Anda di halaman 1dari 2

o Devinisi Hadits Qudsi/Ilahi/Rabbani secara Bahasa:

Istilah hadis qudsi terdiri dari dua kata, hadis dan qudsi.
1. Hadis [‫]احلديث‬: segala yang dinisbahkan kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, baik berupa ucapan,
perbuatan, persetujuan, atau karakter beliau.
2. Qudsi [‫ ]القديس‬secara bahasa diambil dari kata qudus, yang artinya suci. Disebut hadis qudsi, karena
perkataan ini dinisbahkan kepada Allah, al-Quddus, Dzat Yang Maha Suci.

o Hadis Qudsi secara Istilah:


Imam al-Munawi memberikan pengertian,

‫احلديث القديس إخبار هللا تعاىل نبيه عليه الصالة والسالم معناه إبلهام أو ابملنام فأخرب النيب صىل هللا عليه وسمل عن ذكل املعىن بعبارة نفسه‬

Hadis qudsi adalah berita yang Allah sampaikan kepada Nabi-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam secara makna
dalam bentuk ilham atau mimpi. Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyampaikan berita ‘makna’
itu dengan redaksi beliau. (Faidhul Qodir, 4/468).

Hadis yang maknanya diriwayatkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dari Allah, sementara redaksinya dari Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam.

o Perbedaan Hadits Qudsi & Al-Qur’an


No Al-Qur’an Hadits Qudsi
1. turun kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dibawa tidak harus melalui Jibril. Artinya, bisa melalui Jibril dan bisa
oleh Jibril sebagai wahyu tidak melalui Jibril, misalnya dalam bentuk ilham atau mimpi.
2. sifatnya qath’i tsubut (pasti keabsahannya), karena tidak ada jaminan keabsahannya. Karena itu, ada Hadis Qudsi
semuanya diriwayatkan kaum muslimin turun-temurun yang shahih, ada yang dhaif, dan bahkan ada yang palsu.
secara mutawatir.Karena itu, tidak ada istilah ayat al-
Quran yang diragukan keabsahannya dari Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam.
3. membacanya bernilai pahala setiap huruf. Orang yang semata membaca tidak bernilai pahala. Kecuali jika diniati
membaca satu huruf al-Quran mendapat 10 pahala. untuk mempelajari, sehinga bernilai ibadah pada kegiatan
mempelajarinya.
4. teks dan maknanya merupakan mukjizat. Karena itu, teks dan maknanya bukan mukjizat. Sehingga bisa saja
tidak ada satupun makhluk yang bisa membuat 1 surat seseorang membuat hadis qudsi palsu.
yang semisal al-Quran.
5. bersifat sakral, sehingga orang yang mengingkari satu tidak sakral, sehingga mengikuti kajian hadis pada umumnya.
huruf saja statusnya kafir. Karena itu, bisa saja orang tidak menerima hadis qudsi,
mengingat status perawinya yang tidak bisa diterima.
6. tidak boleh disampaikan berdasarkan maknanya tanpa boleh disampaikan secara makna.
teks aslinya persis seperti yang Allah firmankan. Tidak
boleh ada tambahan atau pengurangan satu hurufpun.
7. menjadi mukjizat yang Allah gunakan untuk menantang tidak digunakan sebagai tantangan kepada makhluk Allah
manusia, terutama masyarakat arab. lainnya.
Perbedaan Al-Quran & Hadits
No Al-Qur’an Hadits
1. Sumber hukum pertama dalam islam Sumber hukum kedua
2. Lafaz dan maknanya dari Allah melalui perantara Lafaznya dari redaksi Nabi SAW, Maknanya dari Allah
maialikat jibril
3. Sifatnya qath’I tsubut (pasti keabsahannya) tidak ada jaminan keabsahannya. Ada yg shahih, dhaif bahkan
palsu
4. Para sahabat mengumpulkan al-Qur’an dalam Disampaikan melalui hafalan para sahabat & baru ditulis 2 abad
Mushaf & menyampaikan kepada umat dgn keadaan setelah nabi wafat.
aslinya, satu huruf pun tidak berubah atau hilang.
Dan mushaf itu senantiasa terjaga dari masa ke masa
5. Berisi ketentuan-ketentuan bersifat mujmal & Berisi penjabaran praktis dari ketentuan al-Qur’an
mutlaq

Anda mungkin juga menyukai