Pengaruh Volume Pembiayaan Bagi Hasil, Pembiayaan Murabahah, Dan Pembiayaan Ijarah Terhadap Profitabilitas Dengan Non Moderasi Pada Bank Umum Syariah
Pengaruh Volume Pembiayaan Bagi Hasil, Pembiayaan Murabahah, Dan Pembiayaan Ijarah Terhadap Profitabilitas Dengan Non Moderasi Pada Bank Umum Syariah
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Disusun Oleh:
DAMA FATMAESUKMA
NIM. 63010160060
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Disusun Oleh:
DAMA FATMAESUKMA
NIM. 63010160060
vii
PERSEMBAHAN
Kedua orang tua saya Bapak (Joko), Ibu (Jariyati), dan adik saya (Naiya Aqillasada)
serta keluarga besar yang senantiasa memberikan doa, support, semangat dan
Teman-teman dari kecil (Nia, Ita, Yuni, dan Martha) yang selalu memberikan
dukungannya.
Kepada teman-teman yang telah mendukung dan saling membantu berjalannya skripsi
ini hingga selesai (Fifah, Sansiaka, Mufida, Yesi, Aida, Ainu, dan Febi).
viii
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Segala
puji bagi Allah SWT Tuhan Semesta alam, atas limpahan rahmat, hidayah, taufiq dan
inayahnya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
(NPF) sebagai Variabel Moderasi” (Studi Kasus Bank Umum Syariah di Indonesia
Tahun 2015-2019). Penulis berharap dengan selesainya skripsi ini dapat bermanfaat bagi
1. Bapak Prof. Dr. Zakiyuddin, M.Ag. selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri
Salatiga.
2. Bapak Dr. Anton Bawono, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.
3. Bapak Ari Setiawan, M.M. selaku Ketua Program Studi S1-Perbankan Syariah
4. Bapak Taufikur Rahman, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang telah memberi
IAIN Salatiga.
ix
5. Seluruh dosen Program Studi S1-Perbankan Syariah Fakultas Eonomi dan Bisnis
Islam IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu, pengetahuan dan wawasan kepada
6. Kedua orangtua, serta adik saya yang senantiasa memberikan doa dan semangat.
Salatiga angkatan 2016 terima kasih atas kebersamaan dan kegembiraannya selama
kuliah.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya, karena itu
kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi bertambahnya
pengetahuan penulis. Akhirnya hanya kepada Allah SWT penulis serahkan segalanya dan
semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang membaca dan mempelajarinya. Aamiin.
Penulis
x
ABSTRAK
Fatmaesukma, Dama. 2020. Pengaruh Volume Pembiayaan Bagi Hasil, Pembiayaan
Murabahah, dan Pembiayaan Ijarah terhadap Profitabilitas dengan Non
Performing Financing sebagai Variabel Moderasi pada Bank Umum Syariah.
Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi S1-Perbankan Syariah
IAIN Salatiga. Pembimbing: Taufikur Rahman, M.Si.
Penelitian ini dilatar belakangi dengan peranan perbankan yang menjadi tolak
ukur dalam kemajuan negara suatu negara, kemampuan bank syariah dalam
menghasilkan profit merupakan indikator penting dalam rangka mengukur kemampuan
bank syariah pada waktu sekarang dan yang akan datang. Dimana dalam hal ini bank
syariah menyalurkan dananya melalui pembiayaan-pembiayaan yang diberikan guna
mendapat profitabilitas yang maksimum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh pembiayaan (bagi hasil, murabahah, dan ijarah) terhadap ROA dengan NPF
sebagai variabel moderating studi kasus pada Bank Umum Syariah di Indonesia periode
2015-2019.
Metode pengumpulan data dilakukan dengan mengakses data pembiayaan dan
rasio keuangan dalam annual report melalui website masing-masing bank. Populasi
dalam penelitian ini adalah Bank Umum Syariah di Indonesia periode 2015-2019. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling
dengan kriteria yang telah ditentukan oleh peneliti. Data yang diperoleh kemudian diolah
dengan menggunakan alat bantu Eviews 10. Analisis ini meliputi uji stasioneritas, uji
asumsi klasik, uji regresi dan uji moderated regressieon analysis (MRA).
Hasil uji regresi menunjukkan bahwa variabel pembiayaan bagi hasil, pembiayaan
murabahah dan pembiayaan ijarah berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap
ROA. Berdasarkan uji moderated regression analysis (MRA) menunjukkan NPF mampu
memoderasi pengaruh pembiayaan murabahah terhadap ROA. Sedangkan NPF tidak
mampu memoderasi pengaruh pembiayaan bagi hasil dan pembiayaan ijarah terhadap
ROA.
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................................... i
MOTTO...................................................................................................................... vii
ABSTRAK .................................................................................................................. xi
DAFTAR TABEL....................................................................................................... xv
BAB I ........................................................................................................................... 1
D. Manfaat Penelitian............................................................................................ 14
BAB II ........................................................................................................................ 17
xii
B. Kerangka Teori ................................................................................................ 27
D. Hipotesis .......................................................................................................... 43
BAB III....................................................................................................................... 51
BAB IV ...................................................................................................................... 71
BAB V ........................................................................................................................ 97
A. Kesimpulan ...................................................................................................... 97
C. Saran ................................................................................................................ 98
xiii
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 100
xiv
DAFTAR TABEL
xv
DAFTAR GAMBAR
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dalam suatu negara. Tolak ukur dalam kemajuan negara juga terlihat dari peran
maka salah satu cara mengembalikan stabilitas ekonomi dengan menata sektor
yaitu bank konvensional dan bank syariah. Bank konvensional merupakan suatu
bank yang menerapkan imbalan berupa bunga atau beberapa imbalan dalam
presentase tertentu dari dana dalam periode tertentu baik penghimpunan dana
maupun dalam rangka penyaluran dananya serta menerapkan biaya untuk jasa
bank lainnya, berbeda dengan bank syariah yang menerapkan aturan perjanjian
yang berlandaskan hukum Islam antara pihak bank dan pihak lainnya yang
1
2
tidak menerapkan sistem bunga, tidak pula membayar bunga kepada nasabah.
berlandaskan syariah, dari prinsip-prinsip syariah pula bank syariah jauh dari
transaksi riba karena sistem riba berlawanan dengan prinsip yang dipegang oleh
bank syariah. Bank syariah tidak melakukan riba karena riba dilarang dalam
prospek yang baik mengingat pangsa pasar yang dituju sangat luas. Hal ini
aspek islami ketika memilah produk yang ditawarkan karena menghindari riba,
ini menjadi peluang bagi industri keuangan syariah. Kelebihan lain yang dimiliki
oleh perbankan syariah yakni terletak pada penawaran produk pembiayaan yang
tidak mengandung riba karena berbasis pada margin kesepakatan dan bagi hasil.
tahun 2019 terdapat 14 Bank Umum Syariah (BUS). Berikut merupakan data
Tabel 1.1
Tahun 2015-2019
3
Melalui tabel 1.1, terlihat jelas bahwa perkembangan dari tahun 2015-
syariah yang semakin maju tentu saja persaingan dengan bank konvensional juga
tidak bisa dianggap mudah. Bank Syariah diharapkan mampu bersaing melalui
Pada hakikatnya bank syariah tidak hanya berfokus pada bisnis melainkan
menjadi indikator penting dalam rangka mengukur kemampuan bank syariah pada
waktu sekarang dan yang akan datang. Selain itu bank syariah dinilai sebagai
kinerja yang sesuai oleh regulator perbankan. Salah satu indikator yang mampu
digunakan untuk mengukur kinerja suatu bank yaitu dengan melihat nilai
tercipta perbankan syariah yang sehat dan efisien. Profitabilitas yaitu salah satu
yang menjadi fokus utama yang selalu diamati dalam menjalankan suatu usaha,
dari itu, bank akan selalu mengoptimalkan kinerja keuangan bank tersebut
perusahaan dalam mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan sumber yang
ada seperti kegiatan penjulan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang, dan
dari suatu bank adalah Return on Asset (ROA). ROA digunakan untuk mengukur
kinerja pada Bank Syariah tersebut. Tingkat profitabilitas Bank Syariah yang baik
Pembiayaan syariah adalah suatu bentuk dari penyediaan dana yang disertai
dengan kesepakatan dari pihak yang berkaitan untuk menentukan jangka waktu
pengembalian dan bagi hasil dengan jangka waktu tertentu. Menurut prinsipnya,
hasil, prinsip jual beli, prinsip ujroh, serta akad pelengkap (Karim, 2014), yang
mana semua prinsip tersebut bebas dari sistem bunga, karena menggunakan aturan
syariah. Dari keempat prinsip tersebut, terdapat 2 prinsip yang digunakan oleh
Bank Syariah dalam penyalurannya yaitu prinsip bagi hasil dan prinsip jual beli.
dengan prinsip jual beli ini sering digunakan oleh Bank Syariah.
Prinsip bagi hasil dalam perbankan syariah dapat dilakukan dalam empat
Meskipun demikian, akad yang paling banyak digunakan adalah akad musyarakah
bahwa secara teknis mudharabah adalah akad kerja sama usaha antara pemilik
dana dan pengelola dana untuk melakukan kegiatan usaha, laba dibagi atas dasar
nisbah bagi hasil menurut kesepakatan kedua belah pihak, sedangkan bila terjadi
merupakan pembiayaan yang dilakukan oleh pihak bank dimana pihak bank
6
berperan sebagai pemilik dana atau ikut serta sebagai mitra usaha yang dikelola
oleh pihak lain. Sedangkan untuk keuntungannya sesuai dengan kesepakatan awal
perjanjian yang didasari seberapa besar modal yang telah di investasikan. Apabila
usaha tersebut gagal, maka kerugian akan ditanggung secara bersama-sama sesuai
Melalui pembiayaan bagi hasil yang dikelola bank syariah, maka bank
syariah akan memperoleh pendapatan berupa bagi hasil yang menjadi bagian
berpengaruh terhadap laba Bank Syariah Mandiri, hal ini diakibatkan karena pada
sehingga laba yang didapat kemungkinan tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Selain pembiayaan bagi hasil, bank juga mengelola pembiayaan jual beli
yang mana pembiayaan jual beli ini termasuk produk yang sangat diminati dalam
kedua belah pihak. Dikatakan mudah prosesnya karena secara teknis pembiayaan
ini merupakan jual beli barang secara tempo yang layaknya dilakukan masyarakat,
keuntungan bank yakni dengan adanya margin yang akan dimiliki bank.
Pembiayaan ini juga dinilai lebih mudah dan tidak memerlukan analisa yang rumit
(Ansyar, 2015).
Dalam prinsip jual beli (Karim, 2014) memaparkan bahwa Bank Syariah
memiliki 3 jenis akad diantaranya murabahah, salam dan istishna, akan tetapi
dalam praktiknya akad yang paling banyak digunakan adalah akad murabahah.
Murabahah yaitu penyaluran dana dalam bentuk jual beli, Bank Syariah akan
pengguna jasa dengan harga yang dinaikkan sesuai margin keuntungan yang
ditetapkan bank, dan pengguna jasa dapat mengangsur barang tersebut. Besarnya
angsuran flat sesuai akad diawal dan besarnya angsuran sama dengan harga pokok
ditambah margin yang disepakati. Akad selanjutnya yaitu salam, bank akan
dilakukan di muka. Barang yang dibeli harus diukur dan ditimbang secara jelas
8
dan spesifik, dan penetapan harga beli berdasarkan keridhaan yang utuh antara
kedua belah pihak. Sedangkan akad istishna merupakan akad kontrak jual beli
barang antara dua pihak berdasarkan pesanan dari pihak lain, dan barang pesanan
akan diproduksi sesuai dengan spesifikasi yang telah disepakati dan menjualnya
dengan harga dan cara pembayaran yang disetujui terlebih dahulu (Ismail, 2013).
Syariah, karena dengan adanya pembiayaan jual beli seperti murabahah yang
pembiayaan serta margin keuntungan dari nasabah yang mana menjadi laba Bank
dengan penelitian Reinissa (2015), dan Fazriani (2017) yang menyatakan bahwa
oleh bank sehingga laba yang didapat kemungkinan tidak sesuai dengan yang
diharapkan.
tersebut sampai jangka waktu tertentu sesuai dengan kesepakatan. Pada akhir
jangka waktu tersebut pemilikan barang dihibahkan kepada nasabah atau dibeli
pemasok dan upah sewa (ujroh) dari nasabah, sehingga melalui pembiayaan ijarah
Hal ini dapat terlihat dari naiknya rasio Non Performing Financing (NPF). Non
pendapatan yang diperoleh bank (Ali, 2004). Untuk mengetahui seberapa besar
oleh bank dipergunakanlah rasio NPF untuk mengukurnya. Secara umum, rasio
10
NPF atau tingkat kredit macet ini dapat dikatakan ketika NPF suatu bank itu
semakin rendah, maka keuntungan yang diperoleh oleh suatu bank akan
maka berdampak buruk pada profitabilitas karena naiknya nilai kredit macet
yang disalurkan oleh bank syariah, semakin rendah NPF pada Bank Syariah maka
yang disalurkan maka bank syariah akan mempunyai risiko tidak tertagihnya
pembiayaan yang tinggi dan pada titik tertentu bank akan mengalami kerugian.
memiliki hubungan signifikan positif terhadap tingkat NPF pada jangka panjang.
memiliki pengaruh negatif terhadap NPF, artinya bahwa semakin tinggi tingkat
pembiayaan murabahah yang diberikan oleh bank kepada nasabahnya maka akan
2004 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum, yang menyatakan
bahwa bank dianggap tidak sehat apabila nilai NPF nya lebih dari 5%. Adanya
11
(2014) NPF tidak berpengaruh terhadap profitabilitas, hal ini dapat diartikan
bahwa berapapun kenaikan atau penurunan NPF tidak akan berpengaruh pada
diatas menunjukan hasil yang tidak konsisten dan dengan adanya research gap dan
fenomena gap tersebut maka perlu untuk dilakukan penelitian lebih lanjut.
variabel satu dengan variabel lain. Pada penelitian ini NPF sebagai variabel
moderating pengaruh volume pembiayaan bagi hasil dan pembiayaan jual beli
terhadap profitabilitas, hal ini dikarenakan NPF yang tinggi akan memengaruhi
Bank Syariah pun berkurang. Disamping itu, penelitian ini mengacu pada
12
penelitian dari Wahyuni dengan judul “Pengaruh Volume Pembiayaan Bagi Hasil
sebelumnya hanya membahas pembiayaan bagi hasil dan jual beli sedangkan
Selain itu, penelitian ini juga memilih periode 5 tahun terakhir sebagai objek
penelitian.
penelitian lebih lanjut dengan judul Pengaruh Volume Pembiayaan Bagi Hasil,
Umum Syariah.
B. Rumusan Masalah
masalah agar penelitian ini tidak meluas. Dari pembatasan masalah tersebut, maka
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah
syariah di Indonesia
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktisi
a. Bagi Penulis
keuangannya.
b. Bagi Pembaca
15
peneliti lain.
c. Bagi Akademisi
penelitian ini.
E. Sistematika Penulisan
alur pemikiran penulis dari awal hingga kesimpulan akhir. Adapun sistematika
BAB I : Pendahuluan
Pada bab pertama ini penulis memaparkan tentang latar belakang, rumusan
Pada bab ini menjelaskan tentang landasan teori yang menjadi landasan
penelitian ini. Selanjutnya kerangka teori dan kerangka penelitian yang berupa
model hipotesis berbentuk gambar serta hipotesis yang memberi gambaran posisi
Bab ini berisi mengenai jenis penelitian, populasi, sampel dan metode
pengambilan sampel, sumber data, teknik pengumpulan data, definisi konsep dan
menjelaskan deskripsi data dan analisis data yang telah ditemukan pada bab
penelitian.
BAB V : Penutup
penelitian, serta saran-saran yang diberikan oleh penulis kepada pihak-pihak yang
terkait.
Daftar Pustaka
Lampiran-Lampiran
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Telaah Pustaka
Tabel 2.1
Penelitian Sebelumnya
17
18
Profitabilitas Bank
Umum Syariah di
Indonesia
7. Rr. Nadia Arini Independen: Pembiayaan 1) Menambah
Haq (2015) Murabahah, bagi murabahah pembiayaan ijarah
Pengaruh hasil, NPF, berpengaruh sebagai variabel
Pembiayaan dan efisiensi positif independen
Efisiensi terhadap operasional signifikan 2) Menggunakan NPF
Profitabilitas terhadap sebagai variabel
Bank Umum Dependen: profitabilitas moderasi
Syariah Profitabilitas 3) Menggunakan
periode terbaru
yaitu tahun 2015-
2019
8. Puteri, dkk. (2014) Independen: Pembiayaan 1) Menggunakan NPF
Pengaruh Pembiayaan murabahah dan sebagai variabel
Pembiayaan Mudharabah, istishna moderasi
Mudharabah, Musyarakah, berpengaruh 2) Menggunakan
Musyarakah, Murabahah, positif dan periode terbaru
Murabahah, Istishna dan signifikan yaitu tahun 2015-
Istishna dan Ijarah Ijarah terhadap 2019
terhadap profitabilitas
Profitabilitas pada Dependen: (ROA)
Bank Umum Profitabilitas
Syariah di
Indonesia
Pengaruh Pembiayaan Ijarah terhadap Profitabilitas
1. Faradilla, dkk. Independen: Pembiayaan 1) Menambah NPF
(2017) Murabahah, ijarah tidak sebagai variabel
Pengaruh Istishna, Ijarah, berpengaruh moderasi
Pembiayaan Mudharabah, terhadap 2) Menggunakan
Murabahah, Musyarakah profitabilitas periode terbaru
Istishna, Ijarah, (ROA) yaitu tahun 2015-
Mudharabah, dan Dependen: 2019
Musyarakah Profitabilitas
terhadap
Profitabilitas Bank
Umum Syariah di
Indonesia
2. Puteri, dkk. (2014) Independen: Ijarah 1) Menggunakan NPF
Pengaruh Pembiayaan berpengaruh sebagai variabel
Pembiayaan Mudharabah, positif dan moderasi
Mudharabah, Musyarakah, tidak 2) Menggunakan
Musyarakah, Murabahah, periode terbaru
23
Dari penelitian sebelumnya yang telah disebutkan dalam tabel 2.1, peneliti
penelitian lebih lanjut untuk menunjukkan hasil penelitian yang lebih baik.
3. Perbedaan dari penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu terletak pada
Analysis (MRA).
B. Kerangka Teori
1. Agency Theory
theory sebagai teori hubungan diantara principal dan agen, dimana principal
agen untuk mengelola dana dan akan mengembalikan dana yang telah
diberikan oleh bank syariah. Kepercayaan yang diberikan oleh bank syariah
28
tujuan bersama yang dibuat di awal akad pembiayaan sehingga bank syariah
meningkatkan laba bank syariah sehingga profitabilitas dari bank syariah akan
2. Bank Syariah
menyatakan bahwa Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari
dalam bentuk kredit dan/atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf
tahun 2008 pasal 1 ayat 1 adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang
Sementara pengertian Bank Syariah menurut Fahmi (2014) adalah Bank yang
jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat
1992 tentang perbankan bahwa Bank Syariah adalah bank umum yang
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Menurut Rivai (2007) dalam
a. Prinsip keadilan, adalah prinsip tercermin dari imbalan atas dasar bagi
bersama.
nasabah pengguna dana, ataupun bank saat kedudukan yang sama antara
mitra usaha.
kaidah muamalah Islam, meliputi tidak adanya unsur riba serta penerapan
Sumitro (1996) tujuan adanya bank Islam atau bank syariah adalah sebagai
berikut:
terhindar dari praktik riba yang berdampak buruk bagi kehidupan ekonomi
umat.
b. Mencapai keadilan ekonomi antara orang miskin dan orang kaya sehingga
yang dialami.
konvensional.
31
3. Pembiayaan
b. Transaksi sewa-menyewa dalam bentuk ijarah tau sewa beli dalam bentuk
dan atau UUS dan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai dan
32
atu diberi fasilitas dana untuk mengembalikan dana tersebut setelah jangka
waktu tertentu dengan imbalan ujrah, tanpa imbalan, atau bagi hasil.
diantaranya:
rehabilitasi.
konsumsi.
bentuk pembiayaan yang berjangka waktu lebih dari satu tahun sampai
tiga tahun.
berikut:
a. Pembiayaan Mudharabah
disepakati sebelumnya.
b. Pembiayaan Musyarakah
c. Pembiayaan Murabahah
d. Pembiayaan Salam
e. Pembiayaan Istishna’
kesepakatan.
f. Pembiayaan Ijarah
imbalan atas objek sewa yang disewakan. Ijarah dalam bahasa Inggris
35
disebut juga lease contract dan hire contract. Ia berasal dari bahasa
Arab al-ajr dan merupakan turunan dari kata kerja ajara, serta termasuk
g. Pembiayaan Qardh
h. Pembiayaan Multijasa
yang diberikan oleh penanggung (kafil) kepada pihak ketiga atau yang
(makful’anhu/ashil).
36
4. Profitabilitas
merupakan tujuan perusahaan yang paling penting karena dengan laba yang
cukup dapat dibagi keuntungan kepada pemegang saham dan atas persetujuan
mata masyarakat.
dicapai oleh bank yang bersangkutan. Selain itu rasio-rasio dalam katagori ini
ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai
oleh bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi
penggunaan asset.
indikator rasio yang amat penting bagi para pemegang saham dan calon
kegiatan operasinya.
spread), kurs valas (jika kredit yang diberikan dalam valas) dan lain-lain.
pajak dengan total aset bank, rasio ini menunjukkan tingkat efisiensi
2001). Rasio ini merupakan perbandingan antara laba bersih dengan total asset
Assets (ROA) suatu bank maka semakin besar pula tingkat keuntungan yang
dicapai bank tersebut, dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi
besar dalam meningkatkan laba operasi apabila dikaitkan dengan dana dari
berikut:
bermasalah yang dialami oleh bank, pembiayaan bermasalah ini jelas akan
pada laba yang akan didapat oleh bank (Riyadi, 2014). Non Performing
(Dendawijaya, 2009).
yang dimiliki oleh bank tersebut. Implikasi bagi pihak bank sebagai akibat
b. Rasio kualitas aktiva produktif atau yang lebih dikenal dengan BDR (bad
yang mmburuk.
CAMEL.
2005: 83):
b. Reconditioning
c. Restructuring
d. Kombinasi 3R
e. Eksekusi
41
yang dihadapi oleh bank. Semakin tinggi rasio ini, menunjukkan kualitas
April 2004 mengenai sistem penilaian tingkat kesehatan bank umum bahwa
bank dapat dikatakan sehat jika NPF dalam bank tersebut tidak melebihi 5%,
akibat dari NPF yang tinggi yaitu laba yang diterima bank akan menurun.
Tingkat NPF dapat dinilai melalui kriteria penilaian yang dibagi menjadi 5
peringkat, peringkat pertama dikatakan kategori lancar apabila NPF < 2%,
selanjutnya kategori dalam perhatian khusus apabila NPF berkisar antara 2%-
5%, kemudian 5%-8% yang dikatakan sebagai kategori kurang lancar, lalu
kategori diragukan ketika NPF berkisar 8%-12%, dan kategori terakhir yaitu
C. Kerangka Penelitian
Gambar 2.1
Pembiayaan Bagi
Hasil (X1)
Pembiayaan
Murabahah (X2) ROA (Y)
Pembiayaan Ijarah
(X3)
NPF (Z)
Sumber: konsep yang dikembangkan dalam penelitian ini
b7(X3*Z) + e
Keterangan:
Y = Profitabilitas (ROA)
43
a = Konstanta
X3 = Pembiayaan Ijarah
E = Error
D. Hipotesis
terhadap masalah penelitian, yang kebenarannya masih harus diuji secara empiris.
Dengan hipotesis peniliti menjadi jelas searah pengujiannya dengan kata lain
kerjasama usaha antara dua pihak dimana pihak pertama (pemilik dana)
didefinisikan sebagai kerjasama antara kedua pihak atau lebih untuk usaha
Bank Syariah, maka bank akan memperoleh keuntungan nisbah bagi hasil
dengan baik, maka pendapatan bagi hasil dapat maksimal. Selain itu, semakin
bank juga akan semakin besar sehingga dapat meningkatkan profitabilitas dari
bank tersebut.
Dari uraian diatas maka hipotesis pertama (H1) yang diajukan dalam
profitabilitas (ROA)
(ROA)
akad murabahah, akad istishna, dan akad salam. Menurut PSAK No.102
harga jual sebesar biaya perolehan ditambah keuntungan yang disepakati dan
yang disalurkan oleh bank syariah pada akhir tiap triwulan. Selanjutnya yaitu
akad salam, as-salam termasuk salah satu bentuk jual beli yang berbeda
dengan jual beli lain, karena dengan system kontan plus tertunda, yakni
Shalah, 2001:194).
46
Sebab dengan adanya pembiayaan jual beli yang disalurkan kepada nasabah,
margin keuntungan tersebut menjadi laba bank syariah. Arah hubungan yang
dan signifikan terhadap profitabilitas. Dari uraian diatas maka hipotesis kedua
profitabilitas (ROA).
Ijarah merupakan akad pemindahan hak guna (manfaat) atas suatu barang
atau jasa dalam waktu tertentu melalui pembayaran sewa/upah, tanpa diikuti
Maka semakin besar ijarah yang disalurkan maka semakin besar pula
Dari uraian diatas maka hipotesis ketiga (H3) yang diajukan dalam
profitabilitas (ROA).
bank sebagai lembaga keuangan dan akan berdampak pada profitabilitas yang
Profitabilitas
tentu ada faktor yang menjadi hambatan dalam mencapai laba yang
maksimal, salah satunya adalah NPF. Menurut IAI dalam SAK (2007)
angsuran pokok atau bagi hasil telah lewat 90 hari atau lebih setelah jatuh
diragukan.
Semakin tinggi NPF pada suatu bank berarti menandakan bahwa bank
NPF tinggi, penyaluran pembiayaan bagi hasil tidak maksimal yang akan
berdampak pula pada profitabilitas. Semakin besar NPF suatu bank akan
Dari uraian diatas maka hipotesis keempat (H4) yang diajukan dalam
bank tidak memperoleh kembali cicilan pokok dan atau bunga dari
usaha yang dibiayai. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi bank
Dari uraian diatas maka hipotesis kelima (H5) yang diajukan dalam
kerugian yang harus ditanggung oleh bank, karena tidak akan menerima
terhadap ROA.
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini tidak ada lokasi penelitian karena menggunakan data
Waktu penelitian dilakukan mulai bulan April sampai Juli 2020 dengan meneliti
laporan keuangan Bank Umum Syariah selama lima tahun periode yaitu tahun
51
52
1. Populasi
bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain.
atau obyek yang diteliti itu. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah 14
Bank Umum Syariah yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan selama periode
2015-2019.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari
semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan
waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi
untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul
a. Bank Umum Syariah yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan pada kurun
berikut:
Tabel 3. 1.
mencari jawaban atas hipotesa penelitian yang diajukan. Sumber data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder adalah
data suatu penelitian yang diambil dari suatu sumber atau dokumen tertentu,
artikel-artikel yang ada baik itu dari jurnal, buku maupun Laporan Keuangan
publikasi tahunan yang diterbitkan oleh Bank Umum Syariah dalam website
resmi Bank Indonesia, website Otoritas Jasa Keuangan, dan website resmi
masing-masing bank. Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data
jumlah pembiayaan bagi hasil, jual beli, ijarah, Return On Asset (ROA), dan
55
Non Performing Financing (NPF) pada kurun waktu Januari 2015 - Desember
2019.
merupakan kombinasi antar data time series dan data cross section. Data cross
section adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu terhadap banyak
individu, sedangkan time series data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu
terhadap suatu individu. Analisis regresi data panel adalah alat analisis regresi
dimana data dikumpulkan secara individu (cross section) dan diikuti pada
waktu tertentu (time series). Data panel merupakan gabungan dari data cross
section dan data time series (Mahulete, 2016). Data yang digunakan yaitu data
tahun 2015-2019.
Pada penelitian ini, data yang digunakan merupakan data sekunder. Data
sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi (tersedia)
keuangan (Ruslan, 2010). Data sekunder dapat diperoleh dari studi pustaka
data statistik, dan beberapa buku yang berkaitan dengan penelitian ini.
dependen. Selain itu, dalam penelitian ini terdapat tambahan variabel mediasi
sebagai berikut:
1. Variabel Dependen
Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang
dicapai oleh bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi
berikut:
2. Variabel Independen
merupakan akad bagi hasil dimana dua atau lebih pengusaha pemilik
usaha baru atau usaha yang sudah berjalan. Mitra usaha pemilik modal
berhak ikut serta dalam manajemen perusahaan, tetapi itu tidak merupakan
kesepakatan dan mereka juga dapat meminta gaji/upah untuk tenaga dan
58
adalah akad jual beli barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan
adalah akad jual beli antara pemesan atau pembeli (mustashni) dengan
dibuatkan rumah. Dengan akad tersebut jual beli dapat dilaksanakan meski
objeknya belum ada. Istishna hampir sama dengan bai’ salam, bedanya
c. Pembiayaan Ijarah
barang atau jasa dalam waktu terte ntu melalui pembayaran sewa/upah,
bank juga bisa saja menjual barang yang disewakannya tersebut kepada
Harga sewa dan harga jual d isepakati pada awal perjanjian (Muhamad,
3. Variabel Moderasi
jelas akan mempengaruhi kinerja bank sebagai lembaga keuangan dan akan
berdampak pada laba yang akan didapat oleh bank. Menurut Wardiantika
berdasarkan kriteria yang sudah ditetapkan oleh Bank Indonesia kategori yang
termasuk dalam NPF adalah pembiayaan kurang lancar, diragukan dan macet.
Tabel 3. 2
No Variabel Indikator
1. Pembiayaan bagi Mudharabah + Musyarakah
hasil
2. Pembiayaan Jumlah Pembiayaan Murabahah
Murabahah
3. Pembiayaan Ijarah Jumlah Pembiayaan Ijarah
4. ROA
5. NPF
F. Metode Analisis
1. Uji Stasioneritas
61
Dalam penelitian ini menggunakan data sekuder, maka perlu dilakukan uji
stasioner. Sebuah data dikatakan stasioner jika memenuhi asumsi bahwa rata-
rata dan variansinya konstan sepanjang waktu serta kovarian antar dua data
runtut waktu tergantung pada kelambanan antara dua periode tersebut. Uji
yang digunakan adalah uji Unit Root Test yang dikembangkan oleh uji Levin,
Lin & Chu. Pengambilan keputusan pada uji stasioner adalah jika nilai
data yang diperoleh dari laporan keuangan tahunan Bank Umum Syariah
periode 2015-2019.
Penelitian ini digunakan model regresi dengan data panel. Analisis regresi
berganda adalah suatu alat analisis peramalan nilai pengaruh dua variabel
atau tidaknya hubungan fungsi atau hubungan kausal antara dua variabel
memilih model regresi data panel yang tepat, ada beberapa uji yang perlu
a. Uji Chow
62
Uji Chow digunakan untuk memilih model pada regresi data panel,
yaitu memilih antara model efek tetap (fixed effect) dengan model efek
b. Uji Hausman
effect) dengan efek acak (random effect). Uji ini bekerja dengan menguji
(Batalgi, 2008).
Dalam penelitian ini model yang digunakan adalah model regresi linier
berganda dengan model Panel Least Squares (PLS). Hasil uji regresi yang
yang melipti uji T, uji F dan uji determinasi (R2). Untuk menentukan hasil
10.
proporsi dari total variasi variabel tidak bebas yang dapat dijelaskan
variabel tidak bebas (Y). Kriteria (Sujarweni, 2015): Jika p < 0,05,
maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jika p > 0,05, maka Ho diterima dan
Ha ditolak.
Uji asumsi klasik digunakan untuk menguji kelayakan atas model regresi
pada penelitian ini. Apabila tidak terdapat gejala asumsi klasik diharapkan
dapat dihasilkan model regresi yang handal sesuai dengan kaidah BLUE (Best
Linier Unbiased Estimator), yang dihasilkan model regresi yang tidak bisa
dan handal sebgai penaksir (Bawono, 2006). Menurut Imam Ghozali (2013)
a. Uji Normalitas
normal (Ghozali, 2018). Ada dua cara untuk melalukan uji normalitas
yaitu dengan menggunakan uji analisis grafik dan uji statistik. Dalam
kurang valid karena asumsi setiap orang dalam membaca grafik adalah
dengan uji statistik parametrik Kolmogorov Smirnov (K-S test) > 0,05.
b. Uji Multikolonieritas
Uji Klein, apabila terjadi nilai korelasi yang lebih tinggi dari | 0.80 |,
66
c. Uji Autokorelasi
Tabel 3. 3
d. Uji Heteroskedastisitas
67
melihat grafik plot, uji park, uji glejser dan uji white.
R2. Jika nilai c2 hitung < c2 tabel maka dapat disimpulkan tidak adanya
variabel dependen. Uji interaksi merupakan salah satu cara untuk menguji
Analysis/ MRA) yaitu aplikasi dari regresi linear berganda dimana dalam
68
+e
Keterangan:
Y = Profitabilitas (ROA)
a = Konstanta
X3 = Pembiayaan Ijarah
E = Error
moderator, atau bukan variabel moderating sama sekali, dapat diamati dengan
dan pengaruh interaksi Z*X1 pada output kedua, salah satunya signifikan.
dan pengaruh interaksi Z*X1 pada output kedua, tidak ada satupun yang
signifikan.
G. Alat Analisis
Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Eviews 10.
untuk analisis statistika dan ekonometri jenis runtun waktu (data panel). Data yang
didapat merupakan data kuantitatif di mana data dapat dinyatakan dalam bentuk
ANALISIS DATA
1. Deskripsi Data
Objek dari penelitian ini berupa laporan tahunan atau annual report bank
umum syariah di Indonesia periode tahun 2015 sampai dengan 2019 yang
terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan mulai tahun 2015 dan masih beroperasi
sampai 2019. Dalam penelitian ini model yang digunakan adalah model regresi
linier berganda dengan model Panel Least Squares (PLS). Teknik pengambilan
sampel yang diambil terdiri dari 8 (delapan) Bank Umum Syariah di Indonesia
yaitu Bank Syariah Mandiri, BCA Syariah, BRI Syariah, Bank Syariah Bukopin,
BNI Syariah, Bank Muamalat Indonesia, Bank Victoria Syariah, dan BJB Syariah.
tidak memenuhi kriteria yaitu ada 6 bank, antara lain: Bank BTPN Syariah, Bank
Aceh Syariah, Bank Panin Dubai Syariah, BPD NTB Syariah, Bank Mega
Syariah, dan Bank Maybank Syariah maka keenam bank tidak diikutsertakan
sebagai sampel dalam penelitian ini karena belum memenuhi syarat yaitu belum
menerbitkan laporan keuangan dari tahun 2015-2019, serta rasio keuangan yang
71
72
2. Deskripsi Statistik
Statistik deskriptif adalah gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat
dari rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maximum, minimum, sum, range,
Tabel 4.1
Statistik Deskriptif
Statistik Standar
Observasi Mean Median Maksimum Minimum
Deskriptif Deviasi
Bagi Hasil 40 7.443,250 3.428,500 27.662,000 707,000 7.780,955
Murabahah 40 10.999,080 6.743,500 40.170,000 218,000 11.867,060
Ijarah 40 297,680 68,500 1.676,000 0,200 425,114
NPF 40 2,775 2,800 4,970 0,040 -0,246
ROA 40 0,497 0,575 1,820 -2,360 0,858
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2020
Output hasil uji statistik deskriptif tersebut diatas menunjukkan jumlah data
7.780,955.
73
11.867.060.
4) Dari 40 data pengamatan nilai NPF terkecil (minimum) adalah 0,040 dan nilai
pengamatan adalah 2,800, nilai rata-rata (mean) adalah 2,775 dengan standar
5) Dari 40 data pengamatan nilai ROA terkecil (minimum) adalah -2,360 dan
nilai terbesar (maksimum) adalah 1,820. Nilai median ROA dari 40 data
pengamatan adalah 0,575, nilai rata-rata (mean) adalah 0,497 dengan standar
B. Analisis Data
1. Uji Stasioneritas
Dalam uji stasioneritas, uji yang digunakan adalah uji Unit Root dengan
uji Levin, Lin & Chu. Berdasarkan data yang diperoleh dari laporan keuangan
74
tahunan Bank Umum Syariah periode 2015-2019, maka hasil uji stasioneritas
untuk masing-masing variabel penelitian dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut:
Tabel 4.2
a. Uji Chow
Tabel 4.3
Uji chow dilakukan untuk memilih antara comoon effects model dan
fixed effect model. Hasil output menunjukkan nilai prob.* 0.0073 < 0.05,
b. Uji Hausman
Tabel 4.4
Chi-Sq.
Test Summary Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.
Uji hausman dilakukan untuk memilih metode terbaik antara fixed effect
atau random effect. Hasil output menunjukkan nilai prob.* 0.3300 > 0.05,
yang berarti metode terbaik yang harus digunakan adalah random effect
76
model. Uji ini digunakan untuk menguji apakah terdapat hubungan antara
galat pada model (galat komposit) dengan satu atau lebih variabel penjelas
Setelah melakukan pengujian dengan uji Chow dan uji Hausman yang
memperoleh hasil output dengan nilai Prob* 0.3300 > 0.05, maka dipilih uji
random effect model. Uji ini digunakan untuk mengetahui dan menguji
variabel dependen (ROA). Dalam penelitian ini model yang digunakan adalah
model regresi linier berganda dengan model Panel Least Squares (PLS). Hasil
uji regresi yang diperoleh nantinya akan digunakan untuk pengujian terhadap
signifikansi yang melipti uji T, uji F dan uji determinasi (R2). Untuk
aplikasi eviews 10, sehingga hasil dari model regresi tersebut adalah sebagai
berikut:
Tabel 4.5
Effects Specification
S.D. Rho
Weighted Statistics
Unweighted Statistics
akan membuat hubungan yang tidak linier dapat digunakan dalam model
linier. Selain itu, transformasi logaritma dapat mengubah data yang pada
+ 5 Murabahah*NPF + 6 Ijarah*NPF
Maka model regresi yang diperoleh dari hasil pengujian diatas dapat ditulis
sebagai berikut:
+ 0.045030 ijarah
ijarah_npf
independen sama dengan nol (0), maka nilai ROA mengalami penurunan
sebesar 2.300322.
0.203543 dengan arah koefisien positif. Hal ini berarti jika variabel
pembiayaan bagi hasil meningkat sebesar 1 satuan, maka ROA akan naik
sebesar 0.203543 dengan asumsi variabel lain di dalam model bernilai nol
(0).
0.139860 dengan arah koefisien positif. Hal ini berarti jika variabel
sebesar 0.139860 dengan asumsi variabel lain di dalam model bernilai nol
(0).
dengan arah koefisien positif. Hal ini berarti jika variabel pembiayaan
ijarah meningkat sebesar 1 satuan, maka ROA akan naik sebesar 0.045030
diperoleh sebesar -2.78E-05 dengan arah koefisien negatif. Hal ini berarti
maka ROA akan turun sebesar 2.78E-05 dengan asumsi variabel lain di
diperoleh sebesar 5.69E-06 dengan arah koefisien positif. Hal ini berarti
maka ROA akan naik sebesar 5.69E-06 dengan asumsi variabel lain di
diperoleh sebesar -4.43E-05 dengan arah koefisien negatif. Hal ini berarti
ROA akan turun sebesar 4.43E-05 dengan asumsi variabel lain didalam
ROA.
koefisien determinasi yaitu antara nol dan satu. Nilai determinasi yang
mendekati satu, itu artinya model regresi yang digunakan sudah semakin
hasil uji regresi pada tabel 4.5 diperoleh nilai Adjusted R-squared sebesar
df= (N-k) dan (k-1) dimana N adalah jumlah observasi, k adalah jumlah
Berdasarkan hasil uji pada tabel 4.5 menunjukkan bahwa hasil uji F
pada penelitian ini memiliki nilai koefisien sebesar 6.026467 dengan prob
bagi hasil (X1), nilai probabilitas lebih besar dari nilai alpha 0.05,
murabahah (X2), nilai probabilitas lebih besar dari nilai alpha 0.05,
(X3), nilai probabilitas lebih besar dari nilai alpha 0.05, artinya
Asset (Y).
variabel moderasi
prob. 0.0001 pembiayaan bagi hasil yang dimoderasi NPF (X4), nilai
probabilitas lebih kecil dari nilai alpha 0.05, artinya bahwa secara
probabilitas lebih kecil dari nilai alpha 0.05, artinya bahwa secara
variabel moderasi
84
probabilitas lebih besar dari nilai alpha 0.05, artinya bahwa secara
Tabel 4.6
Hipotesis Kesimpulan
H1 Pembiayaan bagi hasil berpengaruh Ditolak
positif dan signifikan terhadap
profitabilitas (ROA)
H2 Pembiayaan murabahah berpengaruh Ditolak
positif dan signifikan terhadap
profitabilitas (ROA)
H3 Pembiayaan ijarah berpengaruh Ditolak
positif dan signifikan terhadap
profitabilitas (ROA)
H4 Non Performing Financing (NPF) Diterima
memoderasi pengaruh volume
pembiayaan bagi hasil terhadap
profitabilitas (ROA)
H5 Non Performing Financing (NPF) Diterima
memoderasi pengaruh pembiayaan
murabahah terhadap profitabilitas
(ROA)
H6 Non Performing Financing (NPF) Ditolak
memoderasi pengaruh pembiayaan
ijarah terhadap profitabilitas (ROA)
85
analisis regresi. Apabila tidak terdapat gejala asumsi klasik diharapkan dapat
dihasilkan model regresi yang handal sesuai dengan kaidah BLUE (Best Linier
Unbiased Estimator), yang dihasilkan model regresi yang tidak bisa dan handal
a. Uji Normalitas
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menguji normalitas data yaitu
Gambar 4.1
5 Mean -0.104028
Median -0.198893
4
Maximum 1.843727
3 Minimum -1.320152
Std. Dev. 0.775304
2 Skewness 0.685821
Kurtosis 3.226106
1
0 Jarque-Bera 2.576698
-1.5 -1.0 -0.5 0.0 0.5 1.0 1.5 2.0 Probability 0.275726
Dari hasil pengujian, nilai Jarque-Bera 2.576 dan probabilitas 0.275 >
b. Uji Multikolonieritas
berikut:
Tabel 4.7
Berdasarkan tabel 4.7, hasil uji Klein nilai R2 variabel independen tidak
mengalami multikolonieritas.
c. Uji Autokorelasi
bertujuan untuk menguji apakah model regresi linier ada korelasi antara
autokorelasi:
Tabel 4.8
Weighted Statistics
d. Uji Heteroskedastisitas
uji White. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak
dimana c2 = n x R2. Jika nilai c2 hitung < c2 tabel maka dapat disimpulkan
Tabel 4.9
Uji Heterokedastisitas
Cross-sections included: 8
Total panel (balanced) observations: 32
Swamy and Arora estimator of component variances
White cross-section standard errors & covariance (no d.f. correction)
WARNING: estimated coefficient covariance matrix is of reduced rank
digunakan yaitu 40 data pengamatan bersumber dari 8 Bank Umum Syariah tahun
2015-2019 di Inodonesia.
menunjukkan nilai sebesar 0.1066 yang berarti lebih besar dari nilai alpha
0.05, artinya variabel pembiayaan bagi hasil (X1) dapat dikatakan bahwa
secara statistik tidak berpengaruh terhadap terhadap Return On Asset (Y). Hal
Hal ini menunjukkan bahwa tinggi rendahnya nilai pembiayaan bagi hasil
yang disalurkan oleh bank tidak berpengaruh terhadap return yang dihasilkan
dan tidak akan mempengaruhi profitabilitas (ROA) yang didapat. Hal ini
Hasil penelitian ini juga sesuai dengan penelitian Faradilla, dkk. (2017),
Slamet Riyadi dan Agung Yulianto (2014), dan Reinissa Ramadhani (2016)
terhadap ROA. Dan tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Dyah, dkk (2017), Rahayu, dkk (2016), dan Amalia, N. (2016) yang
ROA.
0.1331 yang berarti lebih besar dari nilai alpha 0.05, artinya variabel
berpengaruh terhadap terhadap Return On Asset (Y). Hal ini berarti menolak
penelitian yang dilakukan oleh Ian Azhar dan Arim (2016) yang
menunjukkan nilai sebesar 0.1551 yang berarti lebih besar dari nilai alpha
0.05, artinya variabel pembiayaan ijarah (X3) dapat dikatakan bahwa secara
statistik tidak berpengaruh terhadap terhadap Return On Asset (Y). Hal ini
bank tinggi maka tidak akan menaikkan atau menurunkan ROA. Berdasarkan
Hasil penelitian ini juga sesuai dengan penelitian Faradilla, dkk. (2017)
ROA. Dan tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Puteri, dkk.
variabel moderasi
0.0001 yang berarti tingkat signifikan lebih kecil dari nilai alpha 0.05,
artinya bahwa secara statistik pembiayaan bagi hasil yang dimoderasi NPF
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Return On Asset (Y). Hal ini
NPF merupakan suatu keadaan dimana nasabah sudah tidak sanggup lagi
pembiayaan salah satunya adalah pembiayaan bagi hasil. Semakin turun nilai
NPF maka pembiayaan bagi hasil terhadap ROA akan meningkat secara
bank dalam menekan angka NPF maka akan berpengaruh terhadap jumlah
keuntungan yang diperoleh bank. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan hasil
variabel moderasi
94
regresi perkalian pembiayaan murabahah dan NPF sebesar 5.69E-06 dan nilai
probabilitas lebih kecil dari nilai alpha 0.05, artinya artinya bahwa secara
dan signifikan terhadap Return On Asset (Y). Hal ini menunjukkan bahwa
sehingga H5 diterima.
Dapat dilihat dari tabel 4.1 bahwa nilai minimum NPF sebesar 0.04 pada
sebesar 1557 dan menghasilkan ROA sebesar 1.2%, dan ketika NPF
mencapai nilai maksimum sebesar 4.97 pada BRISyariah tahun 2018 dan
menghasilkan profit. Oleh karena itu harus seefisien mungkin. Hal ini
semakin efisien bank membuat dana atau modal yang tersedia semakin
Hasil penelitian ini juga sesuai dengan penelitian Wahyuni (2016) yang
umum syariah.
moderasi
regresi perkalian pembiayaan ijarah dan NPF sebesar -4.43E-05 dan nilai
lebih besar dari nilai alpha 0.05, artinya bahwa secara statistik variabel
sehingga H6 ditolak.
Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa
81, ROA yang dihasilkan mengalami kenaikan dari 0.02% menjadi 0.04%,
yang diikuti pula dengan kenaikan NPF dari 3.65% menjadi 4.05%. Hal
pembiyaan ijarah.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
moderasi. Maka dapat disimpulkan bahwa hasil dari penelitian ini adalah:
4. Dari hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa pembiayaan bagi hasil yang
97
98
B. Keterbatasan Penelitian
lain:
2. Periode waktu penelitian masih terbatas, yakni annual report bank syariah
3. Dalam penelitian ini data yang digunakan merupakan data sekunder, sehingga
perhitungan.
C. Saran
penelitian ini, adapun saran-saran yang dapat diberikan melalui hasil penelitian
kampus lebih menambah lagi referensi baik yang berupa jurnal atau buku-
4. Bagi Otoritas Jasa Keangan (OJK) yang selaku regulator harus selalu
Adzimah, Rani Himmatul. 2017. Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) dan
Financing To Deposit Ratio (FDR) terhadap Pembiayaan Murabahah
dengan Non Performing Financing (NPF) sebagai Variabel Moderating
(Studi Kasus Bank Umum Syariah di Indonesia periode 2012-2016).
Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi S1-Perbankan
Syariah IAIN Salatiga.
Afif, Zaim Nur. 2014. Pengaruh Pembiayaan Murabahah Terhadap Laba melalui
Variabel Intervening Pembiayaan Bermasalah Bank Umum Syariah di
Indonesia. JESTT Vol.1 No. 8.
Ali, H. Masyhud. 2004. Asset Liability Management. Jakarta: PT Elex Media
Komputindo.
Al-Muslih, Abdullah & Shalah ash-Shawi. 2001. Fikih Ekonomi Keuangan Islam.
Jakarta: Daarul Haq.
Almunawwaroh, M., & Marliana, R. 2018. Pengaruh CAR, NPF, dan FDR
terhadap Profitabilitas Bank Syariah di Indonesia. Jurnal Ekonomi dan
Keuangan Syariah Vol. 2 No. 1.
Amalia, N. 2016. Struktur pembiayaan dan pengaruhnya terhadap profitabilitas
bank muamalat Indonesia dan bank syariah mandiri. Jurnal Ilmu dan Riset
Akuntansi (JIRA) Vol. 5 No. 5.
Anjarwati, Nor. 2020. Pengaruh Pembiayaan Mudharabah, Pembiayaan
Murabahah, dan Pembiayaan Ijarah terhadap Return On Asset (ROA)
dengan Non Performing Financing (NPF) sebagai Variabel Moderasi
(Studi Kasus Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2014-2018). Other
thesis, IAIN SALATIGA.
Ansyar, Moh. 2015. Analisis Pembiayaan Murabahah pada PT. Bank Syariah
Mandiri Kantor Cabang Pembantu (KCP) Palu Tadulako. E-Jurnal
Katalogis, Vol. 3 No. 10.
Antonio, Muhammad Syafi’i. 2005. Bank Syariah, Dari Teori ke Praktek. Gema
Insani Press: Jakarta.
Ascarya. 2013. Akad dan Produk Bank Syariah. Jakarta: Rajawali Press.
Asiyah, Binti Nur. 2014. Manajemen Pembiayaan Bank Syariah. Yogyakarta:
Teras.
Athanasoglou, Panayiotis P., Sophocles, N.Brissimis. dan Delis, Matthaios. D.
2008, “Bank-specific, industry-specific and macroeconomic determinants
of bank profitability”, International Financial Markets, Institutions and
Money, Vol. 18 No. 2.
100
101
Azhar, Ian dan Arim. 2016. Pengaruh Pembiayaan Jual Beli, Pembiayaan Bagi
Hasil, Dan Non Performing Finance Terhadap Profitabilitas (Studi Kasus
Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia Periode 2012 - 2014). Jurnal Aset
(Akuntansi Riset), Vol. 8 No.1.
Baltagi, B.H. 2008. Econometrics (4th ed). Verlag Berlin Heidelberg: Springer.
Bawono, Anton. 2006. Multivariate Analysis dengan SPSS. Salatiga: STAIN
Salatiga.
Dahlan, Ahmad. 2012. Bank Syariah: Teoritik, Praktik, Kritik. Yogyakarta: Teras.
Dendawijaya, Lukman. 2003. Manajemen Perbankan. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Dendawijaya, Lukman. 2005. Manajemen Perbankan. Edisi 2. Bogor: Ghalia
Indonesia.
Dendawijaya, Lukman. 2009. Manajemen Perbankan. Edisi kedua. Jakarta:
Ghalia Indonesia.
Djatmiko, B., & Rachman, D. A. 2015. Pengaruh Pembiayaan Mudharabah dan
Murabahah Terhadap Non Performing Financing (NPF) (Studi Kasus Pada
Bank Umum Syariah Di Indonesia). STAR Study & Accounting Research
Jurnal Akuntansi & Bisnis, Vol. 12 No. 1.
DP, Reinissa Ramadhani. 2016. Pengaruh Pembiayaan Mudharabah,
Musyarakah, dan Murabahah Terhadap Profitabilitas Bank Syariah
Mandiri, Tbk. Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB, Vol. 3 No. 2.
DSN MUI. 2003. Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional. Edisi 2. DSN_MUI
dan Bank Indonesia
Dyah, A. Martika, L. D., & Rahmawati, T. 2017. Pengaruh Pembiayaan
Mudharabah, Pembiayaan Musyarakah dan Sewa Ijarah terhadap
Profitabilitas. JRKA Vol. 3 Isue 1.
Endraswati, H., Suhardjanto, D., & Krismiaji. (2014). Boardof Directors and
Remuneration in Indonesia Banking. GSTF Journal on Business Review
(GBR), Vol. 3 No. 3.
Eprianti, N., & Adhita, O. (2017). Pengaruh Pendapatan Ijarah terhadap
Profitabilitas. Amwaluna: Jurnal Ekonomi dan Keuangan Syariah, Vol. 1
No. 1.
Fadhila, N. 2015. Analisis Pembiayaan Mudharabah dan Murabahah terhadap
Laba Bank Syariah Mandiri. Jurnal Riset Akuntansi dan Bisnis, Vol. 15 No.
1.
Fahmi, Irham. (2014). Pengantar Perbankan Teori dan Aplikasi. Bandung:
ALFABETA.
102
Syafi’i, M. A. 2007. Bank Syariah dari Teori ke Praktek. Gema Insani Press.
Jakarta.
Utami dan Putra. 2016. Non Performing Loan sebagai Pemoderasi Pengaruh
Kredit yang Disalurkan pada Profitabilitas. E-Jurnal Akuntansi, Vol 15, No
3.
Wahyuni, M. 2016. Pengaruh Volume Pembiayaan Bagi Hasil dan Pembiayaan
Murabahah terhadap Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah dengan NPF
sebagai Variabel Moderasi. Jurnal EBBANK, Vol.7 No. 1..
Wardiantika, Lifstin & Rohmawati Kusumaningtias. (2014). Pengaruh DPK,
CAR, NPF, dan SWBI terhadap Pembiayaan Murabahah pada Bank Umum
Syariah Tahun 2008-2012. Jurnal Ilmu Manajemen Vol. 2 No. 4.
Wijaya, T. 2013. Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis-Teori dan Praktik.
Yogyakarta: Graha Ilmu
Winarno, Wing Wahyu. 2015. Analisis Ekonometrika dan Statistik dengan
Eviews. Yogyakarta: UPP STIM YKPN
Wirartha, I Made. 2006. Metodologi Penelitian Sosial Ekonomi. Jogjakarta: Andi
Offset.
Zaidan, F. 2019. Pendapatan Murabahah, Mudharabah, dan Musyarakah terhadap
Profitabilitas Bank dengan NPF sebagai Variabel Moderating. Al-Urban:
Jurnal Ekonomi Syariah dan Filantropi Islam, Vol. 3, No. 1.
106
LAMPIRAN
107
LAMPIRAN 1
Data Sekunder Penelitian
Pembiayaan (Milyar Rupiah)
ROA NPF
Tahun Bank Bagi
Murabahah Ijarah (%) (%)
Hasil
2015 Bank Syariah Mandiri 13111 34807 806 0.56 4.05
2016 Bank Syariah Mandiri 16086 36198 907 0.59 3.13
2017 Bank Syariah Mandiri 20628 36233 787 0.59 2.71
2018 Bank Syariah Mandiri 23848 38355 607 0.88 1.56
2019 Bank Syariah Mandiri 27662 40170 367 1.69 1
2015 BCA Syariah 1330 1428 176 1.0 0.52
2016 BCA Syariah 1629 1495 292 1.1 0.21
2017 BCA Syariah 2030 1557 536 1.2 0.04
2018 BCA Syariah 2674 1706 517 1.2 0.28
2019 BCA Syariah 3499 1619 511 1.2 0.26
2015 BRI Syariah 6068 9780 46 0.77 3.89
2016 BRI Syariah 6456 10500 286 0.95 3.19
2017 BRI Syariah 6287 10457 1146 0.51 4.75
2018 BRI Syariah 7881 11370 1676 0.43 4.97
2019 BRI Syariah 11426 13192 1597 0.31 3.38
2015 Bank Syariah Bukopin 2037 2188 70 0.79 2.74
2016 Bank Syariah Bukopin 2469 2130 63 -1.12 4.66
2017 Bank Syariah Bukopin 1801 1629 55 0.02 4.18
2018 Bank Syariah Bukopin 2621 1462 44 0.02 3.65
2019 Bank Syariah Bukopin 3028 1489 81 0.04 4.05
2015 BNI Syariah 3358 13218 247 1.43 1.46
2016 BNI Syariah 4088 14821 115 1.44 1.64
2017 BNI Syariah 5314 16177 52 1.31 1.5
2018 BNI Syariah 8039 17694 344 1.42 1.52
2019 BNI Syariah 10977 18692 286 1.82 1.44
2015 Bank Muamalat 21244 17314 26 0.20 4.2
2016 Bank Muamalat 20919 16866 30 0.22 1.4
2017 Bank Muamalat 19863 19342 37 0.11 2.75
2018 Bank Muamalat 16287 15325 0.2 0.08 2.58
2019 Bank Muamalat 14756 13805 3 0.05 4.3
2015 Bank Victoria Syariah 707 303 2 -2.36 4.85
2016 Bank Victoria Syariah 928 237 3 -2.19 4.35
2017 Bank Victoria Syariah 932 322 5 0.36 4.08
2018 Bank Victoria Syariah 986 241 3 0.32 3.46
108
LAMPIRAN 2
A. Uji Statistik Deskriptif
Date: 07/05/20
Time: 12:13
Sample: 2015 2019
Observations 40 40 40 40 40
B. Uji Stasioneritas
1. Stasioneritas Pembiayaan Bagi Hasil
Panel unit root test: Summary
Series: BAGI_HASIL
Date: 07/05/20 Time: 12:17
Sample: 2015 2019
Exogenous variables: Individual effects
Automatic selection of maximum lags
Automatic lag length selection based on SIC: 0
Newey-West automatic bandwidth selection and Bartlett kernel
Balanced observations for each test
Cross-
Method Statistic Prob.** sections Obs
Null: Unit root (assumes common unit root process)
Levin, Lin & Chu t* -9.86270 0.0000 8 40
Cross-
Method Statistic Prob.** sections Obs
Null: Unit root (assumes common unit root process)
Levin, Lin & Chu t* -4.83304 0.0000 8 40
3. Stasioneritas Pembiayaan Ijarah
Panel unit root test: Summary
Series: IJARAH
Date: 07/05/20 Time: 12:21
Sample: 2015 2019
Exogenous variables: Individual effects
Automatic selection of maximum lags
Automatic lag length selection based on SIC: 0
Newey-West automatic bandwidth selection and Bartlett kernel
Balanced observations for each test
Cross-
Method Statistic Prob.** sections Obs
Null: Unit root (assumes common unit root process)
Levin, Lin & Chu t* -5.34199 0.0000 8 40
4. Stasioneritas NPF
Panel unit root test: Summary
Series: NPF
Date: 07/05/20 Time: 12:28
Sample: 2015 2019
Exogenous variables: Individual effects
Automatic selection of maximum lags
Automatic lag length selection based on SIC: 0
Newey-West automatic bandwidth selection and Bartlett kernel
Balanced observations for each test
Cross-
Method Statistic Prob.** sections Obs
Null: Unit root (assumes common unit root process)
Levin, Lin & Chu t* -34.2718 0.0000 8 40
5. Stasioneritas ROA
Cross-
Method Statistic Prob.** sections Obs
Null: Unit root (assumes common unit root process)
Levin, Lin & Chu t* -13.2564 0.0000 8 40
C. Uji Regresi
Effects Specification
Effects Specification
113
S.D. Rho
Weighted Statistics
Unweighted Statistics
2. Uji Hausman
Chi-Sq.
Test Summary Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.
Effects Specification
5 Mean -0.104028
Median -0.198893
4
Maximum 1.843727
3 Minimum -1.320152
Std. Dev. 0.775304
2 Skewness 0.685821
Kurtosis 3.226106
1
0 Jarque-Bera 2.576698
-1.5 -1.0 -0.5 0.0 0.5 1.0 1.5 2.0 Probability 0.275726
b. Uji Multikolinieritas
a. Bagi Hasil
Effects Specification
S.D. Rho
117
Weighted Statistics
Unweighted Statistics
b. Murabahah
Effects Specification
S.D. Rho
Weighted Statistics
Unweighted Statistics
c. Ijarah
Effects Specification
S.D. Rho
Weighted Statistics
Unweighted Statistics
119
d. Bagi_Hasil_NPF
Effects Specification
S.D. Rho
Weighted Statistics
Unweighted Statistics
e. Murabahah_NPF
Effects Specification
S.D. Rho
Weighted Statistics
Unweighted Statistics
f. Ijarah_NPF
Effects Specification
S.D. Rho
Weighted Statistics
Unweighted Statistics
c. Uji Autokorelasi
Effects Specification
S.D. Rho
Weighted Statistics
Unweighted Statistics
d. Uji Heterokedastisitas
Effects Specification
S.D. Rho
Weighted Statistics
Unweighted Statistics
Dama Fatmaesukma
NIM. 63010160060