banyak dipraktikkan di masih berada di bawah garis kemiskinan.

REFERENSI
Afandi, Agus. 2013. Modul Participatory Action Research (PAR). Surabaya: LPM IAIN Sunan Ampel.
CNN Indonesia. 2022. “Kemendagri: Penduduk Indonesia 273,8 Juta, Terbanyak Jawa Barat.” CNN Indonesia.
Retrieved (https://www.cnnindonesia.com/nasional/20220224181114-20-763707/kemendagri-
penduduk-indonesia-2738-juta-terbanyak-jawa-barat).
Delph, Taniesha and Envision Pass. 2019. “Locality Development Model.” Retrieved
(http://www.envisionpass.com/locality-development-model).

- 72 -
Thesalonika, Risna Resnawaty / Praktik dan Dampak Model Locality Development di Indonesia
Terhadap Masyarakat Setempa / 66 - 73

Gillis, Angela and Winston Jackson. 2002. Research Methods for Nurses: Methods and Interpretation.
Philadelphia: F.A. Davis Company.
Hartati, Sri, Kartib Bayu, Eri Mustari, and Edwin Karim. 2021. “PEMBERDAYAAN PEREMPUAN NELAYAN
MELALUI METODE COMMUNITY BASED PARTICIPATORY ACTION (Studi Kasus Perempuan
Nelayan Desa Pangandaran, Jawa Barat).” Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 18.
Hasymi, Liana Fitriani, Esty Restiana Rusida, Eny Hastuti, Lisa Setia, Cast Torizellia, and Yustin Ari
Prihandini. 2021. “Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pemanfaatan Sumber Daya Pangan Lokal
Tanaman Talas Untuk Meningkatkan Kesehatan Masyarakat Dan Sebagai Tambahan Variasi
Makanan Di Rumah Sakit.” Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 2(3):531–38.
Kelley, David and Tim Brown. 2018. “An Introduction to Design Thinking.” Institute of Design at Standford.
Pink, Bidara and Kontan.co.id. 2022. “Data Baru BPS: Jumlah Penduduk Miskin Di Indonesia Berkurang.”
Retrieved (https://nasional.kontan.co.id/news/data-baru-bps-jumlah-penduduk-miskin-di-
indonesia-berkurang).
Pradikta, Hervin Yoki, Siti Sopiyah, and Tiara Rica Dayani. 2021. “Pemberdayaan Masyarakat Dalam
Pemanfaatandan Pembuatan Kebun Tanaman Obat Keluargapada KomunitasIbu PKK Di
PekonBanjar Agung Udik, Kecamatan Pugung, Kabupaten Tanggamus.” Jurnal Pengabdian
Masyarakat 1.
Ramadani, Andi Jihan. n.d. “PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PEMANFAATAN PANGAN LOKAL
SEBAGAI SUMBER PERBAIKAN GIZI BAGI BALITA DI PROVINSI SULAWESI SELATAN.”
Riyana, Minuk, Dilli Dwi Kuswoyo, and Carolus Wasa. 2020. “PEMBERDAYAAN KELOMPOK IBU-IBU
RUMAH TANGGA MELALUI PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN PEMBUATAN NOKEN KHAS
MERAUKE PAPUA.” Jurnal Masyarakat Mandiri 4(6):1150–57.
Rothman, Jack. 1996. “The Interweaving of Community Intervention Approaches.” Journal of Community
Practice 3(3–4):69–99.
Setyabudi, Agung. 2021. “MODEL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAERAH PENYANGGA KAWASAN SUAKA
ALAM.” 17(2):137–53.
Solihah, Ratnia. 2020. “PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PEMANFAATAN PEKARANGAN SEBAGAI
WARUNG HIDUP KELUARGA DI DESA KUTAMANDIRI KECAMATAN TANJUNGSARI.” Jurnal
Pengabdian Kepada Masyarakat 3:204–15.
Tukino, Erlin Elisa, and Alfannisa Annurallah Fajrin. 2022. “PEMBINAAN PEMBERDAYAAN PEMASARAN
BERBASIS E-COMMERCE PADA UKM RAFFLESIA DI KOTA BATAM.” SNISTEK 4.
Waris, Irwan. 2012. “Pergeseran Paradigma Sentralisasi Ke Desentralisasi Dalam Mewujudkan Good
Governance.” Jurnal Kebijakan Publik 3(1):39.
Wibhawa, Budhi, Santoso Tri Raharjo, and Meilanny Budiarti Santoso. 2019. DASAR-DASAR PEKERJAAN
SOSIAL. Bandung: ITB PRESS.
Zed, Mestika. 2004. Metode Penelitian Kepustakaan. Yayasan Obor Indonesia.

- 73 -

Anda mungkin juga menyukai