Anda di halaman 1dari 1

Perwudan terakhir dari TRI Hita Karana adalah palemahan yaitu hubungan harmonis manusia dengan

alam. Palemahan berasal dari kata Lemah yang berarti tanah, juga berarti bhuwana atau
alam. Konsep Tri Hita Karana mengajarkan bahwa, Palemahan adalah hubungan antara
manusia dengan lingkungan. Lingkungan merupakan tempat hidupnya manusia, lingkungan
juga merupakan sumber tumbuhnya segala kebutuhan hidup manusia.

Jadi, dengan konsep palemahan dalam tri hita karana diharapkan terciptanya hubungan
yang harmonis antara manusia dengan lingkungannya. Lingkungan ini mencakup seluruh
aspek yang ada di sekitar hidup manusia, seperti tumbuhan, hewan, bahkan hal-hal yang
bersifat sekala dan niskala.
Kita Hindu Bali percaya sekali dengan adanya sekala niskala. Disini sekala yaitu alam
tempat hidup kita sedangkan niskala alam para dewa,para leluhur. Kita percaya apabila kita
tidak menjaga keseimbangan sekala dan niskala maka musibah dan kehancuran akan
mendatangi kita sebagai teguran dari sang pencipta.

Contoh penerapan palemahan dilingkungan sekolah dan Masyarakat adalah


1. Mereresik yaitu kerja bakti membersihkan lingkungan sekolah, atau bila dimasrakat
mereresik yaitun ngayah mebersih atau kerja bakti membersihkan pura dan
lingkungan sekitar sebelum dilakukannya suatu upcara persembahyangan.
2. Tidak membuang sampah sembarangan
3. Melakukan gotong royong membersihkan lingkungan
4. Menanam dan merawat tumbuhan
5. Tidak merusak lingkungan, seperti membakar hutan, menebang pohon
sembarangan, dan penggundulan lahan secara sembarangan
Tidak membunuh dan menyakiti hewan liar yang ada di sekitar kita

Anda mungkin juga menyukai