PEMERINTAH KABUPATEN BENGKALIS
SEKRETARIAT DAERAH
Jalan : Jenderal Anmad Yani No. 070 Bengkalis Kode Pos : 28712
Telp. (0766) 21258 Fax. (0766) 21687 E-mail :
Website : www.bengkalis.go.id
Bengkalis, 24 Februari 2021
Kepada :
Yth. Sdr. Kepala Desa Se-Kabupaten Bengkalis
di-
‘Tempat
SURAT EDARAN
Nomor : 412.2/DPMD ~ Pemdes/35
TENTANG
PENYESUAIAN PENGGUNAAN DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2021 UNTUK
PENANGANAN DAN PENCEGAHAN PANDEMI CORONA VIRUS DISEASE 2019 (COVID-19) DI
KABUPATEN BENGKALIS
Dasar :
1, Peraturan Menteri Keuangan Nomor 222/PMK.07/2020 tentang Pengelolaan Dana
Desa
2. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 17/PMK.07/2021 tentang Pengelolaan ‘Transfer
Ke Daerah Dan Dana Desa Tahun Anggaran 2021 Dalam Rangka Mendukung
Penanganan Pandemi CORONA VIRUS DISEASE 2019 (COVID-19) Dan Dampaknya.
3. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, Dan Transmigrasi Nomor
13 tahun 2020 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2021.
4, Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 03 Tahun 2021 tentang Pemberlakuan
Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis Mikro Dan Pembentukan Posko
Penanganan CORONA VIRUS DISEASE 2019 (COVID-19) Di Tingkat Desa Dan
Kelurahan Untuk Pengendalian Penyebaran CORONA VIRUS DISEASE 2019 (COVID-
19).
5. Surat Menteri Dalam Negeri Nomor: 443/0619/BPD perihal Pemberlakuan
Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis Mikro (PPKM) Dan Pelaksanaan Posko
Penanganan CORONA VIRUS DISEASE 2019 (COVID-19) Di Tingkat Desa.
Berdasarkan ketentuan di atas dapat disampaikan hal-hal sebagai berikut :
1, Bantuan Langsung Tunai Desa (BLT-Desa) diberikan kepada Keluarga Penerima
Manfaat sebesar Rp.300.000.,/bulan selama 12 bulan.
2. Penggunaan Dana Desa pada tahun anggaran 2021 telah ditentukan diantaranya
untuk :
a. Bantuan Langsung Tunai Desa (BLT-Desa), dan
b. Pendanaan kegiatan penanganan pandemi CORONA VIRUS DISEASE 2019
(COVID-19) yang merupakan kewenangan Desa.3
Pendanaan kegiatan penanganan pandemi CORONA VIRUS DISEASE 2019 (COVID-
19) di seluruh Desa ditetapkan paling sedikit 8% (delapan persen) dari pagu Dana
Desa setiap Desa diluar dan tidak termasuk pendanaan untuk Bantuan Langsung
Tunai Desa. (Contoh perhitungan terlampir).
Melakukan refocusing kegiatan anggaran dilaksanakan untuk mendukung kegiatan
pelaksanan PPKM di Desa dengan menetapkan Peraturan Kepala Desa mengenai
Perubahan Penjabaran APBDesa, sebelum menetapkan Peraturan Desa mengenai
Perubahan APBDesa. Perkades dimaksud selanjutnya disesuaikan pada saat
penyusunan Perde mengenai Perubahan APBDesa yang bersifat regular.
Pembentukan Tim Penetapan Posko Desa dengan Keputusan Kepala Desa dan
selanjutnya ditetapkan melalui Peraturan Desa sebagai dasar dalam pembinaan
sosial dan bersifat edukatif sesuai dengan kewenangan Desa dan kearifan lokal
Desa.
Posko Desa terdiri dari beberapa Tim (Tugas Tim dan personil dalam Posko Desa
terlampin), yaitu :
a. Tim Pencegahan;
b. Tim Penanganan;
c. Tim Pembinaan, dan
d. Tim Pendukung.
Penggunaan Dana Desa untuk adaptasi kebiasaan baru desa diprioritaskan untuk
pencapaian SDGs Desa dalam mewujudkan Desa sehat dan sejahtera melalui Desa
Aman COVID-19 dan mewujudkan Desa tanpa Kemiskinan melalui Bantuan
Langsung Tunai Desa.
Demikian disampaikan, untuk dilaksanakan dan dipedomani dalam melaksanakan tugas,
atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.
Tembi
Yeh:
. Bupati Bengkalis (sebagai laporan);
2. Inspektur Kabupaten Bengkalis;
3. Camat Se-Kab.Bengkalis.PERSONIL DAN TUGAS TIM POSKO DESA
Dalam pelaksanaan fungsi Posko Desa, dibentuk tim yang diketuai oleh Kepala
Desa dan Ketua BPD sebagai Wakil dengan susunan terdiri dari :
a. Tim Pencegahan dari unsur pelaksana kewilayahan, Rukun Warga (RW),
Rukun Tetangga (RT), Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas),
Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Karang Taruna, Tokoh Agama,
Tokoh Adat;
b. Tim Penanganan dari Rukun Warga (RW), Rukun Tetangga (RT), Dokter,
Bidan Desa, Perawat, Kader Kesehatan, Kader Posyandu, Tenaga Kesehatan
lainnya;
c. Tim Pembinaan dari unsur Rukun Warga (RW), Rukun Tetangga (RT),
Satlinmas, Karang Tarna, tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh adat;
d. Tim Pendukung dari unsur perangkat Desa dengan koordinator Sekretaris
Desa
Keterlibatan datam Tim disesuaikan dengan kondisi ketersediaan sumber daya
yang ada.
Pembagian tugas dalam tim dijabarkan sebagai berikut:
a. Tim Pencegahan mempunyai tugas
1) Melakukan pendataan terhadap warga yang menjadi suspek,
terkonfirmasi Covid-19, orang lanjut usia dan masyarakat yang keluar
masuk Desa (format pendataan sesuai dengan ketentuan yang berlaku);
2) Melakukan sosialisasi penerapan protokol kesehatan yakni mencuci
tangan, memakai masker, menjaga jarak dalam wilayah Desa;
3) Melakukan sterilisasi fasilitas umum dan fasilitas sosial di wilayah Desa
secara berkala;
4) Menyediakan fasilitas cuci tangan, hand sanitizer, disinfektan serta
tempat sampah medis dan non medis disetiap tempat fasilitas umum dan
Posko Desa.
b. Tim Penanganan mempunyai tugas:
1) Berkoordinasi dengan Puskesmas terkait dengan kondisi warga yang
dipantau;
2) Menyiapkan lokasi isolasi bagi warga Desa yang terkonfirmasi COVID-19;
3) Melakukan penelusuran dan pengobatan sederhana bagi warga yang
terkonfirmasi COVID-19 Test Corona Viruses Disease (COVID-19);
4) Mendistribusikan kebutuhan logistik dalam masa isolasi mandiri;
5) Melakukan pendataan terhadap masyarakat yang terkonfirmasi COVID-
19;c. Tim Pembinaan mempunyai tugas
1) Memberikan pembinaan sosial yang bersifat edukatif sesuai dengan
kewenangan Desa dan kearifan lokal yang ditetapkan melalui Peraturan
Desa;
2) Pembinaan sebagaimana di maksud pada angka 1 (satu) berkoordinasi
dengan Bhabinkamtibmas dan Babinsa serta mitra Desa lainnya sesuai
bidang tugas;
3) Melakukan pembinaan bagi pelanggar protokol kesehatan melalui
peneguran dan pembatasan kegiatan di Desa;
4) Melakukan pendataan terhadap masyarakat yang melakukan pelanggaran
protokol kesehatan;
d. Tim Pendukung mempunyai tugas
1) Memfasititasi operasional dan administrasi peiaksanaan Posko Desa
COVID-19;
2) Membuat sistem informasi kesehatan warga Desa;
3) Bersama tim sesuai bidang tugasnya menyediakan dan mendistribusikan
logistik sesuai kebutuhan;
4) Melakukan sosialisasi protokol kesehatan dan penanganan Covid-19 serta
pencegahanya kepada masyarakat;
5) Melaporkan pelaksanaan tim secara berkala kepada Kepala Desa.
Pemberlakuan Pembatasan kegiatan Masyarakat (PPKM) dengan berbasis mikro dan
membentuk posko dan membentuk posko penanganan pandemi Covid-19 di level
Desa dengan mempertimbangkan kriteria zonasi pengendalian wilayah hingga
tingkat RT dengan kriteria sebagai berikut :
a. Zona Hijau dengan kriteria tidak ada kasus COVID-19 di satu RT, maka
skenario pengendalian dilakukan dengan surveilans aktif, seluruh suspek di
tes dan pemantauan kasus tetap dilakukan secara rutin dan berkala.
b. Zona Kuning dengan kriteria jika terdapat 1 (satu) sampai dengan 5 (lima)
rumah dengan kasus konfirmasi positif dalam satu RT selama 7 (tujuh) hari
terakhir, maka skenario pengendalian adalah menemukan kasus suspek dan
pelacakan kontak erat, lalu melakukan isolasi mandiri untuk pasien positif
dan kontak erat dengan pengawasan ketat;
c. Zona Oranye dengan kriteria jika terdapat 6 (enam) sampai dengan 10
(sepuluh) rumah dengan kasus konfirmasi positif dalam satu RT selama 7
(tujuh) hari terakhir, menemukan kasus suspek dan pelacakan kontak erat,
lalu melakukan isolasi mandiri untuk pasien positif dan kontak erat dengan
pengawasan ketat, maka skenario pengendalian adalah serta menutup rumah
ibadah, tempat bermain anak dan tempat umum lainnya kecuali sektor
esensial; dand. Zona Merah dengan kriteria jika terdapat lebih dari 10 (sepuluh) rumah
dengan kasus konfirmasi positif dalam satu RT selama 7 (tujuh) hari terakhir,
maka skenario pengendalian adalah pemberlakuan PPKM positif tingkat RT
yang mencakup :
1. menemukan kasus suspek dan pelacakan kontak erat;
2. melakukan isolasi mandiri/terpusat dengan pengawasan ketat;
3. menutup rumah ibadah, tempat bermain anak dan tempat umum lainnya
kecuali sektor esensial;
4. melarang kerumuman lebih dari 3 (tiga) orang;
membatasi keluar masuk wilayah RT maksimal hingga Pukul 20.00; dan
6. meniadakan kegiatan sosial masyarakat di lingkungan RT yang
menimbulkan kerumuman dan berpotensi menimbulkan penularan.
a
‘SIMULASI PENGHITUNGAN DANA KEGIATAN DALAM RANGKA PENANGANAN PANDEMI
COVID-19 UNTUK KEGIATAN PPKM
Pada tahun 2021 Desa SIMULASI memiliki pagu Dana Desa sebesar Rp. 975.430.000,-.
Jumlah KPM sebanyak 124 (seratus dua puluh empat) dan dana untuk penanganan
COVID-19 (PPKM) dianggarkan minimal sebesar 8% (delapan persen)
= Rp. 78.034.400,-
= Rp. 37.200.000,- perbulan
= 12 bulan x Rp. 37.200.000,- = Rp. 446.400.000,- setahun
3. Sisadana = Rp. 975.430.000 ~ Rp. 78.034.400 -
Rp. 446.400.000 = Rp. 450.995.600,-
Maka Dana Desa Tahun Anggaran 2021 untuk kegiatan lainnya yang sesuai dengan
prioritas penggunaan Dana Desa sebesar Rp. 450.995.600,-
40907 198603 1 009